Prolog

Hari ini aku akan bercerita tentang kehidupan ku. Apakah kalian akan mendengarkannya jika aku benar-benar akan mengatakannya?

Apa kalian akan mulai bertanya-tanya bagaimana aku sebenarnya hidup?

kalian harus tau, disini aku sangat menyayanginya. Aku tak pernah membencinya bahkan aku menyayanginya melebihi hidupku sendiri.

Disini aku hanya menceritakan kehidupan ku yang sesaat saja, jika aku menceritakan semuanya akan terasa membosankan, benar kan?

Mari berimajinasi bersama-sama memasuki lorong waktuku yang rumit ini. Jangan terlalu percaya dengan tulisan ini, kalian tau kan ini hanya tulisan yang ditulis oleh orang mati.

Coba pikirkan lagi apakah kalian benar-benar ingin tetap disini dan mulai menikmati isi cerita ini?

Maafkan aku jika aku banyak bertanya. Aku hanya tak ingin kalian semua kecewa dengan apa yang akan kalian baca setelah ini.

Sebenarnya memasuki lorong waktu ini adalah hal yang paling tak kusukai, mulai menjelajahi masa lalu dan kembali lagi pada masa yang sekarang. Kalian tau masa laluku bukanlah hal yang pantas untuk aku banggakan.

Aku berharap bisa merubahnya kembali tapi apalah daya, itu adalah masa lalu yang tak akan pernah bisa ku ubah.

Melebihi apapun aku sangat berterima kasih kepada kalian semua yang sudah mau membuka cerita ini.

[Gerbang dialog segera ku tutup. Selamat memasuki lorong waktuku teman-teman ]

-James Felix-

Halaman [ 01 ]

༺★彡•ANAK YANG NAKAL•ッ࿐༻

Rambutnya terlihat sangat rapi, disisir pinggir mengikuti gaya yang sedang kekinian. Dengan wajah tirus, bentuk hidung, dan mata yang sangat sempurna. Dia tampak menonjol dan terlihat sangat cemerlang diantara para anak lain seusianya. Warna matanya yang coklat, dengan giginya yang tersusun rapi. Dia terlihat sangat bersinar.

Tidakkah dia sangat tampan?

Ketika dia berjalan santai di koridor sekolahnya, beberapa pasang mata perempuan menatapnya seakan dia adalah dewa yang harus dipuja.

"Lihatlah James dia sangat tampan seperti seorang dewa, bukan?!" 

Meskipun beberapa anak perempuan yang membicarakan James berbisik, tapi itu masih terdengar jelas ditelinga nya, seketika itu postur berjalanya berubah menjadi lebih tegap, bibirnya memamerkan senyuman yang puas.

Setelah seharian beraktivitas di sekolah, tetap saja rambut nya yang licin oleh minyak rambut itu masih terlihat rapi. Berjalan menyusuri koridor menuju ke gerbang sekolah adalah bagian dari berakhirnya sekolah kesukaannya yang dia nantikan setiap harinya. Bagaimana tidak, pujian-pujian yang ditunjukkan kepadanya memuncak di koridor itu. Anak-anak perempuan terlihat lebih ekspresif dan dengan cueknya berteriak-teriak memuji James.

James Felix menjadi anak yang sangat dipuja di sekolah, karena tak hanya cerdas, dia juga sangat tampan, apalagi dia berasal dari keluarga terpandang di Bandung. Umurnya sekarang baru sembilan tahun, tapi tubuhnya cukup bagus untuk anak seusianya. Dia anak bermuka dua, jika seseorang belum mengenalnya dia akan bersikap dingin dan acuh tak acuh, tapi lain halnya jika orang tersebut sudah dekat dengannya dia akan menunjukkan sifatnya yang sebenernya yaitu humoris dan jahil.

༺♡彡TO BE CONTINUED彡♡༻