Lin Ji Hua Sang Pembunuh
"Aku sudah tak kuat lagi, hati ku benar-benar hancur, ibu aku akan segera menyusul mu" Feng ji hua
Seorang gadis cantik berlari keluar toko, tangan kanan nya memegangi ponsel yang berada di telinganya, "ya mama, hua akan segera pulang, mama bersembunyi saja"
Tanpa melihat kanan dan kiri gadis cantik itu menyebrang jalan, dan alhasil ia tak tahu jika ada sebuah truk yang melaju dengan sangat kencang,
Bruk,
Tubuh gadis cantik itu terlempar sangat jauh, darah ber kececeran di jalanan, nafas gadis itu semakin menipis, "mama, maafkan hua" Setelah itu semua menjadi gelap,
"Tidak kakak, jika kakak menginginkan putra mahkota, aku akan memberikan nya, tapi jangan bunuh aku kakak, aku adik mu"
Dua orang gadis, satu cantik dan satu lagi sangat cantik, gadis cantik itu menjambak rambut gadis satu lagi, dengan penuh emosi,
"Kau ini sampah, dan kau harus mati" Wanita itu menyeringai, dan mendorong tubuh wanita yang lainnya ke dalam danau,
"Aku sudah tak kuat lagi, hati ku benar-benar hancur, ibu aku akan segera menyusul mu"
***
Lin ji hua, gadis dari masa modern, ia seorang pembunuh bayaran yang terkenal kejam saat membunuh, ia cantik, cuek, dan dingin, ia cukup pemberani, karena dia mau menjadi seorang pembunuh bayaran, yang bergelut dalam senjata, dan darah.
Feng ji hua, gadis cantik luar dalam, lemah lembut, sopan santun, tapi ia tak bisa melakukan apa-apa, ia terlalu lemah untuk melakukan sesuatu.
"Ahk.. Mama" Perkik lin ji hua
"Nona, syukur lah anda sudah bangun" Lin ji hua menoleh ke samping nya, melihat seorang gadis, yang kira-kira berumur 20 tahun, sama seperti dirinya,
"Siapa kau? Dan dimana aku? " Tanya lin ji hua, matanya menelusuri setiap inci ruangan, tata ruang cina kuno,
"Hamba pelayan nona, sha sha, nona berada di kediaman feng, hamba benar-benar takut saat mengetahui nona tengelam di danau" Jelas gadis itu yang bernama sha sha,
"Tenggelam di danau? Bagaimana bisa? " Tanya lin ji hua heran,
Dia bisa berenang, tidak mungkin tengelam begitu saja bukan, tapi kini di sudah berada di dalam tubuh nona kedua, yang di anggap tak berguna dan juga sampah.
"Benar nona, hamba menemukan nona mengapung di danau" Tegas sha sha
"Kehidupan kedua? Aku ingat betul jika aku sedang keluar dari toko saat mama menelfon, ada orang asing masuk kedalam rumah, dan setelah itu"
Lin ji hua melototkan matanya tak percaya, ia tertabrak truk saat akan menyebrang jalan, lalu bagaimana dia bisa sampai disini,
"Baik, anggap saja aku sedang amnesia," Ucap lin ji hua
"Apa itu amnesia nona? " Tanya sha sha
"Hilang ingatan, jelaskan semua nya tentang diri ku dari awal sampai akhir, kau paham kan" Ucap lin ji hua penuh ke seriusan,
Sha sha mengangguk paham, dan dia mulai menceritakan semuanya, dari awal.
Lin ji hua tengah bersandar di pohon duduk tanpa alas apapun, memejamkan matanya, "sha sha bilang jika aku adalah nona muda kedua dari jendral feng, aku tidak bisa melakukan apapun, aku hanya wanita yang lemah, sampai semua orang menanggap ku sebagai sampah, aku juga memiliki tunangan, dia seorang putra mahkota, kata sha sha kemarin, aku dan Putra mahkota tidak pernah bertemu, "
Lin ji hua membuka matanya tersenyum miring, tatapan nya bak seorang iblis yang siap membunuh siapa saja, "baik, mari mulai semua nya dari awal"
Lin ji hua bangkit dari duduknya, dan menghampiri sha sha yang tengah membersihkan tempat tidurnya, "sha sha, apa di sini ada pedang? " Tanya lin ji hua
Sha sha mengerutkan dahinya, "nona ingin bunuh diri lagi? " Pertanyaan yang sangat konyol, dia sudah mati satu kali, dan itu sangat sakit, dan dia hanya mau mati, jika sudah saatnya tiba,
Bukan dengan cara bunuh diri atau selainnya, lin ji hua mengetuk perlahan kepala sha sha dan tersenyum, "bodoh, aku ingin memulai semua nya dari awal, dan aku butuh pedang untuk berlatih" Ucap lin ji hua
Setelah itu sha sha mendekati sebuah kotak yang amat panjang, dan membukanya, terdapat pedang yang begitu indah, ukiran nya sangat langka,
Jika ia menjual pedang itu di dunia, pasti ia akan kaya, tapi untuk saat ini ia membutuhkan pedang itu, untuk melatih kekuatan nya,
Ia harus bisa memulihkan kekuatan nya, sebelum ia menikah dengan putra mahkota, lin ji hua ingin menolak, tapi ia ingat, jika raganya bukan milik nya, melainkan milik feng ji hua.
Lin ji hua mengambil pedang itu,"pedang siapa ini? Kata mu aku tidak bisa melakukan apapun"ucap lin ji hua terus menatap ukiran di pedang itu,
"Milik nona, saat itu nona dalam bahaya, dan tiba-tiba saja ada seorang bertopeng, orang bertopeng itu menyelamatkan nona dari para bandit, dan mengantarkan nona sampai ke kediaman feng, saat itu nona masih berumur 10 tahun, dan orang bertopeng itu kira-kira berumur 20 tahun, dan tak sengaja,pedang milik orang bertopeng itu tertinggal, nona berencana mengembalikan nya nanti, saat bertemu kembali" Jelas sha sha
"Oh, tak masalah, aku akan menggunakan nya, mari keluar kediaman" Ajak lin ji hua
Sha sha hanya bisa menurut, dan ia juga membawa pedang di tangan nya, katanya untuk berjaga-jaga, karena dia tahu jika, nona nya tak bisa melakukan apapun, jadi dia melakukan semua nya,
Untuk menjaga nona nya, lin ji hua berhenti di sebuah hutan, cukup sepi, dan bisa membuat nya konsentrasi,
"Ingin berlatih pedang bersama? " Tanya lin ji hua
"Tapi nona, bagaimana jika nanti hamba tidak sengaja melukai nona" Ucap sha sha takut
Lin ji hua memutar bola matanya malas, jangan bercanda, dia pembunuh bayaran, tanpa banyak bicara lagi,
Lin ji hua mengeluarkan pedang nya dari tempat nya, dan langsung menyerang sha sha, dia cukup gesit, karena bisa menghindari serangan pembunuh bayaran,
Sha sha terus menghindari serangan nona nya, ia tak mau melawan balik, ia tak mau jika nantinya, ia akan melukai nona nya,
"Jangan hanya menghindari sha sha, " Ucap lin ji hua
"Tidak nona, hentikan, nona bisa terluka" Ucap sha sha
Lin ji hua tak mendengarkan perkataan dari sha sha dan terus menerus menyerang nya, lin ji hua terus menyerang dan sha sha terus mencoba menghindarinya,
Sampai hari berganti sore, sha sha yang sudah lelah, meminta istrahat, dan kini hanya lin ji hua yang berlatih dengan pedang itu, tanpa henti, dan tanpa beristirahat,
Karena hari sudah sore, lin ji hua dan juga sha sha harus segera kembali, jika mereka tak di temukan di dalam kediaman,
Maka mereka akan mendapatkan hukuman nantinya, dari jendral feng.
Dan benar, apa yang di pikiran lin ji hua, ia pulang ke kediaman feng, dan tengah di tunggu oleh jendral feng dan feng Mei yi,
Lin ji hua melihat raut wajah marah pada jendral feng, satu ide muncul di otak lin ji hua, mereka tiba di depan jendral feng dan juga Mei yi,
"Dari mana saja kalian? " Tanya jendral feng
"Siapa mereka sha sha? " Tanya lin ji hua, dengan tatapan dingin,
"Apa yang kau bicarakan adik, jangan berpura-pura, untuk menghindari hukuman mu" Ketus Mei yi
"Ah, maaf tuan, nona muda mengalami hilang ingatan setelah melompat ke danau" Ucap sha sha dengan menunduk, tak berani menatap mata jendral feng
"Hilang ingatan, bawa di masuk" Ucap jendral feng
Sungguh di luar dugaan, hanya itu saja yang di katakan jendral feng, lin ji huan dan sha sha pun tak ambil pusing, ia pun pergi dari sana, menuju kediaman nya,
"Apa yang ayah lakukan, kenapa tidak menghukum nya? " Tanya Mei yi dengan nada kesal,
"Tenang sayang, dia hilang ingatan, kita bisa memanfaatkan hal itu" Ucap jendral feng dengan penuh kemenangan
"Apa maksud ayah? " Tanya Mei yi kebingungan
"Di hilang ingatan, otomatis tidak ingat putra mahkota, dan kau bisa mengantikan posisi nya, ayah akan bilang kepada kaisar nanti, jika ji hua mengancam akan bunuh diri jika pernikahan itu tidak di batalkan, dan saat itu, kau bisa berpura-pura, bersedia mengantikan posisinya" Jelas jendral feng
Mei yi hanya menganggukkan kepala nya, tanda ia setuju, tapi siapa sangka, lin ji hua tak sebodoh itu, ia senang jika pernikahan itu di batalkan,
Tapi ia tak suka dengan kata 'mengancam untuk bunuh diri, jika pernikahan nya tidak di batalkan', tapi lin ji hua akan mencari cara lain agar pernikahan ini tetap di batalkan,
Tapi tidak dengan menjelekkan namanya, lin ji hua memutar otaknya sekeras mungkin, ia harus bisa mencari cara agar pernikahan itu di batalkan,
"Adik? " Panggil Mei yi dengan membawakan makanan ditangannya,
"Adik? Siapa? Aku? " Tanya lin ji hua,
"Ya kau adik, aku Mei yi, kakak mu" Jawab Mei yi dengan senyuman manis,
Tapi bagi lin ji hua senyuman Mei yi bagai racun untuk nya, "aku membawakan kamu makanan, dimakan ya, kalo begitu aku pamit dulu"
Setelah meletakkan nampan berisi makanan di meja, Mei yi langsung undur diri, dan pergi dari hadapan nya,
"Dasar racun" Lin ji hua membawa nampan itu keluar kediaman nya, dan membuangnya ke kolam yang berisi ikan,
Dan benar, ikan yang memakan makanan itu mati seketika, ia benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir orang zaman dulu,
Hanya demi tahta dan kekuasaan, sampai rela mengorbankan saudara nya sendiri, sungguh kejam.
***
"Nona, putra mahkota datang berkunjung" Ucap sha sha
"Suruh saja di berkunjung ke tempat Mei yi, aku tidak suka dengan orang bermuka dua seperti dia itu" Lin ji hua terus membaca buku sejarah, sejarah kekuasaan dinasty Qing,
Lin ji hua perlu tahu apa saja yang bisa ia lakukan di dunia aneh ini, dan bagaimana ia bisa kembali ke tempat asal nya,
Lin ji hua sampai sekarang masih memikirkan ibunya yang di datangi oleh orang asing, apa jadi nya ibunya sekarang.
Lin ji hua memijat keningnya, kepala nya begitu pusing. "Ehem,, "ya, karena pikiran lin ji hua di penuhi oleh ibunya di masa depan, ia sampai tak mengatahui jika putra mahkota telah tiba di kediaman nya.
" Aish,, sha sha, sudah ku bilang bukan, suruh saja laki-laki itu pergi ke kediaman Mei yi, jangan menganggu ku,"bentak lin ji hua
"Ehem,, "
Karena kesal terus di ganggu, lin ji hua menoleh secara paksa, dan terkaget-kaget melihat pria asing di ke tempat nya, matanya memperhatikan pria itu dari atas sampai bawah.
"Sha sha" Teriak lin ji hua
Sha sha yang berlari terbirit-birit karena ia mendengar teriakan dari sang junjungannya, "iya nona, ada apa? " Tanya sha sha khawatir
Mata biru lin ji hua menyala, mengobarkan amarah nya, ia tak suka jika ada orang asing di tempatnya.
"Suruh pria asing ini pergi dari tempat ku, sekarang" Bentak lin ji hua
Sha sha menjadi gelagapan, bagaimana ia bisa mengusir seorang putra mahkota plus calon suami dari nona nya.
"Kau bicara apa hua'er, aku calon suami mu, putra mahkota, yi feng" Ucap pria itu tidak Terima jika di bilang orang asing.
Lin ji hua memiringkan kepalanya, menyilang kan tangan nya di dadanya, terseyum khas dirinya, senyuman nya memang terlihat manis plus mengerikan.
"Oh, ini Putra mahkota yang membuat dua orang kakak beradik berperang, "
Ya, entah kenapa saat lin ji hua merasa pusing, dia akan melihat apa yang terjadi pada feng ji hua, seperti ingatan yang sedikit demi sedikit, di kirimkan oleh feng ji hua,
Mungkin ia tak mau, jika lin ji hua sang pembunuh, membunuh orang yang tak bersalah, saat kepalanya pusing memikirkan ibunya,
Ia melihat jika yang menyebabkan dirinya jatuh ke danau adalah Mei yi, ia ingin menyingkirkan nya, karena ia mau putra mahkota,
Hanya Mei yi yang boleh menjadi Permaisuri dari putra mahkota.
"Jaga ucapan mu hua'er" Putra mahkota mencoba sebisa mungkin untuk tidak marah padanya, karena ia telah di beritahu oleh Mei yi, jika ji hua hilang ingatan.
"well, with pleasure," Lin ji hua berjalan ke arahnya dengan perlahan,ia mendekat wajahnya sedekat mungkin dengan wajah putra mahkota, lin ji hua melemparkan tatapan tajam ke arahnya,
"Aku akan menjaga perkataan ku, jika kau bisa membunuh ku" Setelah itu lin ji hua melangkah pergi dari kediaman nya, di ikuti oleh sha sha dari belakang,
"Well, with pleasure? " Gumam putra mahkota
Lin ji hua berjalan keluar kediaman kembali, ia menuju tempat dimana ia akan melatih gerakan pedang nya lagi, untuk kedua kalinya,
Tak masalah jika ia hidup di tempat aneh seperti ini, yang terpenting baginya, kebebasan, dan kesenangan sesaat nya, saat membunuh orang,
Mungkin setelah ia bisa mengendalikan pedangnya, ia akan berlatih senjata lainnya, karena tak mungkin, seorang pembunuh hanya mengandalkan satu senjata saja,
Ia sudah menguasai dua senjata belati dan pedang nya, baginya mempelajari kedua senjata itu sangat mudah, dibandingkan mempelajari senapan, sungguh merepotkan,
Dan dia juga butuh untuk mengasah itu, tapi dengan menggunakan busur dan panah, "tenang feng ji hua, aku akan membalas atas kematian mu, dan beri aku sedikit ingatan mu lagi" Gumam lin ji hua