SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Merubah Kehidupan Dengan System

Merubah Kehidupan Dengan System

Prolog

...°°°°°°°°°°...

SMA Negeri 1 Jakarta

Senin, 4 Jul 2020

Sore hari mentari memekakkan badan, Terdapat siswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran dia adalah Rahmat Maskara.

Rahmat hanyalah siswa berbakat seperti lainnya dia adalah siswa yang mendapatkan beasiswa kurang mampu keseharian setelah pulang sekolah dia hanya berkerja di Happy Mart sebagai kasir.

Wajahnya bisa dibilang lumayan tampan dan badannya yang ideal menjadi favorit para perempuan tapi dia tak memperdulikan itu.

[ Rahmat Maskara ]

Dia hanya mempunyai neneknya dikampung, orang tuanya meninggal akibat kecelakaan pas dia kecil sehingga dia dirawat oleh neneknya.

Sore hari bel pulang sekolah akhirnya berbunyi para murid meninggalkan kelas.

"Hahh... Ke Happy Mart sudah waktunya ganti shift" Rahmat menghela nafas dan pergi meninggalkan kelas

Dia menyusuri lorong demi lorong, namun ada perempuan yang mengagetkanku.

"Dorr... Rahmat, Ntar malem abis kerja aku kerumah mu ya♥"

Ternyata yang mengangetkan Rahmat adalah guru wanita cantik, Dia adalah Desi Ananda Guru perawakannya yang cantik semacam onne-san membuatnya populer tapi dijuga dikenal guru yang tegas atau bisa dibilang galak tetapi itu hilang jika didepan Rahmat

Dia sangat perhatian sekali dengan Rahmat yang tinggal sendiri entah hanya perasaan Rahmat saja dia dekat sekali denganku, dia juga tau kalau aku suka kekurangan uang dia sering membantuku tapi karena aku tidak enak makanya ku tolak.

"Kenapa bengong" Bu Desi yang melambaikan tangan di wajahku

"Tapi aku harus bekerja" Rahmat yang menanggapi itu.

"Tak apa, Aku tunggu seperti biasa, aku buatkan makan malam jadi jangan makan diluar" Desi yang menunjuk kearah ku sambil memamerkan kunci kost an ku

Tah kenapa kunci cadangan itu jatuh ke tangan Bu desi membuat Rahmat bingung, Berkat kunci itu dia bisa masuk kerumah Rahmat.

"Hah...Terserah sensei dah" Rahmat yang menghela nafas hendak pergi namun tangan nya ditarik oleh Bu Desi

"Hati-hati" Bu Desi mengucap itu dengan cemas entah kenapa perasaanya seperti tidak enak.

"Ya aku pergi dulu ya" Rahmat langsung pergi ke Happy Mart

Sore hari di Happy Mart

Rahmat datang langsung keruang staf untuk menganti pakaiannya dan langsung menuju meja kasir.

"Kerja bagus" Rahmat kepejaga kasir.

"Rahmat, sudah ganti shift ya" Pria tersebut

"Ya, sekarang giliran ku Putra"

"ya sudah aku pulang dulu deh" putra yang pergi keruang staf

...°°°°°°°°°°...

Malam Hari Jam 11:00

Ini adalah jam ini adalah jam tutupnya Happy Mart, aku pun beberes dan menutup Happy Mart tersebut bersama Manajer tersebut.

"Kerja bagus Rahmat" Pak manager

"Ya pak Anwar"

Pak Anwar ini baik orangnya menerima ku bekerja disini sampai jam 11 biasa pelajar hanya boleh bekerja sampai jam 9.

Setelah menyapa pak anwar aku langsung balik ke rumah menelusuri pertokoan, gang gang.

Namun ada teriakan yang memekakkan gendang telinga Rahmat, dia pun menyusuri suara tersebut alangkah terkejutnya dia mendapatkan 1 perempuan dan 3 laki laki yang sedang menarik narik tangan wanita perempuan tersebut

Di gang jalan yang sepi gelap Rahmat bingung ingin menyelamatkan tapi ragu ingin ditinggal tapi kasian, dia sudah memutuskan untuk menolong wanita itu.

"Woi berhenti beraninya sama perempuan" Rahmat yang keluar

"Wah wah wah ada yang mau jadi pahlawan nih"

"Anak kecil jangan ikut campur lo"

"Tau Lo ntar kita bogem baru tau"

mereka yang mulai meledek Rahmat

"Anjing menggonggong banyak bacod" Rahmat yang meledek mereka balik

"Kurang ajar nih anak, kalian berdua serang mereka" pria 1

"baik" Pria 2 dan 3

mereka mulai maju dan meyerang secara bersamaan namun itu bisa diatasi oleh Rahmat.

**Brukk....

Brukk**....

Pertarungan itu dimenangkan Rahmat

"Cih..dasar gk berguna lawan anak kecil aja kalah" pria 1 itu mulai maju mendekati Rahmat dan terjadi pertarungan sengit pria 1 itu bisa beladiri

Namun Rahmat bisa mengatasi itu tepisan tangan kaki pukulan jauh pendek dia peragakan.

Brukk....

Pria 1 tersebut terkena pukulan di wajah dan pingsan, namun akibat pertarungan itu membuat Rahmat ngos-ngosan sehingga membuatnya lengah

Pria 3 tiba tiba bangun mengambil balok kayu dan memukul kearah kepalaku

"Awasss" Teriak wanita itu yang menyaksikan pertarungan

Brukk....

Balok kayu menghantam kepala Rahmat membuat darah keluar dari kepalanya tapi dia masih tersadar dan membalikkan badannya memukul rahang pria 3 dengan keras sehingga membuat rahangnya retak.

Darah keluar dari kepala Rahmat membuat kesadarannya kabur.

"Polisi dan ambulan akan menuju kemari bertahan lah" wanita itu dengan panik

namun Rahmat yang tidak bisa menahan akhirnya menutup matanya dan Hitam

Mendapatkan System

...°°°°°°°°°°...

Malam Hari Pukul 11:30

Sebuah rumah sewa yang bisa dibilang kecil terdapat wanita yang sedang mencemaskan sesuatu

"Kok Rahmat belum pulang pulang ya" Desi yang sedang cemas sambil meletakkan makanan.

[ Desi Ananda ]

Desi dengan cemasnya mondar-mandir memikirkan Rahmat namun.

Kringgg....

Handphone nya berbunyi dia dengan segera mengangkatnya.

"Hallo apa ini dengan keluarga Rahmat Maskara" Pria yang menelpon tersebut.

"Ya itu benar, ada apa ya dengan Rahmat" Desi dengan gelisah.

"Kami dari kepolisian mengabarkan bahwa orang yang bernama Rahmat sedang dirumah sakit untuk info lebih lanjut harap ke rumah sakit Grave Treatment"

Desi yang mendengar itu seketika jantungnya jeda beberapa saat.

"Ya pak saya akan kesana segera" Desi langsung menutup teleponnya dan pergi ke Rumah sakit Grave Treatment menggunakan mobil.

...°°°°°°°°°°...

Diruang UGD terdapat pria yang sedang terbaring dan dokter suster yang menanganinya.

"Akh...untung saja pasien ini cepat dibawa kemari kalau tidak bisa kehilangan nyawanya ini, masih muda pula" Dokter yang menyeka keringatnya.

"Suster ini langsung dibawa keruang rawat"

"Baik dokter"

Suster dan dokter pun keluar dari ruang UGD, suster langsung membawa pasien tersebut keruang rawat namun dokter menemui kedua polisi yang membawa pasien tersebut dan menjelaskan keadaannya.

"Pak polisi pasien sudah tidak apa apa untung saja dia cepat dibawa kemari kalau tidak bisa lewat dia, apa sudah dihubungi keluarganya" Dokter yang mulai menjelaskan

"Sudah dok, keluarga sebentar lagi kesini kami akan menunggu keluarga dan menjelaskan apa yang terjadi padanya" polisi 1 tersebut.

...°°°°°°°°°°°...

Desi menyetirkan mobilnya mengebut kecepatan tinggi

'Semoga kamu gak kenapa kenapa

Tak selang beberapa saat Desi sampai di rumah sakit dan langsung menuju ke resepsionis.

"Pasien Rahmat Maskara" Desi dengan terburu buru

"Sebentar saya cari dulu" Resepsionis

"Pasien Tersebut ada di Ruang rawat melati 3" Resepsionis menunjuk kelorong tersebut

"Makasih" Desi langsung lari kearah yang ditunjuk oleh resepsionis

Dia berlari dan melihat dua polisi yang sedang berjaga di depan kamar.

"Keluarga Rahmat" Polisi 1 menanyakan

"Ya benar, apa bapak tadi yang menelepon" Desi dengan cemas.

"Tidak usah cemas, Rahmat sudah tidak apa apa" polisi 2

Desi yang mendengar itu langsung lega kemudian kedua polisi tersebut menjelaskan kejadian yang menimpa Rahmat berdasarkan bukti bukti dan saksi yang ada, Desi yang mendengar itu shok.

Setelah menjelaskan polisi tersebut pergi untuk menangani kasus perkara ini karena sudah dilaporkan oleh Desi.

Desi langsung masuk dia melihat Rahmat dahinya dibalut perban, Desi meneteskan air matanya ketika melihat itu dia tak kuasa menahan tangis.

...°°°°°°°°°°...

Kembali ke Rahmat kini ia berada dikegelapan mutlak kemana pun dia melangkah hanya kegelapan yang ada.

"hallo apa ada orang disini" Teriak Rahmat dengan keras

Rahmat berpikir dia sudah mati akibat pukulan itu dia menyesal karena belum selesai membaca komik System favoritnya, Namun tiba-tiba bola cahaya datang dengan kecepatan tinggi dia langsung masuk kedalam kepala Rahmat.

Pandangannya menjadi putih setelah dimasuki bola cahaya tersebut, dia terbangun merasakan kepala dan tangannya sakit.

[ Ding! menyembuhkan master ]

[ Ding! penyembuhan berhasil, selamat pagi master ]

Rahmat mendengar itu langsung kaget dan berteriak

"Aaaa

Teriaknya menyebabkan Bu Desi terbangun dari tidur..

"Hmm" Bu Desi yang melihat Rahmat sudah sadar langsung memeluknya.

"Hiks...Hiks...Hiks"

"Bu Desi" Rahmat yang memanggil coba untuk melepaskan namun bukannya dilepaskan malah makin erat.

"Hiks...ku kira kamu.."

Rahmat yang mendengar itu langsung membalas pelukan Bu Desi yang membuatnya kaget tapi senang.

'Apa tadi aku halu ya kayak ada berbicara kayak System begitu.

N/A: (') Berarti berbicara dalam pikirannya.