TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS
Ch- 00. Prolog [REVISI].
Suatu hari di awal musim gugur, dimana tempat-tempat yang biasanya sangat panas di saat musim panas dan sangat dingin pada saat musim semi, kini dalam satu bulan ke depan berada dalam kondisi cuaca yang ideal. Pemandangan alam Kota Zhimo pun begitu hangat dengan pepohonan yang mulai menampilkan warna kuning, oranye, dan kemerahan.
Saat siang hari seorang remaja yang beranjak dewasa sedang menyapu di bawah pohon Ginkgo dan beberapa pohon maple, luasnya pekarangan yang ditumbuhi pepohonan tersebut membuat pemuda itu tampak kelelahan. Tidak ada yang memperhatikan pemuda tersebut, setiap orang yang berlalu lalang di depan kediaman keluarga Bangsawan Yu sudah terbiasa mengacuhkannya dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa.
Tanah di kediaman Keluarga Bangsawan Yu terlihat luas, sebagai keluarga bangsawan yang terkenal keluarga Yu telah berdiri selama ribuan tahun dan memiliki sejarah yang kuat semenjak Kota Zhimo terbentuk. Meskipun sekarang keluarga bangsawan Yu telah lama merosot dan sudah menjadi keluarga bangsawan yang paling bawah dan tak seterkenal dulu.
Seorang pemuda bernama Yu Xuan duduk bersandar di bawah pohon Ginkgo, tubuhnya yang kurus tidak dapat menutupi batang pohon yang berdiri tegak. la terlihat menyeka peluh, sesekali wajahnya terlihat meringis
menahan sakit namun ada senyum tersirat seolah hal itu bukanlah apa-apa.
Sebagian besar cahaya matahari di siang ini bersinar lembut seolah merasa simpati terhadap pemuda tersebut. Sambil beristirahat dia memikir kan kenapa ia tidak bisa berkultivasi seperti anak anak keluarga bangsawan yang lain, akan tetapi dia sangat senang walaupun dia tidak bisa berkultivasi dia masih punya keluarga yang sangat menyayangi nya. Tak jarang juga ia di kucilkan dan di anggap bodoh oleh anak anak keluarga bangsawan yang lain.
Meski ia dikucilkan dan dianggap bodoh, tidak ada yang mengetahui jika Yu Xuan memiliki kekuatan yang sangat mengeri kan, oleh karena itu ia tidak bisa berkultivasi. Di karenakan kedua orang tua Yu Xuan menyegel kekuatan tersebut jauh di dalam tubuh nya.
Sejak Yu Xuan kecil ibunya yang bernama Liu Wen mendidik Yu Xuan dengan baik, ibunya seolah menyiapkan Yu Xuan untuk menjadi seorang sarjana. Meski Yu Xuan sering di anggap sampah dari keluarga bangsawan Yu oleh keluarga bangsawan yang lain, akan tetapi Yu Xuan tak menghiraukan perkataan mereka. Ia terus mencoba untuk berkultivasi entah itu puluhan kali, ratusan kali, bahkan ribuan kali pun ia tak pernah berhenti ia terus berusaha untuk menjadi seorang kultivator.
Yu Xuan kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang beranjak dewasa, bertubuh kurus memiliki tinggi rata-rata dengan pemuda seusianya. Dia juga tidak dapat dibilang tidak menarik, jika diperhatikan secara lebih detail ia memiliki wajah yang tampan dengan lesung pipinya. Hanya saja kelebihannya itu seperti tersembunyi dibalik rambut panjangnya yang sering tidak terurus.
Yu Xuan juga memiliki temperamen yang sangat pendiam, dari kecil ia tidak banyak bercengkrama dengan orang lain. Selain dengan ibu, ayah, dan adik nya ia tidak memiliki teman di keluarga Yu, semua membencinya hanya karena ia tidak memiliki Kultivasi. Sepanjang waktu, dari ia masih kecil hingga kini ia berusia sepuluh tahun, ketidak adilan selalu menyertai jalan hidupnya.
Sebagai anak laki-laki yang seharus nya menjadi penerus dari kepala keluarga, mereka harus memiliki kultivasi sejak dari kecil, akan tetapi Yu Xuan tidak memiliki nya sehingga diri nya sering dikucil kan dan di hina oleh keluarga bangsawan yang lain. Selain itu fisiknya yang terlihat lemah dan seperti orang sakit itu tidak ada yang membuat para keluarga bangsawan yang lain merasa khawatir jika keluarga bangsawan Yu akan menjadi salah satu dari empat keluarga bangsawan terkuat seperti dahulu lagi. Seluruh keluarga bangsawan yang lain hanya tahu jika Yu Xuan dan keluarga Yu hanyalah aib dan tidak berhak menjadi salah satu dari empat keluarga bangsawan terkuat.
Di saat ia sedang berusaha berkultivasi di bawah pohon Ginkgo seperti biasanya, ia sering kali di ganggu dan di pukuli oleh anak anak dari keluarga bangsawan lain, hal tersebut lah yang membuat mental dan tubuh nya menjadi kuat. Ia terus menerus di pukuli oleh anak anak keluarga bangsawan yang lain, dia kesal dan ingin melawan balik akan tetapi nasib baik tidak berpihak kepada nya ketika ia melawan balik mereka malahan terus memukul nya hingga babak belur. Karena tidak ingin membuat kedua orang tua, adik dan semua orang yang ada di di kediaman Keluarga Yu khawatir kepada nya setiap memulihkan cidera di tubuhnya ia menggunakan obat-obatan yang tak berarti, ia hanya mengandalkan beberapa jenis dedaunan secara acak.
Luka lebam yang ia terima semakin cepat pulih hanya dengan bantuan energi internal, energi vitalitas dan juga bahan obat obatan yang berasal dari dedauanan acak yang tidak ia mengerti saat itu, namun jika orang lain tahu maka semua orang akan muntah darah.
Perlu diketahui jika energi vitalitas adalah energi yang sangat dibutuhkan oleh kultivator untuk bertahan hidup, meskipun ia sekarat selama masih ada energi tersebut di dalam tubuhnya maka ia akan tetap bertahan sampai dengan tindakan penyelamatan lainnya.
Energi yang ada di dalam tubuh Yu Xuan terbentuk bukan karena bantuan sumberdaya, melainkan energi internal yang murni terbentuk dari dalam dirinya karena keinginan yang kuat untuk sembuh. Sugesti ini selalu tertanam di dalam dirinya, ia harus selalu kuat dan bisa bertahan hidup demi membahagiakan keluarga nya. la hanya punya kedua orangtua nya, adik dan keluarga yang ada di kediaman Keluarga Yu yang merupakan segalanya dalam kehidupan Yu Xuan.
Ada perbedaan mencolok yang harus digarisbawahi di dunia kultivator, energi Qi bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya. Energi internal dan eksternal, energi internal berasal dari dalam tubuh dan pada awal pembentukannya sangat sulit sekali. Hal ini juga bisa berlaku kepada seorang kultivator yang sedang menghadapi pertarungan hidup dan mati, rasa ingin hidup yang tinggi akan mendobrak rasa putus asa yang akhirnya melahirkan energi terbarukan dari dalam tubuhnya yang berada di luar nalar serta kendali pikirannya. Namun energi internal juga bisa dirangsang dengan cara meminum pil atau ramuan khusus, tetapi sayangnya hal itu dapat menyebabkan tumpukan atau endapan di dalam tubuh.
Sedangkan energi eksternal bersumber dari esensi alam ataupun dari benda-benda pusaka seperti senjata Spritual dll, tubuh akan menyerap energi tersebut melalui proses yang dinamakan dengan teknik kultivasi. Semakin bagus teknik kultivasi, maka semakin banyak dan cepat seorang kultivator untuk menyerap energi Qi ke dalam tubuhnya.
Ch- 01. Sampah Keluarga Yu [REVISI].
Lima Tahun Yang lalu di Kota Zhimo, Benua Barat lebih tepatnya di Kediaman Keluarga Bangsawan Yu.
Di kedalaman hutan, tepatnya di sebuah dahan pohon yang besar terlihat tiga orang yang mengenakan jubah hitam yang sangat mencurigakan.
"Seperti yang telah kita rencanakan sebelumnya, kalian pastinya sudah mengetahuinya bukan?" ujar seorang pria berjubah hitam kepada dua pria berjubah hitam lainnya melalui telepati.
"Bunuh semua anggota Keluarga Yu, rampas semua harta mereka dan jangan biarkan satu orang pun yang selamat" ujar seorang pria yang menggunakan jubah hitam tersebut.
"Di saat kita telah membunuh semua anggota Keluarga Yu, para bangsawan yang lain akan membantu untuk memusnahkan Keluarga Yu" ujar seorang pria berjubah hitam tersebut.
"Mengerti ketua" jawab dua orang pria berjubah hitam lainnya melalui telepati.
"Baiklah, Lakukan Sekarang" ucap pria yang mengenakan jubah hitam tersebut yang mereka panggil ketua.
Setelah mendapat perintah dari seorang pria yang mereka panggil ketua, kemudian mereka berdua langsung menghilang dari tempat mereka sebelumnya dan muncul kembali tepat di atas atap kediaman keluarga Yu.
"Adik Xie, kau bunuh penjaga yang ada di depan dan aku akan bertugas membunuh mereka yang ada di dalam, setelah membunuh penjaga di depan, kau segera menuju ke ruangan harta mereka" ujar pria berjubah hitam tersebut.
"Baiklah, kakak Jiang" ucap Xie.
**
Dalam beberapa jam orang orang yang ada di dalam Kediaman Keluarga Yu terbantai habis tanpa ada yang tersisa, bahkan adik perempuan Yu Xuan yang masih berumur 7 tahun.
Arghhh...
Di mana mana terdengar suara teriakan yang begitu histeris, dan juga dentingan pedang dimana mana. Setiap pelayan dan penjaga yang berhadapan dengan kedua orang berjubah hitam tersebut tidak ada yang selamat, bahkan mereka juga tidak segan untuk menebas tubuh para pelayan dan penjaga menjadi dua bagian.
Di salah satu bangunan yang cukup besar, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang terluka parah melawan dua orang berjubah hitam, dia adalah Yu Shen.
Boomm....
Ting....
"Mei'er kau pergilah dan bawa Yu Xuan berlindung biar aku saja yang melawan mereka" ucap Yu Shen.
"Tapi Gege, aku tidak bisa meninggal kan mu sendirian" jawab Ming Mei kepada Yu Shen.
"Jangan pedulikan aku cepatlah bersembunyi dan berlindung, pergilah selamatkan Yu Xuan". Ucap Yu Shen.
"Apakah kau ingin Yu Xuan sama seperti Yu Jia, kita tidak bisa lagi kehilangan mereka, sudah cukup kematian Yu Jia saja sudah sangat menyakitkan bagi kita jangan lagi Yu Xuan" ucap Yu Shen yang terdengar suara nya yang berat setelah mengatakan kematian Yu Jia, tanpa sadar air mata keluar dari ujung mata Yu Shen.
"Baiklah, tapi biarkan aku membantu gege" ucap Ming Mei, yang merasakan hal yang sama seperti Yu Shen.
Setelah beberapa saat Ming Mei sampai di pintu bawah tanah, dia kemudian menyuruh Yu Xuan untuk bersembunyi di sana.
"Xuan'er kau bersembunyi saja ya di sini, jangan keluar sampai ibu bilang kau boleh keluar" ucap Ming Mei tegas.
"I..ibu tapi, ibu jangan pergi" ucap Yu Xuan.
"Ibu akan segera mungkin kembali dan ibu juga akan memasak kan makanan kesukaan mu" ucap Ming Mei tersenyum kepada Yu Xuan.
Lalu Ming Mei menyegel dantian Yu Xuan, agar tidak diketahui oleh para pria misterius tersebut.
"Setelah ini kau harus pergi dari kota ini kau harus menjadi yang terkuat menjadi puncak seni bela diri seperti impian mu, selamat kan diri mu, aku tak ingin lagi kehilangan mu aku tak ingin hal yang sama pada Yu Jia terjadi juga kepada mu" ucap Ming Mei.
"Maaf kan ibu Xuan'er, tapi ibu tak ingin kau di buru oleh Para Kaisar, dan juga keluarga bangsawan yang lain ibu juga terpaksa seperti ini" lanjutnya. Kemudian dia kembali berlari ke ruangan utama untuk membantu Yu Shen untuk menghadapi pria misterius yang menyerang keluarganya.
**
"Menyerahlah patriak Yu, kau tidak akan bisa lari dari kematian lagi" ujar seorang pria yang mengenakan jubah hitam tersebut.
"Ini lah akhir dari Keluarga Yu, kalian pantas mati. Seharusnya kalian mendengarkan peringatan dari kaisar dan segera pergi meninggalkan kota Zhimo dan memulai hidup baru, tapi kalian malah memilih untuk mati" ucap seorang berjubah hitam lain nya.
"Apakah ada kata kata terakhirmu sebelum mati?" tanya seorang pria berjubah hitam lainnya.
"Bagaimana jika kita mati bersama sama" ujar Yu Shen.
"Cih, pernyataan konyol apa itu" ujar salah satu pria itu.
Tidak lama berselang Ming Mei akhirnya kembali, dan berdiri di sebelah Yu Shen.
"Gege mari kita satukan kekuatan kita dan mengalahkan mereka" ujar Ming Mei.
"Hm... Baiklah" ucap Yu Shen dengan anggukan.
"Sialan, para sampah itu ingin meledakkan diri. Kita harus cepat pergi dari sini" ujar salah satu pria yang mengenakan jubah hitam.
Namun mereka terlambat, mereka pun ikut meledak dan mati bersama sehingga tidak ada yang tersisa dari mereka.
Wushh...
BBOOOMMMMM!!
Sebuah ledakan dahsyat terjadi di kediaman keluarga Yu, sehingga menarik perhatian semua orang yang ada di sana.
**
Yu Xuan yang masih tertidur pun terbangun dan pergi untuk mengecek keluar dari ruangan bawah tanah tersebut dan ia pun terdiam membeku melihat apa yang ada di depan matanya.
Adik, ibu, dan juga ayah nya, semuanya telah mati dan tidak lagi tersisa, yang tersisa kini hanyalah puing puing reruntuhan bangunan Keluarga Yu.
Kemudian ia melihat sesuatu yang berkilau dari reruntuhan bangunan itu setelah ia dekati ternyata itu adalah kalung giok mendiang ibunya. Lalu Yu Xuan menggenggam erat Kalung Giok tersebut, dan bersumpah akan membalas kan dendam kedua orang tuanya dan tidak akan mengampuni orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.
"Akan ku pasti kan kalian tidak akan hidup dengan tenang, tidak akan ku maaf kan, akan ku balaskan dendam kalian ayah... ibu... Yu Jia, akan ku pastikan seluruh dunia ini merasakan sakit yang kalian rasakan dan aku juga akan menjadi puncak dari beladiri dan akan melawan hukum dunia ini". Ucap Yu Xuan dengan nada yang sangat marah dan berteriak.
***
Lima tahun sudah berlalu, Sejak kejadian itu keluarga Yu sudah di lupakan dan bahkan tidak ada lagi yang mengingatnya. Terlihat seorang pemuda berambut putih panjang dengan baju yang kumuh, seperti gembel berdiri melihat puing puing reruntuhan rumah yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 178 cm, pemuda tersebut adalah Yu Xuan, sekarang dia sudah bertumbuh dewasa dan sudah berumur 15 tahun.
Tepat pada saat Yu Xuan memandangi reruntuhan bangunan keluarga Yu, terlihat lima orang berjalan dan tak sengaja melihat Yu Xuan yang sedang berdiri melihat reruntuhan bangunan bekas Kediaman Keluarga Yu yang kini sudah tersisa puing puing nya.
Melihat itu pemuda tampan tersebut menghampiri Yu Xuan bersama dengan tiga orang pemuda, dan satu orang wanita cantik yang bersamanya.
"Hei lihatlah di sana, oiii.. gembel, sampai kapan kau melihat reruntuhan itu" ujar Seorang pemuda tampan tersebut.
Yu Xuan pun tak menghiraukan mereka dan lebih memilih pergi dari sana.
"Cih... dasar sampah yang tidak bisa berkultivasi, masih saja kau sombong dan angkuh lebih baik mati saja sana kau dasar sampah" ucap wanita yang berada di samping pemuda tampan tersebut.
Di dunia ini semua anak ketika berumur 12 tahun sudah harus memiliki Kultivasi karena jika pada saat sudah melebihi umur 12 tahun akan sulit untuk melakukan kultivasi, jika ada orang yang tidak memiliki Kultivasi mereka akan di anggap sampah dan tidak berguna, tak jarang juga para Cultivator menyiksa mereka hingga tewas.
Mereka yang melihat hal tersebut tidak memperdulikan nya karena mereka merasa orang yang tidak mempunyai Kultivasi sudah sepantasnya mati. Karena aturan di dunia ini adalah dimana yang kuat yang berkuasa dan yang lemah ditindas.
Pemuda tersebut sangat kesal karena tidak dipedulikan oleh Yu Xuan kemudian ia menendang Yu Xuan hingga terjatuh dan juga menginjak injak nya. Melihat Yu Xuan yang tidak berdaya, mereka bukannya berhenti dan mengasihinya malah sebaliknya mereka semakin menindas Yu Xuan dan bahkan semakin parah.
Di saat bersamaan, Yu Xuan menatap pemuda tersebut dengan tatapan tajam yang penuh rasa dendam dan amarah, mata biru cerahnya kini telah berubah menjadi biru gelap dan memancarkan aura membunuh yang mengerikan.
Yu Xuan juga menyeringai kecil melihat pemuda tersebut. Seketika pemuda tersebut terkejut dan ketakutan, tanpa sadar tubuhnya mundur ke belakang dan tubuhnya juga gemetaran, Instingnya mengatakan bahwa Yu Xuan adalah makhluk yang berbahaya.
"Apa apaan tatapan itu mau mati kau dasar sampah" ucap pemuda bernama Hui Fen, yang sebenarnya ia ketakutan ketika melihat tatapan Yu Xuan.
Dia adalah Tuan Muda dari keluarga bangsawan Hui yang ikut serta dalam pembantaian Keluarga Yu di lima tahun yang lalu. Dirinya, Keluarga Hui, Keluarga Jie dan juga keluarga bangsawan lainnya juga tak menyangka bagaimana Yu Xuan masih bisa hidup setelah kejadian pembantaian Keluarga Yu lima tahun yang lalu, tapi mereka tak menghiraukan nya karena Yu Xuan tidak memiliki Kultivasi jadi mereka tidak menganggap Yu Xuan sebagai ancaman.
"Sudahlah Fen'er ayo pergi dan tinggal kan saja sampah tidak berguna itu di sini, bila perlu buang saja dia ke dalam hutan kematian dan biarkan dia di makan oleh Spirit Beasts" ujar seorang wanita yang bersama Hui Fen dia adalah Jie Lan, anak keluarga Jie.
Dia Dulunya adalah sahat dekat Yu Xuan ia bahkan di jodohkan keluarganya dengan Yu Xuan, tetapi setelah kejadian lima tahun yang lalu ia pun meninggalkan Yu Xuan dan memilih Hui Fen, karena Yu Xuan tidak bisa Berkultivasi.
"Ayo kita pergi saja, dan buang tubuhnya ke hutan kematian agar menjadi santapan para beast spirit" ucap Hui Fen.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...