SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
THE GOD OF LEVELING 2

THE GOD OF LEVELING 2

Episode 1 KEHILANGAN LENGAN DAN MATA

"Adududu..........badanku serasa potong semua adehhhhh sakit bener." Zear yang terbangun dari tidurnya.

Zear pun melihat sekitaran disana semuanya hanya terdapat reruntuhan batu saja.

"Sebenarnya apa yang terjadi kenapa aku masih bisa hidup?" Zear yang kebingungan.

"Kenapa penglihatanku seperti berkurang yah? Eh tunggu tunggu kenapa lengan kiriku tidak bisa digerakan yah." Zear pun melihat tangan kiri yang sudah tidak ada.

Zear terlihat sedikit terkejut dengan hal itu namun dia mencoba untuk menenangkan diri, dia mencoba untuk mensyukuri keadaannya yang sekarang.

"Sepertinya selain lengan kiri aku kehilangan mata kiri juga ahhh ini sungguh sangat merepotkan tapi sebenarnya tidak masalah juga, seharusnya aku bersyukur karna kau masih hidup."

"Itu semua berkat kalung ini, Ang Wing kata-kata dia memang benar hahaha kalung ini adalah kalung keberuntungan." Zear yang mengingat ucapan Ang Wing.

"Sepertinya kekuatanku juga sedikit berkurang karna salah satu sayapku di tebas oleh bajingan Azazel itu aahhhh sial kenapa aku teledor ketika pertarungan tadi jika saja aku tidak teledor mungkin keadaanku tidak akan separah ini."

"Tapi aku akui pertarungan melawan primordial demon memang sangat merepotkan mereka sangat kuat, kekuatan mereka sungguh tidak masuk akal."

"Kalau tidak salah ketika aku bertarung dengannya aku mendengar bahwa sekarang para primordial memiliki pemimpin ntah kenapa aku tidak percaya dengan omongan itu."

"Ya itu semua karna pertama para primordial tidak mungkin patuh terhadap orang lain, karna mereka adalah orang-orang yang sangat kuat."

"Tapi bisa jadi mereka memiliki pemimpin dan apa yang di ucapkan Azazel benar, jika itu terjadi maka kemungkinannya hanya satu orang yang memimpin primordial demon dia kekuatannya melebih para primordial demon yang lain."

"Yang artinya orang itu sangat kuat. Jika asumsiku itu benar maka jangan berharap bumi bisa selamat."

"Semoga saja apa yang aku asumsikan dan apa yang di bilang oleh Azazel tidak benar."

"Dan aku berharap semoga di bumi ada yang memiliki kekuatan yang sama seperti para Primordial Demon."

"Jika tidak mungkin bumi tidak akan ada harapan lagi itu semua karna kekuatan para Primordial Demon mungkin bisa menghancurkan satu atau dua atau tiga negara dengan mudahnya."

"Intinya para primordial demon adalah mahluk yang sangat kuat."

"Ngomong-ngomong sudah berapa lama ya aku disini bagaimana dengan keadaan mereka." Zear yang termerenung memikirkan Jane Reyhan Fang Yin Fang Jiali, Hana, Devin, RED dan yang lainnya.

"Baiklah sepertinya aku harus keluar dari sini lagi pula aku sudah mulai pulih yah walaupun badan masih terasa sakit tapi itu bukan masalah." Ucap Zear yang bertekad.

Akhirnya Zear pun berjalan pelan menuju keluar namun pintu keluar itu tertutup oleh reruntuhan goa.

"Sepertinya aku harus menyingkirakan terlebih dahulu reruntuhan ini, baiklah saatnya menge tes kekuatanku. Aku akan mencoba menggunakan kekuatan tangan kananku"

[Ice Spread] Zear yang menyentuh reruntuhan itu, dan tiba-tiba saja reruntuhan itu berubah menjadi ES yang sangat dingin.

[Earth Destroyer] Lengan Zear tiba-tiba mengeluarkan aura berwarna kuning, kemudian Zear memukul reruntuhan ES itu.

Duarrrrrrrrrrrrrrrr

Seketika itu juga reruntuhan itu hancur "Sepertinya kekuatanku masih ada masih aman, tapi tak sekuat dulu sialllllllll!!!!!!."

Zear pun kemudian berjalan menelusuri goa itu setelah berada di jurang tanpa batas itu ia kemudian mengeluarkan pasukan bayangan berjenis monster burung miliknya.

"Untung saja pasukan bayanganku masih ada banyak, dan untung saja aku masih bisa mengeluarkan skill ini."

Zear pun kemudian menaiki pasukan bayangan berjenis burung itu, ia pun kemudian menuju portal pulang.

"Tunggu tunggu ada yang aneh kenapa portal menuju jalan pulang tidak muncul di tempat tadi?"

"Apa jangan-jangan ti-tidak mungkin dia masih hidup."

"Primordial Demon dasar mahluk tak logis setelah bertempur habis-habisan dia masih berhasil hidup dan kabur dari sana?"

"Dasar mahluk gila sebenarnya mereka lahir dari rahim siapa kenapa mereka bisa sekuat itu gila gila." Zear yang menggelengkan kepala.

"Tapi yah sudahlah aku tidak peduli untuk sekarang yang penting aku masih hidup dan yah aku yakin walaupun dia selamat dari pertempuran tadi tapi pasti dia terluka sangat parah aku yakin akan hal itu."

"Ketika aku kembali nanti aku akan menceritakan tentang para primordial demon pada mereka, aku tidak akan menyembunyikannya lagi."

"Dan kemungkinan setelah aku pulang dan istirahat beberapa waktu aku akan langsung menaklukan tower kematian itu."

 

 

 

 

Episode 2 KESEDIHAN

"Zear ini sudah 1 bulan lebih kamu meninggalkanku, sebenarnya kamu berada dimana, apa kamu baik-baik saja, kamu tau Reynald banyak orang yang bilang bahwa kamu telah meninggal tapi kamu tau aku tidak percaya dengan semua perkataan mereka."

"Aku percaya kamu masih hidup, kamu pasti akan kembali kepelukanku, Zear apa kamu tau setelah kamu menghilang Devin, Reyhan dan teman-teman yang lainnya, mereka terlihat setress dan kesal."

"Mereka juga menangis karna kehilanganmu, mereka semua setress dan kesal itu semua karna mereka merasa lemah sebenarnya apa yang mereka rasakan juga aku rasakan."

"Zear sudah satu bulan lebih ini aku dan teman-teman yang lainnya di kala pagi kami terus berlatih menjadi orang yang lebih kuat lagi, dan di kala malam kami selalu menangis mengingat dirimu."

"Zear kamu tau kami semua akan terus menunggumu pulang loh, walaupun kami tidak tau kapan kamu kembali, dan meskipun kami harus menunggu bertahun-tahun lamanya."

"Zear maafkan aku dan teman-teman yang lainnya, gara-gara kami yang terlalu lemah kamu harus menanggung beban yang sangat berat, maafkan kami."

"Hiks hiks Zear maafkan aku, dikala kamu susah aku tak berada disisimu maafkan aku."

"Aku ini memanglah wanita jahat bahkan kamu tau waktu kita pertama kali bertemu sebenarnya aku hanya ingin memanfaatkanmu untuk membantuku menyembuhkan kedua orang tuaku."

"Aku yakin kamu tau akan hal itu, tapi ntah kenapa meskipun kamu sudah tau dan merasa di manfaatkan tapi kamu masih saja membantuku, aku selalu bertanya-tanya kenapa?"

"Dan meskipun kamu tau kamu di manfaatkan tapi kamu selalu tersenyum padaku dan selalu memberikanku semangat kenapa?"

"Zear kumohon kembalilah aku ingin meminta maaf kepadamu dan mengatakan aku sangat mencintaimu aku tidak ingin kehilanganmu, aku akan melakukan apapun yang aku bisa jadi aku mohon kembalilah."

Jane yang menangis tersedu-sedu di pinggir pantai sambil bercerita tentang kejadian setelah Zear menghilang.

Jane tiap hari selalu melakukan hal itu, dia selalu pergi kepantai dan bercerita tentang kesehariannya yang penuh kegelapan.

Pantai tersebut sebenarnya di tutup karna kejadian waktu itu, tapi Jane bisa masuk itu semua karna ia mendapat izin dari Ang Wing.

Sebenarnya Jane dan yang lainnya sudah mencoba untuk mencari Zear bahkan sampai sekarang mereka masih mencari di mana keberadaan Zear.

Mereka semua mencari dengan cara mereka sendiri, segala cara mereka lakukan.

Namun sampai sekarang Zear tetap tidak di temukan dimana pun.

"Zear apa kamu tau? Guild MOONLIGHT tanpa dirimu semuanya hancur, semuannya berpisah tidak ada tawa canda lagi disini."

"Zear kamu tau kamu itu seperti bulan, tidak ada kamu maka tidak akan ada orang yang menerangi malam kami."

"Zear walaupun kami tidak seperti dulu lagi tapi kami semua tetap percaya bahwa kamu suatu saat akan kembali lagi kepada kami."

"Kami terutama aku, sangat merindukan masa-masa itu tertawa bersama tersenyum bersama, bercanda bersama, meminum teh hangat di malam hari di halaman depan rumah bersama."

"Menegurmu yang selalu minum kopi, menegurmu yang selalu tidur kesiangan, aku juga merindukan bagaimana kamu memerhatikanku lebih dari apapun, kamu selalu saja menasehatiku ketika mengingat hal itu ntah kenapa aku menjadi senang dan rasanya aku ingin kembali ke hari-hari itu."

"Zear kamu tau sebelum bertemu denganmu kupikir hidup ini tidak adil, kupikir diriku tidak berguna, kupikir tidak ada yang pernah peduli padaku, kupikir hidup ini sangat membosankan,"

"Hidupku waktu itu seperti abu-abu tanpa warna, tapi setelah kamu datang kamu merubah segalanya menjadi lebih indah dan berwarna, kamu mengajariku betapa berharganya diriku ini di mata seseorang."

"Zear sepertinya ini sudah sore aku harus kembali ke rumah maafkan aku karna tak bisa menemanimu lebih lama lagi."

"Zear jika kamu kembali aku hanya ingin mengatakan terima kasih, aku sangat merindukanmu, dan aku sangat mencintaimu," Jane yang tersenyum namun mengeluarkan air mata.

Jane pun melangkah pergi dengan perlahan sambil mengelap air matanya.

"Hey tuan putri bodoh." Ucap seseorang yang kini sedang berada di belakang Jane.

Jane yang mendengar suara yang sangat amat Familiar itu Jane langsung menengok kebelakang.

Jane terdiam mematung, air mata Jane tiba-tiba saja keluar.

"Ini nyata bukan?" Tanya Jane yang seperti ingin menangis dengan sangat keras.

"Tentu saja aku nyata dasar tuan putri bodoh." Zear yang tersenyum sambil mengangkat tangan kananya.

Zear seperti mengatakan kemarilah pelukalah aku.

Jane ia langsung saja berlari dan memeluk Zear dengan sangat erat, dia menangis dengan sangat kencang di pelukan Zear.

Zear ia mengelus rambut Jane.

"Akhirnya kamu kembali hiks hiks hiks.......Aku dan yang lainnya sudah menunggumu sejak lama Hiks hiks......"

"Zear Maafkan aku maafkan aku, ini semua karna salahku, kamu menjadi seperti ini maafkan aku hiks hiks hiks....."

"Maafkan aku Zear kumohon jangan pergi lagi kumohon jangan melakukan hal bodoh seperti itu lagi, aku akan melakukan apapun tapi tolong jangan pernah tinggalkan aku lagi."

"Zear maafkan aku karna aku terlalu lemah............." Jane yang terus menangis sambil mengeluarkan unek-uneknya.

"Dasar bodoh kenapa kamu harus minta maaf, kamu tidak salah dasar tuan putri bodoh, seharusnya aku lah yang meminta maaf padamu karna telah membuatmu khawatir seperti ini." Zear yang tiba-tiba saja mengeluarkan air mata sambil memeluk erat kembali Jane.

Di sore hari yang indah itu dengan matahari yang ingin tenggelam mereka berdua berpelukan dan menangis melepaskan kerinduan satu sama lain.