The Absolute System
“Berikutnya, sebuah bom yang berhasil dijinakkan oleh tim penjinak bom sekarang sudah berada di dalam kotak pengaman dan pelaku pengeboman akhirnya tertangkap” sebuah pengumuman dari seorang pembawa berita yang tersiar di seluruh penjuru negeri seolah-olah tidak dipedulikan oleh seorang anak muda bernama Leon yang sedang berdiri di trotoar untuk menyeberang setelah lampu lalu lintas berubah menjadi merah.
“Ah, berita yang selalu sama setiap harinya..! Negeri ini sudah terlalu rusak, bahkan untuk mencari pekerjaan pun sangat sulit hanya karena sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan baru.” Keluh Leon dengan tatapan kosong yang frustrasi karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan setelah 6 bulan menganggur setelah PHK yang dilakukan oleh perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.
Lampu lalu lintas pun berubah menjadi merah dan semua orang yang menunggu pun langsung bergerak untuk menyeberang.
Leon berjalan dengan pikiran yang melayang ke mana-mana dan tidak memerhatikan jalan sama sekali.
Lalu, dia mendengar orang-orang di sekitarnya berteriak dengan hebohnya.
“Hmm? Kenapa orang-orang sangat heboh, sih?” Leon mengangkat kepalanya dan menoleh ke sekelilingnya, Leon melihat orang-orang yang berteriak ke arahnya dengan wajah yang panik.
“Mereka semua kenapa?” saat Leon menyadarinya, itu sudah terlambat.
Dia pun tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu bara yang kehilangan kendali atas remnya.
“Brak...” suara tabrakan antara mobil truk dengan tubuh Leon yang mulai mengeluarkan darah segar dan setelah kejadian tersebut, Leon dinyatakan tewas di tempat.
“A-aku di mana?” ucap Leon di alam bawah sadarnya.
Dia melihat dirinya sedang melayang di sebuah tempat yang sangat gelap dan hanya ada sebuah titik putih di ujung yang menjadi cahaya satu-satunya di situ.
** Re: Saat ini Anda berada di alam hampa, tempat di mana semua orang akan berpindah ke dunia selanjutnya setelah meninggal.
Sebuah suara yang tiba-tiba terdengar di kepala Leon.
“Jadi, aku sudah mati? Eh, siapa itu?” teriak Leon ketika tersadar bahwa dia bisa mendengar suara yang menjawab pertanyaannya tapi tidak bisa melihat orang yang berbicara dengannya.
** Re: Aku adalah sistem mutlak yang bertugas sebagai pemandu jika Anda mempunyai pertanyaan atau jika Anda memanggil.
** Re: Sebagai informasi, Anda sudah mati karena tertabrak mobil dan tubuh Anda terpental hingga sejauh 20 meter dengan bagian tubuh yang sudah tidak utuh.
“Sudah, jangan diteruskan..! Aku bisa muntah nanti” potong Leon sambil menutup mulutnya.
“Sekarang, jelaskan aku tentang alam ini dan dunia seperti apa yang akan aku datangi setelah ini?” Leon penasaran dengan penjelasan suara tersebut yang mengatakan bahwa orang yang sudah mati akan melanjutkan perjalanan hidupnya di dunia berikutnya.
** Re: Seperti yang sudah aku jelaskan tadi, alam ini adalah alam sementara bagi jiwa yang sudah meninggal sebelum melanjutkan kehidupan di dunia selanjutnya.
“Apakah semua orang yang mati akan datang ke dunia yang sama?” tanya Leon kembali.
** Re: Tidak semua orang.
“Kenapa?” Leon kembali bertanya.
** Re: Hanya orang yang terpilih saja yang akan hidup di dunia yang sama.
“Lalu, apakah ada informasi yang bisa aku ketahui sebelum aku datang ke dunia baru ini?” Leon terdengar sangat bersemangat dengan sistem perpindahan dunia baru ini karena dia sudah sangat muak dengan dunianya yang lama.
Peperangan antar negara, perebutan wilayah, sumber daya, dan lainnya.
** Re: Dunia yang akan Anda tempati nanti adalah dunia dengan kekuatan sihir yang tidak terbatas, dan di sana ada sebuah sistem kasta berdasarkan tingkat kekuatan yang dimiliki.
“Sihir? Kasta berdasarkan tingkat kekuatan? Kau serius?” Leon terlihat semakin bersemangat saat mengetahui dunia yang akan dia singgahi adalah dunia yang cocok dengan keinginannya.
Selama ini dia selalu membayangkan bahwa sihir itu ada dan kini akhirnya dia bisa tinggal di dunia yang seperti itu.
** Re: Aku hanya ingin mengingatkan bahwa dunia ini adalah dunia yang kejam, dimana orang-orang dengan kasta terendah akan selalu dihina dan dijadikan budak.
“Tenang saja, aku masih sangat bersemangat untuk takut pada hal-hal itu..! Lagi pula, tidak mungkin orang sepertiku terlahir sebagai kasta terendah, ‘kan?” tanya Leon dan dia melihat titik putih yang bercahaya tadi, semakin membesar dan mendekat.
** Re: Itu yang ingin aku katakan, masalahnya adalah, Anda akan terlahir dengan kasta terendah.
“Tuh, benar, ‘kan aku tidak mungkin... Kau bilang apa tadi?” Leon terhenti setelah tersadar dengan jawaban suara tersebut.
** Re: Anda akan terlahir kembali sebagai orang dengan kasta terendah.
“Kau bercanda, ‘kan?” tanya Leon yang semangatnya sudah semakin memudar.
** Re: Tidak, aku tidak sedang bercanda dengan informasi seperti ini!
Suara tersebut membantah ucapan Leon.
“Kalau begitu apa bedanya aku hidup di dunia lamaku dengan dunia baru ini jika hanya untuk ditindas saja?” gerutu Leon dengan informasi yang diberikan oleh suara tersebut.
“Huh sudahlah, lebih baik kau beri tahu aku bagaimana caranya aku bisa meningkatkan kekuatanku nanti..!” ucap Leon dengan nada yang penuh dengan kekecewaan.
** Re: Di dunia itu, untuk meningkatkan kekuatan sangatlah sulit jika dimulai dari tingkat paling bawah.
** Re: Terlebih lagi, Anda harus memiliki emblem resmi dari pemerintahan sebagai sistem yang mengesahkan tingkat kekuatan seseorang dan biaya pembuatan emblem yang sangat mahal menjadi kendala utama setiap orang di dunia tersebut.
“Tamatlah sudah..! Lebih baik aku mati lagi saja agar bisa pindah dunia selanjutnya” teriak Leon yang muncul dengan ide liar seperti itu.
** Re: Peringatan..! Jika Anda mati secara sengaja sebelum berumur 20 tahun, maka dunia yang akan ditempati selanjutnya akan jauh lebih parah daripada dunia sebelumnya.
“Haha, sepertinya aku memang tidak bisa lepas dari takdir seperti ini ya?” ucap Leon pasrah.
** Re: Ada sebuah jalan pintas untuk meningkatkan kekuatan dengan cepat.
Tak sempat bertanya, Leon pun dihantam oleh sinar putih terang yang menyilaukan matanya lalu terbangun dipangkuan seorang wanita yang tinggal sebuah rumah kumuh.
“Leon, kau sudah sadar? Tolong jangan buat ibu cemas seperti itu lagi, nak” ucap wanita tersebut dengan air mata yang bercucuran deras.
“Aku rasa tidak benar-benar terlahir sebagai seorang bayi, ya? Dan sepertinya namaku juga tidak berubah di dunia ini” gumam Leon saat mendengar ucapan wanita yang sepertinya adalah ibu dari anak tersebut.
** Re: Kondisi terlahir kembali akan dilakukan secara acak dan tidak bisa diulangi.
“Ah kau akhirnya muncul..! Jelaskan bagaimana caranya meningkatkan kekuatan dengan cepat?” ucap Leon.
“Leon, kau sedang berbicara dengan siapa?” wanita yang masih menggendongnya itu pun kebingungan melihat anaknya berbicara sendiri.
** Re: Anda bisa berbicara dengan pikiran saja agar tidak menimbulkan kebingungan pada orang-orang sekitar.
“Seperti ini?” gumam Leon sambil berbicara dengan suara tersebut.
** Re: Ya..! Sekarang, untuk menghilangkan rasa bingung pada wanita yang ada di hadapan Anda, aku sarankan untuk mencari alasan logis untuk menjelaskannya.
“Baiklah..!” jawab Leon.
“Eh aku hanya sedang bergumam, ibu..! Aku tidak sedang berbicara dengan siapapun” jawab Leon dan wanita tersebut pun terlihat lega dengan penjelasan anaknya.
“Oke, sekarang kau jelaskan bagaimana caranya aku meningkatkan kekuatanku dengan pesat..!” gumam Leon.
** Re: Pejamkan mata Anda.
“Seperti ini?” Leon menutup matanya, kemudian yang seharusnya penglihatannya gelap karena menutup mata, dia malah bisa melihat dengan jelas keadaan sekelilingnya.
** Re: Benar, sekarang Anda ucapkan ‘Status’ untuk melihat status dan atribut saat ini.
“Status..!” gumam Leon.
Kemudian muncul beberapa tulisan dan grafik kondisi tubuh dan status kekuatan yang dimilikinya saat ini.
\=\=\=STATUS\=\=\=
Nama: Leon
Kasta: Budak
Level Atribut: Fisik (0); Sihir (0)
Poin: 200
Rim: 0
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Anak ini benar-benar lemah bahkan untuk seseorang dengan kasta terendah..! Tidak ada satu status atribut pun yang mencapai level 1" Leon hanya memasang ekspresi datar ketika melihat status tubuhnya saat ini.
“Ternyata tingkat kekuatan ini sangat berpengaruh ya?” tanya Leon.
** Re: Benar sekali..! Semakin tinggi atribut dan tingkat kekuatannya, semakin kuat pula sihir di tubuhnya.
“Oke, sekarang bagaimana caranya aku bisa meningkatkan ini semua?” tanya Leon sambil melihat-lihat status yang lainnya.
** Re: Anda bisa melihat angka di sudut kanan atas? Itu adalah poin yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan status kekuatan diri Anda.
“Sekarang aku punya 200 poin, bagaimana aku bisa menggunakannya? Oh, aku juga ingin tahu bagaimana aku bisa memanggilmu nanti?” tanya Leon penasaran.
** Re: Cara menggunakan poin sangat mudah, cukup memikirkan level atribut apa yang akan ditambahkan dengan poin tersebut maka, akan dengan sendirinya kekuatan dari atribut itu akan meningkat.
** Re: Lalu, Anda bisa memanggilku dengan memejamkan mata lalu mengucapkan kata ‘Sistem’.
“Oke, kalau begitu aku akan meningkatkan kekuatan fisik dan sihir dengan beberapa poin karena tubuh anak ini sangat lemah dan karena aku sangat suka sihir” ucap Leon.
Lalu, sebuah cahaya langsung berkelip di bagian yang ditambahkannya tadi, level kekuatan fisik dan sihirnya pun berubah menjadi level 3.
“Sistem, apakah ada level maksimalnya dari setiap atribut? Apa yang terjadi, jika poin yang aku miliki menjadi nol? Dan bagaimana caranya aku mendapatkan poin?” tanya Leon penasaran dengan berubahnya level ini.
** Re: Level maksimal dari setiap atribut adalah 10, dan penggunaan poin disetiap level akan meningkat 2 kali lebih banyak dari level sebelumnya.
** Re: Misalkan saat ini Anda berada pada level 3 dengan poin maksimal 45, maka, level selanjutnya akan membutuhkan 90 poin untuk mencapai level 5 dan begitu seterusnya.
** Re: Sebagai informasi tambahan lagi, setiap atribut sihir akan mengonsumsi jumlah poin yang berbeda tergantung tingkat kekuatan dan efektivitas dari atribut itu sendiri.
** Re: Jika poin yang Anda miliki sudah habis, salah satu atribut yang dipilih secara acak akan dikurangi 1 level dan mengambil poin yang sudah digunakan untuk menaikkan atribut tersebut.
** Re: Untuk mendapatkan poin bisa dengan 2 cara.
“Hoo, sungguh menarik, jelaskanlah lebih lanjut..!” jawab Leon.