Sang Jenius Yang Dibuang
Eiakkk Eiakkk
Terdengar suara tangis bayi didalam ruangan
" Selamat Tuan... Anda memiliki 2 putra yang tampan dan sehat "
Ucap salah tabib yang menggendong kedua bayi tersebut
Lin Lang yang mendengar perkataan tabib tersebut wajahnya menjadi murung dia melihat kedua bayinya tersebut
Lalu bertanya kepada sang Tabib
" Tabib... Yang manakah dari kedua putra ku yang paling sehat dan memiliki potensi "
Perkataan Lin Lang sangat mengejutkan sang tabib
Tapi sang Tabib sadar bahwa dia hanyalah seseorang manusia biasa sedangkan Lin Lang adalah seorang kultivasi
Tabib pun menjawab
" Dari kedua bayi ini... Yang ini lah yang sehat dan memiliki potensi Tuan "
Lin Lang pun dengan sigap mengambil bayi yang ada dipangkuan sebelah kiri tabib itu sedangkan bayi yang disebelah kanan masih berada dipangkuan sang tabib
Sang tabib yang melihat Lin Lang ingin pergi pun menjadi heran dan bertanya kepada Lin Lang
" Tuan apakah anda tidak membawa putra anda yang satu lagi ini "
Tanya sang tabib kepada Lin Lang
Lin lang langsung menoleh kearah sang tabib dengan tatapan tajam dan berkata
" Buang saja aku tidak membutuhkan anak yang tidak memiliki potensi... "
Lalu dia melanjutkan
"Jangan sampai istri atau keluarga ku mengetahuinya "
Ucap Lin Lang kepada sang tabib
Sang tabib pun seperti tersambar petir mendengar perkataan Lin Lang namun sang tabib tetap tersenyum paksa agar Lin Lang tidak emosi sambil berkata
" Baik tuan "
Ucap sang tabib lalu berlalu pergi meninggalkan rumah Klan Lin tanpa diketahui oleh seseorang pun
Sang tabib membawa bayi itu ketepian sungai yang jauh dari Kekaisaran Lin tersebut
Setelah tiba ditepian sungai sang tabib menatap sang bayi sambil berkata pelan
" Nak maafkan diriku yang tidak mampu ini.. Semoga kau beruntung dapat ditemui oleh orang yang bertanggung jawab "
Ucap sang tabib sambil melihat sekeliling dia melihat ada seorang pria paruh baya yang seperti akan melewati sungai tersebut dari jauh lalu berkata kepada bayi itu lagi
" Nak semoga kau bahagia dijaga oleh seseorang kakek tua "
Lalu tabib itu pergi ke pohon besar yang tidak berada jauh darinya saat meletakkan bayi itu
Pria paruh baya yang akan ingin pulang kerumah nya itu pun mendengar ada suara bayi saat akan melewati sungai itu
Dia melihat bayi yang tergeletak ditepian sungai yang dibaluti dengan kain berwarna merah
Pria paruh baya itu mendekati bayi itu lalu melihat sekeliling namun tidak menemukan keberadaan orang lain selain dirinya
Dengan wajah yang gembira pun pria paruh baya itu pun memungut bayi itu lalu memberikan sebuah nama
" Kakek akan memberikan mu nama "Xiao Fan... "
Lalu kakek itu berlalu pergi melewati sungai sambil menggendong bayi yang sudah diberinya nama "Xiao Fan" itu masuk kedalam hutan
Tabib yang melihat bayi itu sudah dibawa pergi pun berkata dalam hati
[Nak Semoga hidupmu bahagia bersama kakek itu "
Ucap sang tabib yang berlalu pergi dari tempat ia bersembunyi tadi
****
15 tahun pun berlalu
kini Xiao Fan sudah tumbuh menjadi seorang pria muda yang tampan
Di sebuah gubuk tua didalam hutan
" Xiao Fan bisakah kau kesini sebentar menolong kakek "
Ucap seorang kakek kakek yang tak lain ada pria paruh baya yang dulu memungut Xiao Fan
Xiao yang mendengar kakek itu memanggilnya pun berkata
" Iya kek sebentar "
Ucap Xiao Fan lalu berlari menuju ketempat kakeknya berada
" Ada apa kek "
Ucap Xiao Fan kepada kakeknya tersebut yang sudah dianggap Xiao Fan sebagai keluarga nya itu
" Xiao Fan umur kakek sudah tua mungkin sebentar lagi kakek akan pergi dan tidak bisa lagi menemani mu "
Xiao Fan pun diam mematung mendengar perkataan kakeknya perasaannya bercampur aduk
Kakek Xiao Fan yang melihat Xiao Fan diam saja pun melanjutkan perkataan nya
" Uhuk...uhuk... uhukkk...Kakek akan memberi tahu mu sebuah kebenaran "
Ucap sang kakek berkata sambil terbatuk batuk dengan wajah yang sudah setengah pucat
Kakek itu pun menyuruh Xiao Fan untuk mengambil sebuah kotak yang panjang nya 30 cm dan luasnya 15 cm
" Xiao Fan bisakah kau mengambil kan kotak itu "
Ucap sang kakek
Xiao Fan pun dengan patuh mengambil kotak tersebut lalu berkata kepada sang kakek
" Ini kek "
Ucap Xiao Fan dengan mata yang sudah memerah lalu sedikit demi sedikit mengeluarkan butiran butiran air dari kelopak matanya
" Xiao Fan... Uhukkk... Uhukkk... Bukankah kau sudah dewasa laki-laki yang sudah dewasa tidak boleh menangis "
Ucap sang kakek kepada Xiao Fan
Xiao Fan menangis sejadi-jadinya bagaimana tidak keluarga semata wayangnya sudah akan pergi didepan mata nya sendiri
Sang kakek pun mengeluarkan kain bewarna merah itu kepada Xiao Fan sambil berkata
" Dulu kakek menemukan mu ditepian sungai dan kau menggunakan kain ini "
Ucap sang kakek sambil menyerah kan kain bewarna merah itu kepada Xiao Fan
Xiao pun dengan inisiatif mengambil kain itu dengan sedikit gemetar
Setelah itu kakek pun melanjutkan perkataan nya
" Kakek juga menemukan cincin ini didalam pakaian yang kau kenakan itu "
Ucap sang kakek sambil menyerah kan cincin itu
Namun saat Tangan Xiao Fan hampir menggapai cincin yang berada ditangan kakeknya itu pun langsung jatuh
Cincin itu mengeluarkan suara jatuh yang mengenai batu yang berada didalam rumah mereka
"Tingg"
Xiao Fan pun kaget bukan main tapi dia masih ingin menahan tangisnya sambil merasakan denyut nadi dan nafas sang kakek
Namun harapan Xiao Fan memudar lalu tanpa sadar bulir-bulir air pun keluar dari kelopak mata Xiao Fan dan membasahi wajahnya
" Kakek... Huhuhu.... Jangan tinggalkan aku sendiri kek huhuhu.... "
Ucap Xiao Fan sambil menangis tersedu sedu kini Xiao Fan benar-benar harus menjalani kehidupan nya sendirian tanpa didampingi oleh siapapun
Xiao Fan pun berhenti menangis lalu membawa mayat kakek tua itu keluar dari gubuk tua yang mereka tinggali itu
Xiao Fan membawa sang kakek agak jauh dari gubuk tua itu lalu menguburkan nya sendiri
Setelah selesai Xiao Fan pun duduk dan berkata dengan nada yang sedih namun tidak menangis mengingat perkataan mendiang kakeknya
" Kakek maafkan aku yang tidak becus ini dalam menjaga mu "
Ucap Xiao Fan
Lalu Xiao Fan pun berdiri dan meninggalkan tempat dia menguburkan kakek semata wayangnya itu
Setelah sampai dirumah gubuk tua peninggalan kakeknya itu Xiao Fan melihat cincin dan kain bewarna merah itu
Xiao Fan menggertak kan gigi nya dan mengepalkan tangannya lalu berkata
" Mengapa aku dibuang oleh keluarga ku sendiri saat aku bahkan baru lahir "
Ucap Xiao lalu tanpa sadar Xiao Fan melihat tangannya mengeluarkan darah akibat menggenggam cincin yang berada di tangannya itu
Cincin itupun terkena darah Xiao Fan
Lalu mengeluarkan sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan mata
Xiao Fan masuk kedalam ruangan yang dia tidak ketahui namun sebenarnya saat ini dia sedang berada dalam itu Xiao Fan melihat ada seseorang yang sedang melahirkan lalu langsung pingsan ditempat
Kedua bayi yang baru lahir itu pun dibawa keluar Xiao Fan tidak bisa mendengar perkataan orang itu namun Xiao Fan dikejutkan kan dengan tanda lahir yang berada dia lengan kanan bayi itu
Xiao Fan pun langsung melihat lengan kanannya dan mendapati ada juga sebuah tanda lahir
Xiao Fan pun bergumam
" apakah bayi itu adalah diriku dan aku juga memiliki seorang kakak "
Gumam Xiao Fan pada dirinya sendiri.... lalu dia melihat ada orang yang mengambil bayi dalam gendongan sang tabib namun tidak dengan bayi yang lainnya yaitu Xiao Fan sendiri
Xiao Fan langsung menjadi marah dan berkata " jadi ini perbuatan ayahku sendiri "
Ucap Xiao Fan menggertak kan giginya dan mengepalkan tinjunya erat erat...
Xiao Fan pun bergumam
" dendam ini pasti akan kubalas kan
Kau tak pantas menjadi seorang ayah kau benar-benar iblis bajingan "
Gumam Xiao Fan
setelah itu Xiao Fan berpikir bagaimana cara keluar dari tempat ini Xiao Fan melihat sekeliling namun hanya ada ruangan berwarna putih
Xiao Fan yang bingung pun duduk bersila sampai sampai Xiao Fan pun ketiduran
Setelah terbangun Xiao Fan pun merasa badannya penuh dengan enerjik
Setelah itu baru Xiao Fan sadar dia sudah barada dalam ruangan kecil gubuk tua nya itu
Xiao Fan tampak bingung tapi dia tidak terlalu memikirkannya
Xiao Fan pun pergi ke halaman depan gubuk tuanya
Xiao Fan merasa ada seseorang yang sedang mengawasi nya dia melihat sekeliling lalu melanjutkan aktivitas nya memotong kayu
Xiao Fan jadi makin bingung dengan situasinya saat ini dia merasa dirinya benar-benar sangat berbeda dari biasanya
Xiao Fan pun makin merasakan jarak seseorang yang sedang mengawasi dia dengan cepat melempar kan kayu besar yang sedang ia pegang
Xiao Fan pun kaget bukan main karena dia bisa melemparkan kayu berat itu seperti melemparkan batu kecil
Dari balik pohon muncul lah seseorang pria tua jarah agak jauh dari Xiao Fan namun saat dia melangkah dia sudah berada didepan Xiao Fan
Xiao Fan pun berpikir
[Apakah dia manusia mengapa dia bisa berada didepan ku dalam sekejap mata]
" Nak aku bisa melihat bakat mu sangat luar biasa mengapa kau tidak menjadi kultivator dan melatih kultivasi "
Ucap pria tua itu kepada Xiao Fan
Xiao Fan pun bingung harus menjawab apa karena dia benar-benar tidak tahu apa itu kultivator dan kultivasi
" Kultivator.. Apa itu.... Dan apa pula kultivasi "
Tanya Xiao Fan kepada pria tua itu
Pria tua itu tersenyum dan berkata
" Aku akan mengajarkanmu menjadi seorang kultivator dan mengajari cara berkultivasi "
Ucap pria tua itu kepada Xiao Fan
Xiao Fan benar-benar bingung kenapa dia harus menjadi kultivasi dan melatih kultivasi
Pria tua yang melihat wajah Xiao Fan seperti sedang kebingungan itu pun lanjut berkata
" Jika kau menjadi murid ku aku akan membuat mu menjadi kuat didunia ini bahkan kau bisa melampaui diriku... Bagaimana "
Ucap pria tua itu
Xiao Fan yang mendengar pria tua itu bisa membuatnya menjadi kuat langsung antusias mendekat dan bertanya
" Apakah aku juga bisa membalas dendam "
Tanya Xiao Fan
Pria tua itu tersenyum dan berkata
" tentu saja... Setelah kau benar-benar kuat kau bahkan bisa membelah sebuah gunung hanya dengan satu tangan "
Xiao pun mengangguk dan bertanya
" kalau begitu siapa nama anda tuan "
Ucap Xiao Fan sambil menundukkan badannya
Pria tua itu tertawa keras lalu berkata
" Hahahahahaha.... Bahkan setelah kau mengakui diriku sebagai gurumu kau masih memanggilku tuan "
pria tua itu melanjutkan lagi
" bersujud lah sebanyak 3kali lalu sembah aku sebagai gurumu "
Xiao Fan pun Tanpa pikir panjang langsung berlutut sebanyak 3kali sambil berbicara
" Guru Terima lah sujud muridmu ini "
Ucap Xiao Fan
Pria tua itu mengangguk dan berkata
" nama ku Yun Li kau bisa menyebutku guru sekarang... "
Xiao Fan pun mengangguk lalu berkata
" Baiklah sekarang apa yang harus aku lakukan agar menjadi kuat "
Tanya Xiao Fan kepada Yun Li
Yun Li pun tertawa dan berkata
" Baiklah sekarang kau ikutlah dengan ku ke sekte awan merah "
Ucap Yun Li lalu Berjalan pergi dari gubuk tua tempat Xiao Fan berada
Xiao Fan pun berkata
" apakah aku perlu membawa barang ku "
tanya Xiao Fan kepada guru barunya itu
Xiao Fan pun ingat dia memiliki sebuah cincin dan kain kecil berwarna merah
Xiao Fan pun melilit kan kain itu ke tangan kanannya dan memasang cincin itu ke tangan kirinya
Yun Li pun sontak kaget melihat cincin yang ada ditangan Xiao Fan Lalu bertanya
" Nak dimana kau mendapatkan cincin itu "
Tanya Yun Li kepada Xiao Fan
" Cincin ini berada dalam kain ini saat aku masih bayi... Mungkin...!
Ucap Xiao Fan terhenti
Yun Li pun bertanya
" Mungkin kenapa...? "
" Mungkin ini peninggalan ibuku saat ayahku membuang diriku saat masih bayi... "
Yun Li pun kaget dengan ucapan Xiao Fan karena
lalu Yun Li berfikir dalam hati
" bukankah dia masih bayi bagaimana dia mengetahui kalau dirinya dibuang oleh ayahnya "
Yun Li pun sadar dari lamunannya lalu berkata kepada Xiao Fan
" Haihhhhh... Apakah kau ingin menjadi kuat agar kau bisa balas dendam kepada ayahmu "
Xiao Fan pun mengangguk lalu berkata
" Guru cepatlah aku... Aku benar-benar ingin menjadi kuat secepat mungkin agar aku bisa membalas kan dendam ini "
Yun Li pun hanya bisa mendesah lalu berkata
" haihhh...Baiklah... Sebelum kau berlatih kau harus mengetahui beberapa tingkatan kultivasi terlebih dahulu... Pertama "
Xiao Fan pun mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan gurunya
" kultivasi dibagi menjadi beberapa ranah yang pertama yaitu
1 pembentukan awal hanya 1 tingkat
2 Sejati : 9 tingkat
3 Surgawi : 9 tingkat
4 surgawi sejati : 9 tingkat
5 semi surgawi : 9 tingkat
6 kaisar surgawi : 9 tingkat
7 Emperor : 9 tingkat
8 Kaisar emperor : 9 tingkat
9 Immortal : 9 tingkat
10 Kaisar immortal : 9 tingkat
11 dewa immortal : 9 tingkat
Lalu untuk teknik itu dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu dari yang terendah "kuning" hitam" perak" hijau" dan "emas" Apakah kau sudah mengerti sekarang "
Xiao Fan pun menganggukkan kepala seraya bertanya
" Lalu guru kau saat ini berada diranah apa "
Yun Li pun menjawab dengan bangga diri sambil tersenyum tipis
" Coba kau tebak dengan benar... Aku berada diranah apa kalau kau benar aku akan mengajari sebuah jurus untuk mu "