Baju Zirah
Prolog
Arya adalah remaja lumpuh yang duduk dikelas dua sma. Semenjak kecelakaan lima tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, kini ia dirawat oleh paman dan bibinya.
Tak heran, dalam kesehariannya ia sering di buli oleh teman sekelasnya. Bahkan keluarganya pun sangat membencinya karena ia dianggap beban keluarga.
Hingga suatu pada suatu hari mendadak saja terjadi ledakan misterius diatas atap apartemenya. ledakan tersebut berasal dari pecahnya lubang waktu yang membawa suatu keajaiban besar khususnya buat diri Arya.
Dengan secara kebetulan ia pun menemukan baju zirah dari masa depan.
Bukan hanya canggih, bahkan baju zirah tersebut dilengkapi fitur penyembuhan yang membuat kedua kakinya, bisa bergerak lagi bahkan bisa menyembuhkan secara total.
Namun sayang efek dari ledakan misterius tersebut, terjadi radiasi aneh pada sebagian orang sekitar kota. sebab sejak saat itu sering bermunculan penjahat berkekuatan super yang mengganggu ketentraman kota bahkan negara.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bisakah Arya mengatasi para penjahat berkekuatan super tersebut? simak kisahnya dalam novel terbaru saya yang berjudul Baju Zirah
Pembukaan
Setelah pusat ibu kota berhasil mereka duduki, kini Pasukan Baju Zirah telah menguasai seluruh Ibukota. Bahkan semua statsion tv pun telah berhasil ia retas dan disatukan.
Pasukan itu telah menghancurkan segalanya, semua kota-kota besar telah berhasil dikuasai oleh orang-orang yang menamakan dirinya pasukan Baju Zirah.
Kini pimpinannya pun sedang berbicara disemua stasion tv, ia menamakan dirinya sebagai Dark Devil. Ia mengenakan baju zirah hitam ketat, dengan penutup wajah serta kacamata menyala yang dapat menembus dingding tebal.
"Bagi siapa saja yang melihat orang tersebut, segeralah melapor atau kalian semua akan mati seperti yang lainya..."
Kata siIblis Hitam dengan nada yang dingin dan sadis penuh dengan ancaman. Tentu saja semua orang melihat dan mendengarkan langsung ketakutan, beberapa diantaranya banyak yang mulai mencari orang yang disebutkan siIblis Hitam tersebut.
Sementara itu, disebuah Bangker yang tertutup dengan dingding baja tebal.. seorang tua renta, dengan pakaian lab putihnya sedang berdiri disebuah ruangan serba canggih. Beberapa layar komputer berbentuk hologram sedang ia utak-atik, dan nampak dari dalam gambarnya sedang diputar suatu adegan nyata.
"Bagaimana, profesor?" seorang perempuan cantik, yang sama-sama mengenakan pakaian serba putih bertanya.
"Sebentar lagi, dok. Kita butuh beberapa menit agar semua berjalan lancar..."
"Kita harus cepat, prof. Pasukan Baju Zirah yang di pimpin Dark Devil sudah mendekati gerbang bawah tanah..." sahut si perempuan muda yang bernama Doktor Ana sambil memandang profesor penuh dengan ke khawatiran.
Yang disebut profesor, hanya tertawa getir tanganya terus mengutak-atik sebuah rangkaian sistem yang sangat rumit, beberapa kali mulutnya bergumam tak keruan..
"Ayolah, muncul. Nah, sekarang sudah bisa dimulai..." berkata siprofesor ketika sebuah lubang cahaya mendadak muncul secara samar. Makin lama-makin jelas, berputar seperti roda api.
"BLAR..."
Terdengar ledakan hebat diluar ruangan. Disusul dengan melelehnya dingding baja oleh senjata-senjata canggih berbentuk laser yang dikeluarkan pihak pasukan baju zirah
"Celaka, meraka sudah datang prof..."
"Sebentar lagi, nah... sekarang sudah bisa. Ayo kita mulai..."
"Siap Profesor, baiklah..."
Seketika itu pula, sang Profesor dengan segera membawa kotak hitam berupa kopor mendekati lubang hitam tersebut.
"Profesor, apa sudah siap?"
"Tentu saja, dok. Lekas kau nyalakan program pemindaianya..."
"Tapi kau akan ikut mati..."
"Ya! Tubuh ku akan mati dan hancur tak berbekas. Namun jiwa, pikiran dan semua ilmu pengetahuanku akan pindah kedalam sistem Baju Zirah tetakhir ciptaanku ini. Ayo lekas..."
"Baik prof..."
"Blar..." Kembali terdengar ledakan hebat. Kali ini disusul dengan berhamburanya pintu baja ruangan tersebut.
"Pemindaian dimulai..."
Terdengar suara komputer disertai suatu hologram pemindaian. Terlihat lubang hitam bercahaya semakin tebal dan mulai berputar dengan hebat.
Saat itulah terdengar Doktor ana berteriak.
"Sekarang, prof..."
"Stop! Jangan kau teruskan doktor..."
Seseorang yang mengenakan Baju Zirah hitam berkacamata led merah berkata. Sementara itu para prajurit lainya berdiri, hampir ada sepuluh orangnya.. meraka sama menggunakan baju zirah ketat yang terbuat dari serat yang paling kuat dan dilengkapi perbagai persenjataan dan fitur canggih.
"Tidak! Tidak akan kuhentikan..." berkata doktor Ana.
"Apa yang sedang kau lakukan? Prajurit hentikan dia, dan yang lainya hancurkan tempat ini..."
"Baik..."
Beberapa orang pakaian baju zirah hitam segera bergerak, mengeluarkan senjata dari masing-masing telapak tanganya.
Segeralah terdengar suara bunyi ledakan dimana-mana, hanya sekejap saja ruangan itu sudah hancur hingga 80% persenya.
"Pemindayan selesai..."
"Apa itu?"
"Itu adalah abad 2050. Dimana profesor akan menghentikan mu..." seru doktor Ana sambil menghilang dibalik diding tebal menggunakan pintu rahasia.
"Kurang ajar, kejar dan tangkap dia. Huh!"
"Blar"
Terdengar suara ledakan hebat disertai kilatan besar berbentuk vertikal. Sementara cahaya merah seperti roda api berputar menghilang begitu saja.
"Setan alas!"
"Tuan... Lihat!"
Seseorang berkata, dan lamat-lamat baju zirahnya mulai teruray menjadi asap. "Apa ini..."
Namun sebelum perkataan ya selesai, ruangan itu terus bergetar hebat.. bahkan disana sini banyak atap yang jebol dan runtuh.
"Semuanya, dengarkan perintah! Segera tinggalkan tempat ini, cepat..."
"Ya..."
Maka dengan serempak mereka berlari dengan kecepatan kilat meninggalkan ruangan yang hampir runtuh seluruh nya.***
Ditempat lain.
"Apa? Jadi semua ini akan menjadi sebuah mimpi jika kita tak menyusul profesor itu?"
"Iya, benar tuan! Dan baju zirah super sakti ini akan segera musnah jika tidak segera dihentikan..." jawab anak buah mr black Devil penuh ke khawatiran.
"Tapi bagaimana caranya?"
"Terpaksa kita bermain-main dengan portal waktu. Tuan harus pergi, dan menghentikan usaha profesor untuk menghapus percobaan perusahaan Obor Merah..."
"Kalau begitu, segeralah kau buka portal waktu itu..."
"Sayangnya butuh waktu beberapa minggu, bahkan bulan atau taun untuk mempersiapkanya.
"Apa? Tak bisakah lebih cepat?"
"Sayangnya tidak bisa! Kecuali profesor alex sendiri memberitahu rahasia untuk menciptakan lubang waktu..."
"Tapi masalahnya dia sudah pergi, sementara dokter ana pun ikut menghilang entah kemana?"
"Mau tidak mau, kita harus mencari cara agar bisa membuat mesin waktu..."
"Baik, lakukanlah dengan cepat. Agar aku bisa menyusulnya dan menggagalkan rencana busuknya..."
"Baik tuan..."
"Hh! Tidak disangka Proferor Alex benar-benar telah menciptakan Baju Zirah terakhir dan membuka portal waktu..."****
Tahun 2050.
Sore itu langit begitu mendung, awan menghitam menimbulkan suara yang sesekali menggelegar.
Seorang pemuda duduk tercenung seorang diri disebuah apartemen. Matanya sayu menatap kendaraan yang sedang hilir mudik dibawah apartemennya.
Pemuda itu bernama Arya, berusia hampir 15 tahun. tidak banyak yg bisa ia lakukan. karena..
Semenjak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, kini ia menjadi lumpuh dan dirawat oleh kedua orang tua angkatnya sekaligus paman dan bibinya.
Kendatipun demikian, sebenarnya untuk biaya hidup dan biaya pendidikan nya seharusnya harta peninggalan ayah bundanya sudah lebih dari cukup. Akan tetapi, paman dan bibinya sangat gemar bermain judi online yang kini sedang marak. Ditambah oleh kedua sepupunya yang suka hidup royal dan suka berpoya-poya. Hingga akhirnya semua harta peninggalan kedua orang tuanya habis oleh keluarga pamanya tersebut.
Kini setelah semuanya habis, mereka berlima harus nyewa di suatu apartemen dikawasan Bandung barat yakni Gunungbatu.
Beruntung kendatipun kedua kaki dan tanganya remuk, namun masih utuh tak sampai harus di amputasi.
Namun semenjak kebangkrutanya itu, hinaan dan cacian harus menjadi santapan keseharianya karena di anggap menjadi beban keluarga dan dianggap tidak beguna bagi keluarganya.
Sejak sore tadi, angin terasa begitu kencang tidak seperti biasanya. Di atas menara apartemen, terlihat awan menghitam tebal membentuk atap hitam disertai kilatan-kilatan aneh menakutkan.
Hingga akhirnya, tiba-tiba air dalam gelas dan aquarium yang berada disekitaran Arya mengambang ke udara, waktu bagaikan berhenti. ia melihat semua kendaraan dan orang-orang berhenti bergerak diluar sana.. Bahkan burung dan pesawat terbangpun berhenti mengambang di udara.
Sebelum sadar apa yg terjadi, mendadak suatu Kilatan misterius datang dari angkasa dan meledak dihadapanya.
Suaranya begitu keras, sehingga mengguncang seluruh apartemen. Arya terpental dari kursi rodanya
hingga menubruk dingding bangunan .
Kendatipun demikian, ia tidak sampai jatuh pingsan. Ia berusaha bangun dan beringsut mendekati kursi rodanya dan berhasil duduk kembali, yang aneh keadaan tetap sunyi. Sementara seluruh aliran listrik padam dan jaringan telepon serta internet terputus seketika.
Samar-samar dijalan raya terdengar suara raungan serine dari mobil polisi. Tatkala aliran listrik kembali menyala terlihat benda asing telah berada dihadapanya. Sebuah kopor hitam mengkilat, berkeredepan dikelilingi aliran listrik berwarna merah.
-A.. Apa itu?" arya bergumam sambil menatap koper. "Ya tuhan, dari mana kah datangnya kopor ini? apakah terjatuh dari langit bersamaan dengan kilatan tadi.
Sebelum sadar apa yang terjadi, lamat-lamat terdengar kegaduhan diseluruh penghuni Apartemen, bahkan lamat-lamat terdengar paman dan bibinya memanggil-manggil dengan nada parau.
Maka dengan cepat ia kembali kekamar apartemenya. sambil membawa kopor tersebut lalu disimpan dalam lemari nya.
"Arya... Arya...." Terdengar bibinya, kembali memanggil. "Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, bi..." jawab arya, sambil keluar dari kamar dan menghampiri paman dan bibinya.
Didalam ruangan nampak, paman dan bibinya sedang sibuk menelpon Dinda Dan Bayu sepupunya yang sejak pulang sekolah belum kembali.
Sedangkan dipojok ruangan, sebuah station tv sedang menayangkan berita tentang ledakan dasyat tersebut.
Nampak dalam berita tersebut, sedang terjadi suatu kekacauan melanda kota, akibat aliran telpon dan internet terputus.
"Paman, bibi. Apakah sebenarnya yang sedang terjadi?" Arya mencoba bertanya.
Dijawab dengan umpatan bibinya.
"Kau ini benar-benar keterlaluan, apakah kau tidak mendengar kilatan dasyat diatas apartemen kita?"
"Aku tidak mendengar apa-apa bibi, aku sedang terlelap tidur..." Arya terpaksa berbohong
"Huh, kau ini dasar tak berguna. Kini aliran telpon dan internet terputus, aku khawatir akan kedua anak ku yang sedang les diluar sana..."
"Aku..."
Sebelum Arya kembali menjawab, beberapa petugas datang dengan maksud memeriksa keadaan penghuni apartemen.
"Tuan, apakah tuan sekeluarga baik-baik saja?" tanya sekuriti.
"Aku dan keluarga ku baik-baik saja. Hanya saja anak-anaku berada diluar sana. Dan aku sangat khawatir karena aku tak bisa menghubungi mereka berdua.."
"Oh, bersabarlah. Mungkin jaringan internet akan kembali normal lagi..."
"Ya, mudah-mudahan saja tidak lama..."
"Kalau tuan dan nyonya baik-baik saja, saya mohon diri untuk dan memeriksa yang lainya..."
"Kalau begitu, baiklah, pak. Dan terimakasih.."
"Ya..."
Maka sekuriti itupun kembali keluar, untuk memeriksa seluruh penghuni apartemen kalau-kalau ada yang terluka.
"Kau lihat sendiri Arya, semua penghuni apartemen panik. Kau malah tidak tahu menahu..."
"Maafkan saya bibi..."
"Ya sudah, kalau begitu, kembalilah ke kamar mu. Dan ingat jangan kemana-mana..."
"Baik lah, bi dan terimakasih..."
"Hm..."
Maka akhirnya, Aryapun kembali
ke kamar nya dengan perlahan menggubakan korsi roda.
Sesudah, mengunci pintu kamar dari dalam. Arya lalu bergegas menuju lemarinya untuk memeriksa koper tadi.
"Hem, sebenarnya apa isinya koper ini? Mengapa tiba-tiba muncul keluar dari lubang hitam misterius?"
Arya perlahan-lahan memeriksa koper tersebut, dan mencoba meraba-raba. dan..
benar saja, terdengar suara krek disusul terbukanya kopor tersebut. Arya terhentak, karena didalam kopor tersebut ada seperangkat kostum berwarna putih keperakan.
"Apa ini? Seperti pakaian..."
Arya mencoba memeriksanya, ternyata pakaian itu terbuat dari benang baja berbentuk seperti sisik naga namun sangat rapat dan halus dan berdiameter sangat kecil kurang dari satu mili. Ia menduga tentu pakaian ini, bukan pakaian sembarangan pakaian ini seperti sebuah kostum yang sering ia lihat difilm-film super hero.
Kostum itu sangat bagus, dan mungkin berteknologi canggih, namun ia mengeluh mengingat dirinya yang cacad permanen, mengalami kelumpuhan dikedua belah kakinya.
Namun karena penasaran, ia pun mencobanya begitu dipakai baju tersembut langsung menciut seperti hidup. Badan nya terasa terjepit, ia mencoba melepaskanya namun tidak bisa.
Pada saat yang sama, ada sesuatu yang hangat di seluruh tubuhnya, sesuatu yg sebelumnya belum pernah ia rasakan.
"Oh.. ba.. baju apa ini sebenarnya?" Kembali Arya bergumam.
"Tuan... apa kabar?" Terdengar seseorang berbicara
"Si.. siapa? Siapa yang berbicara?" akhirnya Arya bertanya sambil tengok kekanan dan kekiri.
(Tuan! Ini aku!) ucap suara itu lagi.
"Siapa? Dimana kamu?" tanya Arya kembali.
"Aku sistem Baju zirah yang kau pakai.."
"Sistem Baju Zirah?"
(Benar Tuan! Apakah Tuan mau menerimaku dan menjadi Tuanku?) tanya suara itu.
"Menjadi tuanmu? Apa-apaan? Apa kau hantu?" ujar Arya yang sedikit mulai merinding.
"(Jawab dulu pertanyaanku sebelumnya Tuan! Nanti baru aku akan menjawabnya!
"Em... Baiklah-baiklah.. Aku menerimamu menjadi tuanmu!" jawab Arya mulai penasaran.
"Bagus..."
ISedang memproses penyatuan..)
(10.. 9.. 8. 7.. 6.. 5.4.3.2. 1.. Selesail
(Ding! Selamat datang di Sistem paling keren, dan canggih. Anda kini telah menjadi Tuanku) ucap suara iitu.
"Apa?" Arya bertanya seolah tidak percaya dengan apa yang dialaminya
"Perkenalkan nama ku alex, tuan. Aku manusia dari masa depan. Aku kesini mempunyai misi untuk menyelamatkan dunia dimasa depan, dan orang yang cocok untuk mengemban misi tersebut adalah
tuan..."
"Apa? itu tidak mungkin sebab badan ku cacat permanen, kedua kakiku mengalami kelumpuhan sejak 5 tahun yang lalu..."
"Jangan kuatir, tuan. Kostum ini telah dilengkapi, fitur penyembuhan. Dalam waktu
tiga bulan kakimu akan segera pulih. Dengan catatan, selama tiga bulan tersebut tuan tidak melepaskan baju zirah ini..."
Untuk sejenak Arya terdiam, tenggelam dalam keraguan.
"jika tuan tidak percaya, bolehlah tuan coba..." Kembali terdengar suara baju zirah.
"Coba apanya?"
"Lihatlah kedalam cermin..."