SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
The Truth Untold

The Truth Untold

Chapter 1

( rahasia yang tak terungkap )

Berawal dari kejadian dimana seorang Im Nari menolong hidup seseorang..

Im Nari menjual ginjalnya untuk di donorkan kepada seseorang..

Nari nama panggilannya..

Dia melakukan itu untuk Ibunya yang sedang membutuhkan uang untuk melunasi hutang Ibunya..

Lebih tepatnya untuk kebutuhan Ibunya..

Dia lahir dari keluarga tidak mampu.. Setiap hari Nari akan mendapatkan perlakuan buruk dari Ibunya yang suka mabuk itu..

Ibunya seperti itu sejak Ayah Nari meninggalkan Ibu Nari dengan perempuan lain..

Bahkan waktu itu Nari masih terlalu kecil untuk mengerti semua na..

Ayahnya meninggalkan Nari saat berusia 5 tahun..

Dan tidak ada kenangan indah dari Ayah na kepada Nari..

Walaupun Nari dapat perlakuan tidak baik dari orang tuanya Nari tetaplah sosok perempuan kuat, baik dn sopan..

Nilai akademinya juga bagus..

Bahkan dy sempat akselerasi saat sekolah..

Saat ada yang bertanya kepadanya kenapa harus hidup dengan Ibunya padahal Nari di perlakukan tidak baik oleh Ibunya sendiri..

Dia pasti akan menjawab..

" dia hartaku satu satunya.. Dan q tidak akan meninggalkannya.."

Tapi nyatanya Ibunya lah yang melarang Nari untuk tetap bersamanya..

Karena tanpa Nari, Ibunya tidak akan bisa memanfaatkannya..

Nari hanya ingin Ibunya tidak di pandang remeh oleh orang lain..

Walau kadang berfikir untuk kabur dari ibunya..

" kau pikir merawatmu tidak membutuhkan biaya? Dimana rasa terimakasih mu kepada Ibu.. Dasar anak tidak tahu terimakasih.. Ucap Ibu Nari.."

Mau tidak mau Nari harus membalas apa yang menurut Ibunya harus Nari lakukan..

Kadang Dia berfikir..

Kenapa Dia harus hidup kalo hanya untuk diperlakukan seperti ini..

Hari ini Ibunya membawa Nari ke sebuah rumah sakit..

Nari tidak tau apa yg akan d lakukan Ibunya..

Yang pasti Dia harus menurut kepada Ibunya..

" Ibu, kenapa kita ke sini? Apa ada yang sakit?.. Ucap Nari.."

" Ikuti saja Ibu.. Jangan banyak bertanya.. Ucap Sang Ibu.."

Nari dan Ibunya bertemu dengan seseorang disana..

Dia seorang pria paruh baya yang memang sedang dekat dengan Ibunya..

" masuklah.. Mereka sudah menunggumu.. Ucap pria itu.."

Di dalam ada seorang wanita..

Sepertinya wanita itu seumuran Ibu Nari..

Dia sedang menangis di hadapan Dokter itu..

" kalian sudah datang.. Ucap Wanita itu.."

" ini yang akan mendonorkan ginjalnya kpda anak anda.. Ucap Ibu Nari.."

Di sana Nari yang sebenarnya tidak tahu kenapa Ibunya membawa kesini terdiam saat Ibunya bilang akn mendonorkan.. Apa maksud semua ini??

Setelah mengecek semuanya Ginjal Nari benar bisa di donorkan..

" Ibu, kau ingin aku melakukan semua ini? Apa sebegitu tidak pentingnya aku di mata Ibu? Kalo aku tidak mau melakukannya bagaimana?Ucap Nari.."

" kau harus melakukanya.. Karena wanita tadi akan melunasi hutang Ibu.. "

" aku tidak mau melakukannya..

" kau harus melakukannya.. Atau aku akan menghajarmu seperti kemari?.. Ucap Ibu Nari.."

Benar.. Kemarin Nari di pukul habis habisan oleh sang Ibu karena efek mabuk yang Ibunya rasakan..

" lebih baik Ibu membunuhku sekalian.. Apa untungnya aku hidup kalo hanya Ibu memperlakukanku seperti ini.. Ucap Nari.."

" tapi qm berguna untuk Ibu.. Jadi turuti saja.. Jadilah anak yang menurut.. Berterima kasihlah kepada Ibu..

" kalo aku menuruti Ibu.. Bisa Ibu memberikanku sesuatu?.. Ucap Nari.."

" kau tahu.. Wanita itu akan memberikan berapapun yang kita mau.. Asal qm memberikan ginjalmu itu.. Memangnya apa kamu inginkan?.."

" aku ingin hidup sendiri tanpa tekanan dari Ibu.. Terdengar egois tapi aku ingin melakukannya.. Ibu tidak pernah menganggapku seperti anakmu.. Aku hanya kau jadikan pesuruhmu.. Apa Ibu bisa melakukannya.. Ucap Nari.."

Jujur saja hati Nari sakit mengatakan itu.. Anak mana yang mau jauh dari orang tuanya..

Tapi perlakuan Ibunya kepadanya tidak pernah mencerminkan kasih sayang seorang Ibu dan Anak..

Ibu Nari melampiaskan amarah atas perlakuan Ayah Nari kepada anaknya..

" oke.. Ayo kita lakukan.. Apa untungnya aku hidup denganmu.. Kau hanya membuat luka untukku.. Ucap Ibu Nari.."

8 tahun berlalu sejak Dia melakukan perjanjian itu dengan Ibunya..

Sekarang Dia sudah berusia 24 tahun..

Nari benar tidak pernah lagi mendengar kabar Ibunya..

Sejak satu Ginjalnya di ambil Ibunya..

Hari ini Nari akan kembali dari Jepang dan akan menetap di Korea..

Setelah lepas dari Ibunya Nari mendapatkan Beasiswa dari sekolahnya dan mengambil jurusan hukum..

Dia juga mengambil Jurusan Photografi karena Nari sangat menyukai dunia itu..

Nari melalui kehidupannya di Jepang dengan sangat berat..

Dia harus bekerja sambil melakukan kegiatan kuliah na..

Awal na Nari memang ingin menjadi seorang pengacara yang terkenal dan bisa membantu orang lain..

Tapi berjalannya waktu keinginan itu berputar 180°Nari lebih menekuni dunia photografi..

bisa di bilang ini karena biaya kulian jurusan hukum itu mahal..

Dn Nari memilih untuk menundah menjadi seorang pengacara..

Sampai suatu hari ada yang menawarinya sebagai Fotografer di studio Foto di Jepang..

Karena kesempatan yang bagus Nari melakukannya..

Ini tahun ke 5 Dia bekerja sebagai Fotografer..

Bosnya sudah mempercayakan proyek proyek besar kepadanya..

Misalnya Dia sudah banyak memotret Artis besar Jepang..

Mungkin menurut yang lain Nari masih anak bawang..

Tapi bakatnya mematahkan ucapan mereka..

Karena Nari bisa menunjukan kalo Nari bisa melakukannya..

Walaupun Nari harus melakukannya dengan meneruskan kuliah hukumnya tapi Dia bisa melakukannya..

Hatinya berdebar saat sampai di kota Dia di lahirkan..

Sudah 8 tahun lebih Dia tidak menginjakan kakinya ke tanah kelahirannya.. Yakni Korea..

Sesampainya di bandara Nari sudah d tunggu oleh bawahan Bosnya..

Nari akan mengurus kantor cabang di sini..

Awalnya Nari tidak ingin menerima tawaran dari Bosnya hanya saja Nari berhutang budi kepada Bosnya..

Karena kalo bukan karena Dia, Nari tidak akan menjadi sekarang ini..

" Nona Nari?.. Ucap seseorang d depanku.."

" iya saya Nari.. Anda tuan Do? Ucap Nari.."

Tuan Do bawahan Bosnya.. Dan yang mengurus kantor di Korea..

Tuan Do mengntarkan Nari ke apartemen yang sudah Kantor siapkan untuknya.. Memang tidak begitu besar tapi ini cukup untuk Nari..

" silakan anda istirahat.. Besok anda bisa mulai bekerja.. Dan ini kunci mobil anda.. Saya permisi.. Ucap tuan Do.."

" terimakasih taun Do.."

Nari merebahkan tubuhnya d sofa panjang yg menghadap TV..

Di apartemennya hanya ada 1 kamar tidur 1 kamar mandi d lantai atas..

Ruang tamu yang menjadi satu dengan ruang makan dan dapur..

Minimlis tapi cukup untuk seorang yang hidup sendiri..

Sejak hari dimana ginjalnya diambil tubuhnya memang tidak bisa seperti orang biasanya..

Harusnya tidak ada efek seperti itu hnya saja..

Tubuhnya tidak seperti dulu lagi..

Tapi Nari tidak pernah mengeluh dg rasa sakit yang biasanya datang dan pergi begitu saja..

Dia akan menahannya sendiri..

Pernah suatu hari Dia tetap melakukan pekerjaannya walau tahu kondisi tubuhnya tidak akan mampu untuk itu.. Tapi Dia terus memaksanya..

Dan berakhir di rumah sakit..

Nari mudah pusing dan kemudian pingsan saat Dia merasa lelah..

Kali ini Nari hanya ingin memejamkan matanya.. Dan tidak ingin mengingat hal yang membuat hatinya sakit..

Hari ini awal Nari melakukan pekerjaannya.. Dia sedang menunggu seseorang di sebuah Cafe..

" Nona Nari?.. Ucap seseorang yang baru datang.."

" iya saya Im Nari.. Silakan duduk.."

" terimakasih.. apa anda orang Korea? Mereka bilang orang Jepang..

" iya saya orang Korea.. Tapi saya tinggal di Jepang..

" ahh begitu.. Ohh ya saya belum mengenalkan diri.. Saya Sejin.. Kim Sejin...."

" oh iya salam kenal..

" karena saya mempunyai sedikit waktu bisa kita langsung membahasnya.. Maafkan saya lancang.. Ucap Sejin..

" tidak apapa.. Jadi saya hanya konfirmasikan kalo saya yang akn bertanggung jawab untuk pemotretan selanjutnya.. Ucap Nari.."

Mereka kemudian berbincang tentang pekerjaa.. Dn berakhir cepat.. Sejin memberikan jadwal yang akan Nari kerjakan.. Dan itu 2 hari lagi..

Setelah dari Cafe.. Nari kembali k kantor.. Dia sedang mengecek ulang berkas yang tadi di terimanya dari Sejin..

" Nona..

Itu tuan Do..

" masuklah taun Do..

" maaf saya menggangu anda.. Ini hasil foto sebelumnya.. Anda bisa mengeceknya..

" ohh iya tuan terima kasih..

Nari melihat lihat hasil jebretan yang dilakukan sebelumnya..

Sebenarnya Nari sedang memiliki kontrak dengan boygrup ternama di Korea yakni BTS.. Sejin yang Nari temui tadi adalah Managernya..

Sudah lama kantor Nari mengurus pemotretan BTS.. Nari di sini menggantikan Fotografer sebelumnya.. Karena Dia memilih kembali ke Jepang agar dekat dengan keluarganya.. Dan akhirnya aku yang menjadi umpan dan dilempar kesini..

Nari masih mempelajari konsep yang akan dilakukannya lusa..

Nari harus mendapatkan hasil yang bagus dari objeknya..

🍁🍁

Chapter 2

Di tempat lain..

Seorang pria baru bangun dari tidur singkatnya.. Hari ini jadwalnya kembali padat.. Seperti kemarin..

" oh hyung, aku sangat mengantuk.. Ucap pria itu..

" sudahlah Jiminie.. Buka mata kamu itu dan basuh dengan air biar segar.. Kau sudah cukup tua untuk merenggek seperti itu.. Ucap Sejin.."

Ya Dia Park Jimin.. Salah satu member BTS.. Usianya satu tahun lebih tua dari Im Nari..

Jimin berjalan kekamar mandi dan membasuh mukanya.. Dia tidur 2 jam sejak kemarin..

" kau benar benar menyedihkan Jiminie..

Jimin menatap ke kaca sosok dirinya.. Yang menurutnya menyedikan.. Bagaimana bisa menyedihkan Dia bahkan terkenal sekarang.. Menjadi Idol.. Dengan nama besarnya siapa yang tidak kenal Park Jimin.. BTS memang sedang di puncaknya dan itu membuat akhir akhir ini sangat sibuk.. Jadwalnya sangatlah padat..

Tapi bukan Jimin saja yang merasakan itu.. Tapi juga yang lain.. Member lainnya.. Seperti Kim Seokjin, Min Yoongi, Kim Namjoon, Jung Hoseok, Kim Taehyung dn terakhir Jeon Jungkook..

" apa kamu sudah siap?.. Sejin"

" oke hyung.. Jimin"

Mereka melanjutkan kegiatan mereka.. Walaupun sangat lelah tapi mereka harus melakukannya.. Besok member mendapat istirahat walaupun hanya 1 hari..

" ini minumlah.. Kau harus lebih menjaga tubuhmu.. Ibumu akan sangat marah saat tahu kamu melewatkan minum mu.. Ucap Taehyung.."

Taehyung yang lebih dekat dengan Jimin.. Walau Taehyung sedikit aneh tapi Dia anak yang baik menurut Jimin..

" aku bahkan sudah baik baik saja.. Jimin"

Sebenarnya kalaupun Jimin tidak menjadi artis Dia tidak akan hidup susah.. Karena keluarganya yang super kaya dan member terkaya d BTS..

Awalnya Ibu Jimin melarang untuk Dia menjadi seorang Idol.. Tapi Jimin ingin berusaha sendiri.. Tidak ingin di bilang anak mama..

Jimin adalah pewaris Park grup.. Karena Dia anak satu satunya di keluarga Park..

" sudah kau tinggal membuka tutupnya dan menelan isinya.. Taehyung"

Park Jimin itu orangnya baik sangat perhatian kepada member lain.. Dan paling dekat dengan Taehyung..

" hyung, aku minta minummu.. JK"

" ini habiskan.. Jimin"

Setelah memberikan minum untuk Jungkook, Jimin berjalan masuk kedalam Dorm mereka..

Keesokan harinya..

Nari sudah memulai pekerjaannya.. Hari ini ada sesi pemotretan yang harus di selesaikn hari ini juga.. Karena besok Nari akan melakukan pemotretan dengan BTS..

Suara kamera terdengar di seluruh ruangan.. Kilatan lampunya pun memperindah..

" oke.. Coba lakukan gaya yang lain.. Nari.."

Mereka menyelesaikn pemotretan mereka sampai pukul 8 malam.. Tapi Nari masih meneruskan pekerjaannya.. Mengecek hasil foto tadi..

" oh Tuhan.. Jangan sekarang..

Nari merasa pinggangnya sakit.. Terasa di tusuk 1000 jarum.. Dia menghentikan pekerjaanya dan mencari botol kecil yang selalu menemaninya beberapa tahun ini..

Nari mengambil satu butir obat dn segera menelannya.. Sesekali Nari merintih kesakitan.. Keringatnya membasahi keningnya.. Setelah beberapa saat rasa sakit Nari berkurang.. Dan Nari mengatur nafasnya sebelum melanjutkan pekerjaannya..

Hari ini Nari sedang mengatur set untuk foto BTS.. Mereka akan mulai pemotertannya pukul 8 pagi ini.. Dn mereka sudah bersiap..

Sebelum melakukan pemotretan Sejin mengenalkan Nari kepada para member kalo Nari yang akan mengambil foto hari ini..

" saya Im Nari.. mohon kerja samanya.. Nari.."

Para member membungkukkan tubuhnya lebih hormat..

Setelah berkenalan.. Nari mulai memegang kameranya dan mengambil gambar mereka.. Mereka terlihat sangat tampan.. Masih muda dan tekenal sampai penjuru dunia..

Waktu istirahat..

Jungkook mendekati Nari saat sedang sibuk melihat hasilnya..

" Noona.. Panggil Jungkook.."

" ya.. Bisa aku bantu..

" bisa saya melihat hasil yang tadi..

" boleh.. Ini aku juga sedang mengeceknya.. Tidak usah begitu formal.. Aku lebih suka kamu bicara seperti biasa.. Nari.."

" ohh maafkan aku..

Nari menunjukan hasil jebretannya kepada Jungkook..

" Noona masih muda sudah menjadi fotografer hebat.. JK.."

" ahh itu sudah hobiku.. Jadi melakukan apa yang menyenangkan untuk kita itu akan sangat muda untuk dilakukan.. Apalagi miliki niat.. Sepertimu, kau mendapatkan semua ini juga dari hobimu menyamyi kan?

Beberapa hari melakukan pemotretan bersama BTS membuatnya senang.. Mereka baik.. Dan mudah akrab kepada orang lain..

Banyak candaan yg mereka lontarkan untuk para staff..

Suasan pemotretan terasa menyenangkan karena mereka.. Nari pun mulai akrab dengan para member.. Nari bahkan bertukar nomor ponsel dengan para member..

" apa kamu sudah memiliki pacar Nari ssi.. Tanya Taehyung.."

" sayangnya aku belum memikirkan hal seperti itu..

" wahh benarkah Noona?.. JK"

" hmmm.. Aku ingin fokus dengan pekerjaanku dn studiku.. Menjalin komitmen itu membuat seseorang pusing.. Nari"

Dia terlihat manis dengan setelan yang di kenakannya.. Kulitnya putih.. Dengan rambut panjang yg d urai dn poni depan yang menutupi keningnya membuat telihat imut.. Ada satu lesung di pipi kanannya..

Jimin sedang memandang seorang yang meluluhkan hatinya beberapa hari ini.. Membuatnya terpesona.. Entah apa yang membuatnya tertarik kepada wanita itu tapi hati Jimin terasa tenang melihat senyumnya..

" apa yang kau lihat.. Jin"

" ahh tidak ada hyung.. Kenapa kau mengejutkanku.. Jimin"

" kau menyukainya?

" siapa? Dan apa?

" bukankah kamu sudah memiliki Aeri yg selalu ada untuk mu.. Jin"

" aku hanya berteman dengannya.. Dan aku menggangap nya seorang adeg untukku..

" sayangnya Aeri tdk seperti itu terhadapmu.. Jin"

" lalu aku harus bagaimana hyung? Aku benar tidak memiliki rasa dengannya.. Kita hanya teman.. Jimin"

" ya semoga Aeri mengerti hal itu..

Hari ini sesi pemotretan terakhir BTS.. dan semua berjalan lancar untuk pemotretan foto album Jaket mereka.. Mereka melakukan pemotertan hampir 1 minggu lamanya.. Karena bukan untuk album mereka tapi untuk album yang lain..

" terima kasih untuk kerja samanya.. Nari"

" Noona, lain kali kita bisa date kan?.. JK"

" kau berani mengajaknya date? Hoseok"

" memangnya kenapa? Noona juga tidak memiliki pasangankan? JK"

" ahh benar juga.. Lain kali ya.. Nari"

Walaupun sudah tidak melakukan pemotretan untuk BTS, Nari sesekali menerima pesan dari salah satu member.. Apalagi dengan Jungkook.. Dia itu memang menggenaskan.. Walaupun usianya 1 tahun lebih tua denganku.. Setidaknya aku memiliki teman..

Tapi kadang Nari tidak bisa membalasnya karena banyak pekerjaan yang menuntutnya untuk fokus..

Seperti untuk sekarang ini Dia di sibukan dengan mengecek hasil foto beberapa hari lalu dengan beberapa staff..

Nari memang pekerja keras.. Saat Dia bekerja, Nari akan lupa waktu..

Teleponnya berdering saat baru menyelesaikan tugasnya..

" ya Nari aa..

Terdengar seseorang berteriak di sambungan telpon itu.. Nari reflek menjauhkan ponsel dari telinganya..

" kenapa kamu tidak mengabariku saat datang ke Korea..

" kau ingin membuat telingaku sakit ChunHei..

Ya Dia Chun Hei sahabat Nari sejak masih sekolah.. Dari kecil mereka memang dekat.. Sampai suatu saat Nari memilih mengambil Beasiswanya ke Jepang membuat Chun Hei jauh dan jarang bertemu dengan Nari..

Walaupun di Jepang Nari dan Chun Hei tetap berkomunikasi.. Awalnya memang Nari sempat kehilangan kontaknya tapi Dia segera menemukannya..

Chun Hei orang pertama yang akan membantuku saat Nari masih di Korea dan Ibunya memperlakukan tidak adil kepadanya..

Chun Hei yang mengobati luka Nari saat Dia di pukul oleh Ibunya..

" maafkan aku.. Dari datang sampai sekarang aku selalu sibuk.. Nari"

" kau ini kawan seperti apa? Kau bahkan sudah hampir 2 minggu di sini dan kamu tidak menghubungiku..

" darimana kamu tahu?.. Nari"

" aku menghubungi temanmu di Jepang dn menanyakanmu..

" maafkan aku.. Apa kamu sibuk hari ini?.. Nari"

" tidak.. Aku akan pulang setelah mengajar..

Ini tahun ke 2 Chun Hei menjadi seorang Guru dan memang itu cita citanya sejak dulu.. Dia teman Nari yang aneh menurutnya.. Dengan nilai akademi seperti jauh dari Nari tapi Dia bisa menjadi Guru dengan tekatnya.. Dia mengajar sastra di sekolahan tingkat dasar..

" datanglah ke apartemenku nanti malam.. Aku akan kabari alamatnya melalui pesan.. Nari.."

" iya.. Aku menunggunya.. Aku ingin sekali bertemu denganmu.. Chun Hei.."

Malamnya..

Nari pulang cepat dari biasanya.. Kalo biasanya Dia akan pulang pukul 10 atau bisa lebih.. Hari ini Dia berencan untuk makan malam bersama temannya d apartemennya..

" kamu bahkan tinggal tak jauh dari tempatku tinggal.. Kenapa kamu jahat sekali.. Chun Hei.."

" kamu bilang dekat? Ini lumayan jauh Chun Hei aa.. Nari"

" jauh mana dengan Jepang ke sini..

" ohh baiklah bagaimana menurutmu saja.. Nari"

" aku sangat merindukanmu.. Aku hanya bisa melihatmu melalui ponselku saja.. Ahh ya apa kamu sudah melihat Ibumu?.. Chun Hei"

" belum.. Aku saja tidak pernah dengar kabarnya.. Nari"

" sejak kejadian itu aku juga tidak pernah bertemu dengannya.. Mungkin Dia bersama pria itu sekarang..

" sudahlah jangan membahasnya.. Aku sangat lapar..

" ohh ya ini aku sudah buatkan makanan kesukaanmu.. Makanlah..

" Chun Hei aa..... Nari"

" sudah makan dan diamlah.. Chun Hei"

Kebetulan hari ini weekend Chun Hei bisa bermalam di apartemen Nari..

Mereka membicarakan banyak hal.. Karena memang sangat lama tidak bertemu langsung..

🍁🍁🍁