SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Another World

Another World

Perkenalan

"Haaii Kenalin namaku Narindya Widya, kisah ini akan menceritakan petualangan ku sebagai pewaris sebuah kerajaan di dunia lain dan keseharian ku bersama teman teman ku di sekolah"

...****************...

disekolah..

"Pagi Na... eh kamu udah ngerjain PR belum aku belum nih liat punyamu dong hehe"

Dia teman sebangku ku namanya Zahra Aira orangnya pinter sih tapi kalo soal PR selaluuu aja lupa mau udah diingetin juga paling bakal ketinggalan bukunya atau nggak salah bawa buku pokoknya orangnya nggak pernah bener kalo soal ngerjain tugas di rumah.

"udah.. nih tapi nanti kalau ulangan dadakan kasih tau jawabanya yaa"

kami berdua sering buat persepakatan yang mungkin agak melanggar aturan guru sih tapi yaaa gimana lagi.

"Na..Ra buku tugas IPA yang kemarin dikumpul udah di bagiin belum?"

Kalau yang ini namanya Alvaro Narendra dia ketua OSIS kalau soal tanggung jawab jangan diragukan lagi paling best lah pokonya temen ku yang satu ini, cuman ya minus nya dia sering banget lupa, kaya buku tugas IPA ini nih padahal belum dibagiin tapi kalo kita jawab udah dia pasti bakal percaya dan nyariin sampe ke pelosok kamarnya.

"belum, masa gitu aja lupa" jawab zahra

"maklumin aja orang sibuk memang suka lupa" balas Alvaro dengan maksud bercanda

"Eh..buku tugas IPA yang dikumpul udah ada yang ambil belum?

nah.. terakhir kalo yang ini namanya Dhamar Rahandika dia ketua kelas di kelas kita, Orang-orang sih nyebut dia sebagai cowok idaman gitu deh soalnya orang tuh udah baik, ramah, perhatian, pinter, cakep paket lengkap pokoknya, cuman bukan manusia kalo nggak ada kekurangan dia bener bener susah buat ngefalin nama-nama orang, yang bahkan udah kenalan berkali kali semakin susah penyebutan namanya semakin lama ingetnya.

Kita ber empat memang udah deket dari dulu karena kita udah pernah satu SD dan kita juga masih saudara an jadi walaupun kita nggak satu sekolah kita tetap sering ketemu di acara acara keluarga.

Nantikan kisah sehari hari kami sebagai pelajar dan petualangan kami di dunia lain sebagai anggota kerajaan yaa

Kilas Balik

Pagi hari waktunya untuk bangun dan berangkat sekolah, Narindya yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP kini merasa memiliki tanggung jawab setelah ia telah mengetahui tentang tahta yang diwariskan pada dirinya, walaupun awalnya ia tak percaya dan berpikir bahwa itu hanya sebuah khayalan yang diceritakan orang tuanya kepada dirinya.Namun ia mulai merasa percaya akan semua kisah itu setelah ia mendapati sebuah kejadian saat ia pulang sekolah

...----------------...

..Flashback Narindya..

Suatu hari saat perjalanan pulang dari sekolah Narindya melihat seorang nenek yang membawa sebuah bungkusan besar dari kain dan membawanya menuju ke arah hutan,Narindya yang merasa ada yang janggal dari nenek itu mencoba untuk tidak menghiraukan nya, namun tetap saja ia merasa khawatir bagaimana jika nenek tersebut tersesat dan berpikir bahwa ada jalan jika ia melewati hutan, di sisi lain ia juga berpikir bahwa nenek tersebut hanya khayalan atau makhluk halus yang menampakan dirinya untuk menarik perhatian manusia.Di tengah perasaan nya yang sedang bingung itu narindya akhirnya menuruti kata hatinya dan menghampiri nenek tersebut

"Permisi,rumah nenek dimana,nenek mau pergi kemana biar saya bantu bawa barang nenek ya"

ucap Narindya menawarkan bantuan

"ooh nama kamu siapa nak? kamu baik sekali mau membantu nenek, nenek mau pergi berkunjung ke tempat teman lama nenek kamu mau ikut juga?terimakasih ya sudah mau bantu nenek bawa barang-barang nenek"

Kata nenek tersebut menjelaskan tujuannya dan berterima kasih sembari menyerahkan bungkusan kain tersebut kepada narindya

"Nama saya Narindya nek"jawabnya menjawab pertanyaan nenek tersebut

Setelah penjelasan dari nenek tersebut Narindya mulai merasa tidak khawatir lagi dan mulai berpikir nenek tersebut hanyalah nenek biasa yang ingin berkunjung kerumah temanya yang berada di desa seberang hutan.

Namun setelah setengah perjalanan mereka lalui perasaan Narindya mulai terasa tidak enak dan disaat itu juga ia baru menyadari bahwa jalan yang saat ini ia lewati bukanlah jalan untuk pergi ke desa seberang hutan namun ke sebuah kuburan tua yang lama ditinggalkan, dan dikuburan itulah banyak leluhur dan orang-orang tua terdahulu keluarga narindya dikuburkan.

Setelah sadar akan hal itu langkah kaki Narindya mulai terasa berat dan perasaan khawatir mulai menghantuinya lagi, namun ia tetap berusaha untuk tetap tenang dan berharap nenek yang kini sedang berjalan di depannya tidak menyadari bahwa Narindya telah menyadari sebuah hal aneh dari nenek itu. Tak lama setelah Narindya menyadari bahwa ia dan nenek itu sedang menuju ke sebuah kuburan tua tiba-tiba nenek itu berhenti dan memaku selama beberapa saat, karena Narindya tahu bahwa nenek itu sedang menanyakan arah kepada sesuatu yang ada di hutan ini dia pun diam saja dan tidak berani bertanya apa pun, namun setelah selesai menanyakan arah nenek tersebut masih tetap berdiri tanpa mengatakan sepatah kata pun sampai pada saat dia tiba-tiba mengatakan

"Narindya Widya, kau sudah tau siapa aku sebenarnya kan lalu kenapa kau tak lari dariku" Tanya nenek tersebut dengan suara yang tiba-tiba berubah menjadi seorang wanita dewasa

Narindya tak bisa menjawab dan berkata apa pun karena dia hanya berpikir mungkin nenek ini memang bukan manusia tapi dia tidaklah berbahaya namun setelah mendengar perkataan itu Narindya mulai merasa cemas dan bingung harus berbuat bagaimana untuk menghadapi perempuan yang ada di depannya.

Tak lama setelah perempuan tersebut berkata seperti itu ia pun menoleh ke arah Narindya

"Kenapa? kau tidak menjawab pertanyaan ku"

Tanya perempuan itu dengan wajah datar dan tatapan yang kosong.

Betapa terkejutnya Narindya saat itu melihat seorang wanita tua yang ia temani berjalan di hutan tiba-tiba berubah menjadi seorang perempuan muda

bukk..tanpa sengaja ia menjatuhkan bungkusan kain yang ada ditanganya dan lebih terkejutnya dia setelah mengetahui bahwa isi bungkusan yang dia bawa adalah benda-benda tajam, secara spontan Narindya pun mulai melangkah mundur menjauh dari perempuan itu, namun tanpa ia sadari perempuan itu sudah mengambil salah satu pisau dari bungkusan itu dan mulai mengarahkan pisau ke arah Narindya seolah ingin menusuk nya.Dalam hati Narindya ia benar-benar sudah pasrah dengan apa pun yang terjadi walaupun ia sudah sering berlatih bela diri dia tak pernah merasa bisa menghindari serangan dari benda tajam,perempuan itupun mengayunkan pisau itu dengan cepat ke arah Narindya namun tanpa Narindya sadari ia dapat menghindari semua serangan itu.

Sesaat Narindya memaku mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

"heeehh... yang mulia memang tak akan pernah salah untuk memilih seorang penerus" ucapnya sambil tersenyum puas

"Seharusnya aku tidak boleh meragukan hal itu dan mengujimu saat ini, maafkan saya" lanjutnya sambil meletakan pisau dan bertekuk lutut di hadapan Narindya

Narindya kembali bingung dan tak bisa mencerna apapun atas apa yang terjadi saat ini,yang terlintas di pikirannya saat ini hanyalah perkataan dan kisah-kisah yang diceritakan orang tuanya yang dia anggap itu semua hanyalah khayalan.

Ditengah kebingungan nya kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit dan penglihatan nya mulai kabur dan disaat Narindya mulai kehilangan kesadaran perempuan itu terus memanggilnya dan berusaha untuk menyadarkanya.

"Apa yang sebenarnya terjadi, siapa perempuan ini mengapa aku sendiri bingung dengan apa yang tidak ku mengerti dan apa yang aku mengerti"ucap Narindya dalam hati sebelum dia terjatuh

"Narindya, jaga baik-baik apa yang telah aku wariskan padamu,lakukan apa yang kamu bisa dan apa yang menurutmu benar"

terdengar samar-samar suara seorang perempuan yang membuat Narindya merasa tenang dan semua kebingungan nya telah terjawab.

Disaat Narindya membuka matanya dia sudah berada di kamarnya,dan dia mulai berpikir bahwa semua yang dia lalui hanyalah mimpi.

Namun pemikiran itu menghilang setelah ibunya masuk ke kamarnya dengan wajah yang terlihat lega melihat Narindya telah sadar, ibu Narindya perlahan mendekat dan memeluknya dengan erat

"Narindya…ibu khawatir banget sama kamu nak, kamu kemana aja waktu itu" tanya ibu narindya sambil terisak

Narindya pun bingung karena dia hanya merasa pergi selama beberapa menit

"Narindya nggak kemana mana bu,Narindya cuma pergi nemenin nenek-nenek buat kerumah temanya yang tinggal di seberang hutan" Kata Narindya yang ingatan nya sudah mulai kabur

Setelah mendengar perkataan Narindya ibunya menatapnya dengan tatapan yang bingung

"Narindya! maksud kamu apa nak, kamu hilang selama 2 hari dan ditemukan di desa seberang hutan" betapa terkejutnya Narindya mendengar perkataan ibunya, ingatanya yang tadinya kabur perlahan mulai kembali dan dia mulai sedikit mengerti maksud perkataan ibunya

"Apa mungkin ini semua ada hubungannya dengan kerajaan yang diwariskan kepada mu?" tanya ibu Narindya yang curiga dan mulai menebak-nebak.

Makasih yaa yang udah baca episode ini semoga betah ya disini dan jangan lupa lanjut ke episode selanjutnya yaa.. jangan lupa juga kasih masukan..