SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Sang Pengacau

Sang Pengacau

1.Era jaman edan

Di suatu masa dimana keberadaan seseorang diukur dari kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki nya.

Berdirilah sebuah kerajaan yang di pimpin oleh seorang Maharaja yang bijaksana dan berwibawa.

Beliau bernama Maharaja Darmawisesa. Beliau seorang raja yang adil dan bijaksana, selalu melindungi, mengayomi dan bersikap adil kepada rakyatnya tanpa pandang bulu.

Rakyat hidup makmur, aman dan sejahtera.

Semua kesejahteraan dan kemakmuran itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama di masa pimpinan prabu Darmawisesa.

Kekacauan akhirnya terjadi setelah tiba -tiba sang Maharaja meninggal dunia.

Wafatnya sang Maharaja yang tiba-tiba mulai menimbulkan kekacauan.

Semua kekacauan itu di akibatkan adanya perebutan kekuasa atas siapa yang berhak atas tahta kerajaan.

Semua kejadian itu terjadi karena permaisuri juga sudah sakit-sakitan sejak lama.

Sedangkan putra mahkota masih sangat kecil untuk menjadi seorang raja.

Membuat para selir berebut kuasa dan ingin menjadikan putra pangerannya naik tahta , saling sikut terjadi untuk menjadi yang paling kuat dan berkuasa.

Ditambah dengan adanya para pendukung masing-masing kubu yang saling memanas-manasi sehingga membuat suasana makin mencekam.

Rakyat tak terurus , kejahatan meraja lela di mana mana,: pembunuh, perampokan, dan perkosaan menjadi pemandangan sehari-hari.

Tidak ada pihak yang perduli terhadap semua itu, jangankan peduli dengan lingkungan menyelamat kan diri sendiri dan keluarga saja sudah susah.

Kerajaan mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena dunia persilatan juga saling acuh, tak mau mencampuri urusan kerajaan.

Mereka tak perduli dengan semua kekisruhan itu baik golongan putih, netral, apalagi golongan hitam.

Pada Jaman itulah banyak menyebut nya jaman Edan, atau era kekacauan di masa itu.

Para pendekar hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya .

Apa yang menguntungkan bagi mereka berarti itu yang di anggap terbaik.

Mengalahkan yang lemah, merampas dan menguasai semua aset perguruan yang sudah di taklukkan adalah hal yang dianggap biasa.

Perguruan kecil menjadi sasaran perluasan kekuasaan dari perguruan besar.

Mereka menjadi sapi perah tanpa ada jaminan perlindungan pemerintah.

Para pejabat hanya mementingkan keuntungan pribadinya.

Melakukan korupsi, memperkaya diri sendiri sudah biasa terjadi tanpa peduli dengan sekitar nya.

Siapa cepat dia yang dapat.ora edan ora keduman(tidak menggila tidak kebagian)itulah slogan para orang-orang saat itu.

2.Selir I

Adalah Maharaja Darmawisesa, semasa mudanya beliau adalah anak tunggal dari raja terdahulu.

Beliau memiliki seorang permaisuri bernama ratu Manikwangi.

Setelah sekian lama mereka menikah dan bertahun-tahun tidak memiliki keturunan, akhirnya sang Maharaja menikahi beberapa selir.

Dari kelima selirnya hanya selir terakhirlah yang mempunyai tabiat yang baik.

Sang permaisuri pun tampak akrab dan sayang kepadanya, begitu pun sebaliknya.

Sebut saja namanya selir Padma sari. Orangnya santun ,lemah lembut dan pintar menempatkan diri.

Sang permaisuri sudah menganggap seperti adik sendiri, selir Padma pun sangat sayang dengan putra Mahkota.

Baginya putra mahkota adalah putra kandungnya . Merawat dan mengasuhnya adalah kewajiban. Semua dilakukan dengan iklas bagaikan merawat putranya sendiri .

Hingga suatu hari terjadilah peristiwa huru-hara pemberontakan yang di prakarsai oleh para keempat selir lainnya dengan dipimpin oleh selir Surti.

Situasi semakin kacau balau para pejabat dan pendekar pendukung selir-selir mulai membunuh siapa saja yang dianggap musuh.

Walaupun begitu sebenarnya sasaran utama dari penyerangan itu adalah sang pangeran putra mahkota dan sang permaisuri.

BRaaaakkk....!!!

Pintu kamar sang permaisuri di dobrak dengan paksa dari luar.

Saat itu selir Padma dan sang putra mahkota sedang di ruangan kamar sang permaisuri untuk berlindung dengan di kawal oleh para prajurit dan maha Patih yang masih setia.

Pintu jebol dan hancur berkeping-keping.

"ha..ha...ha...akhirnya kalian ketemu juga...kampret" teriak Ki suro weling.

Ki suroweling masih saudara dengan selir Surti ,salah satu jagoan selir Surti , yang paling ambisius dari selir lainnya, untuk menguasai kerajaan.

"Tutup mulutmu bang**t....kau memang binatang tak tahu berterima kasih..." kata Patih Truno menggolo.

"Bukankah kau dulu di ampuni dari tindakan kotormu oleh bagianda raja ,dan sekarang kau malah berkhianat..!!".

"wua...ha...ha....ha......"dengar ...Patih bod*h....kau terlalu tol*l untuk mengerti siasat kami"

"sudah ...menyerah saja.., bergabunglah dengan kami, bila kalian mau bergabung akan kami beri jabatan yang layak. tapi jika kalian melawan akan kami bunuh atau kalian masuk penjara rahasia".

"Dan biarkan pangeran sonoweling yang menjadi raja", Teriak Ki Suro berapi-api.

"haisst.....lebih baik aku mati ....dari pada takluk oleh manusia sampah macam kalian'.

Sebelum habis Truno menggolo berkata sebuah serangan sudah di lancarkan oleh Ki Suro.

"Ciaaaat........!!

Secepat kilat Ki suro menyerang dengan tongkat iblisnya.

Pukulan yang disertai tenaga dalam tingkat tinggi dan hawa racun yang ganas meluncur ke arah Patih Truno menggolo.

Dengan sigap sang Patih menangkis dengan pedangnya, memang tidak salah sang Patih adalah seorang tokoh yang terbilang mumpuni. Dia adalah murid dan anggota perguruan Pedang kilat.

Sebelum menjadi Patih ,beliau adalah sahabat sang Maharaja.

Semasa muda beliau sering menemani sang raja mengembara sehingga sang Maharaja mengangkatnya menjadi Patih , karena kesetiaan dan jasa-jasa nya selama itu.

Traaaang..!!

Benturan tongkat iblis bertemu dengan pedang sang Patih, terlihat percikan kecil dari benturan itu.

"wuuuuuut.......

Kebutan lengan kiri Ki suro menghantam pinggang sang Patih.

"plaaaak...........!!

Serangan itu di hadang oleh tangan dari sang patih membuat kedua orang itu terjajar mundur.

" Hmm......memang pantas kau jadi Patih.....tenagamu bisa mengimbangi ku...""

"Tak usah banyak cakap..,aku tidak butuh pujianmu..........."

Kembali sang Patih dan Ki suro saling bertukar serangan.

Para pendukung selir dan prajurit yang setia masih bertempur di lorong kamar tidur sang permaisuri.

Tembok jebol. menyisakan puing-puing berserakan.

Mayat-mayat bergelimpangan . Membuat suasana makin mengerikan.

Tampak pendukung sang permaisuri kewalahan,banyak prajurit mati dan terluka parah.

"Menyerahlah......Patih,...."

"Kami tidak akan membunuhmu....."

"Sekali lagi...aku lebih baik mati....'

"Hiaaaaaaaaat........!!"

BRAAAAK....!!!!!!?

Adu pukulan terjadi untuk kesekian kali.

dan kedua orang tampak terpental.

Patih terpental cukup jauh sampai menghantam tembok hingga jebol. sedangkan Ki suro hanya mundur beberapa langkah kebelakang.

_________

**Selamat membaca semoga menyukai karyaku ,jangan lupa tinggalkan jejak dengan like ,vote dan koment-nya.

Semua itu gratis bagi reader sekalian tapi sangat berharga bagi author, karena dengan like,vote dan koment-nya seakan karya kita makin dihargai.

membuat kita makin semangat berkarya

Happy reading..jaga selalu kesehatan, jangan lupa protokol kesehatan bila terpaksa keluar rumah**.

Terpopuler