SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
God Of Shinobi

God Of Shinobi

Bab 1 Depresi

Naruto adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi anime, bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Uzumaki Naruto. Seorang ninja yang hiperaktif, periang dan ambisius yang ingin mewujudkan impiannya untuk mendapatkan gelar Hokage, pemimpin dan ninja terkuat di desanya.

Semua orang tahu mengenai kisahnya dimana cerita berawal ketika seekor monster rubah sembilan ekor atau bisa disebut Kyuubi menyerang Konoha, sebuah desa shinobi yang terletak di Negara Api. Tepat saat itu, Naruto lahir yang menimbulkan kekacauan dan malapetaka sehingga semua orang membencinya dan menganggapnya sebagai monster. Sebab, sebelum Hokage ke-4 yang merupakan ayahnya dan Uzumaki Kushina ibunya tewas.

Yondaime Hokage berhasil menyegel siluman rubah Sembilan ekor menggunakan jurus Dewa Kematian ke dalam tubuh Naruto, anaknya sendiri. Ia beranggapan agar Naruto dianggap sebagai pahlawan, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Selama 12 tahun, Naruto tumbuh yatim piatu tanpa kasih sayang. Ia hanya tinggal di apartemen seorang diri, memiliki satu teman saja pun tidak ada. Semua orang mengucilkannya dan menatapnya dengan penuh kebencian dan jijik.

Setelah masuk ke akademi, Naruto masuk di tim 7 bersama Uchiha Sasuke dari keturunan klan Uchiha dan Haruno Sakura sebagai gadis yang ia sukai serta Hatake Kakashi, Jounin yang menjadi guru penanggung jawab.

Lalu ada Hyuuga Hinata dari tim 8 yang menyukai Naruto secara diam-diam. Satu-satunya orang yang menerima keberadaan Naruto dengan tulus dan mendukungnya penuh.

Seiring berjalannya waktu, Naruto menempuh banyak rintangan yang membuatnya diakui seluruh desa dan mencapai posisi puncak. Namun, semua kesuksesannya pun juga diiringi begitu banyak kepedihan dan pengorbanan besar.

Setelah kehilangan semuanya, Naruto hanya menunggu kematian menjemputnya dan menyusul semua orang yang ia sayangi.

Itulah kisah dari Uzumaki Naruto. Tapi, bagaimana jika ia kembali ke masa lalu untuk mencegah semua kematian orang yang ia sayangi. Kalau yang awalnya ia adalah seorang anak yatim piatu dan merupakan ninja terlemah di desanya, malah menjadi pahlawan di masa lalu dan dianggap sebagai God of Shinobi.

Tentu saja alur cerita mengenai kehidupannya akan berubah drastis. Dan hal itu bermula saat proses penyembuhan Naruto usai melawan Otsutsuki Isshiki.

......................

Kediaman Uzumaki

Hinata menatap Naruto yang masih belum bisa melupakan kepergian Kurama. Wajahnya menjadi sendu sambil ia menghampiri sang suami.

‘’Naruto-kun, ini waktunya makan malam,’’ ucapnya meletakkan nampan berisi beberapa jenis makanan.

‘’Aa gomen, Hinata-chan, tapi aku sedang tidak lapar,’’ kata Naruto yang masih menatap ke luar jendela.

Hinata tahu persis bagaimana perasaan Naruto, sebab pria itu sudah mengalami banyak penderitaan sejak kecil. Ditambah lagi sekarang, Kurama yang selama ini menemaninya sejak bayi juga pergi meninggalkannya.

‘’Nee, Hinata-chan,’’ panggil Naruto tanpa merubah posisinya.

‘’Hai, Naruto-kun?’’ tanya Hinata menunggu.

Naruto terdiam untuk sesaat.

‘’Kenapa setiap aku berusaha mendapatkan sesuatu, orang-orang yang aku sayangi juga pergi meninggalkanku?’’

‘’Eh? Maksud Naruto-kun?’’ tanya Hinata.

‘’Aku kehilangan orangtuaku saat mendapatkan Kurama, bijuu yang paling terkuat. Aku kehilangan guruku Jiraiya saat keberadaanku mulai diakui oleh seluruh desa. Aku kehilangan salah satu teman baikku, Hyuga Neji saat memenangkan Perang Dunia Shinobi ke-4, dan sekarang aku kehilangan Kurama ketika diriku diberikan kesempatan sekali lagi untuk masih tetap hidup?’’

Bab 2 Boruto Lari dari Rumah

‘’Naruto-kun,’’ sedih Hinata.

‘’Begitu banyak yang harus kukorbankan demi mencapai posisi ini. Padahal sejak kecil aku begitu berambisi untuk menjadi seorang Hokage. Di antara semuanya, hanya kau yang aku miliki sampai saat ini, apakah kau juga akan pergi meninggalkanku?’’ tanya Naruto menyandarkan kepalanya di pangkuan Hinata dengan butiran air mata.

Hinata mengelus pucuk rambut Naruto dengan sentuhan lembut. ‘’Tentu saja tidak, kenapa Naruto-kun berpikir seperti itu?’’

‘’Hiks, hiks, perasaanku benar-benar terluka Hinata-chan. Jika kalian juga meninggalkanku, bagaimana aku bisa melanjutkan hidup?’’ tangis Naruto menjadi-jadi.

Butiran bening mengalir dari sudut mata Hinata. ‘’Naruto-kun, tidak ada yang akan meninggalkanmu. Kau masih memiliki banyak teman atau keluarga. Masih ada Sakura-chan, Sasuke-kun, Kakashi sensei dan yang lainnya. Kenapa kau berpikir seperti itu?’’

‘’Sekarang aku bukan lagi shinobi terkuat di desa yang memiliki kekuatan Kurama atau seorang pahlawan yang begitu dihormati. Aku hanya seorang pria yang tidak pernah menepati janji. Perkataan Obito waktu itu memang benar, aku ini hanya seorang pecundang yang bermimpi melindungi semua teman-temannya tanpa bukti. Bahkan Kurama pun aku tidak bisa menolongnya, jadi bagaimana aku yang pria biasa ini bisa melindungi desa?’’ isak Naruto.

Hinata berusaha menghibur Naruto meskipun ia juga ikut menangis. Boruto dan Kawaki yang tidak sengaja menguping pembicaraan mereka juga merasa sedih.

Tangan Boruto mengepal sambil ia menggertak gigi.

‘’Boruto, kau ingin ke mana?’’ tanya Kawaki menarik tangan Boruto yang hendak pergi.

Deg!

Kawaki sedikit tersentak melihat sebelah mata Boruto berubah menjadi tenseigan.

‘’Ke mana lagi? Aku akan mencari klan Otsutsuki itu dan memberi mereka pelajaran,’’ jawab Boruto.

‘’Apa? Di malam hari seperti ini? Boruto, Nanadaime sedang depresi berat, jangan menimbulkan masalah lagi dengan tindakan bodohmu itu,’’ bisik Kawaki.

Boruto menepis tangan Kawaki dengan kasar. ‘’Aku tidak peduli, intinya aku akan menemukan klan mereka.’’

Kawaki yang melihat kepergian Boruto langsung menyusul anak berambut kuning itu.

Sebelum Boruto membuka pagar rumahnya, Kawaki sudah menghadangnya untuk keluar.

‘’Apa yang kau lakukan?’’ tanya Boruto.

‘’Tentu saja menghentikanmu dari tindakan bodohmu ini,’’ jawab Kawaki.

‘’Minggirlah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu,’’ kata Boruto hendak menggeser tubuh Kawaki.

Namun, dengan cepat Kawaki mengunci gerakan Boruto lalu menindihnya ke tanah.

‘’Kawaki!’’ seru Boruto berbisik yang meronta-ronta.

‘’Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi. Dengar, Nanadaime saja yang jelas-jelas adalah seorang shinobi terkuat kewalahan melawan para Otsutsuki yang datang ke bumi, apalagi bocah amatir seperti dirimu? Aku bahkan sudah tahu apa yang terjadi sebelum kau menemui mereka,’’ kata Kawaki.

Karena tidak bisa melawan lagi, Boruto menghela nafas dan menyerah. ‘’Baiklah, aku tidak akan keluar, tapi lepaskan tanganmu dulu.’’

Kawaki mengerutkan dahi memastikan ucapan Boruto bukanlah sandiwara. Tapi, melihat anak itu tidak meronta-ronta lagi membuatnya berdiri.

‘’Kalau begitu masuklah ke dalam dan dinginkan kepalamu,’’ kata Kawaki berjalan masuk.

Shin!

Dengan cepat Kawaki menoleh melihat Boruto sudah menghilang membuat dirinya berdecih. ‘’Jadi sejak tadi aku hanya bicara dengan bunshin miliknya? Haa, anak itu, cih!’’

......................

Naruto menarik pelukannya sambil Hinata menyeka air matanya.

‘’Sejak Kurama pergi, kau belum pernah makan, aku sudah membawakannya untukmu, jadi kumohon makanlah Naruto-kun.’’

‘’Arigatou Hinata-chan,’’ senyum Naruto.

Ceklek!

Keduanya menoleh saat melihat Kawaki muncul dengan wajah cemas.

‘’Kawaki-kun? Ada apa?’’ tanya Hinata.

‘’Boruto … Dia lari dari rumah dan mencari keberadaan klan Otsutsuki!’’ seru Kawaki.

Terpopuler