SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Si Mata Biru Kesayangan King Mafia

Si Mata Biru Kesayangan King Mafia

Episode 1

Gazella dan kedua kakek nya tinggal bersama dengan nya di negara USA setelah beberapa hari tinggal di mansion milik Deffin,ia kesana karna belum bisa melihat wajah-wajah yang membuat membuat nya kembali kecewa maka dari itu ia memilih menjauh dari mereka.

Awal nya mereka menolak namun tidak ada yang berani membantah saat aura yang di keluarkan nya keluar begitu menyeramkan dan di sini lah mereka berada di apartemen mewah miliknya.

"Queen bangun bukan nya kau akan sekolah"teriak Aksa pagi-pagi karna Gazella belum juga keluar dari kamar nya.

"Iya kek"ucap Gazella malas dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

"Cepat lah sedikit nak Deffin sudah menunggu mu di luar"ucap Aksa membuat Gazella berdecak malas.

Ck,kenapa dengan nya sih selalu saja menempel seperti lintah apakah dia tidak tahu mana yang serius dan mana yang bercanda,batin Gazella.

Setelah ia mengatakan pada Deffin kalau dia calon istri dari pria tersebut entah kenapa pria tampan tersebut selalu menempeli nya kemana pun ia pergi membuat nya kesal setengah mati.

Di luar sendiri Deffin sudah duduk santai bersama kedua kakek Gazella,hari ini ia akan mengantar kan Gazella ke sekolah karna menurut google yang ia buka jika ingin mendekati wanita harus mencurahkan banyak perhatian dan kasih sayang,maka dari itu sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang nya ia akan mengantarkan Gazella ke sekolah.

"Om punguntit kenapa datang ke sini pagi-pagi"tanya Gazella keluar dari kamar nya dan berlalu menuju meja makan untuk mengisi perut nya.

"Aku akan mengantar mu ke sekolah kucing kecil"ucap Deffin membuat Gazella tersedak karna ia minum susu.

uhukk uhukk

"Kau tidak papa Queen"tanya Samuel.

"Iya kek"ucap Gazella.

"Aku naik taksi saja,om penguntit tidak perlu repot-repot mengantar ku"ucap Gazella membuat mata Deffin melotot tajam.

"Kau menolak tawaran ku kucing kecil"ucap Deffin.

"Ck apa kata orang jika aku turun dari mobil mewah milik om penguntit karna yang mereka tahu aku bekerja sebagai cleaning sevice"ucap Gazella yang mana membuat Aksa dan Samuel tersedak.

"Kau bekerja sebagai cleaning servis"tanya Aksa di angguki polos oleh Gazella.

"Astaga Queen kakek mu ini masih bisa memenuhi semua kebutuhan mu kenapa kau malah bekerja dan sebagai cleaneng servis lagi"omel Samuel.

"Kek Queen hanya bersenang-senang saja lagian Queen bekerja di perusahaan nya om penguntit itu"ucap Gazella membuat mata kedua nya melebar sempurna.

"Queen pergi dulu kek sudah telat"ucap Gazella mencium pipi kedua nya dan berlalu begitu saja keluar apartemen bersama Deffin.

"Pagi tuan muda dan nona muda"ucap asisten Jo.

"Pagi asisten Jo yang tampan"ucap Gazella menggoda asisten Jo yang mendapat tatapan tajam dari Deffin ke arah asisten Jo.

"Jangan mengatakan nya tampan dia itu jelek"ucap Deffin pada Gazella.

"Jelek dari mana orang dia tampan begitu"ucap Gazella semakin membuat mata Deffin menajam.

Astaga nona jangan memancing tuan muda lagi nanti saya yang akan kena imbasnya,batin asisten Jo.

"Hey kau memanggil ku om penguntit sedangkan ia kau panggil tampan"protes Deffin.

"Kan memang benar om penguntit dan dia juga benar tampan yang salah di kana coba"ucap Gazella ketus.

"Ck kau ini ganti panggilan mu itu"ucap Deffin.

"Om mau aku panggil dengan apa"tanya Gazella.

"Yang lebih spesial begitu"ucap Deffin.

"Aku rasa lebih cocok om penguntit"ucap Gazella menatap Deffin dari atas hingga bawah.

"Walaupun om penguntit tapi tetap tampan dan kaya tidak akan membuat ku mencari calon suami lain karna semua nya ada dalam diri om penguntit"goda Gazella.

Bluss

Wajah Deffin kembali memerah di buat oleh gombalan maut Gazella yang keluar dengan manis nya,namun tidak dengan Gazella yang menahan tawa nya karna gombalan nya selalu membuat pria dingin dan kejam tersebut salah tingkah dan wajah memerah.

ting

Lift tersebut terbuka lebar namun sebelum keluar Gazella menatap wajah memerah Deffin membuat Deffin semakin gugup.

"Jika wajah om penguntit memerah begitu terlihat lebih tampan dan lucu jangan biarkan orang lain melihat nya cukup aku saja"ucap Gazella mengedipkan sebelah mata nya dan melangkah keluar dari dalam lift dengan senyum puas di wajah nya bisa menjahili pria tampan tersebut.

Sedangkan Deffin wajah nya semakin memerah hingga telinga nya serta degup jantung nya yang berdetak kencang membuat nya diam mematung.

"Tuan"ucap asisten Jo melihat tuan nya diam saja.

"Mulut berbisa nya kembali memuntahkan racun milik nya Jo"ucap Deffin keluar dari dalam lift tersebut.

"Ya nona muda memang memiliki mulut beracun tuan tapi racun itu seperti nya telah menyebar di dalam tubuh tuan"guman asisten Jo.

"Dimana kucing kecil ku Jo"tanya Deffin dingin.

"Nona sudah pergi ke sekolah dengan taksi tuan"ucap asisten Jo membuat Deffin berdecak kesal.

"Ck aku sudah datang pagi-pagi sekali untuk mengantar nya ke sekolah malah ia pergi meninggalkan ku begitu saja"ucap Deffin.

"Silahkan tuan"ucap asisten Jo membuka pintu mobil mewah tersebut untuk Deffin.

Deffin segera duduk di jok belakang sambil memejamkan mata nya,mobil tersebut segera melesat ke perusahaan raksasa milik Deffin.

"Awasi kembaran kucing kecil ku"ucap Deffin pada asisten Jo.

"Baik tuan"ucap asisten Jo.

"Tekan perusahaan milik mereka juga aku ingin memberi pelajaran pada keluarga itu sedikit"ucap Deffin dingin.

"Perusahaan yang ada di Indonesia tuan"tanya asisten Jo.

"Semua nya"ucap Deffin.

"Kau masih belum menemukan data kucing kecil ku Jo"tanya Deffin.

"Maaf tuan seperti nya nona menyimpan nya sangat rapat hingga tidak bisa di terobos sedikit pun"ucap asisten Jo.

Deffin diam saja seperti nya benar jika kucing kecil nya bukan lah orang yang sembarangan jika di lihat dari saat ia di rumah sakit peluru yang mengenai perut nya terlihat bukan masalah besar untuk nya bahkan terlihat ia sudah terbiasa.

Kau begitu misterius kucing kecil hingga sulit untuk menebak nya,sebanyak apa rahasia yang kau sembunyikan sendiri hingga tidak ada seorang pun yang mengetahui nya,batin Deffin.

"Suruh salah satu supir untuk menjemput nya pulang sekolah"ucap Deffin.

"Baik tuan"ucap asisten Jo.

Selamat berjuang untuk merebut hati nona kecil itu tuan muda,seperti nya akan sulit untuk mu jika di lihat dari cara nona muda menatap mu terlihat biasa saja kau harus bekerja keras untuk menakluk kan nya tuan,batin asisten Jo terkekeh dalam hati nya.

Episode 2

Tiba saat nya pulang sekolah Gazella berjalan bersama Hellen keluar sekolah,saat mereka sudah di gerbang sebuah mobil berhenti di depan kedua nya.

"Silahkan masuk nona muda"ucap supir tersebut membuka pintu untuk Gazella.

"Siapa yang menyuruh untuk menjemput ku"tanya Gazella dingin.

"Tuan muda nona"ucap supir tersebut membuat Gazella memutar bola mata nya malas.

"Ayo masuk"ucap Gazella menarik tangan Hellen masuk ke dalam mobil tersebut.

"Apa maksud nya memanggil mu nona muda Zia"tanya Hellen.

"Dia suruhan om ku yang akan menjemput kita pulang sekolah"ucap Gazella.

"Kau seorang nona muda"tanya Hellen.

"Ck bukan lah"ucap Gazella.

"Lalu kenapa dia memanggil mu nona muda"tanya Hellen.

"Mungkin karna aku keponakan nya maka nya dia ikut memanggil ku nona muda"ucap Gazella sekenanya.

Hellen hanya mangut-mangut mendengar ucapan Gazella. Sampai di perusahaan kedua nya turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam untuk mengganti baju mereka sebelum mulai bekerja.

"Semangat"ucap Hellen pada Gazella.

"Kau juga"ucap Gazella di angguki Hellen.

Kedua nya segera melakukan pekerjaan mereka masing-masing,Gazella menuju lantai paling atas gedung tersebut.

"Selamat datang nona"ucap asisten Jo menyambut kedatangan Gazella.

"Di mana om penguntit"tanya Gazella langsung.

"Tuan muda ada di ruangan nya nona"ucap asisten Jo.

Gazella mengangguk segera masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa mengetuk pintu lebih dulu membuat sang pemilik ruangan ingin memuntahkan lahar panas dari mulut karna berani masuk ke dalam ruangan nya tanpa kengetuk pintu lebih dulu.

"Kenapa om penguntit harus menyuruh supir menjemput ku sih"ucap Gazella kesal dengan tangan di pinggang nya seakan ingin menantang Deffin, sedangkan Deffin yang tadi nya ingin marah segera menjadi luluh mendengar suara kucing kecil nya.

"Aku tidak mau kau terlalu lama menunggu taksi datang"ucap Deffin.

"Ck aku hanya ingin mencoa hidup sederhana saja kenapa malah om penguntit menyuruh supir itu menjemput ku lagian jika aku mau aku bisa membeli mobil mewah untuk ku"ucap Gazella ketus.

"Kalau begitu kau mobil saja ke sekolah aku akan mengirim mobil keluaran terbaru untuk mu"ucap Deffin.

"Om penguntit apaan sih sudah aku bilang jika aku hanya ingin menikmati rasa nya hidup biasa saja tanpa ada kemewahan begitu"protes Gazella.

"Hey kucing kecil otak mu itu di pakai untuk apa sih,,saat wanita-wanita ingin menikmati hidup dengan kemewahan kau malah menolak nya"ucap Deffin.

"Ck jangan samakan aku dengan mereka,,aku sudah terlalu bosan hidup mewah maka nya aku ingin hidup biasa saja"ucap Gazella.

"Terserah kau saja yang penting jangan menolak supir yang aku siapkan untuk mu"ucap Deffin selain supir ia juga sudah menyiapkan penjaga banyangan untuk Gazella agar ada yang menjaga dan mengawasi kucing kecil nya.

"Ck merepotkan saja"dengus Gazella.

"Aku mendengar nya kucing kecil"ucap Deffin.

"Bagus lah jika om penguntit mendengar nya"ucap Gazella santai.

Ia berjalan mengelilingi ruangan mewah dan luas milik Deffin,banyak buku-buku terpajang di sana serta lukisan yang nilai nya fantastis.

"Om pengintit kenapa belum menikah bukan nya usia om penguntit sudah bisa menikah"tanya Gazella membuat Deffin mendongak untuk melihat ke arah Gazella karna sedari tadi ia hanya fokus pada komputer di depan nya.

"Calon istri ku masih sekolah"ucap Deffin dengan tatapan sulit di artikan.

"Ck aku hanya bercanda saja kenapa om penuntit menganggap nya malah serius"ucap Gazella.

"Namun bagiku itu serius maka dari itu aku akan menunggu calon istri ku selesai sekolah dulu baru akan menikah"ucap Deffin.

"Siapa juga yang mau menikah dengan om-om tua seperti om penguntit"ucap Gazella ketus.

"Umur ku masih muda kucing kecil dan kau lihat wajah ku saja masih sangat tampan"protes Deffin.

"Wajah sih tampan tapi kalah kalau umur"ucap Gazella ketus.

"Kau menghina ku kucing kecil"ucap Deffin datar membuat Gazella mengangkat kedua bahu nya acuh dan keluar dari dalam ruangan tersebut.

"Dia selalu mengatakan jika aku tua,,dia saja yang terlalu muda untuk ku kenapa juga ia lama lahir nya,,padahal cuma beda delapan tahu tua dari mana coba,,wajah ku saja masih sangat tampan masih bisa bersanding dengan nya"gumam Deffin menatap diri nya di kaca.

"Sudah lah tua atau muda tidak penting untuk ku,,kau akan menjadi milik ku kucing kecil tak akan ku biarkan siapa pun mendekati mu"gumam nya lagi.

Gazella sendiri segera turun ke lantai bawah lagi untuk mencari Hellen karna di lantai atas ia tidak tahu apa yang harus ia kerjakan semua nya sudah bersih.

"Hey kau"ucap seseorang pada Gazella membuat Gazella menoleh kiri kanan nya.

"Saya tante"ucap Gazella menunjuk diri nya sendiri.

"Iya lah kau siapa lagi"ucap Wanita tersebut dengan ketus.

"Dan satu lagi saya bukan tante mu"ucap wanita tersebut.

"Lalu saya harus memanggil apa"tanya Gazella.

"Panggil nona"ucap wanita tersebut dengan sombong membuat Gazella berdecih.

"Untuk apa anda memanggil saya nona"ucap Gazella menekan kata nona.

"Kau siapa nya tuan Deffin"tanya wanita tersebut membuat kening Gazella mengerut bingung.

"Tentu saja karyawan nya memang siapa lagi"ucap Gazella ketus ia segera meninggalkan wanita tersebut karna menurut nya hanya hanya membuang waktu nya saja.

"Hellenn"teriak Gazella menghampiri Hellen yang sedang menyapu.

"Kenapa kau ke sini,,apa pekerjaan mu telah selesai"tanya Hellen.

"Di sana sudah bersih maka nya aku ke sini saja"ucap Gazella mengambil sapu dan membantu Hellen.

"Kita bekerja sampai jam berapa"tanya Gazella meringis di hari pertama nya bekerja kemaren ia sudah keluar sebelum waktu nya pulang.

"Jam delapan malam karna kita masuk nya siang"ucap Hellen di angguki Gazella.

Kedua orang tersebut mengerjakan pekerjaan mereka sambil berbicara banyak hal tanpa peduli kepada karyawan yang bekerja menatap mereka sinis.

"Apa mereka memang seperti itu"tanya Gazella penasaran.

"Ya begitu lah,,mereka menganggap rendah karyawan yang pekerjaan nya seperti kita"ucap Hellen berbisik.

"Tidak usah hiraukan mereka dan jangan masuk kan ke hati mu jika mereka berbicara kasar"tambah Hellen.

Gazella mengangguk saja mendengar ucapan Hellen,apa para karyawan di perusahaan milik ku juga mereka berbuat seperti itu,pikir Gazella.

Ia tidak pernah ikut campur dalam perusahaan milik nya kecuali hanya membuat dokumen untuk kerjasama dan memeriksa berkas yang telah bertumpuk di meja nya selain itu ia tidak tahu apapun lagi karna sudah ada Daniel yang mengerjakan nya.

Terpopuler