MENJADI ORANG TERKAYA MULAI HARI INI
Namanya Lin Tian usianya 19 tahun, pria tampan nan nyentrik ini adalah seorang mahasiswa di universitas WW. Hidupnya sangat bahagia meski hanya dengan makan nasi putih dan air mineral gratis setiap harinya di kampus.
“ Ini sudah mangkuk kelima nasi putih, apa kamu benar-benar tidak mau beli lauk?” Tanya ibu penjaga kantin dengan nada kesal
“ Tidak perlu! Aku tidak punya uang “ Jawabnya tak acuh seraya memutar tubuhnya dan pergi dari hadapan wanita itu.
Dulu hidup Lin Tian memang sangat miskin dan saking miskinnya sering kali menjadi bahan cibiran dari teman-teman satu kampusnya, hanya karena penampilannya yang memang unik dan berbeda dari teman-temannya yang lain. Lin Tian pergi ke kampus hanya dengan mengenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek serta mengenakan sandal jepit lusuh kesayangannya, pria yang masih terlihat cukup tampan itu pun hanya membawa kantong plastik sebagai tas sekolahnya.
“ Lihat dia! Menyedihkan sekali, bahkan sampai tidak bisa membeli makanan untuk dirinya sendiri, selain itu dia juga membawa tas plastik sebagai tas sekolahnya “ Ujar seorang pemuda berambut pirang itu kepada temannya, saat Lin Tian berjalan melewati mereka.
“ Kasihan sekali wajahnya tidak seberapa jelek, kenapa bisa sebegitu miskin?” Ujar temannya menyetujui perkataan pemuda berambut pirang itu.
“ Lihat apa kalian? Tidak pernah lihat orang se-fashionable aku yah?” Tanya Lin Tian kepada dua pemuda tadi, seraya membusungkan dadanya lalu memainkan alis matanya dengan penuh percaya diri.
Tetapi itu dulu. Meski penampilan pemuda unik nan eksentrik itu hampir terlihat sama, kini keadaan pemuda yang masih terlihat tampan meski mengenakan pakaian seadanya itu sudah sangat jauh berbeda.
Pakk…Pakk…
“ Masih ada 10 menit lagi sebelum waktu ujian habis!” Ujar seorang wanita paruh baya berkacamata dan bertubuh subur itu sambil mengetukkan jari tangannya dipapan tulis.
“ Periksa nama masing-masing, siapkan kartu ujian dan kertas ujian “ Lanjutnya
“ Gawat! Gawat! Habis kali ini…” Ujar Jin, pria itu terlihat sudah begitu was-was.
“ Mana jawaban soal pilihan gandanya Jin?” Panik Bao Bao bertanya kepada Jin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan kedua tangannya.
“ Lin Tian seharusnya dari awal sudah memberiku jawaban soal itu! “ Jawab Jin seraya memperlihatkan telapak tangannya yang masih kosong, keringat dingin sudah membasahi pelipis pemuda tampan itu.
“ Waktunya sudah mau habis, tapi dia malah…” Ujar Bao terdengar sangat putus asa. Kata-kata Bao Bao pun terhenti tatkala dirinya dan Jin melihat Lin Tian yang tengah tertidur dengan pulas dibangkunya.
“ Lin Tian!” Bentak ibu Feng, dosen pengawas yang terkenal killer itu begitu kesal melihat Lin Tian yang malah tertidur pulas saat sedang ujian ulang.
“ Masih bisa tidur? Ingin berhenti sekolah yah? Kamu tidak mengisi semua soal pilihan ganda!” Bentaknya lagi seraya memperlihatkan lembar jawaban kosong milik pemuda yang masih terlihat mengantuk itu.
“ Masih ada 10 menit lagi kan bu Feng?” Tanya Lin Tian malas.
“ Huh! 10 menit?? Apa yang bisa kamu lakukan dalam sepuluh menit?” Tanya ibu Feng tidak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan muridnya ini.
“ Aku sudah banyak menangani siswa yang mengikuti ujian ulang, semuanya adalah siswa bodoh dan miskin “ Hina sang dosen pengawas dengan meninggikan intonasi suaranya.
“ Sudah tidak pintar, tidak punya uang untuk berdonasi kepada sekolah lagi “ Lanjutnya mencibir.
“ Kalian ini hanya cacing sekolah!” Hina wanita itu lagi, kali ini pernyataan yang dilontarkan oleh wanita ini ditunjukan kepada seluruh siswanya. Rupanya kelas dimana Lin Tian ujian saat ini memang berisi gabungan dari murid-murid yang rata-rata dari keluarga tidak mampu.
Tidak sampai disana dosen killer itu pun mengatai mereka sebagai siswa siswi yang tidak mempunyai otak dan memperingatkan mereka untuk melupakan mimpi-mimpi mereka itu.
“ Apa yang 10 menit?? Apa yang bisa terjadi dalam waktu sepuluh menit??” Kembali bu Feng bertanya kepada Lin Tian.
“ Apa kamu berpikir hanya dengan menatap keluar jendela maka jawaban soal ini akan turun dari langit?” Tanyanya lagi. Sang dosen killer itu pun semakin kesal karena selama dirinya berbicara dengan Lin Tian, pemuda itu terlihat menyunggingkan senyumannya.
“ Kalau aku bilang jawaban soalnya benar-benar akan jatuh dari langit bagaimana ?” Tanya Lin Tian enteng.
Selang beberapa detik kemudian, tiba-tiba terdengar suara bising dari luar gedung, bersamaan dengan itu terpampanglah deretan abjad dari jawaban soal pilihan ganda yang dimaksud dengan sangat jelas. Seketika seisi ruangan itu nampak terdiam, mereka tidak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat saat ini. Sebuah helikopter tengah terbang disamping jendela ruangan mereka, dengan mengibarkan deretan abjad tersebut.
Ngiung…
Ngiung…
“ Teman-teman kalau tidak menyalin sekarang kapan lagi!” Teriak Lin Tian antusias seraya mengacungkan alat tulisnya keudara.
Tentu saja hal itu langsung disambut meriah oleh siswa siswi didalam ruangan itu. Secepat kilat mereka menyalin jawaban-jawaban soal tersebut ke dalam kertas yang ada dihadapan mereka masing-masing.
“ Lin Tian hebat! “ Ujar mereka bergantian.
Tak berapa lama kemudian Lin Tian pun menyerahkan lembar jawaban soal itu ke hadapan ibu Feng, tetapi saat dirinya akan melenggangkan kakinya keluar dari ruangan itu teriakan sang dosen killer menghentikan langkahnya.
“ Semuanya hentikan!” Titahnya, lalu mengeluarkan ancaman mautnya.
“ Mencontek dalam ujian, semuanya mendapatkan nilai nol!”
Tentu saja hal itu tidak berpengaruh bagi Lin Tian, pemuda eksentrik itu meraih kantong keresek miliknya dan mengangkat kakinya menaiki jendela lalu melemparkan kantong plastik berwarna merah itu kepada orang yang tadi terlihat meneriakinya tanpa suara.
TAP
WUSS!!
Secepat kilat kantong plastik yang ternyata berisi gepokan uang itu terbang kearah pria itu, dan dengan tanggap pria itupun menerimanya. Tetapi karena kencangnya angin dari baling-baling pesawat helikopter tersebut maka sebagian kecil uang itu berterbangan kesegala penjuru arah, dan hal itu disambut meriah oleh siswa siswi disana.
“ Sampai jumpa bu feng!” Ujar Lin Tian seraya melambaikan tangannya
“ Aku mau mengejar bus, kalau tidak buru-buru nanti tidak kebagian tempat!” Ujarnya lagi, secepat kilat Lin Tian meninggalkan ruangan itu.
“ Akhirnya sempat juga “ Ujarnya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba sebuah layar hologram muncul dihadapannya saat dirinya sudah berada diluar gedung memperlihatkan deretan tulisan yang berisikan misi yang harus Lin Tian selesaikan hari itu, dan dengan lihai Lin Tian pun menggerakkan jemarinya disana.
“ Misi awal pemula menghabiskan uang 150,000 yuan dengan cara apapun selesai berhasil dilaksanakan “
Satu minggu sebelumnya.
Pagi itu terjadi antrian panjang disalah satu bank dikota itu, terlihat Lin Tian diantara mereka dengan kesal menunggu gilirannya untuk mendapatkan pelayanan dari teller bank yang ada didalam sana. Lin Tian berniat untuk menyimpan uang hasil kerjanya selama satu bulan penuh di bank tersebut.
Lin Tian memang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, latar belakang keluarga pemuda itu tergolong miskin tetapi dirinya bukanlah tipe pemuda yang mudah menyerah begitu saja dengan keadaan. Meski penghasilannya disana tidak seberapa tetapi pemuda tampan itu tetap bekerja dengan baik disana, dan kemarin adalah hari dimana dia mendapatkan gaji bulanannya hari ini dirinya berniat untuk menyisihkannya dengan menabungnya di bank.
“ Huufftthh…Sudah berjam-jam masih ngantri juga “ Lin Tian menghela nafasnya berat.
“ Silahkan bawa kartu ATM anda!” Terdengar teriakan seseorang yang berasal dari dalam ruangan itu.
“ Mau menabung aja susah banget “ Gumamnya sambil melihat isi kantong plastik ditangannya.
“ Udah kerja keras selama sebulan hasilnya cuman segini…Perampok juga males kali ngambilnya “ Keluh Lin Tian, pemuda itu menangis didalam hatinya melihat isi dalam kantong plastik yang ada ditangannya.
Tiba-tiba..
Dor!
“ Rampok!!!” Pekik orang-orang yang ada didalam ruangan itu, seketika antrian penuh itu pun mengilang. Mereka berhamburan ke berbagai arah guna mencari perlindungan.
“ Aku..Aku hanya bicara sembarangan aja, kenapa benar-benar ada perampok?!” Ujar Lin Tian terbata. Dirinya terkejut dengan kedatangan beberapa orang bersenjata api yang mengenakan penutup diwajah mereka, bahkan pria yang menembakkan senjata api itu tadi hampir menutupi seluruh wajahnya dengan masker kain berwarna hitam yang ia kenakan.
“ Tiarap semuanya!” Titah pria itu seraya menodongkan senjatanya ke hadapan orang-orang didalam ruangan itu.
Dengan perasaan takut mereka pun terpaksa menuruti perintah pria bersenjata itu, termasuk Lin Tian. Pemuda itu ingat dengan isi plastik yang ada ditangannya tadi, dan diam-diam dia menaruh uang miliknya itu ke saku belakang celananya, dan hal itu langsung mendapatkan perhatian dari pria bertopeng tadi.
“ Apa yang kamu lakukan hah?!” Tanyanya seraya menodongkan senjata api ditangannya ke kepala Lin Tian.
Pemuda tampan itu sempat merasa takut, bagaimanapun yang dikepalanya saat ini adalah sebuah senjata betulan bukan senjata mainan yang pernah dia mainkan saat dirinya masih kecil dulu. Lin Tian berpikir keras untuk menemukan alasan tepat apa yang menurutnya masuk akal untuk tindakan yang dilakukannya secara diam-diam itu.
“ Pantatku gatal! Tadi aku hanya garuk-garuk pantat saja!” Kilah Lin Tian sambil memberanikan dirinya untuk menatap wajah pria itu.
“ Sekecil apapun nyamuk tetaplah daging, dan uang 200 yuan ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka “ Batin Lin Tian
Pria bersenjata itu terlihat kesal mendengar alasan konyol pemuda yang senjatanya dia todongkan ke kepalanya, tetapi saat dirinya akan menembakkan senjatanya itu tiba-tiba saja sebuah teriakan dari mulut seorang wanita menghentikan niatnya dan membuat pria itu melepaskan perhatiannya terhadap Lin Tian.
Tidak mau menyia-nyiakan hal itu, Lin Tian pun perlahan berjalan sambil tetap berjongkok bermaksud untuk menyelamatkan dirinya dengan meninggalkan ruangan itu.
“ Lepaskan!” Teriak wanita cantik berkaca mata itu sambil berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman tangan salah satu perampok mesum berambut ikal yang terus saja berusaha untuk menggodanya.
“ Aaargghhhh!!” Pekiknya saat perampok mesum itu berusaha untuk menyentuh gundukan berharga miliknya.
“ Shuzai kita sedang merampok! Kenapa kamu masih berpikir untuk bersikap cabul seperti itu?” Tanya sang pria bersenjata api. Sepertinya pria itu adalah pimpinan mereka.
“ Bos! Wanita cantik ini adalah kualitas unggulan!” Kilahnya sambil menjauhkan tangannya kembali dari benda berharga milik wanita cantik dan sexy berkacamata itu.
“ Aku Chen Zilin sampai matipun tidak akan menyukai bajingan seperti kamu!” Teriak wanita itu dengan menekankan setiap kata-kata yang terlontar dari bibir manisnya.
Lin Tian baru saja berhasil menekan tombol darurat untuk membuka pintu gedung itu saat dirinya mendengar wanita itu menyebutkan namanya, pemuda itu pun mengurungkan niatnya untuk menyelamatkan dirinya dari sana dan memutar kembali tubuhnya.
“ Lepaskan wanita itu!” Teriak Lin Tian seraya menunjukkan jarinya kearah wanita yang ternyata adalah guru Chen, guru tercantik idaman para siswa yang mengajar di Universitas WW tempat dirinya menimba ilmu.
“ Lepaskan guru Chen dan hadapi aku!” teriaknya lagi kali ini Lin Tian terdengar sangat bersungguh-sungguh.
“ Tentu saja kalau mau mencabuliku lebih baik suruh seorang wanita “ Kekeh Lin Tian dengan konyolnya. Secara tiba-tiba pemuda tampan itu teringat kata-kata sang bos perampok kepada pria berambut keriting itu tadi.
“ Sialan! Sejak kapan kamu membuka pintu itu?!” Teriaknya kepada Lin Tian sambil menodongkan kembali senjata api kearah nya.
“ Mari kita bicara baik-baik..” Pinta Lin Tian bermaksud untuk membujuk sang bos perampok dan berjalan kearah pria itu.
“ Memukul dan membunuh itu perbuatan yang tidak baik “ Lanjutnya.
DOR!
Sebuah peluru melesat dan tepat mengenai dada pemuda tampan itu, seketika tubuh Lin Tian ambruk. Dirinya merasa seperti sedang melayang ke dimensi yang lain, sebuah tempat yang begitu gelap dan sepi menurutnya.
“ Apakah aku mati? “ Ucapnya lirih
“ Tidak! Aku tidak boleh mati! Setidaknya aku harus menghabiskan uang 200 yuan ini sebelum aku mati “ Batin Lin Tian.
Seketika sebuah layar hologram muncul dihadapan pemuda itu, dilayar tersebut terpampang sebuah misi yang harus diselesaikan oleh Lin Tian dalam jangka waktu yang sangat singkat. Lin Tian harus menghabiskan uang sebanyak 1 juta yuan dalam jangka waktu hanya tiga menit saja. Disana pun tertera hadiah yang akan didapatkan oleh Lin Tian jika dirinya bisa terhindar dari kematian yakni mendapatkan sistem “ Lempar Dollar “, tanpa pikir panjang Lin Tian menerima tantangan itu. Apapun pikirnya yang penting dia bisa hidup kembali untuk menghabiskan uang 200 yuan miliknya.
“ Apa yang kamu lakukan hah?!” Teriak pria bertopeng itu sambil menodongkan senjata apinya ke kepala Lin Tian.
Lin Tian terkejut! Dirinya kembali ke waktu dimana pria bertopeng itu menodongkan senjata tepat kepalanya, saat dirinya tengah berusaha untuk menyembunyikan uang 200 yuan hasil kerjanya selama sebulan penuh itu. Lin Tian pun melihat guru Chen masih berjongkok disana bersama dengan para sandera yang lain, sebelum drama pencabulan ataupun penembakan terjadi.
“ Anggap saja ini kenyataan…Aku akan menghabisi kalian hanya dalam waktu tiga menit ” Batin Lin Tian