SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Legend Of Lyan 2

Legend Of Lyan 2

Awal Mula

Dahulu kala saat dunia-dunia lahir dalam alam semesta, sebuah keberadaan berwujud hitam muncul dalam bumi yang hanya berisi lautan. Keberadaan itu bernama Gaia.

Gaia adalah bumi dan bumi itu sendiri merupakan Gaia.

Tidak lama kemudian daratan naik ke atas permukaan laut. Beberapa daratan besar yang ukurannya berkali lipat dari daratan lain bernama benua, sementara untuk daratan-daratan kecil yang tidak terhitung jumlahnya, bernama pulau.

Gaia bisa merasakan keindahan dari pepohonan serta tumbuhan yang mengisi daratan. Gunung dan bukit tidak luput dari keindahan tersebut. Namun, Gaia tetap merasa kosong seakan masih ada yang kurang. Gaia tidak tahu perasaan apa yang sedang menghantui dirinya sekarang. Perlahan dia menyadari dirinya ternyata kesepian. Keindahan itu memang bisa sedikit memuaskannya, namun tidak ada satu pun dari mereka dapat bergerak. Hanya berdiri kokoh pada tempat yang sama setiap saat, membuat Gaia larut dalam kesedihan.

Kesedihan Gaia akhirnya terobati ketika manusia dan hewan yang memiliki tinggi tiga kali dari pohon lahir dalam dirinya. Keberadaan makhluk-makhluk hidup ini membuat kehidupan Gaia lebih berwarna. Yang paling menarik baginya adalah manusia.

Berbeda dengan hewan, manusia tampak unik. Gaia bisa melihat manusia terus berkembang dengan memanfaatkan alam sekitar dengan baik. Jika hewan-hewan mempertahankan hidup dengan memangsa apapun yang terlihat oleh mereka, termasuk kaumnya sendiri. Maka manusia melakukan hal berbeda. Alih-alih menjadikan manusia lain sebagai makanan, mereka memilih untuk menciptakan senjata dan berburu para hewan untuk dijadikan makanan.

Ketertarikan Gaia pada manusia membuat dirinya mengambil sedikit wujud makhluk hidup tersebut. Rupa Gaia tidak memiliki mata, tubuhnya terlihat transparan dan dipenuhi cahaya kecil seperti bintang-bintang angkasa.

Kebahagiaan Gaia harus berakhir ketika para dewa dan iblis turun ke bumi. Dua ras itu memusnahkan seluruh kehidupan bumi hingga kembali menjadi lautan.

Gaia muncul di hadapan mereka dengan penuh amarah. Dalam waktu singkat dia memusnahkan setengah populasi dewa yang berkerumun bagaikan butiran pasir di langit. Dewa tertua, Atem seketika gentar dan memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. Gaia tidak membiarkannya, dia mengurung bangsa dewa dalam gelembung transparan agar tidak dapat melarikan diri.

Iblis pertama sebenarnya terguncang melihat Gaia bisa memusnahkan setengah populasi dewa dengan mudah, tetapi melakukan tindakan pengecut seperti dewa akan merusak harga dirinya. Dia lalu memerintahkan para iblis yang sudah ketakutan untuk menyerang Gaia.

Agar pasukannya tidak gentar, iblis pertama memimpin di barisan depan.

Keputusan itu menimbulkan bencana besar, lebih dari setengah populasi iblis musnah.

Iblis pertama bahkan lenyap, mental iblis-iblis tersisa seketika runtuh menyaksikan kejadian tersebut.

Gaia kemudian mengurung para iblis.

Yang mengagetkan adalah alih-alih membunuh dewa dan iblis, Gaia meminta mereka membuat perjanjian untuk tidak mengganggunya. Sebagai gantinya, mereka akan diizinkan untuk menyerap kebaikan serta kejahatan makhluk hidup dalam dirinya yang akan muncul kembali dalam jutaan tahun kemudian.

Para dewa dan iblis sedikit tidak memahami jalan pikiran Gaia. Padahal Gaia bisa melenyapkan bangsa mereka untuk menghindari hal seperti ini terulang kembali tetapi yang dilakukan sosok itu malah sebaliknya, seperti sengaja membiarkan kaum mereka tetap hidup.

Tidak sedikit dewa dan iblis yang menunjukkan ketidakpuasan karena tujuan utama mereka datang adalah melenyapkan bumi. Namun mereka menyadari kekuatan mereka masih jauh dari kata cukup untuk melampaui Gaia, tidak ada yang dapat mereka perbuat sekarang.

Setelah melalui pertimbangan panjang dewa dan iblis akhirnya menyetujui permintaan Gaia. 7 dewa dan 7 iblis yang mewakili segera menempelkan darah dari ibu jari mereka pada tulisan merah yang mengambang di depan. Setelah menerima darah dewa dan iblis, tulisan itu kemudian memancarkan cahaya merah pekat sebelum hilang dari pandangan.

Gaia berkata jika ada sekelompok kecil dari mereka yang melanggar perjanjian, dia tidak akan memusnahkan bangsa dewa dan iblis. Namun sebagai gantinya dia akan memusnahkan kelompok pembangkang tersebut.

Banyak dari mereka mengerutkan dahi, perjanjian ini tidak terlihat memberatkan mereka malahan pihak mereka seakan lebih diuntungkan. Tentu saja kemusnahan kelompok yang membangkang akan sangat disayangkan tetapi itu terdengar lebih baik daripada populasi mereka punah.

Setelah menyetujui perjanjian, mereka lalu kembali ke alam masing-masing.

Gaia tersenyum sejenak melihat kepergian mereka. Membiarkan dua bangsa itu tetap hidup memang akan menjadi masalah besar, Gaia menyadari suatu saat nanti kejadian ini akan terulang kembali setelah dewa dan iblis memperkuat diri.

Namun yang tidak dua bangsa itu ketahui, perjanjian yang dibuat Gaia akan membuat mereka mengalami ketergantungan. Dengan menyerap kebaikan dan kejahatan dalam kurun waktu lama, keturunan mereka di masa depan akan sulit bertahan hidup jika tidak menyerap kebaikan serta kejahatan makhluk hidup dalam tubuh Gaia.

Ini akan membuat sebagian besar dari mereka tidak akan melanggar perjanjian, tetapi tidak menutup kemungkinan ada pihak yang akan melanggar karena tujuan mereka adalah menghancurkan dirinya.

Tidak. Sebenarnya bukan itu tujuan utama mereka. Gaia mengetahui alasan terbesar mereka sebenarnya adalah ingin melenyapkan keberadaan lain yang lahir bersamaan dengan dirinya.

Keberadaan itu saat ini masih tidak berbentuk. Ketika keberadaan itu lahir secara sempurna dan memiliki wujud, tidak hanya Gaia yang akan dilahap, tetapi seluruh dunia yang terdapat dalam alam semesta akan lenyap. Keberadaan yang membawa malapetaka besar pada alam semesta itu adalah Kebinasaan Abadi.

Gaia bukannya tidak menyadari ini, namun dia tahu betul apa itu Kebinasaan Abadi. Apa yang dilakukan dewa dan iblis sekarang adalah percuma karena kelahiran sosok itu tidak akan terbendung meskipun mereka memusnahkan Gaia.

Meskipun kelahiran Kebinasaan Abadi tidak terbendung, Gaia sudah mempersiapkan rencana untuk menghadapinya.

Selain membuat dewa dan iblis ketergantungan dengan sifat makhluk hidup yang akan lahir kembali dalam dirinya, Gaia akan memanfaatkan partikel-partikel dewa dan iblis yang tertinggal saat menyerap sifat-sifat makhluk hidup dalam dirinya.

Partikel-partikel itu akan dijadikan sumber kekuatan makhluk hidupnya sehingga kebaikan serta kejahatan mereka tidak terserap sia-sia oleh dewa dan iblis.

Ketika daratan kembali muncul untuk kedua kalinya. Pepohonan serta tumbuhan berubah jauh lebih kecil. Manusia dan hewan juga mengalami hal serupa. Tinggi manusia tidak lebih dari setengah pohon, bahkan ada hewan yang ukurannya hanya sebesar butiran pasir.

Gaia kemudian menggunakan partikel-partikel dewa dan iblis untuk memperkuat manusia dan hewan. Apa yang dilakukan Gaia membuat manusia mengalami perkembangan pesat. Yang lebih mengejutkan adalah sebagian hewan mengalami evolusi menjadi hewan buas iblis.

Setelah manusia dan hewan buas iblis mencapai puncak kekuatan, Gaia bisa melihat keanehan terjadi pada mereka. Ketika mereka menjadi pertapa, manusia mengalami pembaharuan tubuh yang mengakibatkan mereka tidak dapat menua dan hidup abadi. Sementara hewan buas iblis mengalami evolusi yang dapat membuat mereka berbicara serta memiliki kecerdasan setara manusia, selain itu keabadian juga didapatkan oleh mereka.

Tidak lama kemudian Gaia menyesali membiarkan partikel dewa dan iblis bersatu dengan makhluk hidup dalam dirinya.

Tujuan

Partikel-partikel itu mengakibatkan manusia dan hewan buas iblis terikat dengan benang takdir, dimana ketika mereka berada dipuncak pertapa, tidak akan berkembang lagi sehingga tidak dapat melampaui kekuatan dewa maupun iblis.

Gaia berhasil menemukan jalan keluar, namun masalahnya…

Hanya para pertapa sendiri yang bisa memutus benang takdir.

Karena suatu alasan, Gaia juga tidak bisa menemui mereka. Dia tidak dapat membantu dalam hal ini.

Gaia cemas.

Tetapi setelah melihat para pertapa menunjukkan ketidakpuasan atas pencapaian mereka dan selalu berusaha menggapai kekuatan yang lebih tinggi lagi, Gaia melihat secercah harapan muncul.

Dengan perjuangan mereka, Gaia percaya suatu saat nanti manusia atau hewan buas iblis akan memutus benang takdir, melampaui dewa dan iblis serta dapat melenyapkan keberadaan yang ditakuti alam semesta, Kebinasaan Abadi. Entah itu kapan. Dia percaya suatu saat hari itu akan tiba.

***

Setelah mengusir Azrec keluar dari tubuh Kaisar, Endless membawa Lyan pergi ke Dimensi Hampa.

“Gaia adalah jantung dunia dan awal mula dunia manusia. Dulu ….”

Secara garis besar, Endless menceritakan bangsa dewa dan iblis pernah bersatu untuk mengalahkan Gaia. Mereka menelan kekalahan pahit. Dari sana lah perjanjian antara dewa dan iblis terjalin. Itu semua karena Gaia.

Lyan, Master Gyo dan Laxus hanya bisa menahan nafas mendengar cerita Endless.

“Itu kejadian milyaran tahun lalu saat aku belum menjadi Dewa Kebajikan. Pada masa itu, dewa dan iblis belum mencapai pemahaman tertinggi. Andai kejadian itu terulang kembali, mungkin akan sedikit berbeda sekarang.” Endless berkata demikian namun sebenarnya dia juga meragukan kemampuan dewa dan iblis saat ini cukup untuk menghadapi Gaia.

“Kalian tidak mungkin menyerang Gaia tanpa alasan.”

Endless tersenyum mendengar perkataan Lyan. “Benar. Kami memang memiliki alasan khusus melakukan penyerangan itu. Sejak awal mula dewa dan iblis tidaklah akur satu sama lain. Kami terpaksa bekerjasama karena ingin melenyapkan bibit bencana yang lahir bersama Gaia. Keberadaan yang akan terlahir secara sempurna dalam waktu dekat, Kebinasaan Abadi.”

Kebinasaan Abadi? Bukankah itu sosok yang pernah diceritakan Asmodeus? Tidak ada yang menyangka keberadaan itu sudah ada sejak awal mula dunia.

Endless kembali melanjutkan, “Semula kami tidak memahami kenapa Gaia membiarkan kami hidup. Tetapi setelah melihat makhluk hidup dalam dirinya terus berkembang hingga menjadi pertapa, kami mulai menyadari Gaia sebenarnya memanfaatkan partikel kami yang tertinggal untuk memperkuat kalian.”

Karena perjanjian yang dibuat Gaia, dewa dan iblis telah mengalami ketergantungan. Tanpa makhluk hidup dalam tubuh Gaia, mereka akan sulit bertahan tanpa menyerap kebaikan serta kejahatan. Ini terdengar memalukan sehingga Endless tidak menceritakannya.

Master Gyo memandang Endless, “Maksudmu, kekuatan kami sebenarnya berasal dari dewa dan iblis?”

Endless mengangguk pelan.

“Gaia ingin menggunakan kalian sebagai senjata terakhir menghadapi Kebinasaan Abadi. Namun sayangnya partikel-partikel dewa dan iblis justru membuat kalian terikat dengan benang takdir, dimana sekeras apapun berusaha, kalian tidak akan melampaui dewa maupun iblis.”

Laxus meragukan perkataan Endless. “Dari ceritamu aku bisa menyimpulkan kami akan memiliki kekuatan besar hanya dengan memutus benang takdir. Apa ini masuk akal? Bagaimana bisa hanya dengan melakukan itu kami mampu menyaingi keberadaan yang bahkan tidak bisa kalian hadapi?”

“Partikel-partikel yang ada dalam diri kalian mengandung kekuatan dewa dan iblis. Ribuan tahun lalu aku bisa merasakan kekuatan tiga pertapa hampir setara iblis kelas rendah. Itu adalah masa di mana mereka hanya berhasil menyerap sebagian kecil partikel. Andai mereka berhasil menyerap semua partikel, tidak hanya akan melampaui iblis kelas tinggi, kekuatan setara Gaia kemungkinan besar akan diperolehnya.”

Endless kembali melanjutkan, “Kabar buruknya… Tiga pertapa itu sekarang sudah hampir berhasil melakukannya.”

Master Gyo sudah pernah bertarung dengan tiga pertapa, dia tahu betapa buruknya mereka. Jika mereka berhasil menjadi manusia dewa, dunia sudah pasti berada diambang kehancuran.

“Menyerap partikel bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Tiga pertapa sudah melakukannya ribuan tahun lebih cepat dari kami. Apa kami memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan itu?”

Endless tersenyum. “Tidak perlu khawatir. Dewa Kebajikan, Ra Horakhty telah menemukan cara untuk membantu kalian melakukannya. Tetapi saat ini aku belum bisa membawa kalian menemuinya…” Dia melihat ke arah Master Gyo dan Laxus. “Kalian harus mendapatkan kembali tubuh kalian terlebih dahulu.”

Endless memecah kelompok mereka menjadi dua. Kelompok Lyan akan pergi ke Benua Cahaya untuk mencari kepingan jiwa Master Gyo, sementara dirinya akan tetap berada di Benua Gelap bersama Laxus dan beberapa rekan Lyan lainnya.

Endless akan membangkitkan potensi terpendam mereka. Jika sudah tiba waktunya, merekalah yang akan bertugas untuk menemukan tubuh Laxus kembali.

Lyan cukup lega mendengar Endless bersedia membantu meningkatkan kemampuan rekan-rekannya. Masalahnya hanya satu.

“Aku dapat mengerti kalau guru Light ikut bersamaku. Dan Yuna kekuatannya sudah berada di puncak energi langit sekarang. Akan tetapi Youl... Apa tidak sebaiknya dia juga dilatih olehmu? Karena Benua Cahaya itu…”

Lyan menyadari Benua Cahaya bukanlah tempat yang mudah untuk dihadapi. Mengingat seberapa kuatnya Raja Suku Roo dulu, tidak menutup kemungkinan akan terdapat lawan yang jauh lebih kuat. Light dan Yuna mungkin bisa mengatasinya, akan tetapi Youl? Dia meragukan harimau itu dapat bertahan.

“Sepertinya kau menyadari benua itu berbahaya. Sesuai dugaanmu, hewan buas iblis itu akan mengalami kesulitan. Namun dia adalah makhluk liar. Untuk mengembangkan potensinya, dia harus mengalami situasi tersebut. Pengalaman bertarung akan membuatnya berkembang. Akan menjadi keputusan terbaik jika kau membawanya.”

Lyan berpikir sejenak.

Selama menitipkan Youl selama dua tahun pada Light, hewan buas iblis itu sudah berkembang cukup kuat. Namun, jauh sebelum itu Youl hanyalah harimau kecil yang lemah. Setelah melalui berbagai rintangan bersamanya, harimau kecil itu terus menunjukkan perkembangan serta semakin kuat.

Dan sekarang, harimau itu sudah berada ditingkat energi langit tahap menengah. Itu tidaklah lemah. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali tingkah buruknya yang selalu menempatkan diri dalam bahaya. Mungkin Lyan hanya perlu memperingatkannya untuk tidak melakukan berbagai tindakan gegabah.

“Baiklah, sepertinya aku memang harus membawanya.”

“Semua sudah diputuskan. Kita akan keluar dari sini sekarang. Tetapi sebelum itu… ada yang perlu ingatkan.”

“Apa itu?” tanya Lyan.

“Kau mungkin sudah tahu jika Benua Cahaya berbahaya setelah menghadapi Raja Suku Roo. Tetapi ketahuilah di sana jauh lebih berbahaya dari yang kau bayangkan karena iblis buangan menguasai benua tersebut.”