Night King : My Life Journey
Zhao Feng, seorang anak muda berumur lima belas tahun yang hanya berasal dari keluarga sederhana terpaksa menjadi seorang pembunuh kejam dan berdarah dingin karena keluarga yang sangat ia cintai dibantai habis oleh kelompok mafia.
Entah apa alasan kenapa seluruh keluarganya di bantai habis, bahkan kakak perempuannya mati dengan sangat mengenaskan, setelah di perkosa oleh para mafia tubuhnya di paku ditembok rumahnya dalam keadaan tanpa busana.
Ayahnya dibunuh dengan cara dipenggal, sementara ibunya dibunuh dengan cara di tusuk berulang kali, Zhao Feng yang tidak punya tujuan akhirnya memutuskan untuk balas dendam, namun karena ia tidak memiliki kekuatan apapun akhirnya dia pergi ke gunung untuk berlatih.
Setelah dua tahun berlatih di gunung, Zhao Feng menjadi pemuda yang gagah dan juga tampan, akan tetapi di balik ketampanan tersebut tersimpan rasa haus darah yang sama sekali tidak bisa di obati.
Selama ia berada di gunung, Zhao Feng terus berusaha untuk memperkuat dirinya sendiri dengan berbagai macam cara, namun karena tidak memiliki pengalaman apapun, tentu akan sangat sulit baginya untuk tumbuh menjadi pembunuh yang sesungguhnya, tapi setelah beberapa bulan ia berada di sana, Zhao Feng bertemu dengan seseorang yang kemudian menjadikan Zhao Feng sebagai pembunuh yang luar biasa.
Setelah turun gunung Zhao Feng mencari informasi mengenai kelompok mafia yang telah membunuh keluarganya, dan setelah pencarian selama satu bulan lebih Zhao Feng akhirnya mendapatkan informasi yang dia inginkan, pembunuh keluarganya adalah mafia Black Dragon yang merupakan mafia paling di cari dan di takuti di seluruh dunia.
Meskipun mengetahui lawannya tidaklah mudah, Zhao Feng sama sekali tidak peduli, dengan bermodalkan sebuah samurai dan pakaian layaknya seorang Assassin, Zhao Feng mulai memburu anggota mafia Black Dragon satu persatu.
Selama hampir tiga bulan Zhao Feng selalu memburu mereka dan akhirnya dunia mendapatkan sebuah berita besar, yaitu hancurnya kelompok mafia Black Dragon, berita tersebut menyebar dengan sangat cepat karena selain kelompok tersebut sangat di takuti, cara mereka dibunuh juga sangat kejam dan sadis.
Selain itu menurut informasi yang memburu dan menghabisi mereka semua hanyalah satu orang saja, dan sejak saat itu pula Zhao Feng mendapatkan tawaran untuk bergabung di Asosiasi Pembunuh bayaran.
Entah darimana pemimpin Asosiasi tersebut mendapatkan informasi tentang Zhao Feng, bahkan dia juga mengetahui semua seluk beluk tentang kehidupan Zhao Feng dan alasan Zhao Feng memburu kelompok mafia Black Dragon.
Zhao Feng yang sudah terlanjur menjadi seorang pembunuh akhirnya setuju untuk masuk Asosiasi tersebut, dengan satu syarat yaitu nama dan identitasnya harus di rahasiakan, pemimpin Asosiasi sangat senang karena Zhao Feng ingin bergabung dan dia juga berjanji akan menjaga rahasia Zhao Feng.
Tidak butuh waktu lama bagi Zhao Feng untuk menjadi terkenal di kalangan masyarakat, selain kekejamannya saat membunuh semua targetnya, dia juga selalu melakukan pekerjaannya dengan sangat bersih dan selalu ia lakukan di malam hari, oleh karena itu pula orang-orang memberinya julukan sebagai Night King.
Zhao Feng benar-benar menjadi seorang maniak pembunuh, dan entah kenapa ia selalu merasakan perasaan senang ketika membunuh semua targetnya, akan tetapi Zhao Feng juga tidak sembarangan membunuh karena dia hanya memilih untuk menghabisi pejabat yang tidak baik serta para ketua mafia.
**
Malam itu, tepat pada malam ulang tahun Zhao Feng yang ke dua puluh lima tahun ia mendapatkan sebuah misi untuk membunuh seorang pejabat negara yang kabarnya melakukan korupsi sangat besar dan mengakibatkan negara mengalami kerugian yang tidak kecil.
Layaknya seorang Assassin, Zhao Feng melompat dari satu gedung ke gedung yang lain, langkahnya yang tegap dan kecepatan larinya yang sangat lincah membuat Zhao Feng dapat melompati gedung-gedung dengan sangat mudah, langkahnya bahkan tidak menimbulkan suara sama sekali.
Setelah sampai di tempat targetnya, Zhao Feng mulai mengamati tempat tersebut yang tidak lain adalah rumah target itu sendiri, setelah beberapa saat mencari Zhao Feng menemukan targetnya sedang berada di dalam kamar anak perempuannya.
Ketika melihat anak perempuan yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur membuat Zhao Feng teringat akan kakak perempuannya yang telah meninggal, tiba-tiba saja hatinya menjadi sedikit ragu namun dengan segera Zhao Feng menghilangkan keraguannya tersebut.
Di dalam kamar anak perempuan target, setelah selesai menenenagkan anaknya dan membuatnya tertidur lelap pria itu langsung menuju ke kamarnya, dan seakan telah menyadari bahwa nyawanya akan segera melayang pria tersebut nampak dengan sengaja membuka jendela kamarnya.
"Masuklah, aku sudah tau kau pasti akan datang" kata pria itu.
Zhao Feng yang memang sejak tadi berada di luar langsung saja masuk kedalam kamar pria itu, namun Zhao Feng tidak langsung membunuhnya, melainkan ia tiba-tiba bertanya tentang alasan pria itu melakukan korupsi.
"Apa alasanmu melakukan ini semua?" tanya Zhao Feng.
"Kau tentu sudah melihat putri kecilku, dia baru saja berumur 15 tahun namun sayangnya dia mengidap penyakit berbahaya dan sangat mematikan, karena biaya pengobatannya sangat mahal aku terpaksa melakukan itu semua agar dia bisa di obati, asal kau tau saja di dunia ini apapun akan aku lakukan asalkan putri kecilku bisa tersenyum setiap harinya" jawab pria itu dengan jujur.
Zhao Feng yang biasanya tak kenal ampun dan selalu harus akan darah, tiba-tiba saja merasa hatinya tersentuh mendengar ucapan pria itu, ia teringat akan dirinya dulu yang rela melakukan apapun demi membalaskan dendam keluarganya.
"Besok panggil media dan katakan kau berhasil membunuh Night King, dan kau tau aku juga sudah sangat lama ingin berhenti menjadi seorang pembunuh, namun anehnya perasaan haus darahku selalu datang dan memintaku untuk selalu membunuh" ucap Zhao Feng.
"Kenapa kau berkata demikian?" tanya pria itu.
"Entahlah, aku hanya rindu dengan keluargaku, mungkin mereka akan benci dengan diriku yang seperti ini, atau mungkin mereka tidak akan menganggap diriku lagi sebagai bagian dari mereka, tapi aku sangat bahagia karena telah berhasil membalaskan dendam mereka" jawab Zhao Feng.
"Ingat pesanku tadi" kata Zhao Feng kemudian menusukkan samurainya ke jantungnya sendiri.
Seketika itu juga Zhao Feng langsung ambruk, tubuhnya terasa sangat dingin serta pandangannya perlahan-lahan mulai menjadi buram, pria yang ingin ia bunuh sebelumnya mencoba untuk membangunkan Zhao Feng dan meminta Zhao Feng untuk bertahan, namun Zhao Feng sama sekali tidak bisa mendengar apa yang di katakan oleh pria itu.
"Ayah, ibu, kakak, aku sangat merindukan kalian" batin Zhao Feng.
Tanpa ia sadari air matanya jatuh dengan sendirinya, Zhao Feng mencoba mengingat kapan ia terakhir kali meneteskan air mata, dan saat itu adalah ketika ia kehilangan seluruh keluarganya, dan sekarang ketika ia merasakan kematian sudah menjemputnya.
"Ternyata begini rasanya dibunuh" itulah kata-kata terakhir Zhao Feng sebelum akhirnya meninggal di tempat tersebut.
Zhao Feng sangat terkejut ketika ia membuka mata, ia sudah berada di sebuah tempat yang sangat aneh dan juga misterius, ia mencoba untuk memeriksa tempat tersebut akan tetapi tubuhnya seperti dikekang oleh sesuatu yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.
"Selamat datang pemuda tampan" ucap suara perempuan yang tiba-tiba mengejutkan Zhao Feng.
"Siapa itu?" tanya Zhao Feng.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku, yang penting sekarang aku membutuhkan bantuan mu" jawab suara tersebut.
"Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, tapi sebelum itu pilihlah sesuatu yang akan muncul di hadapanmu" lanjut suara perempuan tersebut.
Zhao Feng sangat kebingungan dengan maksud dari suara perempuan itu, dan beberapa saat kemudian di hadapan Zhao Feng muncul beberapa gambar hewan dan satu pedang, beberapa gambar hewan tersebut adalah Naga, Harimau, Singa, Elang, Phoenix, dan Ular.
Sekali lagi Zhao Feng dibuat kebingungan dengan semua itu, ia sangat ingin protes dan marah, namun semua itu tidak ada gunanya sebab saat ini dia sama sekali tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Aku pilih pedang dan jangan tanya alasannya" ucap Zhao Feng acuh.
"Memangnya apa alasannya?, bukankah hewan-hewan itu terlihat hebat?" tanya suara wanita tersebut.
"Apa gunanya, dengan pedang aku bisa membunuh mereka semua" jawab Zhao Feng.
"Hahaha terserah kau saja, sekarang aku akan memindahkan jiwamu ke tubuh orang lain, selain itu aku juga akan memberikanmu sedikit hadiah" ucap suara wanita tersebut.
"Hey, hey, apa maksudnya itu?" tanya Zhao Feng kesal.
"Selamat menikmati hidupmu" ucap suara wanita tersebut.
"Hey tunggu, tunggu.." belum sempat Zhao Feng menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya telah ditelan oleh cahaya yang sangat menyilaukan mata.
**
Di dunia dan zaman yang sangat berbeda, seorang pemuda berumur lima belas tahun nampak sedang di pukuli oleh beberapa pemuda lainnya, pemuda tersebut juga bernama Zhao Feng, seorang tuan muda ketiga di keluarga Zhao.
Meskipun dia seorang tuan muda namun, kehidupannya bagaikan berada di neraka, sebab hampir setiap harinya Zhao Feng mendapatkan hinaan dari semua anggota keluarga atau klan Zhao, bahkan ayahnya sendiri juga tidak menganggapnya sebagai anak.
Bahkan seringkali ayahnya sendiri memperlakukan Zhao Feng sebagai seorang pelayan, berbeda sekali dengan kedua kakaknya yang mendapatkan perhatian dan menjadi kebanggaan ayahnya, sebab kedua kakaknya adalah kultivator jenius dan menjadi kebanggan bagi seluruh keluarga atau klan Zhao.
Sedangkan untuk Zhao Feng sendiri, ia malah dipandang sebagai aib dan sampah keluarga Zhao, masalahnya hanyalah karena Zhao Feng tidak bisa berkultivasi dan tidak mempunyai jiwa silat, oleh karena itu Zhao Feng kerap mendapatkan hinaan dari semua orang dan tidak hanya itu saja Zhao Feng bahkan seringkali di pukuli oleh pemuda-pemuda seusianya, terutama oleh kedua kakak kandungnya sendiri.
Zhao Feng seorang pemuda yang berasal dari keluarga atau klan yang cukup terkenal di kota Awan, Zhao Feng adalah anak terakhir dari tiga saudara, nama ayahnya adalah Zhao Chun dan ibunya bernama Lin Hua serta kedua kakaknya bernama Zhao Wei dan Zhao Lin.
Di dalam keluarganya tersebut satu-satunya orang yang peduli dengannya hanyalah ibunya sendiri, dan karena ibunya juga, Zhao Feng mampu bertahan di keluarga atau klan tersebut, jika tidak ada ibunya mungkin dia sudah pergi dari klan tersebut.
Suatu hari, kedua kakak Zhao Feng ingin melakukan sebuah rencana yang telah mereka siapkan sejak lama, rencana tersebut adalah untuk menghabisi Zhao Feng dengan cara memberikan racun yang mematikan dalam makanannya.
"Kakak, apa kau sudah menyiapkan racunnya?" tanya Zhao Lin.
"Tenang saja, semuanya telah aku siapkan" jawab Zhao Wei.
Ketika waktu makan malam tiba, seperti biasa seorang pelayan datang mengantarkan makanan untuk Zhao Feng, sebab Zhao Feng tidak diperbolehkan untuk makan bersama keluarganya.
Tanpa Zhao Feng ketahui makanan yang di bawa oleh pelayan tersebut telah diberi racun oleh kedua saudara, dan bahkan pelayan tersebut dengan senang hati mengantarkan makanan beracun tersebut kepada Zhao Feng, bukan karena ia tidak mengetahui jika makanan itu beracun tapi justru ialah yang membantu kedua saudara Zhao Feng mencampurkan racun kedalam makanan tersebut.
"Selamat malam tuan muda ketiga, ini makan malam anda" ucap pelayan tersebut.
"Terimakasih" jawab Zhao Feng kemudian duduk di meja makan.
Karena sudah merasa sangat lapar, Zhao Feng kemudian langsung memakan makanan tersebut, sedangkan sang pelayan nampak tersenyum sinis ketika melihat Zhao Feng memakan makanan beracun tersebut dengan sangat lahap.
"Makanlah dan tidurlah untuk selamanya" batin pelayan tersebut.
Setelah selesai makan, Zhao Feng yang merasa sangat kelelahan akhirnya langsung tidur agar bisa mengistirahatkan tubuh dan juga pikirannya, namun pada saat itulah racun tersebut bereaksi dan menyebar ke seluruh tubuh Zhao Feng.
**
Keesokan harinya, kediaman keluarga Zhao tiba-tiba menjadi heboh, sebab si sampah Zhao Feng dikabarkan terkena kutukan dan tidak akan bangun lagi untuk selamanya, padahal sebenarnya Zhao Feng terkena efek racun yang secara perlahan mulai menggerogoti tubuhnya.
Kejadian ini bermula ketika pelayan yang tadi malam mengantarkan makanan untuk Zhao Feng berpura-pura membangunkan Zhao Feng, padahal sebenarnya dia hanya berniat untuk memastikan Zhao Feng telah mati atau tidak.
Dia mencoba membangunkan Zhao Feng berkali-kali dan sesuai keinginannya, Zhao Feng sama sekali tidak bangun kembali, setelah itu dia menyampaikan hal tersebut kepada ibu Zhao Feng dan kemudian dia menyebarkan hal tersebut kepada seluruh anggota keluarga Zhao.
"Kerja bagus, ini hadiah untukmu" ucap Zhao Wei sambil menyerahkan kantung kain kecil yang berisi 50 koin emas.
"Terimakasih tuan muda pertama dan tuan muda kedua, aku akan siap melayani dan melakukan apapun untuk tuan muda berdua" ucap pelayan tersebut.
Semua anggota keluarga Zhao kemduian berkumpul di halaman utama klan, sebab mereka semua ingin menyaksikan pemakaman untuk sisampah keluarga mereka, walaupun sebenarnya mereka enggan untuk menghadiri pemakaman tersebut.
"Terimakasih karena kalian semua sudah datang, meskipun Zhao Feng adalah seorang sampah yang tidak berguna, tapi dia tetaplah anakku dan tuan muda ketiga kalian, jadi dia akan dimakamkan dengan baik sebagai keluarga Zhao" kata Zhao Chun.
"Aku faham, kalian semua merasa enggan tapi mau bagaimana lagi, entah kenapa di keluarga Zhao malah lahir seorang sampah yang tidak berguna, tapi sepertinya dewa telah menyelamatkan keluarga kita dengan mengambil nyawanya kembali" lanjutnya.
BBOOMMMMM!!
Ketika Zhao Chun sedang berbicara di hadapan semua orang, tiba-tiba saja peti mati yang di dalamnya terdapat tubuh Zhao Feng tiba-tiba meledak dan membuat semua orang sangat terkejut, terutama ibu Zhao Feng yang menjadi tambah bersedih.
"Eh, dimana ini?!" gumam Zhao Feng bingung.