SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Terjebak Cinta Tuan Marvel

Terjebak Cinta Tuan Marvel

Tidur di ranjang yang sama

Lanjutan dari Novel Queenara.

Selamat membaca:)

***

"Bagaimana, Mah?" Tanya Papa Bagas yang sudah berada di belakang tubuh Mama Belinda setelah Mama Belinda membuka ponselnya.

"Tunggu sebentar, Pah." Jawab Mama Belinda sambil mencari pesan masuk dari Marvel. Setelah menemukan nama putranya di aplikasi pesan chatnya, Mama Belinda segera membuka pesan yang dikirimkan dari Marvel.

"Marvel dan Windi menginap di rumah Windi, Pah." Ucap Mama Belinda lalu memperlihatkan pesan yang dikirimkan Marvel pada Papa Bagas.

"Papa pikir mereka menginap di apartemen Marvel saat ini." Ucap Papa Bagas.

Mama Belinda terdiam sesaat sambil membayangkan putranya yang kini tidur di rumah kontrakan Windi yang sudah dapat ia pastikan bagaimana kondisinya. Mama Belinda sungguh tidak menyangka jika putranya tidak merasa berat hati tidur di rumah sederhana istrinya yang mungkin terasa tidak nyaman untuknya.

"Selama ini Marvel selalu hidup dalam kemewahan. Tidak masalah saat ini ia mencoba merasakan bagaimana hidup sederhana bersama wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya." Ucap Papa Bagas yang seolah sudah tahu apa yang ada di pikiran istrinya saat ini.

Mama Belinda tersenyum mendengarnya. "Iya, Pah. Semoga saja setelah ini kehidupan Marvel berjalan lebih baik dari yang terdahulu." Harap Mama Belinda. Sejak dulu putranya itu memang selalu hidup dalam kemewahan dan tidak pernah sedikit pun merasa kesulitan. Ia dan Papa Bagas selalu berupaya memberikan kehidupan yang layak bagi anak semata wayang mereka itu. Dan kini kehidupan Marvel mungkin akan berubah setelah menikah dengan Windi yang berasal dari keluarga sederhana.

Jika dulu Mama Belinda akan mempertimbangkan jati diri wanita yang akan menikah dengan putranya, namun kini sebaliknya. Semenjak berteman dengan keluarga Daniel, Kevin dan Dio, Mama Belinda banyak belajar bahwa status mereka tetap sama di mata Tuhan walau harta yang mereka miliki berbeda-beda. Mama Belinda merasa sangat bersyukur saat ini karena telah berhasil menerima menantunya apa adanya tanpa merasa berat hati sedikit pun.

"Sudahlah, ayo kita tidur. Marvel sudah berada di tempat yang aman." Ajak Papa Bagas.

Mama Belinda tersenyum mendengarnya. "Ayo, Pah." Jawab Mama Belinda lalu meletakkan kembali ponselnya di atas nakas.

"Apa kau sudah ingin tidur?" Tanya Windi saat melihat Marvel yang sudah beberapa kali menguap duduk di ruang tamu rumahnya.

Marvel menoleh pada Windi dengan mata yang terlihat memerah akibat menahan rasa kantuknya saat ini.

"Emh, ya. Aku sudah sangat mengantuk." Ucapnya sedikit parau akibat kembali menguap.

"Jika kau sudah ingin tidur maka masuklah ke dalam kamar." Ajak Windi.

Marvel tak langsung menjawabnya karena kini pemikirannya mulai melayang kemana-mana. Namun diamnya Marvel disalahartikan oleh Windi.

"Maaf jika kau merasa tidak nyaman tidur di kamarku." Lirih Windi.

"Eh, bagaimana?" Rasa kantuk Marvel hilang seketika mendengar ucapan istrinya.

"Maaf jika kau merasa tidak nyaman tidur di kamarku." Windi kembali mengulang ucapannya.

Kening Marvel dibuat mengkerut mendengar ucapan istrinya itu. Sesaat kemudian ia pun paham arah pembicaraan istrinya itu. "Bukankah aku sudah berkata jangan berpikir yang aneh-aneh? Aku bukan merasa tidak nyaman tidur di kamarmu. Tapi apa kau tidak masalah untuk tidur berdua denganku malam ini?" Tanya Marvel dengan wajah ragu.

"Ranjangku cukup kecil untuk kau tidur bersamaku. Bagaimana kalau aku tidur di kamar ayah saja dan kau tidur sendiri di kamarku?" Tanya Windi merasa tidak enak jika Marvel tidur di ranjang yang kecil berdua dengannya.

"Tidak bisa. Aku ingin tidur bersamamu malam ini." Jawab Marvel cepat mematahkan pendapat Windi.

***

Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, point, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Marvel dan Windi update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!, ya🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.

Satu selimut berdua

Jawaban Marvel berhasil membuat Windi diam tak dapat berkata-kata. Ia tidak menyangka jika pria yang sudah berganti status menjadi suaminya itu tanpa rasa berat hati mau berbagi ranjang dengannya. Ia pikir Marvel merasa enggang jika tidur berbagi ranjang dengannya walau mereka sudah menikah. Namun ternyata apa yang dipikirkannya itu salah. Marvel justru lebih memilih tidur bersama dengannya di ranjang yang jauh lebih kecil dari ranjang kamar pribadinya dari pada harus tidur seorang sendiri.

"Ayo kita masuk kamar." Ajak Marvel karena Windi tak kunjung bersuara.

"Agh, ya." Jawab Windi lalu memberi ruang pada suaminya untuk berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Setelah masuk ke dalam kamar, Windi segera mengambil selimut dari dalam lemari dan memberikannya pada Marvel.

"Apa kau tidak memiliki selimut lain? Selimut ini cukup kecil jika kita pakai untuk berdua." Komentar Marvel sambil merentangkan selimut yang baru saja Windi berikan padanya.

"Dipakai berdua?" Lirih Windi dengan wajah yang mulai merona.

"Apa kau berpikir memberikan selimut ini padaku agar aku memakainya seorang diri?" Marvel memasang wajah protesnya.

Windi pun dengan polosnya mengangguk mengiyakan ucapan Marvel.

Marvel menghela nafasnya lalu memberikan kembali selimut yang diberikan Windi padanya. "Simpanlah dan berikan selimut yang bisa aku pakai berdua bersamamu." Titah Marvel.

"Baiklah." Jawab Windi menurut lalu melipat kembali selimut yang diberikan Marvel padanya. Setelah melipat selimut, Windi kembali mengeluarkan selimut yang lebih besar yang bisa dipakai berdua olehnya dan Marvel.

"Nah ini baru benar." Ucap Marvel setelah Windi memberikan selimut yang baru padanya.

Windi hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Marvel.

Marvel segera membuka lipatan selimut lalu meletakkannya di atas ranjang. "Ayo naik." Ajaknya.

"Baiklah." Jawab Windi lalu naik ke atas ranjang dengan hati-hati sambil menahan getar di dadanya saat ini.

Marvel pun turut melakukan hal yang sama setelah melihat Windi berbaring di atas ranjang. Ukuran ranjang yang cukup kecil jika digunakan berdua oleh mereka membuat jarak di antara mereka sangat dekat bahkan Windi dapat melihat jelas bagaimana pahatan sempurna di wajah Marvel.

"Apa kau bisa tidur mati lampu?" Tanya Marvel saat menyadari Windi belum mematikan saklar lampunya.

"Emh, ya, bisa." Jawab Windi.

"Kalau begitu aku matikan lampunya karena aku tidak bisa tidur dengan lelap jika lampunya belum dimatikan." Tutur Marvel lembut.

Windi mengangguk dan membiarkan Marvel melakukan apa yang ia inginkan. Setelah lampu kamarnya mati, Windi memiringkan tubuhnya ke arah dinding agar tidak melihat wajah Marvel lagi. Bukannya tidak ingin melihat wajah suaminya itu, hanya saja Windi merasa sangat gugup melihat wajah Marvel sedekat itu walau cahaya lampu di kamarnya sudah padam.

"Huh." Marvel menghela nafas melihat Windi yang tengah memunggunginya. Ia tidak berniat untuk berkomenyar dan membiarkan Windi melakukan apa yang ia inginkan. Marvel bukanlah pria egois yang tidak mengerti apa yang Windi rasakan saat ini. Terlebih ia hanyalah orang baru yang tiba-tiba datang dan berubah status menjadi suaminya.

"Selamat tidur." Ucap Marvel pelan.

"Selamat tidur." Balas Windi pelan tanpa menatap pada Marvel.

Marvel hanya bisa tersenyum melihat sikap istrinya itu. Karena sudah merasa mengantuk dan merasakan lelah pada tubuh mereka masing-masing ditambah cuaca yang sangat mendukung untuk tidur, tidak membutuhkan waktu lama bagi Marvel dan Windi masuk ke alam mimpi mereka masing-masing.

***

Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, point, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Marvel dan Windi update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!, ya🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.