SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Menjadi Triliuner Dengan Sistem

Menjadi Triliuner Dengan Sistem

Part 1. Uang 888 triliun

Suara orang memukul, suara pria yang kesakitan dan juga suara hujan yang deras menyatu menjadi satu.

Hari itu adalah hari sial bagi Samuel, atau yang lebih sering disapa Sam. Dia adalah pemuda yang tampan dan baik, dia juga cerdas dan rajin di perusahaan.

Meski dia hanyalah pegawai magang, dia selalu melakukan yang terbaik, agar segera naik menjadi pegawai tetap.

Namun, karena dia terlalu lemah dan miskin, dia kalah dengan pegawai magang lain yang kaya dan memiliki orang dalam.

Bukan hanya pekerjaan Sam dia akui menjadi pekerjaannya, hingga membuat manager berkali-kali menegur Sam, kini, Sam pun dipecat karena orang itu.

Tidak berhenti sampai sana, sepulangnya Sam setelah dipecat, dia pun dipukuli oleh orang suruhan dari orang kejam itu, Haris Pratama.

“Hahahaha, itulah akibatnya jika membuatku kesal! Angel itu akan segera menjadi tunangan ku, tapi kau dengan tidak tahu dirinya selalu mencari perhatian, dasar orang miskin tidak tahu diri!“ Teriak Haris.

Sam tidak tahu dimana letak kesalahannya, apakah pegawai magang tidak boleh banyak bertanya pada sekretaris dari managernya sendiri?

Yah, memang benar Sam itu miskin. Dia bisa menjadi sarjana S1 karena beasiswa dari sebuah perusahaan, bukan karena dia pintar, tapi karena dia miskin.

Rumahnya hanyalah rumah kecil dan itupun hanya rumah sewaan, bukan rumah milik pribadi.

Orangtuanya? Meninggal karena banyak hutang.

Sekarang satu-satunya harapan Sam adalah menjadi pegawai tetap agar bisa segera melunasi hutangnya.

Namun, harapannya kini telah pupus. Dia harus mencari pekerjaan lain.

Uhuk!

Sam memuntahkan darah dari mulutnya saat tiba-tiba Haris menginjak perutnya berkali-kali.

Setelah puas melihat Sam yang hampir tidak sadarkan diri, Haris dan orang-orangnya pun pergi meninggalkan Sam sambil tertawa bahagia.

[Master baru berhasil ditemukan!]

[Mencoba mengidentifikasi master baru]

[Proses selesai]

[Nama: Samuel Angoro]

[Umur: 22 tahun]

[Level: 1]

[Penampilan: 2]

[Kekuatan: 1]

[Kecerdasan: 1]

[Kelincahan: 1]

”Apa… ini?“ Gumam Sam, pandangannya mulai kabur, dia melihat sebuah layar hologram aneh didepannya.

Ini seperti game.

Apa Sam sedang berhalusinasi?

[Anda tidak berhalusinasi!]

[Saya adalah sebuah sistem yang akan membantu anda dan membuat hidup anda menjadi lebih mudah!]

[Saya akan mengirimkan uang 888 triliun untuk anda habiskan]

APA? Itu uang yang sangat banyak!

Segala rasa sakit mendadak bisa Sam tahan setelah mengetahui dia akan mendapatkan banyak uang.

[Anda bisa mengeluarkan uang untuk bisnis, membantu orang, atau membahagiakan orang lain]

[Tapi ingat! Anda tidak boleh menggunakan uang itu untuk anda sendiri]

[Setiap uang yang anda keluarkan, karena anda masih level satu, anda akan mendapatkan 10% untuk masuk ke rekening pribadi anda]

[Jumlahnya akan bertambah seiring naiknya level anda]

[Apakah ada pertanyaan?]

Tepat setelahnya, Sam tidak bisa mendengarkan atau melihat apapun, kepalanya sangat sakit dan dia merasa kedinginan.

Percuma memiliki sistem jika sebentar lagi dia akan menjemput ajalnya.

Itu yang Sam pikirkan sebelum pingsan.

Beberapa jam kemudian, dia sudah berada di sebuah kamar yang bagus.

Sam bangun kemudian duduk dan celingukan menoleh kesana-kemari untuk memastikan dimana dia berada.

Tapi setelah dipikir-pikir, ruangan itu sangat asing. Seperti kamar di dalam hotel, bukan rumah sakit atau puskesmas.

”Ini dimana?“ Gumam Sam bingung, lebih bingung lagi setelah melihat pakaiannya telah berganti menjadi kaos putih polos dan juga celana training hitam.

”Kamu berada di tempatku,“ suara lembut dan merdu perempuan yang terdengar familiar masuk ke dalam pendengaran Sam. Saat dia menoleh, dia sangat terkejut melihat sekretaris manager Angel datang membawakan satu gelas berisi air jahe hangat dan juga roti yang juga hangat.

”Cepat makan dan minum ini, sebelum tubuhmu semakin lemas,“ ucap Angel lagi.

Perut Sam yang dari tadi keroncongan pun kembali berbunyi, sebelum dia semakin malu, dia pun menerima roti dan minuman itu.

Dia memakan roti itu sambil mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. Dia ingat jika dia dipukuli oleh Haris dan orang-orangnya, dia juga ingat dia melihat layar hologram aneh. Tapi dia tidak ingat jika bertemu Angel sama sekali.

Seakan mendengar pikiran Sam, Angel pun mulai bercerita.

”Aku menemukanmu yang tergeletak di parkiran perusahaan dengan luka lebam dimana-mana. Maafkan aku karena tidak bisa menghentikan manager untuk memecatmu, aku juga tahu jika itu semua perbuatan Haris, dia itu keponakan dari manager, jadi manager pasti berpihak padanya.“

”Jadi kamu membawaku kemari dan merawatku?“ Tanya Sam yang sudah menghabiskan rotinya.

Angel tersenyum tipis, dia terlihat merasa bersalah, padahal dia tidak ada salah sama sekali, Haris yang salah.

”Apa aku lancang? Aku mendengar jika kamu sudah tidak memiliki uang, dan kamu juga akan diusir dari rumah sewamu karena sudah menunggak selama dua bulan.“

Sam menoleh ke arah lain, dia merasa malu karena terlihat tidak berdaya dihadapan perempuan secantik Angel.

”Aku bisa membantumu—“

”Tidak perlu, kamu memang baik, aku tahu itu Angel. Hanya kamu di perusahaan yang mau membantu pegawai magang rendahan dan miskin seperti aku, tapi aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Lagipula, kamu akan segera bertunangan dengan Haris—“

”Itu tidak benar!“

Angel menutup mulutnya karena keceplosan berteriak di depan Sam, kemudian dia berdehem sebentar.

”Itu tidak benar, Sam, memang keluarganya ingin kami bertunangan, tapi aku menolaknya, karena dia bukan pria yang baik.“

”Tapi dia kaya raya, Angel.“

Angel menggeleng, ”kaya raya bukanlah jaminan sebuah hubungan akan berlangsung dengan baik.“

Sam mengangguk, ”baiklah, itu bukan urusanku juga, keputusanmu lah yang paling diperlukan.“

Angel tersenyum sambil menatap Sam yang sedang meminum jahe hangatnya.

”Tidak perlu terburu-buru, aku sedang membuat sarapan, dokter tadi bilang, kau hanya perlu merawat lukamu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“ ucap Angel.

”Kau bahkan memanggil dokter untuk memeriksakanku?“

Angel tersenyum canggung, ”bukankah aku memang harus melakukannya?“

Sam menggeleng, ”tidak, katakan berapa total biayanya, aku akan mengganti uangmu.“

”Tapi—“

Sam kembali menggelengkan kepalanya, ”ku mohon, jangan biarkan aku merasa malu karena merepotkan mu, maksudku —aku merasa tidak enak hati. Tenang saja, aku mendapatkan uang pesangon dari manager, jadi aku ada uang.“

Itu bohong, Sam hanya mendapatkan cacian dan hinaan alih-alih uang pesangon atau gaji bulan itu.

Sam memeriksa smartphonenya, yang berhasil selamat dari air hujan, karena Sam menyimpannya di tas kedap air.

Ternyata Sam memiliki akun bank lain di smartphonenya selain akun bank miliknya yang sudah ada.

Setelah akun itu dibuka menggunakan pemindaian wajah, Sam melotot melihat jumlah saldo yang terdapat di dalamnya.

Ini gila!

Ada 888 triliun!

Ini sungguhan, kan?

Angel menoleh pada Sam yang sedang melotot sambil menatapi smartphonenya, gadis cantik itu terkejut saat Sam menampar pipinya sendiri.

”Sam, kau baik-baik saja?“ Tanya Angel.

Sam menoleh pada Angel, lalu tersenyum konyol, ”aku baik, cepat katakan berapa biaya dokternya, aku akan mengirim uangnya langsung ke rekening mu.“

”Tapi…“

”Angel, ku mohon…“

Sam ingin tahu, apakah ucapan sistemnya itu sungguhan.

”Sebenarnya, hanya satu juta, itu tidak banyak…“

Tidak Angel, menurut Sam, satu juta itu banyak.

[Pengiriman berhasil!]

[100.000 berhasil masuk ke rekening pribadi anda]

Ini sungguhan!

Part 2. Menghabiskan uang dan mendapatkan uang

Jika Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia keluarkan, maka dia perlu mengeluarkan lebih banyak untuk mendapatkan banyak uang.

Tapi Sam hanya boleh mengeluarkan uang untuk bisnis atau untuk orang lain, tidak boleh untuk dirinya sendiri.

Tentu itu sangat sulit.

Pertama-tama, setelah keluar dari apartemen milik Angel, Sam memanggil Go-Jek agar bisa cepat sampai rumah sewaannya.

Sebenarnya Sam tidak hanya menyewa rumah untuk dirinya sendiri, ada teman yang tinggal dengannya dan seharusnya patungan membayar sewaan dengannya.

Tapi teman Sam itu ternyata pengkhianat, tidak hanya dia tidak pernah mau membayar biaya sewa rumah, dia juga selalu meminjam apapun milik Sam tanpa ijin. Puncaknya, teman Sam itu malah menjual televisi kecil yang memang sudah ada di rumah sewaan, jadi televisi itu milik pemilik rumah sewaan itu.

Setelah menjual televisi, teman Sam itu kabur dan membuat Sam harus menanggung semua perbuatannya.

Sejak saat itu, Sam hati-hati dengan orang lain. Dia berteman seperlunya saja, tidak mau terlalu dekat karena takut dimanfaatkan.

Setelah sampai, dia membayar Go-Jek, lalu berjalan ke arah rumahnya sambil menenteng pakaian kantoran yang sudah dicucikan Angel, dan juga tas kedap airnya yang sudah sangat butut.

“Sam! Kamu kemana aja? Aku pikir kamu lembur dan tidak pulang pagi ini, mau gorengan? Ada bakwan dan tempe mendoan.”

Dia adalah Raihan, tetangga Sam yang sering sekali membantunya saat pemilik rumah sewaan memarahinya. Raihan masih keponakan pemilik rumah sewaan, bisa dibilang anak orang paling kaya di komplek sempit itu.

Sam sering mendengar jika harta keluarga Raihan sudah habis untuk biaya pendidikan Raihan, karena dia itu kuliah jurusan arsitektur. Sepengetahuan Sam, kira-kira biaya per semesternya empat jutaan, itu belum biaya lain-lain.

Jelas Raihan itu sangat cerdas jika bisa masuk jurusan arsitektur.

Tapi anehnya yang sering Sam lihat adalah tingkah konyol dan tololnya saja saat mereka bertemu seperti ini.

Karena, yah, bayangkan saja, Raihan sudah sering diputuskan perempuan karena perempuan itu selingkuh, parahnya, Raihan yang memohon-mohon agar mereka tidak putus.

Maklum saja, Raihan memang baru pacaran setelah lulus kuliah, jadi pengalamannya masih kurang. Tapi menurut Sam, itu sangat idiot. Sudah diselingkuhi, tapi masih saja mau bersama.

Sam duduk di sebelah Raihan, mereka berada di beranda rumah sewaan yang ditinggali Sam. Karena disana ada pohon mangga arum manis yang rindang, jadi sangat sejuk nongkrong disana saat siang-siang.

“Kau tidak kerja?“ Tanya Raihan.

Sam yang sedang memakan bakwan menoleh pada Raihan, ”seharusnya aku juga menanyakan hal serupa padamu.“

Raihan terkekeh mendengarnya, ”yah, tidak semudah itu Sam, meski aku sudah meyakinkan orang-orang bahwa aku mampu membangun rumah impian mereka, tapi aku kalah dengan yang sudah berpengalaman. Padahal aku sudah pernah membuat satu rumah mewah, pemilik rumah sangat senang, tapi tetap saja aku tidak dipercaya. Karena itu, aku membebaskan pekerja ku untuk bekerja pada orang lain. Apa menurutmu aku terlalu idealis? Apa yang salah dariku?“

”Mungkin kurang promosi?“

Raihan menghembuskan nafas berat, ”tidak ada dana untuk promosi, Sam. Aku ingin mendirikan perusahaan sendiri, tidak mau ikut orang. Itu yang aku inginkan, karenanya selama lima bulan ini aku terus berusaha.“

Sam menepuk bahu Raihan setelah membersihkan tangannya yang berminyak dengan tisu, ”ini baru lima bulan, jangan menyerah secepat ini, ingat! Kamu bisa lolos menjadi mahasiswa di jurusan arsitektur di universitas ternama, melawan sekian banyak orang, tapi sekarang kamu menyerah? Jika tidak ada dana, aku yang akan mendanai semuanya!“

Raihan yang awalnya sedih, kini malah tertawa terbahak-bahak mendengar Sam ingin mendanai semuanya.

”Terimakasih karena sudah menghiburku, Sam.“

Sam menggeleng, ”tidak, aku serius Raihan!“

”Tapi kamu bahkan tidak bisa membayar sewa selama dua bulan!“

Sam menghela nafas berat, ”aku memiliki uang, tapi tidak bisa ku pakai sendiri.“

Raihan mengernyitkan dahinya, ”apa itu masuk akal?“

”Anggap saja masuk akal, sekarang berapa banyak biaya yang kau butuhkan?“

Raihan mencoba menenangkan diri, dia pikir otak Sam mulai rusak karena sering dibully rekan kerjanya.

”Begini Sam, tidak perlu memikirkan nasibku, aku baik-baik saja, lalu, kau belum menjawab pertanyaan ku.“

”Oh, aku tidak bekerja, karena baru saja dipecat.“

Raihan refleks berdiri, ”Dipecat? Tapi kenapa? Bukankah kau sangat rajin?“

Sam menggeleng pasrah, ”itu tidak cukup, manager punya hubungan saudara dengan Haris, dia selalu di pihak Haris, kau lihat wajahku yang memar ini? Itu perbuatannya.“

Raihan mengacak rambutnya karena frustasi, ”sudah dua kali dia memukuli mu, dan kau hanya diam saja?“

”Memang apa yang bisa aku lakukan?“

Raihan pun kembali duduk dengan lemas, ”yah, memang tidak ada, kita orang miskin.“

Sam mengangkat satu alisnya, ”kita? Maaf, sekarang aku tidak miskin lagi!“

Raihan berdecak malas melihat Sam yang berdiri sambil berkacak pinggang, tersenyum lebar dengan percaya diri.

”Udah, jangan mulai lagi… duduk aja dan makan tempe, jangan ngimpi di siang bolong!“

Sam berdecak malas, tapi dia menurut untuk kembali duduk dan makan tempe mendoan di cocol saus pedas.

Tiba-tiba ide menarik muncul di pikirannya.

Bukankah sistem mengatakan jika Sam boleh mengeluarkan uang untuk bisnis? Dan bisnis kos-kosan atau sewa rumah itu sedang naik daun dan selalu banyak peminatnya.

”Han! Aku mau buat kos-kosan yang bagus, kira-kira muat sepuluh orang, kira-kira berapa biayanya?“ Tanya Sam.

”Yah, paling engga satu miliar lah dananya, sekalian aja buat kos-kosan yang mewah, yang harga sewanya sebulan dua juta sampai lima juta. Ada tanah yang bagus untuk dibuat kos-kosan dekat universitas ku dulu, cuma dijual sekitar 550 juta, tanahnya cukup luas, aku lupa ukurannya.“

”Kok mahal banget?“

Raihan menatap Sam malas, ”ini kota besar, bro! Deket universitas, Deket mall juga, dan itupun cukup murah dibandingkan lainnya.“

”Kalau emang strategis, kenapa dijual lebih murah dari yang lain?“

Raihan berhenti mengunyah, lalu menelan makanannya, ”sebenarnya agak rumit, itu tanah punya dua orang yang sudah cerai, aku juga gak tahu kenapa orang-orang gak berani beli tanah itu. Gimana? Mau beli?“ Tanya Sam.

Sam hanya diam berpikir, dia harus mengeluarkan banyak uang agar mendapatkan uang untuk dirinya sendiri. Meskipun rugi, Sam tetap dapat uang, kan?

[Itu benar sekali, master!]

[Tapi usahakan tidak rugi, agar anda mendapatkan income yang bagus tiap bulannya]

Sistem benar juga.

”Aku akan serahkan padamu semua prosesnya, aku percaya padamu Han, dua miliar udah cukup kan?“

Baru saja Raihan ingin membuka mulutnya untuk mengingatkan Sam agar tidak berkhayal terlalu banyak, dia sudah mendapatkan notifikasi jika ada yang mentransfer uang.

Betapa terkejutnya Raihan melihat uang dua miliar ditransfer oleh Sam.

Raihan pun menoleh pada Sam, ”ini beneran, bro?“

Sam mengangguk dan tersenyum, ”iya beneran, apa kamu pikir aku bohong? Aku percaya kamu bisa menggunakan uang dengan baik, kalau kurang, bilang aja ya?“

Tangan Raihan masih gemetar karena tidak percaya jika Sam bisa mengiriminya dua miliar begitu saja seolah itu bukan hal sulit baginya.

[200.000.000 berhasil masuk ke rekening pribadi anda]

Senyuman di bibir Sam bertambah lebar, dua ratus juta berhasil dia dapatkan dengan mudah!

Terpopuler