Sang Penakluk Wanita (System Playboy)
Bryan Juan Pratama, pria berusia 27 tahun tersebut, dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, dan dia juga adalah sang pewaris dari perusahaan Pratama Group.
Pratama Group adalah salah satu perusahaan raksasa di negeri ini, selama ini Bryan telah menunjukkan dirinya menjadi seorang pemimpin perusahaan yang baik dan berwibawa. Banyak orang yang menatap kagum padanya, apalagi dari kalangan wanita. Tapi Bryan adalah tipe pria setia kala itu.
Bryan merasa hidupnya sangat sempurna setelah menikah dengan Tasya, seorang istri yang sangat Bryan cintai dengan setulus hati. Sehingga dia akan melakukan apapun untuk mengabulkan apa saja yang Tasya inginkan, bahkan dia selalu bersikap romantis pada Tasya, dan selalu berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk sang istri.
Tapi nasib naas telah menimpa dirinya, tiga bulan yang lalu Bryan mengalami kecelakaan, membuatnya tak bisa berjalan, hanya bisa mengandalkan kursi roda, dari sanalah penderitaan Bryan dimulai. Apalagi dokter memvonis bahwa dia tidak akan bisa berjalan normal seperti sedia kala.
Selama ini Bryan dikurung di ruang bawah tanah, dia selalu disiksa oleh Jordan, kakak tirinya Bryan. Bryan yang cacat tak memiliki kekuatan untuk melawan, bahkan semua pembantu yang bekerja di rumah yang megah itu telah dipecat oleh Jordan.
Seperti hari ini, Jordan telah menyiksa Bryan dengan mencambuk seluruh badannya dengan ikat pinggang.
"Arrrgghh!"
"Arrrgghh!"
"Arrrgghh!"
Bryan beberapa kali dibuat merintih kesakitan setiap kali merasakan ikat pinggang tersebut melukai badannya, hampir sekujur tubuhnya dia merasakannya perih.
"Hahaha... bagaimana rasanya, Bryan? Apa masih kurang, heuh?" Jordan tertawa puas melihat badan Bryan penuh luka, sampai baju yang Bryan kenakan berdarah dan ada yang robek.
Besi ikat pinggang itu sampai patah saking kerasnya pukulan demi pukulan yang dilayangkan oleh Jordan ke badan Bryan. Goresan demi goresan yang dihasilkan oleh pukulan ikat pinggang sangat menyiksa Bryan, membuatnya terus merintih.
"Hahaha... kamu dan ayahmu sama-sama bego. Apa kamu tahu bahwa akulah yang telah membunuh ayahmu itu? Aku yang membuat ayahmu kecelakaan." Jordan tertawa puas, membanggakan dirinya yang telah berhasil membuat ayah tirinya mati secara mengenaskan.
Bryan sangat marah mendengar kebenaran mengenai kematian ayahnya, "Brengsek kamu Jordan, aku akan membunuhmu."
Jordan tertawa kembali, dia menendang dada Bryan dengan sangat keras.
Bruuuk...
Sehingga Bryan terjungkal ke lantai bersama kursi rodanya.
"Pria lumpuh sepertimu bagaimana bisa membunuhku heuh? Jangan mimpi!" Jordan menatap tajam pada Bryan.
Kemudian Jordan menendang tubuh Bryan, tepat di bagian punggungnya, dia menendang Bryan secara membabi buta, tak peduli dengan suara rintihan Bryan yang terdengar kesakitan sekali.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
"Hahaha... Rasakan kau, keparat!" Jordan begitu puas memberikan penyiksaan terhadap Bryan.
Bryan terbatuk-batuk, merasakan dadanya sangat kesakitan, dan seakan tulang punggungnya ada yang patah. Sungguh sangat menyakitkan.
"Arrrgghh!" Bryan hanya bisa merintih kesakitan seperti itu. Tak akan ada satu orangpun yang menolongnya.
Kemudian Bryan melihat ada Tasya masuk ke dalam ruangan bawah tanah tersebut dalam keadaan telanjang, membuat Bryan sangat geram, tapi dia tak mampu untuk berkata, karena seluruh badannya sangat terasa menyakitkan.
"Hai sayang, kau ingin menggodaku." Jordan terkekeh begitu melihat Tasya berjalan ke arahnya sambil menari dengan keadaan telanjang bulat.
Wanita tersebut menari ero-tis sambil tersenyum lebar.
Tasya sungguh tak tahu malu, padahal disana ada suami yang sedang kesakitan karena disiksa oleh Jordan, akan tetapi Tasya seolah tutup mata akan hal itu, malahan dia menginginkan Bryan cepat mati, agar cepat menguasai seluruh harta yang Bryan miliki.
Jordan dan Tasya memang sering bercinta di depan Bryan, untuk membuat Bryan semakin terluka. Bukan hanya fisiknya yang dibuat terluka, tapi hatinya Bryan juga telah dibuat hancur oleh mereka.
Jordan segera membuka seluruh pakaiannya, kemudian dia menggendong Tasya, membaringkannya diatas matras, lalu mereka bercinta disana. Sehingga terdengar suara desa-han mereka begitu jelas.
"Ahhh... ahhh... lebih cepat sayang." Tasya menyuruh Jordan untuk mempercepat gerakannya.
Jordan terkekeh, dia menatap Bryan dengan penuh rasa kemenangan.
Bryan mengepalkan tangannya, ingin sekali dia membunuh dua makhluk berhati iblis tersebut, sayangnya untuk berjalan saja dia tak mampu.
"Arrrgghh!" Lagi-lagi Bryan hanya bisa merintih, dia sangat merasa kesakitan sekali.
Sementara kedua sejoli di hadapannya masih asik bercinta. Jordan menggarap Tasya begitu brutal.
Bryan merasakan kepalanya sangat sakit, sehingga dia telah kehilangan kesadarannya, mungkin karena tak sanggup lagi menahan luka yang sangat menyakitkan di sekujur tubuhnya.
...****************...
Kesadaran Bryan telah kembali, perlahan-lahan Bryan membuka matanya, dia terkejut ketika menyadari dirinya sedang berada di tepi jurang.
"Apa yang kau lakukan, Jordan?" Bryan sangat ketakutan sekali ketika melihat ke bawah sana, bagaimana dalamnya kondisi jurang tersebut.
Jordan sekarang ini sedang berdiri di belakang Bryan, pria itu terlihat sedang memegang kursi roda Bryan. "Aku hanya ingin mengantarkan adik tiriku ini ke neraka, untuk menyusul ayahnya, hahaha..."
Bryan sangat terkejut mendengarnya, "Sialan kamu, Jordan. Aku tak akan pernah memaafkan kamu. Aku akan membalas semua kejahatanmu."
Jordan terkekeh. "Lakukan saja di neraka sana, bung."
Bryan berusaha sekuat tenaga untuk melawan, sayangnya Jordan telah melepaskan kursi roda, sehingga kursi roda tersebut bergerak sendiri, membuat kursi roda terguling membawa tubuh Bryan terjatuh ke dalam jurang.
"Hahaha..." Jordan tertawa puas, kemudian dia menatap Tasya yang sedang menunggunya di dalam mobil. Mereka telah berhasil melenyapkan Bryan.
"Kerja yang bagus, sayang. Akhirnya aku jadi calon janda." seru Tasya, di dalam mobil sana.
Jordan memancarkan cahaya senter ke bawah jurang sana, badan Bryan tak bergerak sama sekali, sudah dipastikan dia mati. Jordan dan Tasya pun segera pergi dari tempat tersebut.
Tentu saja nyawa Bryan tak terselamatkan, tubuhnya mengalami patah tulang, kepalanya terbentur ke batu yang besar, sehingga badannya telah bersimbah darah.
Nasibnya sungguh mengenaskan. Padahal selama ini dia sangat memperlakukan Jordan sangat baik, menganggapnya sebagai kakak kandungnya sendiri, tapi pria itu tega sekali membunuh dirinya, demi menguasai harta kekayaan yang Bryan miliki.
"Auumm...!" Terdengar suara seekor serigala mengaum, menggema di sekitar area hutan tersebut.
Rupanya ditengah kegelapannya malam hari itu, terdapat seekor serigala yang telah mencium bau darah segar disana, serigala tersebut berjalan mendekati tubuh Bryan yang sudah tak bernyawa lagi.
Sebuah santapan yang sangat lezat untuk seekor serigala tersebut, sampai serigala itu menjilati kakinya Bryan yang telah dipenuhi oleh darah segar.
Namun, tiba-tiba muncul sebuah cahaya berwarna biru, membuat serigala tersebut ketakutan, sehingga sang serigala berlari kencang meninggalkan mayat Bryan, tidak sempat memakan tubuh Bryan yang sudah tak bernyawa tersebut.
Cahaya biru itu memancarkan cahaya yang begitu terang, menerangi kegelapan di hutan sana, kemudian cahaya biru tersebut masuk ke dalam tubuh Bryan.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja jari-jari tangan Bryan bergerak, dengan perlahan-lahan Bryan membuka matanya.
...****************...
...Ini adalah novel lomba kategori pria tema harem, jadi jangan heran kalau di dalam ceritanya ada banyak wanita 🙏...
Cahaya biru itu masuk ke dalam tubuh Bryan, membuat jari-jari tangan Bryan bergerak, dengan perlahan-lahan Bryan membuka matanya.
"Arrrgghh!" Bryan meringis, dia merasakan kepalanya pusing dan sangat sakit, Bryan memegang kepalanya terluka, kemudian dia memandangi darah yang ada di telapak tangannya tersebut.
Pandangan Bryan beredar memperhatikan lingkungan sekitar, kemudian dia merasakan kupingnya berdengung, seakan mendengar sebuah suara yang aneh.
Ding!
Ding!
Ding!
Dengan sekuat tenaga, Bryan berusaha untuk segera berdiri, dia ingin mencari sumber suara, sebuah suara aneh yang terus berdengung ditelinganya.
Bryan berjalan sempoyongan di dalam hutan sana, melewati pepohonan yang menjulang tinggi, dia terus mencari sebuah suara asing yang terus membuat kepalanya terasa sakit. Sesekali dia berjalan sambil berpegangan pada batang pohon-pohon yang dia lewati.
Bryan berhenti melangkah ketika menyadari bahwa dia dari tadi telah berjalan kaki, padahal sudah tiga bulan kakinya lumpuh, kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali, tapi mengapa dia bisa berjalan kaki sekarang?
Mata Bryan membulat, "Apakah aku sedang bermimpi? Mengapa aku bisa jalan lagi? Atau mungkin aku sudah mati?" Bryan nampak keheranan dengan dirinya sendiri, dia segera menaikan bajunya, banyak sekali luka ditubuhnya, bahkan baju yang dia kenakan banyak noda darah, tapi mengapa dia tidak merasakan sakit? Bahkan kepalanya pun yang sudah jelas terbentur pada batu besar, seharusnya kepalanya ada yang retak.
Tiba-tiba ada sebuah suara aneh menjawab pertanyaan Bryan.
[Anda memang seharusnya sudah mati, Tuan. Tapi sistem telah menghidupkan Tuan kembali.]
Suara tersebut membuat Bryan terkejut, sampai dia celingukan mencari sumber suara, tapi tidak ada siapapun di hutan tersebut. Membuat bulu kuduk Bryan merinding, apakah mungkin itu suara makhluk astral?
"Apa mungkin itu suara hantu?" Bryan harus siap-siap untuk berlari, walaupun tubuhnya terasa lemah.
Sistem menjawab kembali.
[Saya bukan hantu, Tuan. Tapi saya sistem. Sistem telah menyatu di dalam tubuh anda. Karena itu anda dapat mendengar suara saya.]
Ternyata cahaya biru tersebut adalah sistem, sistem telah menyatu di dalam tubuh Bryan. Sistem memang tidak berwujud, dan hanya Brian yang bisa mendengar suaranya.
"Sistem?" Bryan mengerutkan keningnya, dia memang sering membaca novel-novel tentang sistem, hanya orang-orang beruntung yang bisa mendapatkan sistem, tapi apakah sistem ada di dunia ini? Dia sama sekali tak bisa mempercayainya.
"Tidak mungkin, bagaimana mungkin ada sistem di dunia ini. Seperti di dunia novel saja." Bryan menggelengkan kepalanya, dia belum bisa mempercayai dengan apa yang telah terjadi malam ini, apalagi sistem.
Sistem pun berkata kembali.
[Ya, saya adalah sistem. Selamat karena Tuan telah terpilih menjadi pemilik sistem playboy.]
Bryan mengerutkan keningnya, dia seakan seperti orang gila yang sedang berbicara sendiri. "Sistem playboy?"
[Tuan saya berikan tantangan selama satu bulan, jika Tuan ingin bertahan hidup, Tuan harus menjalankan misi dari sistem.]
Walaupun Bryan belum mempercayai dengan apa yang dia alami sekarang ini, tapi dia penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh sistem. "Misi? Misi seperti apa?"
[Tuan harus bisa menaklukkan hati wanita yang sistem targetkan, jika Tuan berhasil menaklukkan wanita, harus 5 wanita dalam satu bulan, Tuan akan menjadi manusia seutuhnya.]
Bryan menjadi penasaran, sebenarnya dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, mungkin saja ini adalah mimpi atau halusinasi karena terlalu sering membaca novel tentang sistem.
"Bagaimana kalau aku gagal menjalankan misi? Atau aku hanya bisa menaklukkan satu atau dua wanita saja?"
[Itu artinya Tuan gagal. Tuan tereleminasi.]
"Maksudnya?" Bryan tak paham, dia memegang kepalanya yang masih terasa pening.
[Tuan akan mati kembali, karena sebenarnya Tuan telah mati. Tuan masih hidup karena ada sistem ditubuh Tuan.]
Bryan merasa ngeri mendengarnya. Kemudian Bryan berpikir sejenak, dia hanya membutuhkan 5 orang wanita saja untuk dia taklukan, dia kan kaya raya, dia juga sangat tampan, dia rasa akan sangat mudah untuk membuat banyak wanita jatuh hati padanya dengan kekuatan uang.
Dulu sebenarnya banyak wanita yang menginginkannya, akan tetapi dia memilih menjadi pria yang setia kepada Tasya. Diantara semua wanita, Tasya adalah pilihannya. Tapi ternyata wanita tidak tau diri itu malah berselingkuh dengan Jordan, kakak tirinya Bryan.
Mereka bersekongkol untuk melenyapkan Bryan, agar seluruh harta yang Bryan miliki jatuh ke tangan mereka.
"Oke, aku setuju." Bryan sangat percaya diri sekali, dia pasti bisa meluluhkan banyak wanita dengan kekayaannya. Kini dia sedikit percaya bahwa sistem itu mungkin memang ada di dunia ini. Dan dia adalah salah satu orang yang beruntung menjadi orang yang terpilih oleh sistem.
[Baiklah, tapi ada beberapa syarat yang harus Tuan lakukan.]
"Apa itu?" Bryan merasa tak enak hati mendengarnya, semoga persyaratannya tidak aneh.
[Persyaratan yang pertama, selama satu bulan tidak ada yang boleh tahu identitas Tuan. Selama menjalankan misi, Tuan harus merahasiakan identitas Tuan yang sebenarnya.]
[Persyaratan yang kedua, Tuan tidak boleh memikat wanita dengan iming-iming uang, kecuali jika ada izin dari sistem.]
[Dan persyaratan yang ketiga, selama satu bulan Tuan hanya boleh menggunakan uang yang sistem berikan. Tuan akan mendapat uang jika Tuan berhasil menjalankan misi.]
Bryan merasa keberatan dengan persyaratan dari sistem, padahal dia ingin sekali cepat membalaskan dendamnya pada Jordan dan Tasya. Tapi ternyata sistem menyuruhnya untuk merahasiakan identitasnya. Dan bagaimana caranya dia bisa memikat wanita-wanita jika keadaannya miskin.
Bryan ingin memprotes semua persyaratan dari sistem. "Tapi..."
Namun, sistem memotong perkataan Bryan.
[Ini sudah menjadi ketentuan sistem. Jika Tuan tidak sanggup melakukan tantangan misi dari sistem, Tuan boleh menyerah. Sistem akan keluar dari tubuh Tuan. Dan Tuan akan mati.]
Bryan menghela nafas, dia tidak memiliki pilihan lain. Tidak ada kata menyerah, dia harus hidup, agar bisa membalaskan dendamnya pada Jordan dan Tasya. Dia tidak akan membiarkan mereka hidup bahagia menikmati harta kekayaan yang Bryan punya.
"Oke, baiklah. Aku siap menjalankan misi." ucap Bryan dengan bersungguh-sungguh. Dua harus betul-betul memantapkan hatinya.
Mungkin sekarang ini Bryan harus menjadi orang miskin dulu, tapi setidaknya dia memiliki ketampanan, mungkin itu bisa jadikan asetnya untuk bisa menjalankan misi dalam menaklukan wanita.
[Loading...]
[Loading...]
[Loading...]
[Sistem sedang memproses data pemilik sistem dan penerapan system playboy.]
[0%... 5%... 10%... 35%... 54%... 78%... 100%.]
[[Nama: Bryan Juan Pratama
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 180 cm
Berat Badan: 65 kg
Ketampanan: 80
Pesona: 60
Kekuatan: 0
Dana: 0
Level: 0]
Setelah itu, Bryan malah pingsan karena merasakan kepalanya sangat pusing dan tubuhnya terasa sangat melemah sekali. Tubuhnya pun ambruk ke tanah yang ada di hutan tersebut