Shin In Naruto World
Shin terbangun dalam kegelapan, tidak mengingat apapun tentang bagaimana dia sampai di tempat ini. Pikirannya kabur, dan hanya ada satu perasaan kuat yang menggema: mati.
"Aku sudah mati?" Shin bergumam, meskipun tidak ada yang bisa mendengarnya. Namun, sesaat kemudian dia merasakan sesuatu yang aneh. Kehangatan. Detak jantung. Udara yang masuk ke paru-parunya. Perlahan, kesadaran mulai mengembalikan potongan-potongan ingatannya. Dia bukan lagi manusia dewasa. Sesuatu yang tidak terbayangkan telah terjadi.
Di dalam kepalanya, terdengar suara misterius.
Selamat, pengguna. Anda telah terlahir kembali di dunia Naruto. Sistem akan membantumu dalam perjalanan ini.
Shin tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dunia Naruto? Semua terasa seperti mimpi, tetapi tubuhnya yang mungil mengonfirmasi kebenarannya. Dia terlahir kembali sebagai bayi. Matanya yang kecil dan tak berdaya melihat sekeliling, mencari tahu di mana dia berada.
Teriakan dan ledakan tiba-tiba memenuhi udara. Di kejauhan, sesosok besar berwujud rubah berkekuatan destruktif menyerang desa. Shin langsung mengenalinya — Kyubi, rubah berekor sembilan. Dan tidak jauh dari tempatnya terbaring, dia melihat bayi lain, menangis dalam pelukan seorang wanita berambut merah. Itu adalah Naruto, di tengah serangan Kyubi yang legendaris.
Shin berada di Konoha, pada malam saat Kyubi menyerang desa.
"Ini tidak mungkin!" pikirnya. Bagaimana mungkin dia terjebak di salah satu momen paling berbahaya dalam sejarah Konoha? Dia hanya bayi yang tak berdaya sekarang. Tetapi sebelum rasa takut merayap lebih jauh, sistem di dalam kepalanya berbicara lagi.
Pengguna memiliki akses ke sistem untuk bertahan hidup dan berkembang. Apakah Anda ingin mengaktifkannya sekarang?
"Tentu saja!" pikir Shin, berharap sistem ini bisa memberinya jalan keluar dari situasi mengerikan ini.
Mengaktifkan sistem... Suara dingin itu berbicara lagi. Kekuatan Chakra pengguna akan meningkat secara bertahap. Misi pertama: Bertahan hidup dari serangan Kyubi. Bonus: Koneksi dengan Jinchuriki Naruto.
Meski masih bingung dengan situasinya, Shin tahu dia tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Dia terlahir kembali di dunia Naruto, dan entah bagaimana, dia harus memanfaatkan ini.
Di depan matanya, Minato Namikaze — Yondaime Hokage — bertarung mati-matian melawan Kyubi, menggunakan segala kekuatannya untuk melindungi desa. Shin, yang kini berada di pelukan seorang shinobi yang mencoba menyelamatkannya, merasakan getaran kekuatan besar itu.
"Sistem, apa yang bisa aku lakukan sekarang?" Shin bertanya dalam pikirannya, mencoba memahami bagaimana cara menggunakan sistem ini.
Untuk saat ini, fokus pada menyerap energi di sekitarmu. Chakra Kyubi yang melimpah bisa mempercepat perkembanganmu.
Shin, meskipun masih bayi, mulai merasakan aliran chakra yang kuat di sekitarnya. Sistem membantunya mengendalikan aliran energi itu, menyerapnya perlahan-lahan ke dalam tubuh mungilnya. Shin bisa merasakan kekuatannya mulai tumbuh, meskipun masih sangat lemah dibandingkan dengan shinobi dewasa.
Saat itu, di depan matanya, Minato dan Kushina, orang tua Naruto, memutuskan untuk menyegel Kyubi ke dalam tubuh bayi Naruto. Shin hanya bisa menyaksikan, dengan kagum dan takjub, bagaimana chakra raksasa itu ditekan dan akhirnya tersegel.
Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Sebuah pecahan chakra Kyubi, seolah tertarik oleh keberadaan Shin yang unik, menyelinap ke dalam tubuhnya.
Sistem mendeteksi energi eksternal. Mengintegrasikan chakra Kyubi...
Shin merasa tubuhnya menggigil saat chakra yang ganas dan liar itu bercampur dengan chakranya sendiri. Dia tidak bisa berbuat banyak sekarang, tapi dia tahu bahwa sesuatu yang besar telah terjadi.
Chakra Kyubi terintegrasi sebagian. Status pengguna meningkat.
Setelah pertarungan selesai, malam yang panjang dan penuh kekacauan itu pun berakhir. Minato dan Kushina gugur, dan Naruto menjadi yatim piatu. Sementara itu, Shin yang telah menyerap sebagian kecil chakra Kyubi mulai merasakan kekuatan barunya tumbuh, meskipun dia masih dalam tubuh bayi.
Di dalam hatinya, Shin tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Dia terlahir kembali di dunia yang penuh bahaya, tetapi juga penuh dengan peluang. Dengan bantuan sistem, dia akan berkembang dan mungkin suatu hari nanti menjadi lebih kuat dari yang pernah dia bayangkan.
Namun, satu hal yang pasti: di dunia ini, dia akan selalu ada di samping Naruto, menghadapi segala tantangan bersama-sama.
Waktu berlalu, dan Shin tumbuh bersama Naruto di Konoha. Meskipun Shin tahu tentang nasib Naruto dan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan, dia menyadari bahwa tidak semuanya berjalan sesuai harapannya.
Setiap hari adalah perjuangan. Meski tubuh kecilnya perlahan-lahan menjadi lebih kuat, dia tetap harus berhati-hati. Sistem yang dimilikinya terus memberinya misi-misi kecil untuk meningkatkan kekuatannya, seperti berlatih chakra kontrol atau mempelajari teknik dasar ninjutsu. Namun, meski dia memiliki bantuan sistem, dunia ini tetaplah berbahaya.
Di balik senyuman Naruto yang ceria, Shin bisa melihat penderitaan yang disembunyikannya. Naruto diasingkan oleh penduduk desa, dianggap sebagai monster karena Kyubi yang tersegel dalam dirinya. Meskipun Shin tahu alasan sebenarnya, dia merasa marah melihat temannya diperlakukan begitu.
"Sistem, bisakah aku melakukan sesuatu untuk membantu Naruto?" tanya Shin suatu hari.
Pengguna belum cukup kuat untuk mengubah jalannya takdir. Fokuslah pada misimu dan bertumbuh lebih kuat.
Kata-kata sistem itu dingin, tetapi benar. Shin tahu dia harus menjadi lebih kuat sebelum bisa mengubah nasib Naruto atau bahkan menghadapai ancaman besar yang akan datang di masa depan seperti Akatsuki dan Madara Uchiha. Tapi satu hal yang pasti, dia akan selalu ada di samping Naruto, dan bersama-sama mereka akan menghadapi segala rintangan.
Waktu terus berjalan, dan Shin mulai merasakan perbedaan yang semakin nyata dalam tubuhnya. Chakra yang diserap dari Kyubi terus berkembang dalam dirinya, meski terkontrol oleh sistem. Di samping itu, ia mulai mengenali kekuatan sistem yang terus memberi arahan untuk mengembangkan kemampuan ninjanya. Namun, meskipun tubuhnya terus bertumbuh, Shin tetap terjebak dalam tubuh anak kecil, hidup berdampingan dengan Naruto yang selalu penuh semangat.
Hari-hari di Konoha tidaklah mudah. Seperti yang diingat Shin dari kehidupan sebelumnya, Naruto diperlakukan dengan buruk oleh sebagian besar penduduk desa. Tapi Shin tidak bisa mengabaikan nasib temannya begitu saja.
Suatu hari, saat mereka berdua sedang bermain di tepi sungai yang sepi, Naruto tiba-tiba berhenti berlari dan menatap air. Wajahnya yang ceria berubah menjadi muram.
"Shin, kenapa semua orang membenciku?" tanya Naruto dengan suara pelan. Matanya yang biru terlihat sendu, menatap refleksi dirinya di air.
Shin terdiam. Dia tahu jawabannya, tapi tidak bisa mengungkapkan kebenaran yang pahit itu kepada Naruto sekarang. Sejauh ini, Naruto belum menyadari bahwa Kyubi tersegel di dalam dirinya.
"Naruto," kata Shin akhirnya, "itu bukan salahmu. Kau spesial, hanya saja... mereka belum mengerti."
Naruto menoleh, tampak bingung. "Spesial? Aku tidak merasa seperti itu."
Shin menepuk bahu Naruto dengan lembut. "Percayalah padaku. Suatu hari nanti, semua orang akan melihat siapa dirimu sebenarnya. Mereka hanya butuh waktu."
Naruto tersenyum sedikit, meskipun rasa sakitnya masih jelas terlihat. "Semoga saja kau benar, Shin."
Di dalam hati, Shin merasa bersalah. Dia tahu perjalanan Naruto tidak akan mudah. Namun, dia bertekad untuk membantu Naruto melalui masa-masa sulit ini dan menjadi teman sejati di setiap langkah perjalanan mereka.
jangan baca bagian bawah ini hanya mengulang.
Shin menepuk bahu Naruto dengan lembut. "Percayalah padaku. Suatu hari nanti, semua orang akan melihat siapa dirimu sebenarnya. Mereka hanya butuh waktu."
Naruto tersenyum sedikit, meskipun rasa sakitnya masih jelas terlihat. "Semoga saja kau benar, Shin."
Di dalam hati, Shin merasa bersalah. Dia tahu perjalanan Naruto tidak akan mudah. Namun, dia bertekad untuk membantu Naruto melalui masa-masa sulit ini dan menjadi teman sejati di setiap langkah perjalanan mereka.