SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Zombie City : Dead Or Life

Zombie City : Dead Or Life

1. Awal Mula Tragedi

*Kelvin POV*

Aku tak percaya akan ada malapetaka mengerikan yang akan terjadi ,aku hanya bisa memasang wajah pucat dengan keringat dingin yang mengucur dan hanya memikir kan keadaan orang tua ku dirumah ,apakah mereka selamat? ,apakah mereka sudah meminta bantuan.

Pikiran sudah tak karuan sampai sebuah tangan menepuk pundak ku hingga membuyarkan lamunan.

"Kelvin kau gk apa apa?" dengan nada nya yang khawatir.

"G-Gk apa apa kok marsha" ucap ku dengan terbata bata.

"Pak Shin cepat jalan,mereka sudah semakin dekat dan mengepung kita!!!"

Kulihat para zombie itu sudah semakin dekat, jika tidak menghalau nya para zombie itu akan bisa masuk ke dalam bus.

Tanpa pikir panjang kami berlima keluar dengan perlengkapan senjata seada nya.

"Pak shin!! Kami akan halangi para zombie ini ,cepat nyalakan bus itu!!" ujar ku dengan menyerang zombie yang ingin menerkam ku.

Aku arahkan tongkat baseball ke arah kaki zombie itu ,seketika zombie itu terjatuh dan mulai merangkak mendekat, dengan sigap aku pukulkan tongkat baseball ke arah kepala zombie itu dan seketika itu mati ,darah tersirat kemana mana.

4 teman ku juga menghalangi para zombie itu dari sisi bus yang berbeda beda.

Salah seorang teman ku yang berjaga di depan bus sedang kesulitan menghadapi 5 zombie sekaligus ,sementara di depan ku ada 2 zombie yang mendekat dengan cepat.

"GGGHAAARRGGH..!!!"

Tanpa basa basi lagi pukulan tongkat baseball ku, melayang ke arah kepala zombie itu.

Sfx:DUAAKK...BRUKK..CRATT!!

dua zombie langsung tumbang ,dengan cepat ku berlari ke zidan yang kesulitan menghalang zombie di depan bus.

"tooolooongg!!"

teriak zidan ,kulihat leher nya akan digigit salah satu zombie yang berniat menerkam nya.

"Aaarrrgghhh....!!!"

"Dasar kau zombie terkutuk!!!"

Tanpa pikir panjang kulempar tongkat baseball ke arah zombie yang ingin menerkam zidan ,zombie itu langsung tumbang ,dengan cepat diriku melompat ke arah 3 zombie yang berjajar seperti berbaris dan menendang tepat dikepala nya ,seketika ke 3 zombie itu ambruk.

Ku raih tongkat baseball kemudian mendekati zidan ingin menanyakan keadaan nya..

"Gghhoooaaarrghh....!!!."

Tanpa aku sadari ada satu zombie di belakang ku ,dengan sigap zidan yang berbekal tongkat kayu yang ujung nya runcing dan menancap kan nya tepat dikepala zombie dibelakang ku.

Kutengok kebelakang zombie itu sangat dekat dan hampir saja menggigit leherku ,dengan gemetar aku sedikit menjauh dari zombie yang dibunuh zidan.

"L-lain kali..k-katakan padaku jika ada zombie dibelakang ku ,kukira kau akan membunuh ku" dengan wajah ku yang agak pucat dan gemetar.

"Maaf lah ,itu tadi hanya refleks saja..hehe.."

"Refleks yang mengerikan"

Kami berdua kemudian membantu teman teman kami yang berjaga tiap masing masing sisi bus.

3-4 zombie berhasil ku bunuh ,sementara teman ku membunuh 5 zombie.

"Apa masih lama pak shin menyalakan bus ini!! Cepatlah kami mulai kewalahan"

"Sebentar lagi kelvin!!!" sahut pak shin dari dalam bus.

"Ayolah menyala!! Cepatlah"

Pak shin menarik dua kabel dibawa setir dan menyambung kan nya ,beberapa kali suara mesin menyala tetapi gagal hidup.

"Ayo cepatlah menyalalah mesin!!!"

dengan sekuat tenaga pak shin menyalakan nya

"Bruuummm...brumm..!!" Akhir nya mesin nya menyala.

"Berhasil!"

"Kalian!!"

"Cepat masuk !! Kita akan pergi dari sini" teriak pak shin dari dalam bus ,dengan cepat kami berlima masuk.

Giliran ku masuk terakhir tiba tiba...

"ARRGGHH....!!!"

Seorang zombie yang merangkak dan memegang kaki ku hingga terjatuh di pintu bus.

"Aakkhh...sial..!!! Lepaskan zombie busuk!!"

Kaki ku yang satu nya aku gunakan untuk menendang zombie itu hingga melepaskan genggaman nya dari kaki ku.

"Cepat jalan pak shin!!"

Aku menggenggam gagang pintu bus dan bangun, tanpa basa basi pak shin langsung menginjak gas dan pergi dari sekolah itu, ku tutup pintu bus dengan perasaan lega karena selamat dari situasi yang mencekam, hampir saja teman nya terbunuh jika dia tidak menolong nya..

Setiap sepanjang jalan yang kulihat seperti kota mati yang berisikan mayat hidup..

Tiba tiba zidan melemparkan minuman kaleng kepada ku.

"ini untuk ucapan terima kasih ku kelvin"

"Sama sama ,tadi itu refleks yang bagus ,kau juga menyelamat kan ku ,terima kasih zidan " sambil bersulang karena berhasil selamat.

"Bukan apa apa" Dengan bibir nya yang nyengir membalas bersulang

Semua teman teman akhir nya saling berbincang bincang tentang rencana selanjut nya yang akan dilakukan nanti

Ku duduk dikursi belakang dekat jendela...

Diriku hanya memandang keadaan luar kota dari jendela bus....

Melihat pemandangan diluar sana membuatku berpikir hingga melamun...

Padahal tadi pagi tidak ada yang aneh....tapi...tapi.....

Kenapa jadi seperti ini....

Apa ini akhir dunia....

Dalam hati ku hanya bisa menangis dan berteriak ingin mengatakan....

"Kenapa seperti ini!?"

........3 jam yang lalu........

Seperti biasa kelas ku selalu ramai karena memang belum masuk pelajaran.

Nama ku Kelvin leonhart umur ku 18 tahun berambut biru dengan karakter seperti umum nya remaja. Jam dinding menunjukkan pukul 06:55 yang sebentar lagi kelas akan masuk.

"Hai kelvin apa tugas mu sudah selesai? Jika sudah selesai boleh kucontek gk? Aku soal nya belum selesai"

"Gk bisa"

"Dasar pelit"

Zidan setiawan dia berumur 18 tahun sahabat ku dan sering memanfaatkan aku soal tugas dan pr sekolah ,berambut coklat, sifat nya yang suka bercanda membuat nya memiliki banyak teman.

"Kerjakan lah sendiri zidan ,jangan hanya mengandalkan ku saja"

Kuberikan buku tugas ku kepada zidan.

"Kau memang sahabat terbaikku ,terima kasih nanti akan ku kembalikan"

Dengan wajah bahagia zidan mengambil buku tugas ku dan segera menconteknya.

Seorang anak perempuan dengan rambut merah muda nya yang panjang diikat masuk ke dalam kelas dan duduk di samping bangku zidan, sementara bangku ku didepan bangku zidan.

"Apa zidan merepotkan mu lagi dengan tugas nya kelvin"

"Yah begitulah marsha"

Marshanda seorang murid yang terkenal akan kecantikan nya dan sifat nya yang ramah, dia adalah pacar dari sahabat ku.

"Aku tidak merepotkan kelvin kok marsha"

Zidan berusaha membela diri

"Padahal sudah kuingatkan kelvin tapi tetap saja ,maafkan sifat zidan ya kelvin yang selalu merepotkan mu"

"Tidak apa apa kok dia juga sahabat ku"

Kami bertiga lama berbincang hingga tak terasa bel sudah berbunyi. Jam dinding menunjukkan pukul 07:15 ,yang artinya jam pelajaran dimulai. Pak shin masuk ke kelas dan anak anak pun tertib mengikuti pelajaran yang disampaikan pak shin.

Awal nya tidak ada keanehan yang terjadi hingga 1 jam kemudian......

Sfx:DUUUAAARRRR..!!!!!!

terdengar suara ledakan yang dahsyat di dekat sekolah, kulihat awal mula nya seperti kecelakaan biasa tapi kenapa banyak orang yang berlarian ke sana kemari menjauh dari ledakan itu. Aku mengamati nya lagi dan aku berpendapat bahwa itu hanya kecelakaan biasa kemudian fokus mengikuti pelajaran yang diberi pak shin.

Selang beberapa menit kemudian seorang guru datang memberikan berita penting

"Pak shin!!"

"Hah..hah...hah.."

Dengan nafas nya yang ngos ngosan seperti dikejar kejar hantu.

"Suruh anak anak berkumpul diaula sekolah sekarang!!"

"Tidak banyak waktu kita cepat!!"

Sambung guru itu dengan nafas masih ngos ngosan

Pak shin yang tidak mengerti ada hal penting apa langsung menyuruh murid murid nya menuju aula sekolah dengan cepat

"Jangan lewat pintu depan aula tapi lewat pintu belakang saja!!"

"Pintu disana sudah dibarikade oleh guru guru!!"

"Cepat sebelum kita terlambat!!"

Anak anak merasa bingung dan heran melihat guru itu seperti ketakutan akan sesuatu

"Sebenar nya ada apa ini pak"

"Penjelasan nya nanti saja..!!"

Sesampai dipintu belakang aula semua terhenti, Aku melihat ada seorang murid yang memaksa masuk kedalam lewat pintu itu, yang membuat semua kaget ialah murid itu sudah tak sempurna fisik nya. Seragam nya berlumuran darah kepala nya pecah sampai terlihat bagian dalam otak nya dengan lengan yang terputus entah kemana. Suasana menjadi kacau, anak perempuan berteriak histeris hingga membuat zombie itu mendekat ke arah mereka.

"Ghaaarrrggghh.....!!!"

Pak shin dengan sigap mengambil gagang sapu dan menghunus kan gagang sapu itu tepat dikepala zombie itu hingga hancur.

Sfx:BUUKK...CRAT!!!

Hunusan gagang sapu pak shin membuat zombie itu ambruk seketika.

"Anak anak cepat masuk ke aula!!"

Anak anak mulai masuk ke aula dengan cepat karena ketakutan, didalam aula kulihat hanya sedikit murid dan guru yang selamat dari peristiwa ini. Ada yang menangis dan banyak yang panik, setelah masuk semua pak shin menutup pintu itu dan membarikade nya dengan lemari, guru guru mulai melakukan rapat tentang kejadian ini.

Aku berharap masalah ini akan segera teratasi, setelah sekian lama rapat akhir nya guru meberitahu kalau kita akan meminta bantuan kepada pihak kepolisian, sekian lama menunggu akhirnya muncul pikiran terhadap orang tua ku yang berada dirumah.

Aku ingin melihat mereka...

Apakah mereka selamat...

"Apa yang akan kau lakukan kelvin ,apa kita akan berada disini terus menunggu bantuan datang"

"Tentu saja tidak"

"Kau tahu apa yang kupikirkan"

"Aku tahu ,tapi apakah boleh kita keluar"

"Aku akan memaksa"

Dengan nada nya yang serius, Zidan kemudian menuju ke guru guru yang sedang melakukan rapat

"Pak saya ingin mencari orang tua saya diluar sana"

"Tidak boleh!!"

"Tapi pak bagaimana dengan nasib orangtua sayang diluar sana!!"

"Apa kamu tidak melihat keadaan dikota sedang kacau karena wabah ini"

"Saya tahu tapi saya ingin bertemu dengan orang tua saya"

Dengan nada yang serius zidan tetap memaksa

"Saya akan temani zidan untuk mencari orangtua nya"

Pak shin akhir nya angkat bicara

"Tapi pak ,bapak tahu kan resiko nya"

"Iya saya tahu tapi mau bagaimana lagi"

Akhir nya dengan berat hati para guru mengijinkan mereka berdua keluar, kemudian ada beberapa murid juga ijin ikut bersama zidan dan juga pak shin karena takut dan khawatir dengan kondisi keluarga mereka disana.

"Kami ikut"

Aku juga termasuk ikut , ada sepuluh orang yang keluar.

Aku, zidan, pak shin, rizal, haqqul, andhika, marsha, annisa, vika dan okta. Mereka semua dari kelas ku, akhir nya guru guru sepakat dengan berat hati mengijinkan ikut.

"Kalian boleh ikut ,berhati hatilah"

Kami dibekali beberapa senjata seperti tongkat runcing ,tongkat baseball ,pedang kayu ,P3K ,dan juga makanan serta minuman. Pak shin membuat rencana tentang barisan dan kabur menggunakan bus yang ada di parkiran belakang. Karena memang aula ini dekat dengan parkiran bus sekolah, pak shin menjelas kan dan membagi kelompok dalam perlindungan dalam pelarian menuju bus.

"Kelvin ,zidan ,haqqul kalian berada didepan dan perempuan berada ditengah lalu saya ,rizal ,dan andhika dibelakang untuk berjaga jaga"

Seluruh nya mengerti dengan rencana nya lalu kami bersiap siap, kubawa tongkat baseball dan bersiap di posisi, barikade di pintu belakang dibuka dan segera mereka keluar, kulihat hanya beberapa zombie yang muncul dilorong, setelah melewati lorong ini dan belok kanan akan kelihatan parkiran nya.

"Semua siap"

"Mari mulai"

"Awas jangan sampai tergigit!!"

Aku ,zidan ,dan haqqul mulai menghalau dan membunuh zombie yang ada di depan, sementara itu diposisi belakang juga menghalau zombie agar tidak mendekat

"Ghooaarrghhh....!!"

Aku pukulkan tongkat ke kepala zombie itu dan langsung ambruk, begitu juga yang dilakukan zidan dan haqqul. Kuberlari dan memukulkan tongkat baseball dengan berputar lalu hasil nya 3 zombie tumbang.

"Aarrggh...!!!"

Sfx:bukk..!!dhuaakkk...!!cratt...!!

"Itu bus nya ayo cepat "

Sambil menunjuk ke arah bus yang terparkir disana

"Kelvin ,zidan ,haqqul halau zombie yang ada di depan dan cepat segera masuk ke dalam bus!!"

Sambil pak shin yang menyerang zombie dengan tongkat nya hingga tumbang. Dengan sigap aku ,zidan ,dan haqqul menghalau dan membunuh zombie zombie yang menghalangi.

Akhir nya kami semua masuk ke dalam bus dan berusaha meloloskan diri...

Aku hanya bisa melamun di dekat jendela jika memikirkan kejadian hari ini.

Sebuah kalimat terlontar dari mulut marsha hingga membuyarkan lamunan ku.

"Apa rencana kita selanjut nya"

"Aku belum memikirkan nya marsha"

Kupandang pemandangan diluar lagi dan berkata dalam hati

Apa ini takdir manusia...

Apa ini hanya mimpi...

Kenapa begini...

Apakah ini akhir bagi dunia...

To Be Coninued...

Hai para Pembaca sekalian, part 1 dari zombie city telah hadir untuk menemani kalian.

Silahkan berikan dukungan, vote, comment, kritik dan saran nya, pembaca yang baik adalah pembaca yang mau memberikan dukungan, kritik, maupun saran. Thank You All..!

Salam Author XD

2. Sebuah Rencana

*Marsha POV*

Bus berjalan dengan perlahan menyusuri jalan-jalan yang sedang kacau, terlihat dari jendela bus banyak zombie yang berkeliaran disana sini hingga pak shin harus berhati hati dalam mengendarai laju bus nya.

Aku melihat kelvin yang menatap keluar jendela bus dengan tatapan melamun.

Ku hampiri kelvin dan menepuk pundak nya, sehingga membuat kelvin terkejut.

"Apa rencana kita selanjut nya kelvin?"

"Entahlah marsha aku belum memikirkan nya." ujar nya sambil menatap ke jendela lagi.

Zidan yang sejak tadi sibuk bercanda bersama teman nya mulai ikut bicara.

"Kelvin kita harus menyusun rencana yang tepat"

"Benar, kita tidak bisa begini terus kelvin, bus ini juga butuh bensin"

Ucap ku menimpali perkataan zidan.

Kemudian semua berpikir rencana apa yang tepat agar cepat sampai kerumah kita.

Setelah lama berpikir....

Akhirnya kelvin memberikan rencana yang cemerlang.

"Oke baiklah begini rencana nya, kita akan pergi ke rumah yang paling dekat, bagaimana?"

"Hmm...ide bagus"

"Untuk mempercepat bagus kok"

"Aku ikut saja" ucap haqqul dengan dingin.

"Setuju!!" timpal andhika dengan bersemangat.

"Kelvin kita semua setuju dengan ide mu, rumah siapa dulu yang akan kita tuju dulu?"

Kelvin mengatakan kalau menuju rumah paling dekat dengan lokasi kita saat ini.

Kelvin melihat keluar jendela bus dan melihat nama jalan sekarwangi yang kita lalui.

Sampai dijalan sekarwangi yang sepi dan hanya ada 1-2 zombie yang berkeliaran, pak shin menghentikan laju bus nya dan menghampiri anak anak.

"Sekarang rumah siapa dulu yang akan dituju duluan?"

"Rumah ku dulu pak shin di blok a" ucap okta

Ternyata rumah okta dulu setelah itu ke rumah vika, zidan, rumah ku, rizal, pak shin, andhika, annisa, haqqul, dan yang terakhir rumah kelvin.

Aku dan zidan mengatakan kepada mereka kalau di daerah kami ada supermarket, tempat sewa mobil, rumah sakit, dan juga masjid.

"Di dekat rumah ku juga ada pom bensin" ujar rizal menimpali perkataan ku dan zidan.

"Begitu ya...akan ku rubah sedikit rencana nya"

Kelvin mengubah rencana nya dengan mampir ke tempat yang dikatakan tadi karena kebutuhan makanan dan minuman kita semua yang tinggal sedikit.

Dan juga butuh obat obatan yang ada dirumah sakit.

*Zidan POV*

Kelvin menjelaskan rencana nya mulai dari rumah okta, lalu ke vika lalu mampir ke supermarket serta ke rumah ku dan marsha setelah itu.

"Kita akan ke rumah okta dulu yang berada di blok A, Setelah itu rumah vika yang ada di blok E"

"Okta jangan lupa sampai rumah mu buatkan kami masakan yang enak" ujar ku dengan senyum lebar di bibir ku.

Tiba tiba sebuah pukulan mendarat dikepala ku sampai benjol hingga terkapar dilantai bus.

"Kau tidak tau situasi nya ya zidan!!"

Annisa dengan wajah geram nya menahan emosi.

"Sabar annisa, Zidan kan emang gitu suka bercanda"

Okta menenangkan annisa dengan lemah lembut.

Haqqul yang melihat ku terkapar dilantai tidak menolongku, malah jongkok didepan ku dan metoel toel pipi ku.

"Dia pingsan seketika" dengan nada datar nya.

Kelvin masih tetap melanjutkan penjelasan nya sampai selesai.

"Jadi setelah ke rumah vika kita ke supermarket, ambil saja kebutuhan yang kita perlukan lalu pergi ke rumah zidan dengan lewat jalan raya, kita bermalam di rumah zidan."

"Semua setuju?"

"SETUJU!!!" dengan semangat anak anak menjawab.

Setelah selesai pak shin kembali menghidupkan mesin bus dan menjalankan bus nya, kelvin duduk di depan samping pak shin sebagai penunjuk arah.

Sementara aku dan teman teman mulai bersiap siap dan duduk dikursi masing masing.

Aku duduk disamping marsha dengan menggenggam tangan nya, kulihat wajah nya tersirat kesedihan.

"Jangan bersedih marsha aku bersama mu, kita akan mencari keluarga kita bersama, aku janji"

Kata ku meyakinkan marsha.

Ku tatap wajah marsha dengan senyuman lembut, kemudian marsha menunjukkan wajah senyum penuh keindahan, pipi ku sedikit merona melihat kecantikan marsha hingga marsha sadar dan tersipu malu.

"Janji ya zidan kau akan selalu berada disamping ku" ucap marsha.

"Aku berjanji akan selalu bersama mu" ku peluk sebentar marsha dan pergi ke depan untuk menemui kelvin.

Sfx:Argghh!!Bugh!!Brummm!!Bukk!!Duakk!!KlAKKK...!!

Suara bus yang menabrak para zombie hingga bunyi remukan tulang nya terdengar sampai ke telinga ku, seketika merinding tubuh ku mendengar nya.

"Kelvin apa kita masih lama lagi agar sampai ke rumah okta?"

"Sebentar lagi zidan kurang 500 meter lagi menuju blok A"

"Kuharap kita punya senjata yang tepat untuk membunuh para zombie itu, seperti yang ada di film zombie yang pernah kulihat"

Dengan semangat menirukan gaya orang yang sedang menembak musuh dengan senyum iblis nya.

Sfx:DOEENGG..!!!ugh...!!

Seketika pukulan mendarat dikepala ku sampai terkapar dilantai lagi.

"Uhuk..salah ku apa coba? Kenapa kau pukul aku annisa?"

Dengan mengelus benjolan dikepala ku.

"Hanya jengkel saja melihat mu" dengan nada datar nya.

Annisa yang merasa tak bersalah memukul ku lagi, sungguh kekuatan yang hebat pukulan nya itu, sampai kepala ku benjol.

"Ada apa annisa kau kesini?"

"Butuh bantuam apa annisa?" timpal pak shin sambil menyetir bus nya.

Annisa berkata kalau persediaan makanan dan minuman kita sudah habis dan harus segera mencari nya.

"Katakan ke teman teman kita sebentar lagi akan sampai ke rumah okta, persediaan akan kita cari nanti, mungkin dirumah okta ada"

Annisa mengiyakan perkataan kelvin dan kembali ke tempat duduk nya, aku bangun dan melihat jalan yang tak terlalu banyak zombie untuk dilewati sebuah bus mini sekolah.

Terlihat belokan ke kiri dan akan sampai ke rumah okta.

"Pak shin setelah belok kiri liat saja kanan jalan, rumah dengan pagar putih itu rumah nya okta"

Pak shin mengiyakan perkataan kelvin dan membelokkan bus ke kiri.

Sfx:Brummm....CIITT!!!!!

Tiba tiba bus mengerem dengan mendadak sehingga semua nya sedikit tersentak ke depan.

"Pak kalau nyetir yang benar dong!!" sambil mengelus benjolan dikepala ku.

"Lihat lah kedepan anak anak" ucap pak shin dengan membenarkan posisi kacamata nya.

Aku dan kelvin melihat ada banyak zombie berkeliaran di blok A sehingga hampir menutupi jalan untuk dilewati bus.Jika bus ini dipaksa untuk lewat maka akan terguling kesamping.

Aku berkata ke kelvin akan kuberi jalan untuk lewat bus ini, akhir nya kelvin dan pak shin setuju, aku mengajak andhika dan haqqul untuk ikut membersih kan jalan agar bisa dilalui bus.

Dengan semangat andhika dan haqqul bersiap siap, aku membawa tongkat baseball, andhika membawa pedang kayu, dan haqqul membawa tongkat kayu.

Aku bersama andhika dan haqqul keluar untuk acara yang menakjubkan.....

Sfx:Arggghhh...!!Bukk...!!Craattt..!!

"MARI MULAI PESTA NYA!!"

ucap ku menirukan perkataan difilm film zombie.

*Haqqul POV*

Aku, zidan dan andhika keluar dari bus dan mulai menyerang para zombie itu.

Andhika dengan pedang kayu nya mulai menghunuskan pedang nya ke kepala zombie yang ada di depan bus.

Bus mulai berjalan perlahan lahan, zombie yang mendengar suara bus berjalan akhir nya menghampiri bus itu.

Setelah kupikir ternyata zombie itu buta dan hanya mengandalkan suara. Aku memakai rencana tanpa membunuh para zombie itu tapi hanya melumpuhkan nya saja.

Dengan wajah senang andhika dan zidan membunuh sekitar 7-9 zombie dengan senjata nya, aku yang memakai tongkat hanya mendorong zombie dengan tongkat ke pinggir jalan dan menjatuhkan zombie dengan memukul kaki zombie itu sampai patah.

Kami bertiga disibukkan dengan menghalau para zombie yang menghalangi jalan, sehingga tak terasa bus sudah sampai dirumah okta.

"Pak shin rapatkan saja pintu bus dengan dengan pagar rumah nya"

"Oke, sebagian ada yang membantu mereka bertiga dan yang lain masuk untuk mencari sesuatu dirumah okta"

Sambung kelvin dengan tegas.

Teman teman dan pak shin setuju lalu mulai berpencar, pak shin membantu menghalau zombie yang ingin ke bus dengan tombak kayu.

Kami berempat mulai membunuh zombie yang mendekat.

Sfx:Bukkk..!!AARRGH..!!!Daakk..!!Crattt...!!!!

6-8 zombie yang berhasil kami bunuh, dengan satu pukulan tongkat ke leher zombie, zombie itu ambruk Sampai leher nya hampir putus.

Sekian lama kami menghalau para zombie itu, kami berempat mulai kelelahan.

Sfx:Srak...AAARRRGGHH.....!!!!

"SIALAN!!LEPASKAN ZOMBIE BUSUK!!!"

Tiba tiba salah satu zombie menyergap andhika dari belakang dan ingin menerkam nya, dengan cepat pak shin menghujamkan kayu nya ke kepala zombie itu.

Sfx:CRAATT...!!!CRAT..!!!

Tombak kayu mengenai kepala zombie yang ingin menerkam andhika sampai tertembus dan menancap di dada zombie dibelakang nya.

"Aakkhhh!!,mereka lama sekali!aku sudah lelah" ujar zidan dengan sedikit terengah engah

"Kita tidak bisa bertahan lebih lama lagi, zidan susul mereka kita harus segera pergi dari sini!!" timpal pak shin.

Kemudian zidan masuk lewat pintu bus dan masuk ke rumah okta.

*Annisa POV*

Kelvin membagi tim, sebagian membantu menghalau dan yang perempuan mengecek rumah dan mencari kebutuhan untuk diperjalanan nanti.

Akhir nya pak shin keluar dan membantu teman teman yang diluar, aku dan sebagian nya lagi masuk ke rumah.Kelvin dan rizal masuk untuk mengecek keadaan rumah.setelah dirasa aman tidak ada ancaman zombie, kelvin memberi kode untuk anak perempuan masuk.

"Okta, setelah aku cek seisi rumah tidak ada siapa siapa"

Ucap kelvin.

"Ituuuu....orang tua ku sedang keluar negeri dan baru pulang seminggu lagi"

"Maka nya disini sepi" ucap ku

Aku dan okta mengambil beberapa baju dikamar lalu dimasukkan ke tas dan tidak lupa surat surat penting dimasukkan, marsha dan vika mengambil beberapa makanan dan minuman, rizal dan kelvin mengambil sekardus mie instan serta kebutuhan lain nya, semua barang kita kumpulkan di ruang depan, setelah beberapa lama akhirnya selesai, rizal kembali ke dapur dan mengatakan akan segera menyusul.

Zidan tiba tiba datang dan menanyakan kenapa lama sekali, belum sempat kami jawab, kami mengangkut barang barang kebutuhan ke dalam bus.

Setelah semua selesai mengangkut barang kebutuhan, kami masuk kedalam bus.

Rizal kemudian datang dengan berlari masuk ke bus.

"Ngapain saja kau didalam sana rizal?"

"Aku hanya mengambil beberapa senjata tajam di dapur" jawab rizal.

Kelvin memanggil semua yang sedang melindungi bus untuk segera masuk, dengan cepat mereka semua masuk, kemudian pak shin menghidupkan mesin bus lalu melaju menuju tempat selanjut nya.

Aku dan okta pun membagikan air minum ke semua nya.kulihat wajah mereka kelelahan seperti orang selesai lari marathon.

"Apa kalian baik baik saja" ujar ku bertanya pada andhika dan haqqul.

"Tenang saja kami ini kuat" dengan semangat nya andhika menjawab.

"Aku baik baik saja" timpal haqqul dengan masih sedikit terengah engah.

Aku duduk kembali ke kursi ku dan melihat keadaan diluar dari jendela, seperti nya para zombie nya agak sedikit tapi tetap saja....

Sfx:AAARGH..!!!!BRAKKK!!!

Suara zombie yang tertabrak bus masih terdengar jelas walaupun hanya 2-3 zombie.

Hanya tumpukan mayat yang ada diluar sana, aku hanya berdoa semoga keluarga ku selamat......

Bus pun melaju menuju tempat selanjut nya.......

 

***To Be Continued.....

 

 

 

 

Hay para readers setia, selamat menikmati membaca

chapter yang telah di up.

Jangan lupa vote, comment, kritik dan saran nya ya, sebagai dukungan kalian

semua para readers~!

Karena readers yang baik adalah readers yang meninggalkan jejak dikolom

komentar maupun vote, wkwkwk~

 

 

Selamat membaca

 

Salam Author