Kaisar Dewa Penguasa Pedang
Bab 1.Terlahir kembali di dunia lain.
Braaak !
Sebuah sepeda motor di tabrak dengan kencang oleh sebuah truk pengangkut barang
"Uhuk uhuk"
Terdengar suara seseorang yangbatuk berkali kali sambil memuntahkan banyak darah dari mulutnya.
"Bos, dia masih hidup bos ! Ucap seseorang yang ada di dalam truk.
"Sudah, tinggalkan saja di situ. Sebentar lagi dia juga akan mati." Ucap seseorang yang di panggil dengan sebutan Bos itu.
Sementara di sisi lain dimana tempat korban itu terbaring.
"Sial, ini pasti orang suruhan Ibu tiri sialan itu, dia benar benar berniat membunuhku untuk menguasai seluruh harta papa. Pa, ma maaf'in Revan yang gak bisa lagi jagain papa." Ucapnya sambil memejamkan mata dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Ya, yang baru saja meninggal itu adalah seorang pemuda tampan berusia 18 tahun yang bernama Revan Mahendra. Seorang anak tunggal dan satu satunya kandidat yang akan mewarisi Mahendra Grup. Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang Real Estate. Perhiasan dan juga tambang Batubara.
Ibu Revan meninggal satu tahun yang lalu akibat penyakit diabetes yang kian memburuk dari hari ke hari hingga akhirnya sang Ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Lima bulan kemudian sang Ayah yang bernama Julian Mahendra menikah lagi dengan seorang wanita cantik bernama Andini Gunawan.
Sayangnya Andini adalah seorang wanita licik yang bermuka dua, dia menyusun berbagai rencana jahat untuk ambisinya, yaitu menguasai semua harta yang di miliki oleh suami barunya itu. Hingga terjadilah peristiwa naas yang merenggut nyawa sang anak satu-satunya yang tidak lain adalah Revan.
Andini memutuskan untuk menyingkirkan Revan karena dia tahu jika Revan akan menjadi penghalang terbesarnya untuk menguasai harta Julian.
*****
Di sebuah tempat yang sangat jauh, lebih tempatnya di alam Dunia Jiwa.
"Eh, dimana ini ? apakah aku belum mati, kenapa semua tempat di sini berwarna putih dan juga kosong."
"Ini adalah dunia Jiwa, dasar bocah bodoh." Ucap sebuah suara tua yang terdengar serak dan bermartabat.
"Siapa itu, ayo keluar jangan jadi pengecut !" Ucap Revan lantang.
Sekilas info tentang Revan, dia adalah seorang pemuda berbakat dalam hal seni beladiri. Dia di anugerahi kecerdasan dan IQ yang tinggi sehingga bisa belajar dengan sangat cepat. Berkat kemampuannya inilah dia juga bisa menilai karakter orang lain, baik atau tidak. Dengan sedikit penyelidikan tidak sulit bagi Revan untuk mengetahui rencana busuk ibu tirinya itu.
Sayangnya nasib buruk menimpanya. Dia meninggal dunia sebelum bisa menggagalkan rencana Ibu tirinya itu. Dia hanya bisa berdoa dan berharap semoga papanya bisa terhindar dari niat ibu tirinya yang jahat itu.
Kembali ke Dunia Jiwa.
"Hoh, sungguh bocah menarik yang tidak kenal takut!"Ucap suara itu sambil terkekeh.
Tiba tiba di depan Revan muncullah sebuah kepulan asap, asap itu semakin lama semakin banyak hingga akhirnya muncullah sosok pria paruh baya dengan aura agung yang memakai pakaian yang sangat mewah berwarna kuning emas.
"Seketika tubuh Revan gemetar ketakutan." Dengan terbata bata dia berkata
"Si siapa kau ?"Ucapnya.
Mendengar suara gemetar dari Revan sontak membuat sosok itu tertawa terbahak bahak.
"Hahaha, kau sunggung bocah yang sangat menarik nak. Huh,baiklah karena keterbatasan waktu aku tidak akan banyak bicara sekarang. Singkatnya aku adalah Dewa yang bertugas membawa jiwamu untuk melalui seleksi proses reinkarnasi, tapi karena kebaikan hatimu serta kematian yang sangat tidak adil ini,aku akan memberikan dua pilihan kepadamu.
Yang pertama mengikuti seleksi reinkarnasi yang akan memakan waktu yang sangat lama, atau kau langsung bereinkarnasi ke dunia lain dengan sebuah tugas yang harus kau selesaikan. Cepat tentukan pilihanmu dalam 10 detik." Ucap Dewa dengan nada datar tidak seperti sebelumnya.
Revan terbelalak tak percaya dengan apa yang dia dengar. Tapi dengan kecerdasannya yang tinggi otaknya dapat merespon dengan cepat. Dengan tegas dia berkata
"Aku memilih pilihan kedua."
Sosok dewa itu sedikit mengangkat alisnya dan tersenyum tipis seolah puas dengan pilihan yang di ambil oleh Revan.
"Bagus, kalau begitu aku akan memberikan hadiah untukmu agar kau bisa beradaptasi di dunia barumu nanti, ambil ini dan pakailah." Ucap suara dewa itu menggema sambil melambaikan tangan ke arah Revan.
Dan sebuah cincin berwarna biru gelap segera melayang di depannya. Tanpa ragu Revan langsung mengambil cincin itu dan memakainya.
"Cincin itu bernama cincin Galaksi.Di dalam cincin itu ada dunia terpisah yang bernama dunia 3 lapis. Kau akan memahaminya begitu masuk ke dalamnya, di sana akan roh cincin yang membimbingmu nanti. Selamat tinggal anak muda. Semoga beruntung." Ucap sang Dewa sambil melambaikan tangannya sekali lagi.
Bersamaan dengan lambaian tangan,itu muncullah sebuah sinar yang begitu terang dan menyilaukan hingga tanpa sadar Revan memejamkan matanya.
*****
"Argh, sial silau sekali cahaya itu. Dan juga apa apaan Dewa itu ? dia sama sekali tidak memberikan aku kesempatan untuk bertanya sedikitpun. Benar benar menyebalkan."
Gerutu seorang pemuda yang tidak lain adalah Revan.
Kemudian pemuda itu mengerjapkan matanya dan memandang sekeliling.
"Eh, dimana ini ? Ruangan siapa ini ?"
Sejenak Revan tertegun dengan suasana yang ada di sekitarnya. Belum hilang rasa terkejutnya tiba tiba sakit kepala yang sangat hebat mendera dirinya, membuatnya berteriak sangat kencang hingga suaranya terdengar sampai di luar ruangan.
Setengah jam kemudian.
Berbagai macam informasi tentang tubuh seseorang yang dia tempati mulai bermunculan satu persatu bagaikan gelombang air yang menerjang begitu saja.
Tubuh yang saat ini di tempati oleh Revan adalah seorang Pangeran kesembilan dari Kerajaan Varmillion. Kerajaan terbesar ke lima di daerah selatan dari sebuah benua bernama
"Benua Netherland"
Kebetulan Pangeran kesembilan ini punya nama yang sama dengannya, yaitu Revan. Lebih tepatnya Revan Alexander. Pangeran yang terkenal dan tidak memiliki bakat dalam seni berpedang maupun sihir, dengan kata lain dia mendapatkan julukan pangeran sampah.
Dunia ini adalah dunia dimana seorang kesatria pedang dan seorang penyihir sangatlah di hormati. Karena sosok sosok inilah yang menjaga perdamaian dunia dari serangan musuh dalam bentuk pemberontakan ataupun serangan binatang buas dan juga ras Iblis.
Pangeran kesembilan memiliki kekurangan tidak bisa membangkitkan energi mana meskipun sudah berbagai macam cara dan juga metode yang digunakan, tapi semua itu tidak berguna. Akan tetapi pangeran ke sembilan tidak pernah berputus asa, dia melatih fisiknya sangat keras hingga kekuatannya bisa mengimbangi para kesatria.
Sayangnya saat dia sedang berburu di Hutan kematian beberapa minggu yang lalu, pangeran ke sembilan mendapatkan luka yang sangat serius.Yaitu racun Kelabang api yang sangat mematikan dan juga ganas hingga akhirnya dia tewas hari ini.
Tetapi takdir berkata lain. Revan akhirnya bangun dari kematiannya yang belum di ketahui siapapun dengan sosok jiwa yang lain yaitu Revan yang ada di bumi.
*****
Ruang makan Istana Kerajaan Varmillion.
"Sayang, makanlah yang banyak." Ucap seorang wanita paruh baya dengan begitu lembut dan penuh perhatian.
Revan hanya tersenyum kaku saat ini. Di Bumi dia sudah lama tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan saat ini tiba tiba ada seorang wanita paruh baya yang sangat cantik tibl menjadi penuh perhatian dan kasih sayang padanya. Hal ini membuatnya tidak bisa berkata kata.
Menurut ingatan yang dia gali dari si pangeran ke sembilan wanita paruh baya ini adalah Ratu Elizabeth Istri Raja dari Kerajaan Varmillion yaitu Jullian Alexander.
"I iya Bu." Ucapnya sedikit canggung.
Revan tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Karena saat ini dia bukanlah pangeran ke sembilan yang naif. Dia adalah Revan pemuda garang bagaikan harimau buas, tapi lemah jika di hapankan pada seorang wanita.
Apalagi wanita itu saat akan menjadi i
Ibunya. Lebih tepatnya Ibu pemilik tubuh lamanya ini.
Setengah jam yang lalu.
Ratu Elizabeth mendapatkan kabar gembira tentang anaknya, yaitu Revan Alexander lebih tepatnya Pangeran kesembilan telah bangun dari komanya. Bahkan seluruh tubuhnya telah pulih bagai tidak pernah merasakan sakit sebelumnya.
Sebenarnya itu adalah hadiah sambutan dari sang Dewa yang mengirim Revan ke dunia ini. Dia merekonstruksi seluruh tubuhnya bahkan bentuk tulang dan juga otot ototnya,dan yang paling penting adalah tubuhnya yang sekarang bisa menumbuhkan Mana core. Jadi mulai sekarang dia bisa mulai menggunakan sihir.
Hal itu sempat menggemparkan seluruh istana. Yang paling terheran heran adalah para tabib. Karena mereka yang selalu memeriksa kondisi tubuh sang pangeran. Selama ini mereka sudah memeriksa berkali kali mengklaim bahwa tubuh pangeran adalah tubuh cacat yang tidak bisa menumbuhkan "Mana core".
Dan sekarang secara ajaib tubuh sang Pangeran telah sembuh dan normal. Bahkan lebih kuat dan kokoh dari sebelumnya.
Sayangnya Pangeran kesembilan adalah Pangeran yang naif, dia berfikir sangat lurus, saat dia di ejek dia hanya tersenyum lembut tanpa membalas. Dia punya satu pedoman yaitu
"Membalas keburukan dengan kebaikan".
Karena sifat inilah dia sering kali dimanfaatkan. Sebenarnya prinsip dan pedomannya tidak salah hanya saja Pangeran ini tidak memiliki ketegasan dan bakat seorang Putra Mahkota, sehingga dia sering kali di remehkan dan di permainkan.
Dengan menghembuskan nafas secara perlahan Revan mulai mengatur nafas dan menenangkan diri. Berusaha mencerna semua yang akan terjadi saat ini hingga seterusnya. Dalam hati dia membatin.
"Mulai sekarang tidak akan ada lagi pangeran kesembilan yang naif itu.Aku akan memakai cara lamaku saat di Bumi, sekali lagi aku akan menggunakan tangan besiku untuk mendapatkan kehormatan yang layaknya di miliki seorang Pangeran.
Saat di Bumi Revan adalah penguasa sekolah. Dia adalah pemimpin Geng yang di beri nama "White Tiger". Berbeda dengan Geng yang suka merusuh. Geng ini menjaga ketertiban dan keamanan sekolah. Geng ini juga jadi pelindung bagi siswa bullying yang ada di sekolah itu.
Kembali ke masa sekarang.
Setelah Revan menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan akhirnya dia berdiri dan tersenyum.
"Jika Ibu ingin aku makan, bukankah Ibu juga harus makan." Ucapnya sambil menyiapkan piring dan mengambilkan nasi dan lauk untuk sang ibu.
Di dalam ingatannya, Revan yang lama tidak akan berani melakukan ini. Dia selalu merasa terlalu canggung jika melakukannya di depan banyak orang.
Tapi Revan yang sekarang bukanlah Revan yang dulu. Revan yang sekarang adalah pribadi yang tegas dan penuh kelembutan pada orang orang yang di sayangnya. Tapi kejam pada musuh musuhnya.
Terkejut. Itulah yang saat ini di rasakan oleh Ratu Elizabeth, tidak pernah terfikirkan sidikitpun Putranya akan mengambilkan makan untuknya. Hal itu sontak mengejutkan semua orang termasuk Raja, para Selir dan juga para Pangeran yang lainnya.
Terutama beberapa Selir, mereka merasa iri pada Ratu Elizabeth yang di layani dengan begitu lembut oleh anaknya. Sementara anak mereka hanya memikirkan kenyamanan diri mereka sendiri.
"Nah, makanlah dengan nyaman Ibu." Ucap Revan setelah memotong motong daging ayam dengan ukuran kecil agar sang Ibu lebih mudah memakannya.
Tanpa sadar Ratu Elizabeth mengangguk dengan bersemangat bahkan tanpa sadar matanya berkaca-kaca dengan rasa haru.
Revan sang Pangeran kesembilan adalah Pangeran termuda jika di bandingkan dengan para pangeran yang lainnya. Entah kehendak dewa atau apa, Ratu Elizabeth akhirnya mengandung dan melahirkan Revan setelah para Selir sang Raja melahirkan anak anak mereka.
Usia Revan saat ini 1 4 tahun. Dan dua hari lagi ada upacara kedewasaan untuknya.
Setelah selesai makan akhirnya semuanya kembali ke mansion mereka masing masing.
Bab 2. Mulai berlatih.
Mansion di Kerajaan Varmillion sangatlah besar dan megah,itu berjumlah 8 gedung mansion. Gedung gedung itulah yang di tinggali oleh para selir. Sementara Ratu Elizabeth sendiri tinggal di kerajaan utama. Lebih tepatnya mansion kecil dan sederhana yang ada di sana.
Bukan Raja Julian sengaja menciptakan Mansion kecil untuknya, tapi itu semua karena permintaan sang ratu Elizabeth sendiri yang menyukai kesederhanaan.
Setelah mengetahui Revan telah sembuh dan tidak cacat lagi. Raja Julian dengan bersemangat segera mencarikan guru pedang dan juga guru sihir untuknya.
Sang Raja terlihat sangat bahagia, dan dia berharap Revan bisa menjadi Putra Mahkota, yang kelak menggantikan posisinya saat ini.
Dia sudah melihat betapa kerasnya sang anak berjuang untuk meningkatkan kekuatannya meskipun dia tidak bisa menggunakan mana. Tapi dia berlatih dengan keras seolah olah hidupnya akan berakhir esok hari. Dan kerja keras itu membuahkan hasil yang memuaskan. Meskipun tidak bisa menggunakan mana kekuatan tubuhnya sudah menyamai para kesatria.
Di Dunia ini ada beberapa tingkatan bagi para kesatria pedang dan juga penyihir, tingkatkan itu di kelompokkan sebagai berikut.
*Kesatria pedang bintang 1 level 1-10.(Kekuatan 100 kg-1000 kg.)
*Kesatria pedang bintang 2 level 1-10( kekuatan 1000 kg-20.000 kg.)
*Kesatria pedang bintang 3 level 1-10(kekuatan 20.000-100.000 kg.)
*Kesatria pedang bintang 4 level 1-10(kekuatan 100.000-1.000.000 kg.)
*Kesatria pedang bintang 5 level 1-10(kekuatan 1 juta -10 juta kg.)
*Kesatria pedang bintang 6 level 1-10(kekuatan 10 juta sampai 100 juta kg.)
*Kesatria pedang bintang 7 level 1-10(kekuatan 20 juta sampai 200 juta kg.)
*Kesatria pedang bintang 8 level 1-10(kekuatan 200 juta sampai 400 juta kg.)
*Kesatria pedang bintang 9 level 1-10(kekuatan 400 juta sampai 800 juta kg.)
*Kesatria pedang bintang 10 level 1-10(kekuatan 800 juta sampai 1,6 milyar kg.)
Lalu ada juga penyihir yang di bagi menjadi bintang 1-10. Dengan level yang sama juga yaitu level 1-10. Kekuatan penghancurnya juga mirip. Area yang di hancurkan akan bertambah sepuluh kali lipat setiap bertambah 1 bintang, mulai dari 1 meter hingga 10 meter. 10 meter hingga 20 meter dan seterusnya.
Di luar Kesatria pedang dan sihir ada Kesatria lainnya juga yaitu Kesatria panah kesatria besi. Kekuatan mereka semua setara.
Seperti namanya. Kesatria panah fokus menggunakan panah di untuk menyerang, sedangkan Kesatria besi itu adalah kesatria dengan spesialis yang berfokus pada kekuatan fisik dan pertarungan beladiri, baik itu menggunakan senjata tongkat, kapak, cambuk ataupun tangan kosong.
Kesatria panah dan besi tidak kalah tenarnya dengan Kesatria pedang, jadi banyak juga orang orang yang bergabung dengan kedua kelompok itu.
Ada juga kondisi langka yang di sebut berkah bakat. Dengan berkah bakat ini seseorang bisa memiliki kekuatan dua kali lipat pada tingkat yang sama. Ada juga berkah mana.
Dengan berkah ini penyihir mampu menampung energi mana dua kali lipat lebih besar dari pada tingkat yang sama juga. Ada juga kondisi tubuh yang paling langka dan hanya ada dalam legenda yaitu (Tubuh Dewa Penguasa.)
Dimana dengan tubuh ini seseorang bisa mengeluarkan kekuatan dan sihir dua kali lipat lebih besar secara bersamaan dari yang lainnya setiap naik 1 bintang.
Menurut legenda (Tubuh Dewa Penguasa) adalah tubuh fisik yang di hasilkan dari pencangkokan antara tulang manusia dengan tulang dewa naga tertinggi yang berusia milyaran tahun, dan penyerapan esensi jantung naga sebagai pusat mana core.
Naga yang berusia milyaran tahun dapat merubah fisiknya menjadi manusia sesuka hati.
Saat ini di Mansion ratu Elizabeth lebih tepatnya di kamar Revan Alexander si pangeran kesembilan.
"Dari yang aku tahu dari ingatan pemilik tubuh lama, untuk mengklaim kepemilikan artefak adalah dengan cara menetes darah begitu juga dengan cincin ruang. Artinya jika aku ingin mengklaim dan memiliki cincin galaxy ini, aku harus meneteskan darahku.
Sedetik kemudian setelah dia meneteskan darahnya ada sebuah lubang hitam dengan kekuatan besar yang menariknya ke dalam.
*Dunia cincin galaxy*
BRUK !
Terdengar suara keras seorang anak laki laki yang sedang tersungkur karena tekanan gravitasi yang luar biasa kuat.
"Sial, apa apaan ini !" Umpat Revan.
"Selamat datang di dunia cincin Galaxy Tuan." Ucap lembut seolah gadis berusia 10 tahun yang tiba tiba muncul di depan Revan.
Hah, siapa kamu ? Mungkinkah...
Kata Revan sambil berfikir sejenak.
Belum sampai lima detik anak berumur 10 tahun itu menjawab.
"Saya adalah roh yang menghuni cincin ruang ini tuan,tugas saya memandu anda agar menjadi manusia yang lebih berguna dari sebelumnya."
"Sialan, apaan maksud kata katanya itu ? lebih berguna,memang selama ini aku manusia tidak berguna kah ?! Eh, tapi jika itu pemilik tubuh ini sebelumnya sepertinya itu memang benar. Dia memang manusia menyedihkan.
Eh tunggu. Bukankah aku sedang berada di dalam tubuh ini, jika aku menghinanya sama saja aku menghina diriku sendiri. Lebih baik aku diam saja sekarang.
Setelah fikirannya sedikit tenang akhirnya dia bisa fokus pada tekanan yang menekan kuat tubuhnya.
Revan merasa sangat kesal dan dia ingin bertanya, tapi karena dia tidak tau nama roh cincin itu akhirnya dia bertanya.
"Siapa namamu ? Dan bisakah kau menghilangkan tekanan gravitasi ini,i ni sangat membuatku tidak nyaman.
"Saya tidak memiliki nama tuan, tuan sebagai pemilik cincin bisa memberikan saya nama.ucap gadis berusia 10 tahun itu.
"Silvia" Itulah namamu sekarang" Ujar Revan setelah berfikir sejenak.
"Nama yang bagus Tuan, Silvia sangat menyukai nama ini." Ucapnya semangat dengan mata berbinar.
"Iya iya, sekarang cepat hilangkan tekanan ini." Kata Revan yang mulai bisa beradaptasi dengan tekanan di sekitarnya.
"Maaf tuan, sang Dewa memberikan hukum mutlak untuk tekanan gravitasi ini, jadi Silvia tidak bisa berbuat apa apa, Tuan harus berusaha beradaptasi dengan lingkungan penuh tekanan gravitasi ini. Tekanan ini juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan kekuatan fisik tuan.
"Oh, begitukah ?" Jadi ini bagian dari latihan, jika memang begitu aku tidak mengeluh lagi, aku akan berusaha beradaptasi dan terbiasa dengan tekanan ini, aku tidak akan kalah." Ucap Revan penuh tekad.
Mendengar ucapan tuannya Silvia sangat senang,dengan bersemangat dia berkata
"Berjuanglah Tuan, Silvia yakin tuan bisa menjadi orang gyang sangat kuat bahkan lebih kuat dari para Dewa."
"Hahaha, baiklah baiklah aku akan berjuang keras memenuhi ekspektasimu Silvia." Ucapnya terkekeh geli.
Baginya saat ini, perjalanannya masih panjang, tapi dia tidak akan pernah menyerah. Setelah merenung sebentar dia berkata
"Silvia aku ingin bertanya ?
"Apa itu tuan ? Jawab Silvia.
"Berapa perbedaan waktu antara dunia luar dan dunia ini ?
"Perbedaan waktunya adalah 1 jam di dunia luar sama dengan 30 hari di dunia ini, jadi tuan tidak perlu khawatir."
"Bagus, Jika begitu aku tidak akan terlalu banyak berfikir."
Semenjak saat itu Revan mulai berlatih keras di dalam tekanan gravitasi. Mula mula dia hanya berjalan dua langkah, dan itu sangat berat.
Tapi dia terus menggeretakkan giginya dan bertahan. Dengan tekad yang membara di dalam hatinya, sifat keras kepalanya yang tidak mau menyerahkan akhirnya membuahkan hasil.
Di hari ketiga dia mulai bisa melangkah sejauh sepuluh meter. Akan tetapi saat dia melangkahkan kakinya menjadi kesebelas. Tiba tiba tubuhnya ambruk dan seluruh tubuhnya telungkup ke bawah.
"Sialan, ada apa ini ! Ucapnya kesal.
"Oh maaf Tuan, saya lupa mengatakan kalau gravitasi ini akan bertambah kuat setelah melangkah sejauh sepuluh meter dengan diameter lingkaran yang sama."
"Apa ?, kenapa kau tidak mengatakannya Silvia" ucap Revan bersungut sungut kesal.
"Bukan salah saya Tuan. Tuan sendiri tidak punya inisiatif untuk bertanya."jawab Silvia santai.
Mendengar jawaban itu sudut mulut Revan berkedut, jawaban yang sungguh sangat menyebalkan.
Dengan susah payah akhirnya Revan berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya. Dia tidak ingin melangkah lebih jauh. Dia ingin menyesuaikan diri dengan tekanan yang telah dia rasakan saat ini.
"Aku tidak akan terburu buru, semuanya harus dilakukan selangkah demi selangkah." Batinnya.
Lima hari kemudian Revann sudah mulai terbiasa dengan ketakan gravitasinya, bahkan dia sudah mulai berlari lari kecil berkeliling membentuk lingkaranh berdiameter 10 meter.
Semakin lama larinya semakin cepat dan dan cepat pada hari ke sepuluh dia bisa berlari kencang 50 putaran tanpa rasa lelah sedikitpun. Di hari kesebelas akhirnya dia memutuskan untuk melangkah melebihi sepuluh meter, atau bisa di bilang keluar dari zona nyamannya saat ini.
Segera, saat kakinya melangkah, tekanan yang lebih kuat segera menekannya, tapi kali ini dia tidak tersungkur. Revan sudah mengantisipasi dan bersiap siap jika tekanan itu menghantam tubuhnya.
Tubuhnya sedikit membungkuk, dengan tekad yang kuat seperti biasanya dia berusaha menegakkan tubuhnya dan mulai bergerak selangkah demi selangkah.
Begitulah latihannya setiap hari, meskipun rasa lelah mendera tubuhnya dengan kejam, tapi tekad yang membara di matanya tak pernah surut. Semakin kuat tekanannya semakin keras kepala dia berjuang.
Bekerja keras dan bekerja keras, hanya itulah yang ada di benaknya. Kini sepuluh hari berlalu dengan cepat.
" Akhirnya berhasil." Ucapnya dengan senang saat dia berhasil menginjakkan kakinya di langkah ke dua puluh.
Revan duduk beristirahat sambil bermeditasi menyerap mana yang ada di sekitarnya. Perlu di ketahui bahwa dunia ini sangat kaya oleh energi mana sehingga tidak sulit bagi Revan untuk memulihkan diri.
Di sini Revan tidak hanya melatih fisik tapi juga melatih sihirnya, sering kali dia mendorong kekuatan sihirnya hingga batas sampai hampir kering saat mempelajari sebuah sihir elemen api.
Yang mengejutkan adalah saat energi mananya hampir mengering, kekuatan hisap yang begitu dahsyat mengalir begitu cepat dan memperluas wadah inti mananya. Semakin banyak dia menyerap akhirnya terdengar suara retakan dan akhirnya
KRAK KRAK KRAK PYAR !
"Hahahaha, akhirnya inti manaku meluas dan kini kekuatan sihirku sudah mencapai bintang 1 level 3".Ucap Revan merasa senang dengan pencapaiannya.
"Maaf mengganggu kesenangan anda Tuan, tapi asal tuan tahu bintang 1 level 3 itu masih sangat lemah tuan." Ucap Silvia tiba tiba menghancurkan kesenangan Revan dalam sekejap.
Mendengar itu bukannya kesal Revan justru tertawa terbahak bahak.
"Hahahaha, ya ya benar sekali Silvia,aku memang masih sangat lemah, maka dari itu aku akan berlatih lebih keras lagi mulai sekarang, hahahaha".
"Tuan memang aneh, umumnya seseorang akan marah saat di remehkan, bukannya marah tuan justru tertawa seolah olah itu adalah pujian yang sangat besar." Heran Silvia terbengong bengong.
Revan hanya terkekeh kecil mendengar perkataan Silvia, tapi dia tidak menjawab apapun, dia hanya diam saja. Biar kekuatannya sendiri saja yang akan menjawab semua keraguan itu.
Selain melatih fisik Revan juga berlatih pedang, tapi itu bukan pedang itu terlihat seperti batu yang sangat berat yang di bentuk menjadi pedang. Beratnya kira kira 500 kg.
Awalnya selama tiga hari berturut-turut dia hanya bisa menyeret pedang itu tanpa mengangkatnya, tapi setelah 10 hari, dia mulai bisa melakukan gerakan menebas lurus. Itupun dia harus mengeluarkan seluruh kemampuan dan juga kekuatan otot otot tubuhnya. Baru satu hari melatih pedang itu dia merasakan seluruh tubuhnya seakan akan remuk, semua bagian dari tubuhnya menjerit seperti ingin istirahat.
Hingga hari ini tepat hari ke dua puluh dia bisa mengayunkan pedang itu dengan lebih stabil, itupun dia hanya bisa melakukannya sebanyak 30 kali. Setelah itu dia benar benar menyerah dan istirahat sejenak.