PARTNER IN LOVE
Ini adalah Novel Bergenre Thriller, jadi harap bagi pembaca untuk membaca dengan seksama, dan juga menjaga komentar agar tetap sopan.
Peringatan, novel ini akan mengandung banyak ketegangan hati, jadi harap persiapkan hati agar tidak tarlalu baper tegang yah 🤭🤭🤭.
Dan Author berharap kalian juga bisa ikut membantu mempromosikan Novel terbaru Author ini lho, karena Author memilih bertahan disini karena kalian. Jadi boleh bantu Author mempromosikan Novel ini agar semakin banyak di lirik Warganet NT dan MT yah.
Jangan lupa, jangan jadi silent reader ya. Vote, like dan komentar kalian akan sangat berarti bagi mood dan semangat Auhtor agar tetap menulis disini.
AUTHOR TUH TERLALU CINTA DENGAN KALIAN, INGIN HENGKANG TAPI INGAT KALIAN TERUS, PENGGEMAR AUTHOR DISINI. Meski belum sebanyak penggemar Author pemes yang disini, Tapi bagi Author kalian tetap berarti, sulit aku tuh mau ninggalin kalian T__T
Okey, edisi curhatnya kita sudahi, namun sebelum kita memulai pertualangan cerita ini, Author akan beri prolognya dulu yah. Agar bisa tercerahkan dan semakin semangat mengikuti mengikuti kisah Romansa Thriller ini.
PROLOG : PARTNER IN LOVE
Cartlon adalah seorang komisaris polisi, adalah seorang yang berkepribadian tipe Alpha sepenuhnya. Memiliki karakter yang sadar dan paham atas apa yang dia inginkan. Tidak mengizinkan orang lain mendikte atau mrngatakan apa yang bisa dan tak bisa dia lakukan dalam pekerjaannya. Mempercayai intuisinya daripada hanya melihat bukti yang ada di depan mata.
Carla adalah wanita mandiri yang kehilangan ibunya semenjak kecil, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Juga ceroboh namun pandai menganalisa.
Carla kehilangan ibu-nya Ketika masih kecil, kematian ibunya penuh dengan misteri yang menjadi tanda tanya bagi Carla sampai dia dewasa. Semenjak uisa remaja Carla memutuskan mencari tahu tentang kematian ibunya dengan cara menyelidiki sendiri dan juga menyewa detektif. Demi mendapatkan uang untuk membiayai penyelidikan Carla bekerja menerima pekerjaan apa saja, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai wartawan ataupun detektif lepas.
Dalam perjuangannya mencari kebenaran kematian ibunya, Carla bertemu komisari polisi berusia muda yang sama seperti Carla, yang sedang menyediliki kematian Ibunya Carla.
Keduanya pun menjadi dekat satu sama lain karena kasus yang belum terpecahkan itu. Bahkan membawa mereka kepada petualangn-petulangan seru didalam mengungkap kejahatan lainnya.
Dengan berjalannya waktu yang dihabiskan Carla dengan Carlton, pada akhirnya sedikit demi sedikit rasa yang ada bukan hanya sekadar partner dalam mengungkap kejahatan, namun juga timbul rasa ingin melindungi Carla Ketika mereka akan berhasil menguak kebenaran kematian ibunya yang berhubungan dengan rahasia tingkat tinggi di kingkungan pemerintahan.
Carlton juga mulai mencair. Carlton berhasil menurunkan egonya ketika menjalin hubungan dengan wanita, namun tidak mengubah kekerasannya ketika mengurus kasus-kasusnya.
Sering ribut-ribut pada awal mula, namun menjadi cinta pada akhirnya. Sering ribut-ribut karena sama-sama membela prinsip, pada akhirnya malah merasa dekat dan jatuh cinta dan tak mau kehilangan satu sama lain.
NAH, PENASARAN bagaimana kisah cinta Carla dan Carlton terbangun. kuy kita simak sama-sama yah jalan ceritanya.
Semoga Author bisa menyuguhkan cerita dalam wawasan yang beragam, dan juga berkualitas. dalam GENRE YANG BERBEDA LAGI seperti Genre-genre yang sudah Author buat sebelumnya.
love You All
Arogato
CATATAN KAKI :
BAGI AUTHOR LAIN, TANPA BERMAKSUD MERENDAHKAN DAN DENGAN KERENDAHAN HATI. SAYA MOHON AGAR BISA MEMATUHI PERATURAN DARI SAYA, SEBAGAI AUTHOR DI LAPAK NOVEL INI.
DILARANG PROMOSI DI KOMENTAR BAB CERITA YAH.
NANTI AUTHOR AKAN SIAPKAN SATU BAB PENGUMUMAN KHUSUS UNTUK BISA BEBAS BERKOMENTAR MEMPROMOSIKAN NOVEL-NOVEL KALIAN.
Carla, masih berdiri di pemakaman sepi tersebut hujan deras membuat tanah pemakaman semakin licin untuk dipijak.
"Ah ya Tuhan, mengapa hujan derasnya harus malam ini," gumam Carla sambil membenarkan jas hujannya.
Di salah satu desa terpencil di pegunungan Transylvania, disini ada rumor yang mengatakan bahwa disini ada Count Dracula. Area pemakaman ini dekat dengan hutan paling seram di dunia.
"Ah sial! harusnya aku tidak mengambil pekerjaan ini," gumam Carla yang baru saja menyesali mengambil keputusan untuk menyelidiki rumor tentang Count Dracula tersebut hanya karena bayarannya besar.
Carla mengambil pekerjaan ini, karena membutuhkan dana untuk penyelidikan kematian ibunya yang mencurigakan. Entah berapa lama dia menyelidiki kasus ini semua seperti berhenti di jalan buntu. Namun karena sudah bertekad Carla pun tetap akan melanjutkan penyelidikan kematian ibunya tersebut.
Tak berapa lama, beberapa orang membawa peti mati terlihat datang dan memasukannya ke dalam lubang yang telah digali sedari kemarin.
"Ah akhirnya, setidaknya aku mendapatkan gambar untuk dilaporkan," gumam Carla sedikit senang.
Carla mulai mengambil foto-foto dari kamera tahan airnya itu. Tepat ketika sedang serius, tiba-tiba tangan kekar membekap mulutnya dan menggendong tubuh Carla dibahunya. Pria tersebut pun menjatuhkan tubuh Carla begitu saja ke tanah basah di dekat area pemakaman itu.
"Hei, kau..! ujar Carla sambil mencoba berdiri dengan benar.
"Kau..." ucap Carla terhenti melihat Carlton yang sedang memandanginya.
Carlton memandangi Carla sambil bersedekap, mengghela nafas panjang. Gadis ini semenjak remaja sudah mulai memasuki kehidupannya, dengan gaya penyelidikan serampangannya. Satu-satu hal yang paling mengikat mereka adalah kasus lama yang sampai saat ini belum juga terungkap.
"Kau ini nakal sekali!" ujar Carlton sembari mendesis.
"Hei, aku hanya mengerjakan tugas dari klienku Lho," jawab Carla.
"Tugas apa! berburu Dracula?" tanya Carlton sinis.
"Ciiih ...." gumam Carlton setengah menyindir.
"Apa kau ini bodoh!" ujar Carlton lagi sambil mengetuk-ngetuk kepala Carla dengan jari tengah dan jari telunjuknya.
"Hei, apa kau ini seorang komisaris polisi. Mengapa kau pandai sekali membully seorang gadis," ucap Carla bersungut-sungut kesal.
"Gadis ...."ucap Carlton seraya memandangi Carla dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Apa kau tidak pernah bercermin, mana ada gadis serampangan sepertimu ini," jawab Carlton yang mentertawai wajah Carla yang sedikit terkena lumpur.
Jika akhir pekan bukankah gadis-gadis seusianya seharusnya pergi berkencan, tapi carla malah memilih pergi ke pemakaman di pegunungan.
"Carla !" panggil Carlton.
"Di sini adalah area pemakaman pribadi, menerobos paksa itu sama saja melanggar hukum," Carlton memperingatkan.
"Tunggu dulu, mengapa aku merasa kau seperti sedang melindungi keluarga Count Dracula tersebut?" tanya Carla.
"Dengar, tidak ada Count Dracula. Dan aku bisa menjamin itu. Sekarang kau pulanglah!" perintah Carlton.
"Mereka meminta perlindunganmu bukan?" tanya Carla.
"Mayat-mayat itu tidak ada hubungannya dengan mereka, jadi kau pulanglah!" perintahnya lagi.
"Pulang, atau ikut aku ke penjara!" pilihan yang Carlton tawarkan seraya mengambil kamera Carla lalu menghapus foto-foto yang baru saja diambilnya tadi.
"Hei, mengapa kau semena-mena seperti ini!" teriak Carla.
"Aku .... semena-mena?" tanya Carlton.
"Kau ini benar-benar ya!" ucap Carlton dengan menaikan nada suaranya lalu mengeluarkan borgol dari sakunya.
"Ah baik, baik aku akan pergi," jawab Carla bersungut kesal.