SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
The Legends Of Creator Hero

The Legends Of Creator Hero

Ch. 1 — Prolog

"Suatu saat, aku pasti akan bangkit dari dalam kematian untuk membalas kalian dan dunia ini!!" teriak pria yang mata kiri dan tangan kirinya hancur.

Pria berambut biru tua, orang yang mengkhianatinya sedikit tercengang karena kata-kata pria yang terluka dan hendak jatuh ke dalam jurang. Pria berambut biru itu menatap dengan dengki kepada pria yang berpegangan pada sisi tebing agar tidak terjatuh.

"Aku tunggu saat waktu itu tiba, pecundang. Cuih."

Dia meludahi wajah pria itu dengan tidak sopan dan menendang tangannya yang berpegangan pada tepi jurang tanpa belas kasihan. Jari-jari menyedihkan tersebut berusaha meraih tepi jurang namun sayangnya jari tersebut tak pernah bisa meraihnya.

Wajahnya sendiri menggambarkan bahwa orang ini sangat menikmati momen menyedihkan yang dialami pria yang baru saja ia khianati. Bibirnya sendiri tersenyum lebar dengan penuh kepuasan dalam dirinya sendiri.

"Ingatlah ini, aku pasti akan datang kembali dan menghantui kalian para sampah!"

Kemarahan— kemurkaan pria yang dikhianati rekan pahlawannya tersampaikan kepada langit. Tubuhnya adalah wadah dari kemurkaan dunia, jiwanya adalah asal mula dari kemurkaan yang ada, hatinya yang terluka adalah mesin pembakar yang akan terus mengingatkannya akan kemarahan di dalam dirinya.

Meskipun dunia melupakannya, ia takkan lupa atas pengkhianatan berdarah dingin ini.

Pria yang terjatuh itu terus menatap dua orang pria yang membuat semua ini terjadi dengan penuh kemarahan dan kebencian.

Jika ada kesempatan lain setelah semua ini, takkan diragukan bahwa kedua orang itu akan menjadi targetnya.

"Apanya yang pahlawan?! Apanya yang Creator?! Mereka yang seenaknya memanggilku ke dunia tidak berguna ini, mereka juga yang membuangku setelah memanggilku ke tempat busuk ini? Lantas, hanya karena aku lemah, kalian melakukan ini kepadaku?! Jangan bercanda denganku! Meskipun aku mati, murka dalam diriku tidak akan mati! Meski aku sudah tidak ada, kemurkaanku akan selalu ada ... bahkan sekalipun dunia ini tidak lagi bersinar, kemurkaan ini akan bersinar terang di dalam kehampaan!"

Langit dan bumi mendengarnya, jeritan kemarahan, tangisan kesedihan dari seorang pria—seorang Pahlawan yang akan mati karena dikhianati rekan Pahlawannya.

Air mata menjadi darah, kebencian yang tidak akan pernah terbalaskan jika dia mati. Jiwanya akan kembali ke tempat asalnya, kembali menjadi sebuah jiwa hampa tanpa tubuh dan di balik semua itu, yang menantinya hanyalah kekosongan.

"Sial... andaikan aku tidak pernah dipanggil ke dunia sialan ini, semua ini tidak akan terjadi... Aku akan menjalani hidup normal dengan bersekolah, memiliki teman, bermain bersama, memiliki seorang gadis dan saling mencintai... Andaikan saja peristiwa di hari itu tidak terjadi!!" Batin Pria itu, sambil meneteskan air matanya.

Peristiwa dihari itu, hari yang membuat semua ini terjadi. Jika saja hari itu dia tidak dipanggil ke dunia ini, semua ini tidak akan terjadi. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Semuanya telah terjadi, dia tidak bisa melakukan apapun pada itu. Bahkan jika dia tidak menginginkannya, takdir tidak akan pernah berpihak pada siapapun. Bahkan pada dewa sekalipun, takdir tidak akan memihak apapun yang terjadi.

Alasan dari pria itu dikhianati rekan pahlawannya, akan di mulai setelah ini. Ini semua disebabkan oleh hari itu, awal dari segalanya. Entah itu untuknya, atau untuk dunia.

Legenda tentang pahlawan Creator, Amatsumi Rigel. Sosok yang akan menjadi pembawa perubahan besar bagi dunia dan juga sosok Messiah yang akan melindungi umat manusia dari kehancuran. Sebuah kisah yang berjudul, The Legends Of Creator Hero akan dimulai... Entah perkara apa yang menantinya di perjalanan, mari kita saksikan perjuangan!

Ch. 2 — Pahlawan Creator

Untuk judul yang sudah ada tulisan "Ch." di headline episode, artinya sudah di revisi. Jadi mohon maaf jika ada beberapa bagian yang berbeda dari audiobook yang diisi kak makoto. Namun saya menjamin bahwa keseluruhan cerita masih sesuai dengan audiobook.

...~°°~...

...06:00....

Kriing!

Kriing!

Alarm pagi menunjuk pukul enam. Dia lekas bangun dari tempat tidurnya dan membuka jendela untuk merasakan sinar mentari. Udara menyejukkan, aroma dedaunan menggelitik hidung, dia lekas mempersiapkan diri dan berangkat sekolah.

...06:30...

Ini adalah pagi yang cerah. Matahari bersinar terang, Burung-Burung mulai bernyanyi riang dan menekankan kedamaian batin. Banyak orang mulai bergegas melakukan aktivitas mereka masing masing.

Pekerja kantoran pergi ke kantor, guru pergi ke sekolah, siswa pergi ke sekolah, polisi pergi ke kantor polisi. Semuanya memiliki tujuan masing-masing, terkecuali mereka yang pensiun dan hanya menikmati udara sejuk pagi hari seperti—

"Selamat pagi, Rigel."

—nenek-nenek yang tentunya sudah tua karena dipanggil nenek tengah menyapu halaman rumahnya. Dia termasuk manula yang menjalani hari tua dengan tenang

"Oh, selamat pagi juga, Nenek."

Dia adalah seorang nenek tua yang tinggal di sebrang jalan. Rigel sangat menghormatinya, dia sangat baik saat Rigel baru pertama kali pindah ke sini.

"Ini pagi yang cerah, apa kau sudah sarapan? Berhati-hatilah di jalan."

"Yaa, terima kasih atas perhatiannya, nek. Aku berangkat dulu!"

'Namaku Amatsumi Rigel. Aku hanyalah siswa biasa yang dapat kau temui di manapun. Tidak ada yang spesial dalam hidupku, aku tidak terlalu pintar dan kekuatan fisikku sama seperti kebanyakan orang.'

...06:45....

Ini adalah tahun pertamanya di SMA. Rigel mendapatkan biaya siswa penuh dari pemerintah untuk bersekolah jadi, dia tidak perlu khawatir akan di DO dari sekolah. Rigel dibesarkan di sebuah panti asuhan kecil dan saat ini Rigel pergi dari panti asuhan itu untuk bersekolah.

...06:55....

Yah, sekarang bukan saatnya untuk menatap masa lalu! Sekarang lebih baik terus menatap ke depan dan melangkah maju!

Prok! Prok!

Rigel menepuk kedua pipinya sendiri untuk menyemangati diri sendiri. Saat dia melewati sebuah toko, di sana ada televisi yang sedang menayangkan sebuah berita.

Rigel berhenti sebentar untuk mendengarkan berita itu, ada orang lain selain dirinya yang juga berhenti untuk menyaksikan berita. Memang biasanya tidak ada konten menarik, tetapi berita yang mereka lihat...

"Berita terkini, akhir-akhir ini, mulai sering terjadi gempa. BMKG mengumumkan bahwa asal dari gempa ini tidak di ketahui. Jadi, dihimbau untuk warga selalu berwaspada terhadap keadaan sekitar."

"Haah~, tahun ini bencana tiada habisnya, ya?"

Salah satu orang dewasa yang menonton acara itu. Memang benar seperti perkataanya jika di

tahun 2020 ini sering terjadi bencana di indonesia. Lalu, orang dewasa lainnya membalas...

"Ya, seolah dunia ini akan kiamat."

Rigel hanya mendengarkan percakapan mereka dan melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.

Rigel bergumam, "Hmm, mana mungkin dunia akan kiamat, konyol sekali," Rigel sedikit mencibir orang orang dewasa itu.

...06:58....

!!!

Hmm?

Tanah dan daerah sekelilingnya mulai berguncang. Guncangannya cukup kencang, hingga dia harus meraih dinding disampingnya untuk menjaga ke seimbang.

Gempa bumi, kah?

Mungkinkah ini karma karena dia mengejek orang-orang dewasa yang bodoh sebelumnya? tidak-tidak, tidak mungkin ada sesuatu seperti itu.

...06:59....

Krak!

Krak!

Suara benda yang retak mulai terdengar. Rigel melihat ke sekitar untuk mencari sumber suara dan dia mendapati sebuah bangunan tua di sampingnya retak dan mulai roboh kearah tempat dia berada.

"waahhhh!!!"

Apakah aku akan mati di sini? Ahh~, sudah jelas, aku pasti akan mati...

Waktu yang terus menghitung mulai mengabur seakan error.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

07:00.

Ting!!!!!

Suara berisik menggema didalam kepalanya, ahh~ pada akhirnya aku mati di umur semuda ini. Pikirnya. Lalu— Di dalam garis pandang Rigel, muncul sebuah pesan.

...Selamat!!!...

...Kandidat pahlawan telah berhasi dipilih....

...Selanjutnya untuk menerima Divine Protection dan berkah 'index' untuk kandidat pahlawan dibutuhkan persetujuan dari kandidat....

...Apakah anda menyetujuinya?...

...Yes/No?...

Apa ini? Divine? Aku tidak mengerti maksudnya... Tapi— aku akan menjawab 'Yes'

...Kandidat telah memberi persetujuan....

...Pemasangan di mulai....

...Anda akan langsung dipindahkan ke dunia pararel....

...Selamat datang, Creator Hero!!...

Amatsumi Rigel: Level: 0

***

📌Memberikan Like tidak akan membuatmu Rugi...