SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Tuan Dingin Jatuh Cinta With Miss Somplak

Tuan Dingin Jatuh Cinta With Miss Somplak

Pencarian Ribuan hari

Di sebuah ruangan mendominasi berwarna coklat kayu tua, seorang laki-laki tanpa berdiri menghadap ke arah barisan buku-buku yang ada di sisi kanannya, sosok laki-laki bertubuh tegang dengan siluet tajam yang menampilkan betapa kekar dan berototnya tubuh tersebut terlihat bergerak meraih sebuah buku di bagian rak dihadapan nya itu.

Sebuah kaca mata membingkai wajah laki-laki itu, dimana sebuah cahaya lampu menyilaukan pemandangan mata karena menerpa kaca mata yang di gunakan nya hingga menyulitkan mata untuk melihat rupa rupawan dibalik kaca mata yang membingkai wajah nya.

Laki-laki tersebut berjalan kesisi kanan nya, bergerak mendekati sebuah meja kerja.

...(Bayangkan suasana gelap yah Mak)...

Dia memilih duduk di atas kursi yang menghadap kearah meja mendominasi berwarna coklat tua tersebut.

"Katakan"

Laki-laki tersebut kemudian bicara tanpa menoleh kearah depan nya, bisa dia lihat seorang laki-laki berdiri tepat di hadapan nya saat ini sejak tadi.

"Aku pikir dia berada di Indonesia, tuan"

Ucap laki-laki di hadapannya tersebut sembari menundukkan kepalanya.

mendengar kata sekretaris nya jelas saja laki-laki tersebut langsung menaikkan kepalanya, dia yang fokus pada buku dihadapan nya Seketika langsung berhenti membaca.

kini bola mata laki-laki tersebut menangkap tajam ke arah sekretarisnya untuk beberapa waktu, kini wajah laki-laki tersebut mulai terlihat dengan jelas, rahang kokoh hidung mancung bulu mata lentik ditambah alis lebat yang hampir menyatu benar-benar menampilkan sosok laki-laki yang sempurna dan kharismatik.

"Indonesia?"

Laki-laki tersebut bertanya Sembari mengerutkan keningnya, dia berdiri dari tempat duduknya, memilih menggeser kursi nya lantas bergerak mendekati sekretaris nya tersebut.

"Ini adalah mencarian tahun ke 13, kau tahu berapa ribu hari aku mencari nya? jangan katakan kau dan yang lainnya hanya sedang berusaha membual dan mencoba membuat ku senang"

Ucap laki-laki tersebut sembari berjalan mendekat bagian sisi kirinya yang terdapat kursi sofa mendominasi berwarna hitam, laki-laki itu menduduki dirinya disana.

Sejenak ujung bibir laki-laki tersebut naik untuk beberapa waktu.

Yang ditanya langsung menjawab dengan penuh keyakinan.

"Saya yakin itu adalah gadis yang Anda cari selama ini, tuan Ahem"

Laki-laki tersebut menyebutkan nama tuan nya dengan sangat jelas.

Ahem Hillatop, dengan tubuh kekar nya dan otot-otot maskulin yang memberi kesan bahwa Ahem selain memiliki wajah tampan yang membunuh juga memiliki tubuh atletis idaman semua laki-laki dan perempuan. 

Siapa yang sanggup menolak pemuda setampan ini. Tubuhnya tinggi atletis. Dadanya bidang. Setiap perempuan pasti berdesir melihatnya. Ingin berlabuh dalam dekapannya. Tak mau melepaskan lagi. Wajahnya demikian rupawan. Sang pemahat tak meninggalkan cela sedikit pun dalam karyanya. Matanya yang gemerlap seperti telaga berkilauan tertimpa sinar cahaya lampu yang membuat semua perempuan ingin berenang menyelami, meski basah dan tenggelam, tak mau naik lagi ke daratan lagi.

Banyak perempuan yang pasti rela mati tenggelam didalam pelukan laki-laki tersebut, dan terkutuklah kaum penyuka sesama jenis yang pasti nya ingin ikut berlomba-lomba merebut hati nya, tapi tidak...ahem jelas kaum normal yang suka pada benda berlubang bukan benda seperti bertongkat sakti yang juga di miliki nya.

Ahem tidak menjawab,dia menyandarkan tubuhnya dibelakang sofa, membiarkan tangan kanan nya naik ke tangan kursi sofa, laki-laki tersebut menggesek bibir bawah nya dengan jari kanan nya untuk beberapa waktu.

"Siapkan penerbangan ku ke Indonesia, ubah semua jadwal tanpa terkecuali, dan buat rencana untuk aku bisa tetap tinggal di Indonesia hingga aku berhasil membawa gadis itu masuk kedalam genggaman ku"

setelah berkata seperti itu Ahem langsung berdiri dari posisi duduknya, dia meninggalkan sang sekretarisnya dengan cepat.

"Baik tuan"

Kehebohan pagi

"Akkhhh mama...."

Teriakan nyaring memekakkan telinga terdengar diseluruh rumah utama azzura, zuu yang masih merasa cukup mengantuk jelas langsung melompat kaget saat mendengar sang putri kecil semata wayang nya berteriak histeris entah kenapa.

Laki-laki tua dengan rambut yang mulai dipenuhi rambut berwarna putih tersebut seketika langsung menoleh ke arah istrinya ia juga terbangun karena terkejut.

"Kau dengar itu sayang?"

wanita yang usianya lebih muda dari dia tersebut seketika ikut menoleh dan tampak menatapnya dengan wajah panik.

"Itu Hayat?"

dia tercekat kemudian wanita tersebut langsung bangun dari tidurnya dan melesat ke lantai bawah.

Melihat sang istri Bii telah lebih dulu melesat turun mendahului dirinya, lagi-lagi tua itu secepat kilat ikut turun dari kasurnya dan melesat menuju ke arah lantai bawah berlarian tanpa berpikir dua tiga kali.

"Oh my God..."

seorang gadis cantik terlihat menggigit lidah nya sambil melompat beberapa kali, persis seperti ulat cabe yang melompat ke sana kemari karena kepedasan.

Tuan Zuu terlihat bingung, melihat putri nya melompat-lompat tidak jelas dia pikir apa dia harus ikut melompat juga?!.

Baiklah dia melompat dan ikut berteriak.

"Akhhhhh"

Saat dia melakukan nya jelas saja membuat istri nya dan putri nya seketika mematung, nyonya Bii melihat penampakan makhluk 2 kelamin di dalam diri suami nya, yang awalnya terlihat gagah berani dan tegas tiba-tiba berubah menjadi hello Kitty berpakaian pink yang berteriak lemah gemulai ala anak perempuan.

"Papa...."

"Papa...."

Dua sosok itu berteriak kesal melihat kelakuan laki-laki dihadapan nya tersebut.

"Ada apa?"

Laki-laki tersebut langsung menghentikan gerakan nya, bagaikan memiliki dua kepribadian ganda mendadak, dia berubah menjadi gagah dan kharismatik kembali.

"Aku serius..."

Putri nya merengek kesal, dia menatap kearah papa nya untuk beberapa waktu kemudian terdengar sebuah suara di bawah tempat tidur nya.

"Akhhhhhh"

Gadis tersebut kini kembali histeris.

"Ada tikus dibawah tempat tidur ku, dia naik ke kaki ku dan ingin menggigitku, oh my God....mama....."

Kini dia kembali berteriak sambil melompat kemana-mana

"Tikus?"

jelas saja sang mama mengerutkan dahinya, mana ada tikus dirumah mereka.

"Hayat, jangan bercanda..."

"Im not kidding"

"Bibi nenda... lihat di bawah lemariiiii"

hayat terus menjerit sambil melompat geli kemana-mana, memeluk sang papa dengan keadaan panik meminta sang bibi pelayan melihat ke arah bawah lemari kecil di samping kasur nya.

Sang papa nya terlihat mematung untuk beberapa waktu, membiarkan putri nya memeluk dirinya sedangkan bola mata laki-laki tua itu bergerak kesana kemari.

"Sayang, tenanglah"

Ucap papa nya kemudian.

Mendengar ucapan papa nya seketika membuat Hayat memejamkan bola matanya, dia berusaha melepaskan pelukannya namun Membiarkan kaki nya menjinjit dengan sempurna.

Ok apa yang membuat ku tenang ketika seekor tikus hampir naik kekaki ku? bagaimana jika dia menjalar kemana-mana????.

hayat menjerit dalam hati dengan perasaan geli dan jijik.

seketika saat sesuatu seperti tikus keluar, Hayat kembali melompat ke arah papanya.

"Akhhhhh papa... tangkap hewan menjijikkan ituuuu"

"akkhhhh"

sang mama ikut menjerit, melompat panik ke beberapa arah.

Bayangkan bagaimana kekecauan saat ini terjadi, sang pelayan rumah hanya bisa bergerak kepayahan mencari benda kecil putih yang dimaksud nona muda nya.

"tenanglah, oh sayang apa kamu juga harus melompat ke arah ku?"

Papa Hayat bicara sembari membentang tangan kiri nya, dia menunggu istri nya ikut masuk ke gendongan nya.

"Zuu... berhenti bercanda"

Bii langsung memeluk suaminya panik, meskipun dia mengoceh tapi tetap saja dia langsung masuk ke pelukan suaminya.

Oh kaum perempuan itu rumit.

batin tuan Zuu sambil mengulum senyuman nya.

"Come honey, itu hamster, bukan tikus"

Laki-laki tersebut menyadari soal sesuatu ketika bibi Nenda berhasil menangkap benda menggelikan tersebut.

Seketika bii melepaskan pelukannya, mencoba menatap ke arah makhluk kecil berwarna putih itu, dia menarik nafasnya lega.

"Oh tuhan"

Dia terlihat lega.

"Hamster?"

hayat tampak menaikkan alisnya, melepaskan pelukannya dari sang papa Kemudian menoleh ke arah bibi nenda sang pelayan kepercayaan di rumah mereka.

"Saya sudah bilang non, kalau itu hamster"

wanita tua itu bicara sembari mengulum senyumannya.

seketika bola mata gadis itu membulat, dan dapat didengar suara melengking nya kembali memekakkan telinga seisi rumah

"Akkhhhh.....kak....Muratttttt...."

Otak nya baru bekerja sempurna, dia sadar yang mengerjai nya pasti sang kakak sepupu nya Murat, anak paman Alan dan bibi Nayla ny.

Dasar sepupu brengsek, sialannnnn, kalau ketemu akan aku bejek-bejek itu mukaaaaa.

teriak hayat kesal dalam hati

"Oh God, apa yang harus aku lakukan pada Murat?"

zuu bertanya bingung pada Bii

seketika bii tersenyum

"Dia tidak berubah sejak dulu"

*****

Catatan \=

Murat di sini beda sama Murat di putri perawan milik Daddy yah makkk🙏🏻❤️💋.

Terpopuler