Kebangkitan Menantu Terhina
Plak!!!
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Karin hingga membuat Karin menutup matanya sambil meneteskan air matanya tanpa berani bergerak sedikitpun di tempatnya.
Tetapi setelah tamparan itu, waktu tiba-tiba saja berhenti lalu Karin yang baru saja ditampar kini membuka matanya dan melihat sekitarnya.
'Apa yang terjadi? Mengapa aku?? Di mana aku?' ucap Karin dalam hati sambil menahan nafasnya menatap tempat di mana dia berada.
Tempat itu begitu asing untuknya, bahkan orang-orang yang ia lihat di sana begitu asing untuknya.
Tetapi saat ini, Karin tidak bisa mencernanya terlalu lama, sebab dia sudah kehabisan nafasnya sehingga perempuan itu langsung bernafas dan waktu kembali berjalan dengan normal.
"Sial!" Gerutu Karin Langsung memegangi pipinya yang terasa begitu sakit.
Ketika Karin menahan nafas, maka dia tidak bisa merasakan rasa sakit sedikitpun karena waktu yang berhenti, Namun karena waktu sudah berjalan lagi maka dia bisa merasakan rasa sakit pada pipinya hingga membuat perempuan itu menggertakkan giginya.
"Kau baru saja berkata sial?! Apakah ucapanmu itu ditujukan padaku?" Tanya perempuan yang berdiri di depan Karin langsung membuat Karin menatap perempuan itu dengan begitu intens, dan dia bisa mengingat bahwa perempuan di depannya adalah perempuan yang telah menamparnya.
Maka tanpa aba-aba, Karin mengangkat tangannya lalu membalas tamparan perempuan itu.
Plak!!
"Sial! Beraninya kau menamparku?! Apa kau tidak tahu identitasku?! Aku berasal dari keluarga Jason!" Teriak Karin pada perempuan di depannya membuat semua orang kebingungan.
Saat itu, seluruh keluarga grason sedang berkumpul bersama-sama mengadili Karinyang telah melakukan pencurian perhiasan di rumah mereka.
Nyonya grason yang mendengar ucapan Karinkini sangat kesal apalagi ia melihat perempuan itu berani menampar putrinya sehingga dia berjalan ke depan lalu mendaratkan tamparan di pipi Karin.
Plak!!
Karin sangat terkejut dengan tamparan kedua yang baru saja ia terima sehingga dia kembali mengangkat wajahnya lalu mengangkat tangannya dan cepat membalas tamparan tersebut.
Plak!!
Setelah itu, Karin mundur beberapa langkah memperhatikan semua orang di sana yang sangat terkejut, dan hal itu membuatnya semakin kebingungan lagi sehingga dia berkata, "apa,," Karin menghentikan ucapannya ketika tiba-tiba saja sebuah ingatan yang panjang muncul di kepalanya hingga membuatnya mengepal kuat tangannya Sebab Dia adalah pribadi yang tidak bisa terlihat lemah di depan orang lain.
"Ini,," Karin menggertakkan giginya, lalu ia melihat seorang pria berjalan ke arahnya dengan tatapan yang marah hingga membuat perempuan itu langsung bersiaga di tempatnya.
"Kau perempuan jallang, kau dipungut oleh keluarga grason untuk menjadi pembantu di sini, jadi jangan mengada-ngada dengan nama keluarga yang tak berguna itu!!" Teriak Tuan grason sambil mengulurkan tangannya untuk menampar Karin.
Tetapi pria itu sangat terkejut ketika tiba-tiba saja Karin malah menahan tangannya lalu dengan satu putaran Karin membelakangi Tuan grason lalu membanting pria itu ke depan.
Brak!!!
"Akhh!!!"
"Ayah!!!"
"Suamiku!!"
Semua orang di sana sangat terkejut melihat hal tersebut, tetapi Karin lebih terkejut lagi ketika ia yang baru saja membanting seorang pria kini melihat ke arah kalender yang diletakkan di atas meja.
"Ini tahun 2023?" Ucap Karin mengabaikan semua orang yang kini berjalan menghampiri Tuan grason untuk membantu pria itu berdiri.
Karin melihat-lihat kalender yang ada di tangannya, lalu dia mengerutkan keningnya sambil berpikir, 'Tunggu, Apakah doaku dikabulkan? Tapi aku berdoa untuk masuk ke tubuh seorang perempuan yang tinggal di desa kecil bersama suamiku, tapi kenapa aku malah di sini?'
Karin memperhatikan tempat di mana dia berada, tempat itu sangat mewah dan tidak ada sedikitpun kesan bahwa mereka berada di desa kecil.
Tetapi saat ini, keluarga grason sedang berjalan ke arahnya untuk memukulinya atas apa yang terjadi sehingga Karin menatap semua orang sambil berkata, "Jangan mendekat, atau satu persatu dari kalian akan ku banting sama seperti pria tadi! Ah,,," Karin berusaha mengingat sesuatu, dan dia sekarang tahu bahwa tubuh tempat ia berada memang berasal dari sebuah desa kecil, "kukatakan pada kalian, hari ini juga aku menceraikan Putra kalian!!! Dan hari ini juga Aku akan kembali ke desaku!!" Bentak Karin sebelum dia pergi dari sana menuju ke kamarnya yang seingatnya berada di belakang.
Nyonya grason yang melihat sikap perempuan itu, ia mengerutkan keningnya dengan rasa tak percayanya mengetahui bahwa perempuan itu telah banyak berubah sikap.
"Ini,, cepat telepon polisi, Aku mau dia dipenjarakan atas perbuatannya hari ini!!!" Perintah Nyonya Grason langsung membuat kepala pelayan yang ada di sana dengan cepat berlari menuju telepon rumah untuk melakukan panggilan telepon darurat.
"Halo, kantor polisi, tolong segera datang ke kediaman keluarga grason, di sini ada seseorang yang baru saja membuat keributan!!" Tegas kepala pelayan pada orang di seberang telepon sambil melirik ke arah seluruh keluarga Grason yang kini berjalan ke arah sofa lalu duduk di sana.
Setelah menutup panggilan telepon tersebut, kepala pelayan kembali mendekati semua orang, lalu nyonya grason kembali berkata, "panggil semua pengawal, Aku ingin perempuan itu ditangkap!!!"
"Baik," jawab kepala pelayan segera berjalan keluar rumah untuk memanggil para pengawal yang ada di sana.
Sementara Karin yang ada di kamarnya, perempuan itu kini memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tasnya.
"Aku gila? Kenapa tadi aku berkata bahwa aku akan kembali ke desa? Hah,, desa perempuan ini telah dimusnahkan oleh sekelompok penjahat, jadi tidak bisa lagi kembali ke sana. Tapi,," Karin mengerutkan keningnya mengingat sebuah ingatan Karin lama tentang suaminya, "suami perempuan ini sangat tampan, dan,,,, astaga, wajahnya sangat mirip dengan suamiku di kehidupan sebelumnya. Jangan-jangan,,,,,,, tapi itu tidak mungkin, suamiku telah meninggal beberapa menit sebelum Aku bunuh diri dan masuk ke tempat ini," ucap Karin sambil menggelengkan kepalanya.
Sementara Karin sedang berpikir, tiba-tiba saja pintunya digedor-gedor oleh seseorang hingga membuat Karin menatap ke arah pintu.
"Buka pintunya!!!" Teriak seorang pengawal yang saat ini bersama-sama dengan beberapa pengawal lainnya berdiri di depan pintu kamar Karin.
Mereka semua bingung karena mereka semua ditugaskan untuk menangkap Karin, padahal Karinadalah menantu keluarga grason yang lemah sehingga satu orang pengawal pun sudah cukup untuk menangkapnya.
"Siapa?" Tanya Karin dari dalam ruangan sambil meletakkan kembali tasnya, Karena dia pikir dia belum memiliki tempat untuk pergi dari sana dan tadi dia mengambil keputusan terlalu cepat karena baru saya potong ingatannya yang kembali, belum mengetahui apa-apa tentang desanya yang telah dihancurkan oleh sekelompok orang.
Karinkemudian membuka pintu dan melihat para pengawal berkumpul di hadapannya, "apa yang kalian inginkan?" Tanya Karindengan nada suara yang begitu tegas.
"Kami diperintahkan untuk menangkapmu," ucap salah seorang pengawal langsung berjalan ke arah Karinuntuk menangkap Karin, tetapi Karindengan cepat bertindak lalu membanting pria itu.
Brak!!
Sebuah meja yang ditimpa oleh pria itu langsung runtuh hingga membuat para pengawal lain yang ada di sana menjadi sangat terkejut.
Mereka semua tak menyangka Bagaimana perempuan itu bisa membanting seorang pria yang jauh lebih besar darinya.
Oleh sebab itu karena semua pengawal langsung maju ke arah Karinuntuk mengepung Karin, tetapi satu persatu di antara mereka Langsung dilumpuhkan sampai semuanya ditumpuk di satu tempat yang sama.
"Hah,, kalian para pria tidak tahu Malu, bisa-bisanya main keroyokan untuk menangkap seorang perempuan lemah sepertiku? Kalau suamiku kembali ke tempat ini, aku akan melaporkan kalian semua padanya!!" Gerutu Karinsebelum dia berjalan keluar dari kamar tersebut untuk kembali menghampiri seluruh keluarga Grason.
Begitu Karin menemui para keluarga Grason yang ada di sana, semua orang terkejut karena perempuan itu datang sendirian, tidak ada satupun pengawal yang mengawalnya.
"Kau!! Bagaimana bisa kalau ada di sini dan?" Nyonya grason menatap Karin dengan rasa tak percaya dirinya.
Tuan grason pun ikut berdiri, lalu dia menatap ke arah kepala pelayan sambil berkata, "di mana semua pengawal yang kau perintahkan untuk pergi ke sana menangkap perempuan ini?!!"
Bentakan tersebut langsung membuat kepala pelayan kebingungan karena dia memang sudah memastikan para pria tersebut pergi ke kamar pembantu keluarga Grason.
Tapi kenapa sekarang mereka tidak ada?
"Saya akan memanggil mereka sekarang!" Ucap sang kepala pelayan hendak berjalan ke arah belakang rumah ketika Karin menghentikannya dengan kata-kata.
"Percuma, mereka semua telah ku kunci di dalam kamarku!" Ucap Karin membuat semua orang terkejut.
"A,, apa? Bagaimana bisa,,,?" Tuan grason merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Sementara Nyonya Grason yang ada di sana, dia menatap kepala pelayan sambil berkata, "cepat pergi lihat, apa yang sebenarnya terjadi!!"
"Baik nyonya," jawab kepala pelayan segera pergi ke belakang untuk memeriksa, dan benar saja ketika ia hendak membuka pintu kamar Karin, pintu tersebut terkunci.
Lalu ketika dia mengetuk pintu tersebut, suara dari dalam kamar langsung terdengar.
"Tolong kami! Kami dikunci di kamar ini, tolong siapapun yang ada di luar bukakan pintunya!!" Tegas pria dari dalam kamar langsung membuat kepala pelayan terbengong di tempatnya karena tak menyangka bahwa apa yang dikatakan oleh Karin mamanglah benar.
Meski begitu, kepala pelayan langsung bertindak cepat dengan mengambil kunci serep lalu membukakan pintu untuk para pengawal tersebut.
Setelah itu, kepala pelayan bersama dengan para pengawal kembali ke ruang tamu keluarga grason dengan para pelayan yang tampak seperti orang yang baru saja dipukuli, ada yang berjalan pincang, ada yang memiliki memar di wajahnya dan ada pula yang memegang sebelah tangannya dengan raut wajah penuh kesakitan.
Hal itu membuat semua orang semakin terkejut lagi karena ternyata apa yang dikatakan oleh Kiran memang sebuah kenyataan.
Putri kedua keluarga grason yang melihat itu kini langsung berdiri, lalu dia yang masih merasa kesakitan di pipinya kini mengerutkan keningnya menatap ke arah Kiran.
"Kau,, Bagaimana bisa kau melakukan semua itu? Kau berani-berani melakukan kekerasan di dalam rumah kami, Apa kau sudah tidak takut akan dipenjara?!!" Bentak Putri kedua keluarga grason yang bernama Dian.
Karin tersenyum sambil mengangkat sebelah alisnya mendengarkan ucapan perempuan di depannya sebelum dia menghela nafas dan hendak menjawab Dian ketika polisi tiba-tiba saja datang bersama dengan salah seorang pelayan yang lain.
Melihat kedatangan polisi, maka para keluarga grason menjadi sangat senang sehingga mereka melihat ke arah polisi dengan tuan grason yang langsung berjalan mendekati para polisi itu.
"Selamat datang tuan-tuan, Tolong bawa perempuan itu segera pergi ke kantor polisi!!! Dia telah melakukan banyak kejahatan di rumah ini, baru saja dia ketahuan mencuri di rumah ini dan menampar putriku serta istriku dan juga membanting ku!! Kami semua kesakitan, bahkan termasuk para pengawal kami yang ada di sana, coba lihat mereka, itu semua adalah ulahnya!!!" Tegas Tuan grason langsung membuat sang polisi kebingungan dengan pernyataan itu.
"Maaf tuan Grason, Apakah maksud Anda perempuan itu memukuli semua orang termasuk para pengawal anda?" Tanya sang polisi yang tentunya merasa tidak masuk akal dengan ucapan Tuan Grason, karena dia bisa melihat tubuh Karin begitu lemah, Jadi tidak mungkin dia melakukan kekerasan.
Tuan grason pun menatap polisi dengan tatapan tegasnya, "Apa maksud Anda berbicara seperti itu? Apakah anda sedang berkata bahwa anda tidak mempercayai ucapan saya? Di rumah ini ada CCTV, kita bisa melihat bukti rekaman cctv-nya tetapi sebelum itu, Tolong bawa dia pergi dari rumah ini!!!" Tegas tuan grason yang merasa sangat muak melihat wajah Kiran tetap berada di rumah tersebut.
"Baiklah, kalau begitu kami akan membawanya pergi dan sekaligus mengambil rekaman CCTV di sini," kata sang polisi sambil memberi kode pada kedua bawahannya yang bersama-sama dengannya sehingga dua orang itu langsung membawa Kiran menuju mobil mereka.
Kiran pun tidak mengelak, dia hanya mengikuti dua polisi itu sampai dia duduk di dalam mobil dengan raut wajah yang begitu tenang.
Salah satu polisi yang duduk di kursi kemudi, ia memperhatikan Kiran yang duduk di belakang sambil berkata, "Maaf, tapi kau siapa sampai berada di kediaman keluarga grason?"
Polisi lain yang ada di dalam mobil juga penasaran untuk mendengar jawaban Kiran karena mereka melihat Kiran tampak tidak seperti anggota keluarga Grason.
"Ah,,, aku Karin, Aku adalah menantu keluarga ini, Tetapi kalian tidak akan mempercayai ucapanku sebab selama ini keluarga grason tidak pernah memperlihatkan aku ke publik," ucap Karin memang membuat para polisi keheranan.
Salah satu polisi dengan rasa penasarannya bertanya, katanya, "Apa kau punya bukti catatan pernikahanmu dengan Putra keluarga grason atau,,"
"Tidak ada, kami menikah secara agama, hanya ada surat keterangan dari kuil," ucap Kiran.
"Ah,, lalu Putra ke berapa keluarga grason yang menikah denganmu?" Kembali tanya sang pria yang ada di sana karena dia masih begitu penasaran.
"Putra pertama keluarga graston, kami menikah karena dijodohkan oleh tuan besar keluarga grason, Tetapi semenjak Tuan besar Grason mengalami sakit parah dan dirawat di luar negeri, saya sudah diperlakukan sebagai pembantu di rumah itu. Ahh,, percuma aku berbicara seperti ini, kalian tidak akan pernah mempercayaiku," ucap Karin sambil menghela nafas.
Karin pun duduk dengan tenang sambil menyandar di sandaran kursi mobil lalu memejamkan matanya untuk mengingat segala sesuatu yang terjadi.
'Pria yang menjadi suamiku di kehidupan ini sangat mirip dengan suamiku, tapi tetap saja mereka tidak sama, Lalu kenapa aku datang ke tempat ini setelah aku baru bunuh diri dan meminta kepada Tuhan untuk dipindahkan ke kehidupan lain agar bertemu dengan suamiku?' ucap Karin dalam hati yang merasa aneh dan juga penasaran kenapa dia berada di tempat itu.