SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Her Past Memories

Her Past Memories

awal

***kamu tau cerita tentang Paus dan bulan?

kamu itu bulan..

bersinar diatas langit bersama matahari dan bintang bintang yang juga bersinar diatas sana...

Dan aku itu bagai paus yang setiap malam berenang kepermukaan untuk melihat bulan yang bersinar...

yang ingin menggapai bulan tapi itu sangat mustahil***..

°°°°°

Dua minggu sudah berlalu, Asya memulai bersekolah disekolah seni DAS, DHENINE ART SCHOOL.

Sekolah seni Elite yang menjadi tujuan utamanya dari dulu.

°~Tung teng teng it's time to enter the third lesson~°

"Habis ini pelajaran apa?" tanya Asya pada teman sebelahnya

"Masih pelajaran umum." jawab Fhirani sambil mengeluarkan buku dari laci mejanya

"bangunin gue ntar kalo udah bel." kata Asya sambil meletakan kepalanya kemeja

"Paling ntar juga bangun waktu denger..oke sekian."sahut Hanifa yang duduk di belakangnya

Pelajaran berlalu setelah itu Asya pergi untuk menemui Alshan untuk beristirahat bersama dengannya.

Asya menunggunya depan diruang loker kelas program seperti biasanya, tetapi Alshan tidak ada disana,

ia malah bertemu dengan teman sebangku Alshan, Ride.

"Sya, lu nungguin Alshan kan?" tanya Ride yg berjalan ke arahnya

"Kok Lu tau."

"Gue dimintain tolong Alshan buat bilangin ke lu, kalau dia nggak bisa makan siang bareng sama lu." kata Ride yang memberikan kertas vote kepada Asya

"Apa ini?" tanya Asya yang melihat kertas yang diberikan Ride

"Alshan ikut pemilihan ketua osis."

"Lhoo kok dia nggak bilang ke Gue kalau mau ikut Osis" katanya yang terkejut

"Bisalah, Alshan kan juga udah wakil ketua MPK jadi 90% menang walau nggak harus diadain vote juga." jawab Ride sambil melipat tangannya

"Sejak kapan Alshan jadi wakil ketua MPK?" tanya Asya sambil melihat kearah Ride dengan wajah kebingungan

"Ehh lu nggak tau Yee" Ride sambil menutup mulutnya dengan tangannya

"Gue pergi dulu Makaseh ride ." jawab Asya yang pergi meninggalkan Ride

°°°°

Asya berlari menuju keaula sekolah, dan melihat Alshan yang sedang duduk di kursi kandidat.

"ternyata disini ni bocah." Zidan teman sekelasnya menepuk pundaknya dari belakang

"Baru aja kita mau ngehubungin Lu tadi." kata April yang memasukan kembali Hp nya

"Wahh kandidatnya pacar Lu tu" goda fhirani yang menyentuh pipi Asya dengan tangannya

Seperti kata Ride, Alshan terpilih menjadi ketua Osis yang baru.

Usai acara pemilihan tersebut, Asya menemui Alshan di lapangan tenis dibelakang sekolah, Ia duduk di bangku pinggir lapangan sambil menunggunya sangat lama.

"Kenapa?." kata Alshan yang datang duduk di dekatnya tanpa meminta maaf karena menunggu lama

"Kok kamu nggak bilang kalau jadi wakil MPK,kamu juga nggak bilang kalau ikut pemilihan ketua OSIS tadi." jawab Asya melihat kearah bawah

"Aku baru mau bilang sekarang." kata Alshan sambil melihatnya

"Tapi aku udah tau dari orang lain."

"Siapa yg ngasih tau?"

"Menurutmu?, akukan juga sekolah disini." jawabnya sambil melihat kearah Alshan

Alshan berdiri dari tempat duduknya dan hendak pergi dari sana.

"Kamu mau kemana? tanya Asya

"Belum selesai urusanku dengan osis,mau aku pesenin taksi nanti? Aku nggak bisa pulang bersamamu nanti." jawab Alshan

"Aku Pulang sama Risa ."

"Yaudah bye." kata Alshan sambil meninggalkan Asya disana

Asya pergi ke kelas Film untuk menemui Risa.

"Risaaa." teriaknya sambil masuk keruang kelas teori Kelas Film

"Haa apaan." kata Risa

"Pulang skuy kerumah Lu." kata Asya tiba-tiba didepan meja Risa

"Kalau eksperimen seru keknya ." jawab Risa sambil memegang dagunya

"kerumah gue kalau gitu." jawab Asya

"Ehh Lo bukannya pacarnya Alshan kan?" tanya Shana teman sekelas Risa yang tiba-tiba menghampiri

"Iyaa kan lo pacarnya Alshan." sahut azha teman sekelas Risa

"Emmmmmm" jawab Asya yang gugup sambil melihat Risa

"Aaanaaak Oossiiiss" bisikan Risa kepada Asya

°°°°

Sampai rumah, Asya dan Risa bereksperimen masakan, dan suatu ketika terdengar ada yang membunyikan bel sambil mengetuk pintu rumah Asya.

Dan ternyata Marcel datang membawa camilan dan minuman.

"Syaaa asyaa.." panggil Marcel yang menyandarkan kepalanya didepan pintu

"Dirumah nggak ada orang..." jawab Asya dari dalam rumah

"Gue bawa camilan dan juga minuman dingin,gue jugaa.." kata Marcel dari luar

"Silahkan masuk hehehh." jawab Asya yang langsung membukakan pintu

Mereka bercerita tentang hari ini ,dan saling melempar candaan satu sama lain.

....

"kok gue nggak percaya kalo Alshan ikut pemilihan ketua OSIS." kata Marcel sambil memakan camilannya

"Hmm gitu lah tadi temen osis gue juga banyak yang tanya Alshan orangnya gimana gitulah." jawab Risa

"Dan lo awalnya nggak tau sya?" tanya Marcel yang melihat ke arah Asya

"Iya gue nggak tau." jawab Asya

"Apa salahnya sih kalo pacar lo ikut organisasi,kan lo juga bisa kena bagusnya sebagai pacar ketua OSIS ." kata Risa yang sedang mengambil gelas

"Ris lu kek nggak ngerti Asya aja,dia itu takut Alshan ntar kalo tenar banyak yang deketin." kata Marcel sambil menahan tawa

"Tenang sya, gue siap jadi mata kedua Lo ." kata Risa sambil tertawa melihat kearah Asya

"Mata batin?" jawab Marcel sambil tertawa keras

"Bukan gitu, tapi yaa gue ngerasa gimana gitu kalo Alshan ikut organisasi." kata Asya dengan nada tinggi

"Udahlah syaa tenang aja." kata Risa sambil menepuk nepuk kepala asya

"Sya..rumah lu kalau jadi lokasi party keknya seru." kata Marcel yang menduduki sofa

"Jangan macem macem ya lu" Kata Asya dengan keras

"Asya pernah kok bikin party disini tapi..." sahut Risa

"Risaaa" kata Asya yang menutup mulut risa

"Gimana kalau kita kerja sama" jawab Marcel sambil mengedipkan mata ke asya

"G." jawab Asya kepada Marcel

....

Mereka menghabiskan waktu bersama Asya sampai malam, Risa pulang diantar Marcel karena sudah malam pada saat itu.

Setelah mereka pulang,seperti biasa Asya sendirian dirumah.

Kakaknya Asya, Asrafh yang sering dipanggil Kak Raf biasa menghabiskan waktunya di luar rumah karena sibuk dengan kuliahnya dan kegiatan yang harus ia ikuti.

Kakak Asya, Asrafh Arega adalah cucu pertama dan anak pertama di keluarga Arega, keluarga yang sudah terkenal karena memiliki Perusahaan Arega Group,bahkan semua keturunan Keluarga Arega selalu menjadi yg pertama saat melakukan apapun, mereka keluarga si nomer satu.

Kak Raf Sering dibanggakan oleh nenek mereka direktur utama Arega Group. karena ia pintar dan berbakat ,dan cucu pertama yang bisa masuk di Universitas Kedokteran jalur undangan.

Bahkan Ayah asya CEO Rumah sakit Arega Kusuma dan Ibu Asya juga seorang Dokter spesialis bangsal VIP, yang sering menangani para orang elite.

Maka dari itu mereka jarang sekali dirumah,karena jadwal kegiatan yang padat.

°°°°

°~Truutt truuu truut~° (suara bunyi HP Asya)

Alshan menelfonnya, dan mereka mengobrol ditelfon seperti biasanya.

Sampai Asya tertidur, dan Ia terbangun saat kakaknya pulang. Sekitar jam 2 malam, Ia mengambil minum lalu tidur kembali.

"Syaaaa bangun,udah pagi nih!!" kata kak Raf yang membawakan sarapan kekamar Asya

"Kakak,..kok udah bangun?" jawab Asya sambil bangun dari tempat tidurnya

"Kakak ada presentasi jam 10 nanti, jadi harus disiapin baner-bener." jawab kak Fahrul sambil menaruh sarapan diatas meja

"Makasih kak sarapannya, kakak siap-siap aja." jawab Asya sambil mendorong kakaknya keluar dari kamar

"Ehh iyaa, mau kakak anter nggak?

Mumpung baik nih kakak." kata kak Raf

"Beneran?" jawab Asya sambil tersenyum

"Iyaa beneran,lagian kakakan belum pernah kesekolahmu. Yang katanya sekolah seni itu." goda kak Raf sambil memegang kedua bahu Asya

"Ihh apaan sih, aku mau sarapan dulu terus mandi. Nggak lama kok kak, kakak tunggu sebentar." jawab Asya sambil masuk kekamar dan menutup pintu

Asya segera bergegas, karena itu adalah kali pertama kakaknya mempunyai waktu untuk mengantarnya kesekolah.

"Lho kak ,kok pake mobil?" tanya Asya

"Nanti kakak habis presentasi ke seminar." jawab kak Raf

"Seminar apa lagi?" tanya Asya

"Yaa ada lah ." jawab kakaknya sambil menyetir

"Orang pinter beda." jawab Asya yang melipat tangannya

"Kamu juga pinter" kata kak Raf memegang kepala asya

"Bohong.." sahut asya

"Kelihatan yaa.."

.......

Asya masuk kekelasnya dengan wajah yang ceria,karena hari ini adalah hari full pembelajaran kejuruan.

Ia akan memasuki ruang praktek lagi.

Pelajaran pertama Dasar-dasar desain,

dilanjutkan dengan lima jam pelajaran Sketsa.

Dan di dua jam terakhir Simulasi Digital.

Asya duduk didepan komputer dengan tersenyum, sambil menunggu teman-teman yang lain datang.

"Pagiiii..." sapa Asya kepada April yang baru saja datang

"Waaa berangkat pagi nii." kata April sambil duduk di sebelahnya

15 menit sebelum pembelajaran dimulai,terdengar pemberitahuan dari sekolah ,agar semua siswa mengikuti Apel pagi.

"Lu kenapa?" tanya Fhirani sambil merangkulnya

" Gara-gara Apel ini, pelajarannya tertunda." jawab Asya dengan cemberut

"Aneh ni anak,serius." jawab Sami sambil berjalan di sebelahnya

Mereka Apel di Aula, Kepala Sekolah berpidato tentang peningkatan pembelajaran untuk murid kelas 12 untuk persiapan ujian. Dan selanjutnya adalah pelantikan Ketua semua organisasi yang terpilih,

Asya melihat Alshan adalah Salah satu dari mereka yang terpilih menjadi ketua.

"Sya ,Pacar Lo tu." kata Sheen yang berdiri dibelakang Asya

"Wahh Pangkat lu naik nii." sahut Lani dan Ani

Setelah Apel tadi pagi, pembelajaran tidak berjalan produktif lagi. Karena semua orang sibuk dengan Organisasi mereka yang mempunyai pemimpin baru.

Asya menghabiskan waktunya dikantin sekolah sendiri, siapa lagi juga yang ingin ia ajak.

Sedangkan Risa juga ikut menjadi anggota OSIS,

Saat Asya ingin kembali ke kelas, Ia tidak sengaja melihat April, sedang mengobrol asik dengan seorang cowok.

Dan Asya mengintip mereka berdua dibalik pilar dekat lorong.

...Apa itu pacar April yaa,seperti nggak asing.... katanya dalam hati

Asya menghiraukan mereka berdua dan langsung pergi kekelasnya,

Ia tidak sengaja lewat didepan ruangan kelas program.

Dan bertemu Ride dan Dhefa, mereka memanggil Asya.

"Asyaa!!" panggil Ride saat melihat Asya

"Kenapa?" jawab Asya sambil menengok kearahnya

"Waa pacarnya Ketua OSIS nii." kata Dhefa

"Selamat yaa, Alshan Jadi ketua OSIS ." kata Ride kepada Asya

"Kenapa ngasih selamatnya ke gue?" jawab Asya

"Kan Lo pacarnya." sahut Dhefa

Asya yang langsung pergi dari sana,

"Heiii pacarnya Alshannn!!" teriak Dhefa kearah Asya

"Namaku bukan Pacarnya Alshan!!!" jawabnya dari tangga

Asya menunggu Alshan selesai kumpul MPK, diruang Gambar Kelas Desain Dan seseorang datang...

Bersambung~•

°°°°°

***ini cerita pertamaku Tolong Enjoy buat yang baca..

jangan lupa buat like dan kasih komentar agar part selanjutnya bisa lebih baik lagi...

Terimakasih Semuanya :3***

bertemu Kakak kelas

🍀🌕🍀🌕🍀🌕🍀🌕🍀🌕🍀🌕🍀🌕🍀

Dan seseorang datang...

cowok yang mengobrol dengan April tadi.

"gue kira April." katanya yang masih berdiri didekat pintu

"Lu siapa?" tanya Asya yang langsung berdiri dari bangku

"Gue nyari ruang loker anak Desain dimana?" tanyanya kepada Asya

"Disebelah sana dekat ruang Pamer desain." jawab Asya sambil sedikit mendekat dan menunjuk dengan tangannya

"ruang Pamer dimna?" tanyanya lagi

Dan tiba-tiba April datang dari belakang Cowok itu,

"Wahyuuu." teriak April yang mengagetkan cowok itu

"Aprilll.."

"Lhoo Asya, Lu masih disini?" tanya April

"Heee" jawab Asya sambil tersenyum

"Temen Lu?" tanya Wahyu kepada April

"Iyee Temen sekelas gue,kenalin Namanya Himena Asya..." kata April

"Himena Asyafa.." sahut Asya yang memotong perkataan April

"Nama gue Wahyu Sejati, Kelas Teknik Jaringan. Temen April dari SMP, tampan,rajin beribadah , tidak sombong, pekerja keras, hobi Menyetrika." kata Wahyu sambil menjulurkan tangan kanannya

"Asya absen 11" jawabnya sambil tersenyum

Dan saat itu Alshan menelfon Asya,memberitahu jika dia akan sampai malam disekolah. Akhirnya Ia tidak bisa pulang bersama Alshan lagi.

"Kenapa sya?" tanya April

"Gue nggak jadi pulang sama Alshan." jawab Asya

"Jadi lu disini nunggu Alshan ya." kata April yang tersenyum melirik Asya

"Dia sih tadi malem bilang bisa pulang bareng,tapi mungkin lagi sibuk banget." jawab Asya

"Siapa Alshan?" tanya Wahyu dengan wajah polosnya

°°°

Asya disana mengobrol dengan April dan wahyu sampai sore,

April dipulang karna sudah dijemput adiknya.

Sedangkan Asya masih akan naik taksi seperti biasanya, tetapi sebelum menghubungi taksi ia ditawari tumpangan oleh Wahyu.

Asya akhirnya diantar Wahyu sampai ke depan rumahnya.

"Ini rumah lu?" kata Wahyu yang melihat kagum rumah Asya

"iyaa ini rumahku ."jawab Asya sambil melepas helm

"wahh...,oiyaa lo tau Disini itu banyak keluarga elite yang tinggal,apa daya gue cuman anak beasiswa." kata wahyu sambil menyerandratkan motornya

"Kalau pake beasiswa berarti lu pinter." jawab Asya

"Oiyaa..Lu tau keluarga Arega yang Punya RS.Arega Kusuma?" kata Wahyu sambil bersandar pada motornya

"Eeee iyaa.." jawab Asya sambil sedikit tersenyum

"Lo kenal mereka nggak? Atau rumahnya Deket sini? Katanya sih ada keluarga Arega yang tinggal di komplek disini " tanya Wahyu

"Lo akan tau suatu saat nanti." jawab Asya sambil menepuk bahu Wahyu

"Haaa..?"

.......

Wahyu bergegas untuk pergi Dia harus membantu ibunya menjaga Laundry.

Dia juga memberi Asya kertas kupon dari tempat Laundry milik Ibunya,

"Nihh gue kasih." kata Wahyu

"Kupon?" jawab Asya sambil menerima kupon itu

"Kapanpun dimanapun bisa diantar,

Laundry Wahyu wangi, rapi,bersih." kata Wahyu menaiki motor dengan wajah tampannya itu

°°°

Asya dirumah sendiri pada saat itu,karena kakaknya juga ada acara, mungkin akan pulang besok.

Ia berniat untuk bernokturnal dimalam hari nanti, dan maraton menonton film

......

Keesokan harinya kelas Asya, membicarakan seragam baru yang akan diberikan. Jadi setiap kelas 10 akan diberikan seragam khusus sesuai kelasnya.

"Eheem...Perhatian Semuanya!!" kata Andrew yang berdiri didepan

"Dieeeeemmmm" bentak Jessi yang memukul meja didepannya

"Oke terimakasih..Besok adalah pembagian seragam kelas,beberapa murid pasti sudah mengetahuinya." kata Andrew

"Dan untuk Zon,Hanafi kalian tau kan biaya seragam ini tidak termasuk rincian beasiswa kalian." kata Jessi sambil masih memegang kertas.

"Paling lambat besok ,sebelum pembagian harus sudah lunas, Gimana lagi disini bukan sekolah negeri biasa." kata Andrew

....

Setelah pembelajaran matematika ,diJam berikutnya karena guru Basing sedang dinas guru selama dua Minggu, jadi selama dua Minggu basing selalu Jam kosong dan hanya diberikan tugas mandiri.

Asya menghabiskan waktu jamkos dengan mengakrapkan diri dengan teman sekelasnya.

Dimulai dari teman sebangkunya,

Fhirani Agata dari SMP 2, pindah kekomplek dekat rumahnya yang dulu. Dan otomatis dia tetangganya Marcel, walau beda blok.

Bangku belakangnya, yang kanan Violeta Nuhasa dipanggil Leta, dari SMP elite yang ibunya Asya ingin ia masuk kesana. SMP Madatusa, Leta sampai sekarang yang ia ketahui tipe orang yang rapi dan terlihat manja, sering menceritakan tentang bundanya, dan selalu patuh sama bundanya.

Samping Leta, Aprilly shifaha ,

Dia juga berasal dari SMP Madatusa tetapi beda kelas dengan Leta.

April menurut Asya dia cewek yang pemalu, dan lebih pinter dari Asya. Asya sangat akrab dengan April karena sering menghabiskan waktu setelah pulang sekolah di sekolah,

Hobi April adalah memotret.

......

Seusai pulang sekolah, April, Asya, dan wahyu mereka menghabiskan waktu bersama diruang loker kelas desain.Mereka mengobrol dan bercanda, dan saling menceritakan tentang mereka.

Dan ditambah lagi ruang loker adalah tempat yang nyaman untuk bersantai, karena diberikan fasilitas lengkap dengan sofa, TV, ranjang gantung dan tingkat,dan yang paling terpenting wifi unilimited dengan kata sandi dan yang tau hanya anak kelas desain.

"Gue iri, diruang loker lu dikasih sofa lebih banyak...dan ini kenapa disediain lemari makanan seperti ini?.." ujar Wahyu yang membuka lemari makanan

"Ruang loker didesain seperti bagaimananya sesuai Akreditasi kelas masing-masing" jawab Asya yang tersenyum

"Dihhh...memang sih kelas Jaringan kalah sama kelas programer sebelah.." kata wahyu yang mencoba berbaring di ranjang gantung

"Tapi..kelas program kalah sama kelas Desain Grafis." jawab April yang menjulurkan tos ke Asya

"Nice.."jawab Asya yang membalas tos April

°°°°°

°~Triiiinggggggg tringggggg~° suara jam alarm

"Yampun..jam 7.00 " kata Asya yang bangun dari tempat tidurnya

Pagi itu,Asya bangun kesiangan.

Ia langsung bergegas untuk bersiap siap berangkat kesekolah, dan tidak sempat untuk membuat sarapan.

Kakaknya juga tidak sedang berada dirumah.

Sampai kesekolah,Asya melihat Dewan kesiswaan sudah bebaris didepan gerbang sekolah.

Yang membuatnya malu,salah satu Dewan kesiswaan itu adalah walikelasnya sendiri.

Pak Suranda

Adalah walikelas Asya, dan juga salah satu anggota kesiswaan yang ditakuti sesekolah.

Karena terkenal dengan sikap galak, tegasnya.

Asya tidak bisa menerobos dewan kesiswaan itu,

mereka mengumpulkan para murid yang terlambat dan juga tidak memakai seragam yang lengkap menjadi satu.

Mereka dijemur dibawah tiang bendera Selama 20 menit,

Baru Mereka boleh kembali ke kelas masing-masing, setelah Mereka menuliskan list nama dibuku keterlambatan.

Hari itu adalah hari yang tidak menyenangkan,

pasalnya dihari Kamis itu juga seharian full pembelajaran umum. Sama sekali tidak ada pelajaran kejuruan.

Jam pertama pelajaran Matematika,dimana banyak hal aneh terjadi setiap pelajaran berlangsung.

Pertama dari awal menit guru matematika itu masuk,

Mereka akan merasa terhipnotis dengan hal yang diluar nalar. Mereka akan merasakan mengantuk yang tak tertahan, mata seakan berat sekali untuk dibuka.

Dan juga guru matematika tersebut...

Pak Daryana,

Mereka mencurigai ia bukan manusia.

Ia tidak pernah mengajar dengan menatap muridnya, dalam artian ia selalu melihat kearah tembok atas.

Tetapi ia akan marah besar ,jika ada yang berisik saat ia mengajar.

Padahal ia tidak pernah menatap mereka, tetapi memiliki indera pendengaran yang luar biasa.

Setelah Asya memikirkan lagi,untuk memilih tidak mengikuti pelajaran matematika saat itu.

Dan ia pergi ruang loker untuk membuat mie cup karena tidak sempat sarapan,

Setelah Asya selesai makan,Ia menunggu sembarinya menggambar karena Ia merasa bosan,

Sekitar dua jam Asya menunggu disana.

"Asyaa..kenapa Lo disini?" kata hevan yang membuka pintu

"Yahh..ketahuan colut." kata oddy disebelah hevan

"Tadi gue telat,dihukum sama bapak Lu, suruh berjemur dilapangan dulu." jawab Asya sambil menutup buku gambarnya

"Wahh asiique, tidak ada pantai lapangan pun jadi." kata Ardim yang berbaring di ranjang tingkat

"Kapan-kapan colut bareng sama kita" jawab Hevan

"Gue pergi dulu yaa.." jawab Asya sambil meninggalkan mereka

"Jangaannn bilang ke guru yaa syaa!!" kata hevan dari kejauhan

Asya langsung kekelas teori Desain,dan tidak sengaja berpapasan dengan Alshan.

"Dari mana?" kata Alshan dengan nada datar

"Akuu telat tadi." jawab Asya sambil tersenyum

"Kebiasaan gitu terus." kata Alshan yang langsung pergi

Alshan memang seperti itu pada Asya jika disekolah, bersikap dingin seperti tidak peduli, tetapi terkadang juga dia bisa bersikap hangat dengan penuh senyuman.

Setelah Asya sampai ke kelasnya, teman-teman terkejut yang melihatnya baru masuk kekelas.

"Weyy..gue kira lo nggak masuk syaa." kata Fhirani yang tertawa melihatnya

"Nenek Lo yang Punya sekolah ye?" sahut Zaki yang duduk dibelakang Fhirani

"Tadi gue Telat heheh..." jawabnya sambil meletakan tasnya dimeja

Setelah itu Andrew dan Zhiko, memasuki kelas dan memberikan informasi untuk pengambilan seragam kelas.

"Perhatian semua...." kata zhiko dengan didepan kelas

"Oke langsung aja semua keruang pamer." kata Andrew

Seketika semua teman-teman menuju kesana.

Asya juga menuju keruang pamer ,untuk mengambil seragam.

Dan disana Asya melihat seseorang yang ia kenal berada disana...

Kak Ariyha...

....

"Heyyy...lo kan Si Anak Ayam!!" kata kak Ariyha dengan keras yang melihat Asya didepannya

"Siapa yhaak?" tanya KakCatur yang sedang membagi seragam

Asya terkejut reaksi Kak Ariyha yang seperti itu.

Ia hanya tersipu malu ,karena kak Ariyha mengatakannya terlalu keras, yang membuat semua orang yang disana menjadi seketika melihat kearah Mereka.

"Iyaaa kan Lo Anak Ayam?" tanya kak Ariyha yang semakin menatap Asya

"Bbubuukkan" jawab Asya dengan gugup sambil menutup wajah dengan seragam

"Nama lu Anas kan,iya bukan sih?" tanya kak Ariyha yang semakin menatapnya dengan mendekatkan wajahnya

"Lo salah orang mungkin yhakk" kata kak Oline yang menjauhkan wajah kak Ariyha dari wajah Asya

Wajah Asya memerah karena malu, Ia langsung pergi tanpa menuliskan nama pengambilan seragam.

Asya berlari menuju ruang Teori Desain,

• kenapa dia sampe gitu,aku malu dilihatin orang-orang • kata Asya didalam hati

"Huhffttt." Hela nafas Asya

"Kenapa sya?" tanya Zon yang sedang membuang sampah didekat kelas

"Ahhhuuu huhhh huhhh"

"Kenapa?" tanya Zon

"Ini seragammu,...aku mau minum dulu." jawab Asya sambil memberikan seragam Zon dan masuk kelas

"Lu kenapa woi habis dikejar anjing?.." jawab zon yang mengikutinya dari belakang

"Mmhhmm.." Asya yang sedang minum

"Tadi nama gue udah lu tulis belum?.." tanya Zon

"Nggak peduli... Gue nggak mau balik kesana." jawab Asya sambil menutup botol minumnya

"Arghh...lu"

Zon menuju ruang Pamer untuk menuliskan namanya dan juga Asya.

.......

Saat istirahat Asya menemui Alshan, untuk makan siang bersamanya.

Banyak orang menyapa Alshan saat bertemu,Ketua osis dan wakil ketua MPK jabatan Alshan saat ini.

Tak lama kemudian Kak Ariyha datang kemeja mereka,dan duduk disebelah Alshan.

"Anak ayam..Gua udah inget nama lu." kata kak Ariyha yang langsung duduk disebelah kanan Alshan

"Anak ayam?" kata Alshan yang langsung melihat kak Ariyha

"Iyaa..Namanya Himena Asyafa Arega" kata kak Ariyha yang melihat Alshan

"Udah tau.." jawab Alshan dengan nada datar

"Weiii weiii..." sahut kak Taalea yang langsung duduk di sebelah Asya

"Yhaaak Lo berisik!!" sahut kak Bara langsung duduk disebelah kiri Alshan

"Paan sih..lu yang berisik." jawab kak Ariyha

"Eeeeeeeeee..." kata Asya yang melihat kearah Alshan

"Laah sejak kapan Lu disini shann?" kata kak Bara yang melihat ke Alshan

"Gue mau pergi dulu yaa kakak-kakak sekalian." kata Asya sambil berdiri

"Etttsss anak ayam Lo disini aja, ada banyak yg mau gue tanyain." kata kak Ariyha yang langsung memegang tangan kanan Asya

"Lepas!!" kata Alshan yang langsung melihat Kak Ariyha dan menarik Asya pergi dari sana

"Nahhh gitu manteman cara ngusir orang,dan kita dapet mejanya." jawab kak Taalea dengan tertawa sambil menggebrak meja

....

Alshan memegang tangan Asya lama sekali, sampai ditengah tangga..

Bersambung ~•

Terimakasih teman teman sudah membaca,

tolong like dan komen agar kedepannya bisa menjadi yang lebih baik lagi... :3