Sistem Kekayaan : Pengembalian
[Chapter 01.]
[Sistem Kekayaan : Pengembalian.]
[Silahkan Dibaca.]
Negara Red Star, Kota Arsna.
Rintikan hujan terus-menerus turun membasahi jalanan. Perlahan-lahan hujan semakin deras membuat seorang pemuda basah kuyup.
Pemuda itu berjalan dengan langkah berat, pakaian yang sobek seperti gelandangan. Rambut berwarna coklat, iris mata berwarna merah cerah terlihat.
Pemuda itu memiliki tatapan tak berdaya, air mata turun namun ditutupi oleh air hujan. Dirinya berjalan dan seketika terjatuh di jalan.
Brukkk.
“Aku benar-benar tidak tahu harus hidup bagaimana? Entah di Dunia sebelumnya dan di Dunia ini sama saja.”
Pemuda itu ialah Ryu Adam. Dirinya adalah orang yang bertransmigrasi dari Bumi menuju ke Red Star. Dunia modern paralel yang bergantung kepada uang dan fisik.
Memang sekilas sama, akan tetapi Bumi yang terpenting adalah uang saja. Sementara itu, di Red Star. Uang dan kekuatan fisik yang berbicara.
Ryu di pindahkan ke tubuh yang memiliki nama sama dengannya. Namun, tubuh itu juga sama dengan dirinya sebelumnya, yaitu hanya seonggok sampah Dunia.
“Bjingn, apakah aku akan sia-sia saja di Dunia ini.” Ryu berteriak dengan kesal. Dia benar-benar sudah lelah akan hidupnya tersebut.
Kedua tangan mengepal dan Ryu bangkit dari terbaringnya. Dirinya menatap ke depan dengan tajam dan penuh akan ketegasan emosi.
“Lihat saja, aku akan berdiri puncak suatu hari nanti.”
Boooommmm.
Tepat ucapan Ryu keluar. Sebuah petir menyambar dirinya. Ryu kembali terbaring, akan tetapi dia masih sadar karena fisik di Dunia ini melebihi dari orang-orang biasa.
‘Urhhh, tubuhku tidak bisa bergerak. Petir sialn.’ Ryu mengutuk petir namun karena hal itu. Gemuruh petir menjadi berkumpul dan menyambar kembali ke Ryu.
Boom Boom Boom Boom Boom Boooommm.
Enam sambaran petir mengenai Ryu, membuat pemuda tersebut terlihat menghitam. Akhirnya dirinya tidak sadarkan diri di jalan.
***
Pagi Hari, Ryu terbangun dan mendapati dirinya terbaring di jalan. Dia duduk dan melihat ke sekelilingnya. Namun, dirinya tidak menemukan seseorang karena masih terlalu pagi.
“Sambaran petir benar-benar mengerikan... Dunia ini, fisik benar-benar kebutuhan tinggi...” Ryu bergumam pelan, lalu berdiri namun segera terduduk kembali ketika merasakan kepalanya berdenyut.
“Urhhhh.” Ryu menahan rasa sakit di kepalanya. Dia terus menahan sampai akhirnya sebuah suara mekanik keluar dari kepalanya.
[Ding!]
[Sistem Kekayaan : Pengembalian, ingin melakukan penyatuan dengan Host.]
[Apakah Host menerimanya?.]
Ryu tercengang dengan apa yang dilihatnya sekarang. Sebuah tabel dengan tulisan undangan penyatuan sistem dalam tubuh muncul.
“Sistem? Apakah ini cheatku?” Ryu tidak mendapatkan respon dan mengklik Ya. Dirinya setuju akan penyatuan sistem.
[Penyatuan selesai.]
[Terimakasih.]
[Fitur yang tersedia.]
[Status.]
[Pengembalian/Penukaran.]
[Lv 1.]
“Hah, apakah tidak ada penjelasan tentang sistem?” Ryu bingung, akan tetapi sebagai penduduk Bumi sebelumnya, dia mengerti cara mengoperasikan teknologi walaupun dirinya hanya orang miskin.
Ryu mengklik Status. Kemudian tampilah status miliknya sekarang.
[Status.]
[- Nama : Ryu Adam.]
[- Umur : 19 Tahun.]
[- Uang : Rp.5.]
[- Fisik : -20.]
(Note : Uangnya kubuat sama dengan RL, akan tetapi nilainya berbeda nantinya.)
Ryu terkejut melihat fisiknya adalah minus. Kemudian dia melihat kekayaan miliknya dan benar itu hanya lima rupiah saja. Dirinya kemudian menutup tombol status.
Ryu kemudian mengklik bagian pengembalian/penukaran.
[Pengembalian.]
[Uang : Rp.5.]
[Uang Habis : Rp.0.]
[Pengembalian : 2x Uang Habis.]
[Refresh : 24 Jam.]
[Batas pengembalian : 5 kali.]
[Penukaran.]
[Fisik : Rp.100. uang Habis.]
Ryu mengangguk paham akan sistemnya. Dia kemudian berusaha berjalan dan mencoba. Apakah sistemnya benar-benar berfungsi atau tidak.
***
Daerah kumuh, Gang kota Arsna.
Ryu berjalan tertatih-tatih. Dirinya menatap sekitar dan menemukan gelandangan yang dia cari. Sudut mulutnya terangkat dan berjalan ke arah gelandangan tersebut.
Ryu mengeluarkan lima rupiah miliknya. Dia berjudi kali ini, apakah sistem bekerja atau tidak. Dirinya memberikan lima rupiah kepada gelandangan tersebut.
Kling
Suara koin menabrak kaleng. Gelandangan sedikit terkejut, lalu menatap ke arah Ryu dan mengerutkan keningnya.
“Terimakasih nak, tapi apakah kamu yakin?”
Ryu mengangguk, gelandangan itu tersenyum dan bersyukur. Dirinya berkata, “Terimakasih Nak.”
“Tenang saja, paman. Kalau begitu aku akan pergi dulu.” Ryu tidak menunggu jawaban dari gelandangan. Dirinya beranjak pergi menuju ke suatu tempat.
***
Ryu tiba di lapangan dekat sungai. Dia duduk disana sambil mengecek hasilnya.
[Pengembalian.]
[Uang : Rp.0.]
[Pengembalian : Rp.10. (Ambil.)]
[Refresh : 23 Jam.]
[Batas pengembalian : 4 kali.]
[Penukaran.]
[Fisik.5x : Rp.100.]
Ryu melebarkan matanya. Seluruhnya berubah bahkan ada yang menghilang. Namun, dia fokus ke tombol ambil.
Ryu mengklik dan muncul dua koin perak tepat ditangannya. Hal itu membuat dia tersenyum dan yakin bahwa sistem benar-benar nyata.
“Dengan ini, aku akan berdiri di puncak dan mengubah seluruh tatanan dunia ini.”
Ryu bersumpah pada dirinya sendiri. Dia tidak ingin ada gelandangan dan pengangguran suatu hari nanti.
“Aku harus bergerak.” Ryu kembali menyusuri jalan, dia menemukan seorang Gelandangan wanita. Ryu memberikan sepuluh rupiah tersebut.
“Apakah kamu yakin, nak?” Ryu mengangguk dan pergi dari tempat itu. Dia mengambil kembali uangnya yang telah berubah menjadi 20 rupiah.
Ryu menyusuri gang-gang kembali dan memberikan 10 rupiah kepada dua gelandangan. Ryu sekarang memiliki uang 40 rupiah.
Ryu melihat hari sudah mulai malam. Dia perlu membeli pakaian biasa, setelannya harus normal agar dapat makan di sebuah kedai murah.
***
Ryu berjalan menuju ke arah toko pakaian. Dirinya perlu mengganti pakaian miliknya.
Tiba di toko, dia masuk. Toko itu tidak mempermasalahkan berada di kelas apa seseorang itu, mereka terpenting adalah uang.
Ryu memilih dua pakaian hitam polos, dua celana pendek biasa. Kemudian, dia berjalan ke arah kasir dan membayarnya dengan total keseluruhan 20 Rupiah.
Ryu membayar dan berlalu pergi. Dia berjalan menuju ke arah pemandian umum atau biasa di sebut Onsen.
***
Ryu mengecek dan mengetahui uangnya hanya tersisa 20 Rupiah. Dia berpikir bahwa sayang jika langsung di ambil.
Ryu tiba di pemandian air panas. Dia masuk, banyak orang menatapnya dengan tatapan jijik. Namun, dirinya mengabaikan hal itu dan pergi ke pemilik pemandian.
Ryu membayar 20 Rupiah untuk kamar mandi pribadi, pemilik tidak masalah terpenting adalah mempunyai uang walaupun tubuh buruk.
Ryu berjalan dan menemukan tempat untuk dirinya mandi. Dia masuk dan melihat bahwa pemandian air panas benar-benar sederhana.
Ryu masuk dan duduk di dekat pemanasan. Kemudian, dia turun ke arah bak mandi. Seketika dirinya merasakan ketenangan dan kenyamanan.
“Air panas memang nyaman.”
Ryu terus menikmati sampai akhirnya dia keluar dari kamar mandi. Sekarang, dirinya terlihat lebih terawat. Tubuhnya yang tertutup lumpur menghilang, pemuda ini mulai terlihat ketampanan miliknya.
“Selepas ini, mencari penginapan atau hotel.”
Ryu menarik 80 Rupiah miliknya, dia keluar dari pemandian air panas. Seluruh orang menatapnya dengan terkejut, benar-benar emas yang bersembunyi di lumpur.
Ryu mengabaikan tatapan semua orang. Dia keluar dan membuang kantong kresek berisi pakaian bekas miliknya.
“Sekarang, aku Ryu Adam. Waktunya kisahku dimulai.” Ryu berkata dengan penuh percaya diri, dia melangkah pergi menuju ke suatu tempat.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.
[Chapter 02.]
[Jack Santa.]
[Silahkan Dibaca.]
Hotel Marina, sebuah hotel yang memiliki lantai 5. Bangunan yang di beri label terbaik untuk kalangan atas maupun bawah, hal itu karena pelayan yang ramah dan lingkungan yang sangat strategis dan nyaman.
Di pintu masuk Hotel Marina, terlihat sosok pemuda yang tak lain Ryu Adam tengah memandang hotel tersebut.
Ryu tersenyum tipis, kemudian masuk ke dalam hotel dengan tatapan datar dan dingin. Banyak tatapan mengarah kepadanya, tetapi hal itu diabaikan oleh dirinya.
Ryu berjalan ke arah resepsionis dan bertanya, “Apakah masih ada kamar kosong?”
Resepsionis sedikit linglung, tetapi segera sadar dan menggelengkan kepalanya. Dia menatap ke arah Ryu, sambil berkata, “Ada, Tuan. Ruang normal : 30 Rupiah, Ruang VIP : 60 Rupiah, Ruang VIP Super : 80 Rupiah. Semua itu persatu malam Tuan.”
Ryu mengerutkan keningnya, baginya dulu itu mahal tapi sekarang tidak sama sekali. Dia mengambil 80 Rupiah miliknya dan berkata, “Super VIP.”
Ledakan dalam hati para pengunjung, mereka menatap Ryu dengan tatapan terkejut. Super VIP? Ruangan yang paling tertinggi di sewa oleh seseorang dengan tampang normal. Hal itu menjadi heboh dalam sekejap.
Ryu tidak peduli, dirinya menatap ke arah resepsionis yang linglung. Dia kemudian bertanya dengan nada dingin. “Kenapa? Apakah tidak boleh?”
Resepsionis segera kembali sadar, ia dengan cepat mengeluarkan kunci yang berlabel ‘Super’ ke arah Ryu. “Maaf, Tuan... Ini adalah kuncinya, untuk ruangan Super Vip ada di lantai lima. Jika, ada sesuatu yang ingin di bantu, tekan tombol yang memiliki warna hijau di sana.”
Ryu mengangguk dan berjalan ke arah lift. Tetapi, di saat dirinya akan beranjak pergi dari tempat resepsionis. Seorang pria dengan tubuh kekar muncul di depannya, tatapan pria itu tajam dan dingin.
Ryu yang melihat pria itu, tidak merasakan takut sama sekali. Dia membalas tatapan tajam tersebut dan berkata, “Minggir, Pak Tua. Jangan menghalangi jalanku.”
Pria itu sedikit terkejut, ia sedikit menyeringai ketika mendengar ucapan dari Ryu tersebut. Tatapannya menjadi lebih tajam dan membalas perkataan pemuda di depannya. “Jika, aku tidak menyingkir, memangnya kenapa?”
Seluruh orang yang berada di tempat itu menatap bentrokan tersebut, mereka berhenti dan memperhatikan konfrontasi antara Ryu dan pria tersebut.
Namun, salah satu dari orang-orang ada yang mengenal pria itu. “Dia... Jack Santa. Petarung jalanan yang memiliki gelar ‘Tangan besi’ pernah dikatakan, ia setara dengan Tian Mao.”
Berbagai orang mulai berkomentar dengan nasib Ryu yang buruk, tetapi beberapa orang sedikit yakin bahwa Ryu bisa mengatasi orang yang bernama Jack tersebut.
Ryu memandang ke arah Jack, dirinya baru mengetahui bahwa orang di depannya sungguh terkenal. Sudut mulutnya naik, seringai kejam miliknya muncul.
[Selamat, Tuan telah menghabiskan batas pertukaran.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Hadiah.]
[Hadiah terbuka.]
[Selamat, Fisik Tuan naik menjadi 0.]
[Selamat, Tuan mendapatkan uang 40 Rupiah.]
[Total uang : 200 Rupiah.]
Ryu sedikit terkejut, tetapi ia merasakan bahwa beberapa tulang miliknya bergetar dan tubuhnya menjadi semakin bugar. Dia merasa gerakan miliknya semakin lincah dan ringan.
Ryu menatap ke depan, ia menukar 100 Rupiah untuk fisik lima kali. Dia merasakan sesuatu yang menyegarkan membuat tubuhnya berisi.
Jack menatap ke arah Ryu dengan aneh sekarang. Dia merasa bahwa pemuda di depannya berubah sekilas. Namun, hal itu ia abaikan dan bertanya dengan nada ringan.
“Kenapa kau diam, bocah? Apakah kau ketakutan ketika mendengar namaku, Hah?” Ryu mendengar hal itu menatap datar ke arah Jack, kemudian ia menjawab dengan ringan.
“Jujur aku mencari cara bagaimana menyingkirkanmu dari hadapanku, Pak Tua.” Jack menyeringai, kemudian ia melesatkan pukulan miliknya ke arah Ryu.
Melihat hal itu, Ryu menyilangkan kedua tangannya dan terpukul tepat tangannya tersebut.
“Bughh..” Jack sedikit terkejut, ia tidak menyangka Ryu dapat merespons serangan kejutan miliknya. Dirinya menduga bahwa Ryu bukan orang biasa.
Ryu yang menahan pukulan tersebut menatap dengan tajam ke arah Jack, ia juga merasakan pukulan besi tersebut. Dia mengakui bahwa pukulan itu benar-benar keras, beruntung fisiknya naik sebelum serangan tersebut.
‘Serangannya sangat kuat, layak diakui petarung jalanan terkuat.’ Ryu mengapresiasi musuhnya, ia menatap ke arah Jack. Kemudian, dia mengayunkan pukulan miliknya dengan keras.
“Wushh...Bughh..” Jack sudah menyadari serangan itu, dia menahan serangan Ryu. Jantungnya berdebar ketika merasakan pukulan yang kuat tersebut, ia tanpa sadar tergeser ke belakang sedikit.
Dua-duanya imbang, hal itu membuat penonton terkejut. Ryu dan Jack saling memandang, kemudian Jack berkata dengan nada dingin. “Kutunggu kau, di Ring Jalanan.”
Jack berjalan menuju resepsionis. Tujuannya hanya mengetes, seberapa kuat Ryu. Entah itu kenapa, firasatnya mengatakan bahwa pemuda itu akan mengguncang Dunia.
“Oh, kau belum menyebutkan namamu, bocah?” Jack berhenti dan berbalik menatap Ryu sambil bertanya.
Ryu yang mendengar itu, ia berbalik dan berjalan ke arah lift, sambil menjawab dengan nada dingin. “Ryu Adam.”
Jack mendengar nama Ryu, ia menyeringai dan berbalik memesan sebuah kamar Vip. Para penonton mulai menjalankan aktivitas mereka masing-masing kembali, tetapi ada beberapa orang yang masih membicarakan konfrontasi antara Jack dan Ryu.
“Pemuda itu benar-benar mendorong Jack, bukan?” orang1 bertanya dengan terkejut.
“Ya, tapi kemungkinan Jack menahan diri. Bagaimanapun juga, ia petarung jalanan yang kuat. Tidak mungkin, sembarangan memukul orang dengan kekuatan penuh, kemungkinan dirinya menahan besar.” Orang2 berspekulasi.
Berbagai kerumunan membahas pertarungan tersebut, sedangkan Jack yang sudah memesan kamarnya, ia pergi menuju ke tempat lift menuju ke lantai empat.
“Menarik, sepertinya Ring Jalanan akan hidup kembali.” Jack benar-benar tidak sabar menanti pertandingan nantinya.
***
Ryu yang sudah tiba di kamar miliknya, ia sedikit terkejut dengan kamar yang begitu mewah. Dirinya tersenyum dan berkata, “Memang layak untuk Super Vip.”
Ryu kemudian berjalan ke arah kamar mandi, dirinya melepaskan pakaian miliknya dan membersihkan tubuhnya. Ryu menatap ke arah tangannya, ia sedikit mengerutkan keningnya.
“Bekas pukulan itu masih ada. Jack Santa, benar-benar kuat.” Ryu benar-benar tidak menyangka bahwa tangannya terdapat lebam hitam akibat pukulan dari Jack tadi.
Ryu selesai mandi, ia kemudian mengerikan tubuhnya dan mulai membalut tangannya yang terluka dengan perban. Dia juga baru menyadari bahwa tubuhnya mulai terbentuk menjadi lebih baik.
Ryu kemudian mengingat perkataan Jack. “Ring jalanan? Sepertinya aku perlu mencari informasi terlebih dahulu. Aku hanya tahu secara kasar, tetapi belum keseluruhan.”
Ryu kemudian mencari sesuatu di sakunya, ia mengerutkan keningnya dan menghela nafas panjang. “Sial, aku lupa bahwa tidak memiliki Handphone.”
Ryu menatap ke arah luar jendela yang menunjukkan Malam yang panjang. “Sepertinya besok, aku harus beli beberapa hal.”
Ryu berjalan ke arah tempat tidur, di saat ia tiba di sana. Dirinya mendengar suara pintu terbuka, dia berbalik dan menatap ke arah pintu.
Ryu mengerutkan keningnya, ketika melihat seorang perempuan cantik dengan pakaian menggoda. Rambut emas panjang dan tubuh yang begitu indah.
“Siapa kamu?” Ryu langsung bertanya, ia tidak peduli dengan perempuan cantik di depannya. Baginya perempuan adalah Ular yang paling berbahaya.
“Aku akan melayanimu untuk malam ini, Tuan.” Ryu sedikit mengerutkan keningnya, ia tidak paham dengan maksud perempuan tersebut. Kemudian, dirinya berpikir sebentar dan melebarkan matanya ketika mengetahui maksud dari perempuan itu.
“Maksudmu...”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.