SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Sistem Kebal Hukum

Sistem Kebal Hukum

Chapter 1. Kemunculan Sistem

“Pak, dia sudah pingsan.”

“Biarkan saja, besok juga bangun sendiri dan kalian masih bisa melanjutkan memaksa dia mengakui seluruh kesalahannya.”

Tiga polisi pergi meninggalkan ruang tahanan Reinar Abimanyu, murid SMA yang ditangkap karena dituduh mencuri HP milik salah satu guru di sekolahnya.

Namun, dikarenakan tidak mau mengakui kesalahan yang memang tidak dia lakukan, Reinar disiksa oleh tiga oknum polisi yang terus memaksa dirinya mengakui seluruh kesalahannya.

Pukulan dan tendangan berkali-kali dilakukan tiga polisi secara bergantian supaya Reinar mengakui kesalahannya, sampai akhirnya sebuah balok yang dipukulkan ke kepalanya, membuat dirinya kehilangan kesadaran.

Saat kehilangan kesadarannya, Reinar merasa ada kekuatan besar yang menarik kesadarannya ke sebuah tempat. Dengan kedua mata terbuka dan hilangnya seluruh rasa sakit di tubuhnya, dia dengan jelas melihat ruangan yang dipenuhi berbagai jenis senjata.

Pisau, belati, pedang, kapak, tombak, busur panah beserta anak panahnya, semua tertata rapi di sekitar Reinar. Bahkan, di ruangan itu juga terdapat berbagai jenis senjata api mulai dari revolver sampai senapan serbu.

Reinar terus melihat sekelilingnya, tapi dia tidak menemukan apapun selain senjata, dan beberapa buku yang dia sendiri tidak tahu apa isi dari buku-buku itu.

Tidak tahu berada di mana dan tidak menemukan keberadaan petunjuk, Reinar memutuskan melihat-lihat tumpukan buku yang setelah dia hitung, ada sekitar lima buku yang tertumpuk rapi di atas meja.

Reinar mengambil buku di tumpukan teratas kemudian di mulai membaca lembar demi lembar halaman buku yang jumlahnya lebih dari seratus halaman.

“Buku ini menuliskan semua tata cara menjadi Assassin yang tak terkalahkan, tapi dengan hukum ketat yang di terapkan di negara ini, siapa juga yang ingin memiliki pekerjaan sebagai Assassin?”

Reinar lanjut membaca buku selanjutnya, tapi tanpa dia sadari buku panduan menjadi Assassin yang baru dia baca telah berubah menjadi butiran cahaya, kemudian butiran cahaya itu terserap masuk ke dalam kepalanya.

“Buku Skill menggunakan berbagai jenis senjata tingkat Master? Mungkin orang yang membeli buku ini di toko buku, dia menganggap dunia konyol ini sebagai dunia sihir.” Meskipun merasa konyol dengan buku di tangannya, Reinar tetap membaca keseluruhan isi dari buku itu.

Selesai membaca, Reinar meletakkan buku yang sudah selesai dia baca di sebelah buku yang belum selesai dia baca, kemudia dia mengambil buku lainnya yang belum dia baca.

Sama seperti buku sebelumnya, buku Skill menggunakan berbagai jenis senjata berubah menjadi butiran cahaya, kemudian butiran cahaya itu terserap masuk ke dalam kepala Reinar tanpa sepengetahuannya.

Buku ketiga yang di baca Reinar tentang Skill berbagai jenis beladiri tingkat Master. Buku kedua tentang Skill berbisnis tingkat Master, dan buku terakhir tentang Skill Komputer tingkat Master.

“Hm, entah kenapa hanya sekali membaca, aku merasa dapat melakukan semua yang tertulis dalam buku i... Eh, kemana perginya tumpukan buku yang baru selesai aku baca?” Reinar mencari buku-buku yang baru dia baca ke setiap sudut ruangan.

[Ding... Buku yang Tuan cari sudah menyatu dengan tubuh Tuan. Lebih jelasnya, buku itu telah menjadi bagian dari tubuh Tuan]

Mendengar itu, Reinar mencoba mencari sumber dari suara yang di dengarnya, tapi sayangnya dia tidak menemukan apa yang dicarinya.

[Ding... Perkenalkan, aku adalah sistem yang tertanam dalam tubuh Tuan. Bagaimana aku bisa tertanam di tubuh Tuan, itu semua rahasia Sang Pencipta]

[Kekuatan Tuan masih terlalu lemah untuk melihat wujud sistem. Selain itu, sistem level 0.1 belum bisa menunjukkan wujudnya]

Kembali mendengar suara tanpa wujud, Reinar mulai meyakini sesuatu. “Sepertinya aku sedang bermimpi, dan saat ini aku berada di alam mimpi.” Reinar menampar pipinya sendiri untuk membuktikan kalau dirinya sedang bermimpi.

“Aduh, kok sakit? Apa jangan-jangan ini bukan mimpi?” Reinar kembali menampar pipinya, dan itu benar-benar sakit.

[Ding... Tuan tidak sedang bermimpi, tapi sekarang Tuan tidak berada di dunia nyata]

[Sekarang Tuan berada di dunia sistem, dan ini adalah kesempatan pertama sekaligus kesempatan terakhir untuk Tuan dapat mengunjungi dunia sistem]

[Di dunia sistem Tuan akan tetap merasakan rasa sakit, tapi rasa sakit akan segera menghilang karena kekuatan ajaib di dunia sistem]

[Dikarenakan semua yang ingin sistem berikan pada Tua telah Tuan ambil, sudah saatnya Tuan pergi dari dunia ini]

Reinar mulai mengerti dengan situasinya saat ini, tapi belum juga mendapatkan penjelasan yang lebih jelas, dia mulai mendengar suara sistem sedang melakukan hitungan mundur.

[10...9...8...7...6...5...4...3...2...1...0...]

“BOOM...” Sebuah ledakan besar terjadi, dan seketika membuat pandangan mata Reinar menggelap. Akan tetapi, tak lama Reinar kembali bisa melihat sekelilingnya, yang ternyata dirinya masih berada di dalam penjara.

Akan tetapi, meskipun masih di dalam penjara, sekarang dia tidak lagi merasakan rasa sakit, dan luka-luka di tubuhnya telah menghilang tak berbekas.

[Ding... Tuan adalah pemilik sistem kebal hukum. Jadi, mulai sekarang seluruh hukum di dunia ini tidak berlaku untuk Tuan]

“Ternyata aku masih dapat mendengar suaramu, dan semua yang baru saja terjadi ternyata bukan mimpi.”

[Ding... Tuan memang tidak sedang bermimpi dan kekuatan sistem benar-benar tertanam di tubuh Tuan]

Baru juga mendengar suara sistem, Reinar dikejutkan dengan kedatangan dua polisi yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang tahanannya. Kedua polisi itu mulai melepaskan rantai yang membelenggu lengan dan kaki Reinar, lalu salah satu dari mereka memberi pakaian, celana, dan sepatu pada Reinar.

Setelah Reinar selesai memakai pakaian, celana dan sepatu pemberian salah satu polisi, dia dibawa keluar ruang tahanan dengan pengawalan ketat dua polisi yang berdiri di sisi kanan dan kirinya.

“Kamu terbukti tidak bersalah, dan malam ini kamu kami bebaskan.” Reinar menerima surat pembebasan, dan dia bisa pergi meninggalkan kantor polisi.

Selain menerima surat pembebasan karena terbukti tidak bersalah dan pencuri aslinya sudah tertangkap, Reinar juga menerima amplop coklat berisikan uang ganti rugi karena pihak kepolisian telah salah melakukan penangkapan, dan penahanan.

Tak lagi ingin berurusan dengan pihak kepolisian, Reinar memutuskan pergi meninggalkan kantor polisi. Dengan uang ganti rugi yang dia terima, Reinar memberhentikan taksi, kemudian dia mengatakan alamat kosannya pada supir taksi.

“Aku benar-benar langsung bebas.” Reinar sekarang baru percaya kalau keberadaan sistem kebal hukum, benar-benar membuatnya kebal dari hukum.

[Ding... Misi tersembunyi terdeteksi. Lumpuhkan begal yang menyamar sebagai supir taksi. Hadiah » Seratus juta uang tunai]

[Kegagalan » Tuan mati]

“Gluk...” Reinar menelan ludah secara kasar, setelah mendengar suara sistem.

Melumpuhkan begal yang menyamar sebagai supir taksi. Dari situ Reinar tahu kalau yang dimaksud begal oleh sistem adalah supir taksi yang sedang dia naikin.

Reinar mulai mencari cara untuk melumpuhkan begal yang sedang menyamar, dan tak butuh waktu lama dia menemukan cara setelah tubuhnya merespon ingatan tentang berbagai jenis beladiri yang dia baca di buku saat berada didalam ruang sistem.

“Semoga dia tidak memiliki senjata api supaya aku tidak kesulitan saat melumpuhkannya.”

Sambil menunggu waktu yang tepat, Reinar fokus melihat keadaan jalanan yang semakin sepi, tapi jalan yang dia lewati memang menuju kosannya.

...----------------...

Bersambung.

Chapter 2. Menyelesaikan Misi Pertama

Taksi berhenti di jalanan yang benar-benar sepi. Dari arah depan atau belakang tidak terlihat adanya orang atau kendaraan yang berlalu lalalng. Sedangkan di kiri jalan merupakan bangunan kosong, dan di seberang jalan merupakan tempat pemakaman umum.

Melihat sekeliling, Reinar tahu bega yang menyamar sebagai supir taksi akan mulai melakukan aksinya.

“Aku mau melihat, apa yang mau dia lakukan padaku!” Reinar bergumam lirih.

Begitu mobil benar-benar berhenti, supir taksi keluar dari dari taksi lalu membuka pintu belakang mobil tepat di samping Reinar. Dengan pisau lipat di tangan, dia ingin menguras habis harta berharga yang dimiliki korbannya.

Namun sayangnya, begitu pintu terbuka dia harus menerima pukulan tepat di hidungnya, yang membuat tulang rawan di hidungnya patah, dan darah mengucur deras dari kedua lubang hidungnya.

Serangan cepat yang berdampak besar padanya, membuat supir taksi merintih menahan rasa sakit.

Tak ingin melepaskan begitu saja korban yang kini justru berhasil membuatnya terluka, dia berteriak meminta tolong, dan kebetulan saat itu melintas sebuah mobil patroli milik pihak kepolisian.

Melihat mobil patroli polisi berhenti, supir taksi segera berlari ke arah polisi yang keluar dari mobil, dan melaporkan kejadian yang baru dia alami. Tentunya dia memberi bumbu tambahan dalam laporannya, yang membuat dirinya seolah berada di posisi korban.

Melihat itu Reinar hanya tersenyum, kemudian dengan tenang dia keluar dari mobil taksi. “Bapak polisi yang terhormat, jangan mempercayai orang itu! Dia adalah begal yang ingin mengambil uangku.” Reinar menunjuk tangan kanan supir taksi yang masih memegang pisau lipat.

Mendengar kesaksian Reinar dan barang bukti di tangan supir taksi. Polisi langsung meringkus supir taksi dan memasukkannya ke dalam mobil patroli.

“Apa adek bisa ikut kami ke kantor untuk menjadi saksi atas kejadian ini?” tanya ramah polisi pada Reinar.

“Maaf pak, ini sudah malam dan saya masih pelajar. Jadi, bagaimana kalau besok siang saya datang ke kantor polisi untuk memberi kesaksian?” ujar Reinar.

“Kalau begitu, besok siang bapak menunggu kedatangan adek untuk memberi kesaksian di kantor polisi sektor selatan.”

“Baik pak.” balas Reinar kemudian dia kembali masuk kedalam taksi karena salah satu polisi bersedia mengantarnya sampai kosan.

[Ding... Berhasil menyelesaikan misi pertama dari sistem. Hadiah sudah di transfer ke rekening milik Tuan.]

[Hadiah tambahan karena berhasil menyelesaikan misi pertama kurang dari satu jam. Mendapatkan hadiah 10 Poin tambahan kecerdasan. Poin kecerdasan sudah ditambahkan ke tingkat kecerdasan Tuan]

Baru juga masuk ke kamar kosnya, suara indah sistem kembali terdengar, dan suara yang kali ini terdengar berhasil membuat Reinar tersenyum bahagia.

Meskipun mendapat tambahan 10 Poin kecerdasan, Reinar tidak merasa adanya perbedaan pada dirinya, dan begitu saja dia mengabaikan tambahan 10 Poin kecerdasan yang baru diberikan sistem padanya.

Memasuki kamar dan menutup pintu, tiba-tiba HP jadul di atas meja belajar Reinar berbunyi, menandakan adanya sebuah pesan masuk.

Dengan sigap Reinar membaca pesan karena takutnya itu pesan penting dari Ibunya yang berada di kampung.

[Dana sebesar Rp. 100.000.000 telah masuk ke nomor rekening pelanggan yang terhormat]

“Ternyata sistem tidak membohongiku. Dengan uang seratus juta, aku bisa hidup tenang untuk beberapa bulan ke depan.”

Meletakkan kembali HP judulnya di atas meja, Reinar memutuskan mandi sebelum kembali keluar untuk membeli makanan.

...----------------...

Selesai mandi, Reinar kembali mencoba berkomunikasi dengan sistem, dan mempelajari lebih jauh fungsi sistem untuk kehidupannya sehari-hari.

“Sistem, selain memberi misi, hadiah dan membuatku kebal hukum, apa kamu masih memiliki fungsi lainnya?”

[Ding... Sistem bisa menunjukkan tabel status milik Tuan. Saat sistem mencapai Versi 0.4, Tuan dapat membuka fitur toko sistem]

“Status ya? Apa itu sama seperti KTP milikku?”

[Ding... Bisa dikatakan sama, tapi juga bisa dikatakan berbeda. Untuk melihat perbedaannya, Tuan bisa melihat langsung ke tabel status milik Tuan]

“Kalau begitu, tunjukkan tabel status milikku!”

Muncul layar hologram di hadapan kedua mata Reinar yang menunjukkan status miliknya.

[Sistem] : [ V 0.1]

[Nama] : [Reinar Abimanyu]

[Umur] : [17 Tahun]

[Level] : [ 0 ] nex level [0/10]

[Pekerjaan] : [Assassin » Pelajar » ?]

[Kecerdasan] : [ 80 ] [Di Atas Rata-rata]

[Kekuatan] : [ 10 ] [Lemah]

[Kecepatan] : [ 10 ] [Lambat]

[Pertahanan] : [ 10 ] [Lemah]

[Stamina] : [ 10 ] [Lemah]

[Keberuntungan] : [ 100 ] [Max]

[Pesona] : [ 75 ] [Di Atas Rata-rata]

[Skill] :

[» Ahli Senjata Tingkat Master]

[» Ahli Beladiri Tingkat Master]

[» Ahli Bisnis Tingkat Master]

[» Ahli Komputer Tingkat Master]

[Poin Sistem] : [ Terkunci ]

[Kekayaan] : [Rp. 102.000.000]

[Aset] : [ - ]

[Ruang Penyimpanan] : [ - ]

[Toko Sistem] : [ Terkunci ]

Semua keterangan tentang Reinar tertera di tabel status yang ditunjukkan sistem.

[Ding... Seluruh Skill milik Tuan berada di tingkat tertinggi dari empat pengelompokan tingkatan skill. »Rendah » Menengah » Tinggi » Master]

[Seperti yang sebelumnya sudah sistem katakan, Toko Sistem akan terbuka saat sistem telah mencapai Versi 0.4, begitu juga dengan Poin Sistem]

[Untuk mengupgrade Versi sistem, Tuan hanya bisa melakukannya dengan menggunakan kartu upgrade Versi sistem, dan kartu itu bisa didapatkan melalui misi acak]

[Oleh karena itu Tuan jangan sampai tidak menyelesaikan misi dari sistem, kalau Tuan ingin segera mengupgrade Versi sistem]

[Sedangkan untuk meningkatkan level milik Tuan, Tuan bisa mengerjakan seluruh misi, yang setiap harinya diberikan pada Tuan]

Mendengar semua itu Reinar mengangguk. “Sekarang aku mengerti apa saja kegunaanmu untukku,” ujarnya.

[Ding... Berhasil menyelesaikan misi tersembunyi » Mengerti apa saja kegunaan sistem. Mendapatkan hadiah uang senilai Rp. 10.000.000.000 » Mendapatkan Skill Tingkat Master, Mata Tembus Pandang.]

[Uang tunai telah ditransfer ke nomor rekening Tuan. Skill Mata Tembus Pandang secara otomatis segera terpasang di kedua mata Tuan]

Baru juga mendengar itu Reinar merasa sedikit rasa sakit di kedua matanya, tapi itu tidak berlangsung lama. Setelah rasa sakit menghilang, Reinar tidak merasa adanya perubahan pada penglihatannya.

“Skill Mata Tembus Pandang? Sepertinya itu hanya kebohongan.” Reinar bergumam lirih.

Melihat tabel statusnya masih ada di depan matanya, Reinar menyuruh sistem menghilangkan tabel statusnya karena sekarang dia akan pergi ke warung makan tak jauh dari kosannya.

Begitu tabel statusnya menghilang, Reinar mendengar HP judulnya berbunyi, dan sebuah pesan kembali masuk.

[Dana sebesar Rp. 10.000.000.000 telah masuk ke nomor rekening pelanggan yang terhormat]

Mata Reinar membulat sempurna melihat banyaknya angka nol di belakang angka satu. Awalnya dia hanya mengira sistem memberinya sepuluh juta, tapi nyatanya dia mendapatkan sepuluh milyar hanya dengan menyelesaikan misi yang tak sengaja terselesaikan.

“Ternyata keberuntungan di tingkat Max benar-benar berguna untukku. Dalam beberapa menit saja aku sudah menjadi milyarder.” Seumur hidupnya Reinar tidak pernah membayangkan memiliki uang lebih dari satu miliar, tapi sekarang dia memiliki uang lebih dari sepuluh miliar di rekeningnya.

Memiliki uang sebanyak itu, Reinar langsung teringat ibunya di kampung, dan langsung saja dia mentransfer uang sebanyak lima juta pada ibunya. Dia tidak ingin mentransfer dalam jumlah besar karena itu hanya akan membuat curiga ibunya.

“Sekarang saatnya membeli makan!” Berbekal uang yang dia dapat dari kompensasi pihak kepolisian, malam ini Reinar ingin memanjakan lidahnya dengan makanan enak. Tidak seperti hari-hari biasanya dimana dirinya hanya bisa membeli nasi ditambah kuah bening.

Saat Reinar keluar dari kamarnya, tetangga kosnya yang merupakan wanita pekerja kantoran kebetulan juga baru keluar dari kamar kosnya. Wanita itu memiliki paras cantik serta bentuk tubuh ideal, yang membuatnya cukup mudah menarik perhatian lawan jenis.

Reinar sendiri cukup tertarik dengannya, tapi dia minder karena tidak sekaya kebanyakan pria yang mencoba mendekati wanita itu.

“Mau beli makan ya? Yuk sama-sama beli makanan di depan!” ajak Bella, wanita tetangga kosan Reinar.

“I.. iya kak, mau beli makan.” Dengan kepala sedikit tertunduk, Reinar berjalan di sebelah Bella.

Wajah dan bentuk fisik Reinar sebenarnya sangat ideal untuk menjadi teman jalan Bella, tapi karena kurangnya rasa percaya diri, membuat dia hanya bisa menundukkan kepala saat jalan bersebelahan dengan Bella.

Sedangkan Bella yang berjalan di sebelah Reinar, dia cukup senang karena malam ini akhirnya Reinar bersedia jalan bersamanya, tidak seperti malam-malam sebelumnya dimana Reinar selalu menolak jalan berdua dengannya.

“Kebetulan hari ini aku baru gajian. Jadi, biar aku yang mentraktir kamu makan,” kata Bella sambil tersenyum.

Reinar buru-buru menggelengkan kepal. Sebagai seorang pria, akan memalukan jika sampai dirinya ditraktir seorang wanita.

“U.. untuk malam ini, biar aku yang mentraktir kak Bella. Kebetulan hari ini aku menerima gaji pertama setelah berkerja paruh waktu selama satu bulan, dan kak Bella jangan menolak traktiranku!” Reinar terpaksa berbohong kalau hari ini dia baru saja menerima gaji pertamanya dari pekerjaan yang tidak pernah dia lakukan.

Melihat kesungguhan Reinar, Bella hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, tapi dalam diam dia berjanji tidak akan membebani Reinar dengan makanan mahal, karena dia tahu seperti apa perekonomian Reinar.

...----------------...

Bersambung.

Terpopuler