SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
I'M THE KING

I'M THE KING

Bab 1 - Turun Tahta

Jiangbei disebuah Hotel Bintang lima yang sangat mewah sedang diadakan pertemuan semua Pengusaha besar. Aula itu terlihat sangat ramai dan selain penuh dengan Wanita cantik, mereka semua bersenang-senang dan menikmati kehidupan.

Namun yang menjadi Puncaknya adalah Pria yang bernama Chen Niu sekaligus Ketua dari Grup Diamond. Bisnisnya hampir mencangkup seluruh daratan Cina dan Chen Niu juga memiliki nama besar di Dunia Bawah.

Bisa dikatakan bahwa Jiangbei saat ini berada dibawah kendali Chen Niu sepenuhnya, bahkan mereka yang merupakan penjabat pemerintahan tidak akan berani untuk berurusan dengannya.

Saat ini Chen Niu berada diruangannya dan duduk dengan santai dikursinya. Dia melihat Kota dari balik jendela kaca dan melihat pemandangan yang sudah berkali-kali dia lihat.

Bawahannya yang bernama Zong Nan duduk disofa dan melihat ekspresi Chen Niu, "Apakah ada sesuatu yang menarik perhatian Bos Chen ?"

Chen Niu tersenyum dan mengambil sebatang Rokok, dia menikmatinya dengan santai dan berkata, "Tidak ada... dulu kita berada dibawah sana, menjalani kehidupan biasa dan bertarung dalam untuk memperebutkan Wilayah."

Zong Nan berdiri dan melihat kebawah, "Benar... tapi sekarang kita berada diatas berkat kekuatan Bos Chen. Grup Diamond sudah menempati posisi teratas didaratan Cina, entah itu dalam Segi Bisnis ataupun kekuatan kita tidak ada yang dapat menandinginya selama ada Bos Chen."

"Hahaha... jangan berkata seolah semuanya aku yang melakukannya sendiri. Banyak dari Saudara kita yang mati dan yang hidup sampai saat ini masih berjuang untuk kehidupan yang lebih baik, lalu bagaimana jika aku mati dimasa depan... apakah Grup ini akan bubar ?" Tanya Chen Niu dengan sedikit bercanda.

Zong Nan melihat kearah Chen Niu dengan tatapan yang serius, dia tahu bahwa umur Chen Niu mungkin hanya tersisa beberapa tahun. Jika bukan karena dia seorang Grandmaster Seni Beladiri yang memiliki fisik diatas rata-rata orang biasa, takutnya Chen Niu tidak akan bisa menahan tumor ganas diotaknya yang perlahan mulai melemahkannya.

"Jangan berkata bahwa Bos Chen akan segera mati... itu hanya sebuah Tumor dan dengan teknologi medis yang sekarang, menyingkirkannya sekarang belum terlalu sulit. Bos selalu tidak ingin pergi kerumah sakit dan memilih untuk menyiksa diri sendiri, sekarang dengarkan aku dan besok kita akan pergi menyingkirkan Tumor itu sebelum menjadi ganas !" Kata Zong Nan dengan kesal.

"Sejak kapan kau berani memerintahku ?" Kata Chen Niu dengan mata yang melotot.

"Untuk sebuah kebaikan tidak dibutuhkan keberanian." Kata Zong Nan dengan santai.

Chen Niu tersenyum dan menghela nafas panjang, Zong Nan adalah orang pertama yang menjadi bawahannya setelah kalah dalam pertarungan.

Setelah beberapa waktu dia sudah seperti Keluarganya sendiri, mungkin tanpa ada Zong Nan dirinya sudah mengakhiri hidup sudah lama.

"Oke... tapi kau harus melakukan sesuatu untukku dan berjanjilah kalau kau tidak akan menolaknya !" Kata Chen Niu dengan sungguh-sungguh.

"Tentu... bahkan jika Bos Chen memintaku menaruh Bom dipusat Kota atau membunuh ribuan orang. Aku Zong Nan tidak akan ragu untuk melakukannya." Kata Zong Nan dengan tegas.

Chen Niu mengambil sebuah Dokumen dan meletakkannya diatas meja, "Kau hanya perlu menandatangani dokumen itu dan aku akan menuruti perkataanmu !"

Zong Nan mengambilnya dan perlahan membaca isi dari Dokumen itu. Ekspresinya berubah menjadi terkejut dan isinya merupakan Surat pengambil alihan semua aset yang dimiliki oleh Chen Niu untuknya.

"Bos Chen jangan bertindak bodoh... Grup Diamond ini adalah milikmu dan tidak ada alasan untuk memberikannya kepadaku. Kita sudah bersama selama belasan tahun dan sudah seperti Saudara, tindakan ini sama saja aku merampok semua hartamu. Aku juga tidak miskin dan sudah puas dengan semua apa yang aku miliki saat ini." Kata Zong Nan dengan marah.

"Kau adalah orang nomer dua disini dan para Saudara kita tidak akan meragukan keputusanku. Alasan mengapa aku melepaskan semuanya adalah aku ingin pergi ke Sichuan yang merupakan kampung halamanku. Walaupun kedua orang tuaku sudah mati tapi Rumah dan kuburan mereka masih ada disana."

Chen Niu melanjutkan, "Untuk hidup disana tidak membutuhkan uang dalam jumlah yang besar, namun mereka yang mengikutiku sampai saat ini harus mendapatkan perlakuan yang adil dan kau adalah orang yang tepat. Sudah saatnya bagiku untuk mengakhiri kejayaanku... aku akan tinggal disana mulai sekarang dan kalian bisa mengunjungiku kapanpun yang kalian inginkan."

Zong Nan menundukkan kepalanya dan tahu apa maksud dari Chen Niu. Walaupun Chen Niu masih berusia 40 tahun namun terdapat banyak hal yang membuatnya sangat frustasi, dia hanya hidup sendiri tanpa adanya Keluarga disisinya.

Sekarang Chen Niu memang bisa dikatakan orang terkaya dan satu-satunya penguasa di Jiangbei, namun kekayaannya sama sekali tidak bisa dia nikmati. Semua Wanita yang mendekatinya hanya karena nama besarnya dan kerabatnya hanya tertarik dengan uangnya, sebagian besar kekayaan yang dimiliki Chen Niu hanya digunakan untuk beramal kepada mereka.

Seperti mendirikan Panti Asuhan dan memberikan pertolongan kepada mereka yang kesulitan, walaupun tangannya dipenuhi dengan darah namun sebenarnya Chen Niu memiliki sisi yang sangat baik. Karena itulah banyak Saudara yang mengikutinya dan bersumpah setia kepadanya sampai sekarang.

"Baiklah... aku tidak akan meragukan keputusan Bos dan akan menjalankannya dengan benar." Zong Nan mendatangani Dokumen itu dan akan melakukan tugas terakhir yang diberikan Bosnya kepada dirinya.

Bab 2 - Target Pembunuhan

Chen Niu berdiri dan menepuk pundak Zong Nan, "Mulai sekarang aku akan menyerahkan semuanya kepadamu... adapun Panti Asuhan yang sudah aku bangun dan kesejahteraan Saudara kita akan bergantung padamu kedepannya."

Zong Nan mengangguk dan menundukkan kepalanya, Chen Niu tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan itu. Segera mengumumkan hal ini kepada yang lainya dan dia memutuskan untuk mundur dan beristirahat.

Walaupun banyak dari mereka yang merasa sedih namun tidak ada yang berniat untuk menghentikan Chen Niu. Bos mereka sudah bekerja terlalu keras, mereka akan tetap menganggap Chen Niu yang pertama dan membiarkannya untuk beristirahat.

Zong Nan mengantarkannya sampai keparkiran dan berkata, "Jangan lupakan janjimu Bos untuk menyingkirkan penyakitmu. Kau harus tetap hidup !"

"Oke." Chen Niu masuk kedalam mobil dan segera pergi menuju Villa miliknya.

Jalan ditengah terlihat sangat sepi dan tiba-tiba ada puluhan mobil yang mengikutinya dari belakang. Chen Niu merasa bahwa mobil-mobil ini sengaja mengikutinya dan berniat buruk, segera Chen Niu menambah kecepatannya dan berniat untuk membawa mereka ketempat yang bagus untuk bertarung.

Melihat Mobil Chen Niu yang sangat cepat puluhan Mobil dibelakangnya mengikutinya dengan gigih. Salah seorang Pria dengan penutup wajah mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil dan membawa senjata berat yaitu Bazoka.

*Boom.*

Pria menembakkan Bazoka kearah Mobil Chen Niu dan melihat rudal kecil itu Chen Niu membanting setirnya untuk menghindar. Ledakan terdengar sangat keras dan wajah Chen Niu terlihat sangat pucat.

"Sekumpulan Bajingan ini benar-benar ingin membunuhku di Wilayahku sendiri. Apakah ada pengkhianat yang sudah memanyauku sejak awal, bahkan sampai akhir sulit untuk mendapatkan ketenangan." Kata Chen Niu dengan kesal.

*Boom... Boom... Boom.*

Para Pembunuh dibelakang terus menembak dengan ganas, namun Chen Niu sangat handal dalam menyetir mobil dan membuat gerakan cepat yang sulit untuk mereka prediksi.

Namun dia berpikir kalau terus seperti ini maka tidak akan ada akhirnya. Chen Niu melihat sebuah jembatan dan bergegas untuk masuk kesana, dibawahnya adalah Jurang dan Aliran Sungai yang sangat deras.

Pembunuh itu akan berpikir dua kali sebelum menembak senjata berat mereka. Namun diujung jalan Chen Niu melihat sesuatu yang menutup jalannya, dengan kecepatan Mobilnya yang sekarang tidak memungkinkan baginya untuk menghentikan mobilnya.

Apa yang menghalangi jalan adalah jebakan ranjau yang memang sudah disiapkan, Chen Niu mengutuk keberuntungannya dan mobilnya melewati jebakan ranjau.

Chen Niu kehilangan kendali mobilnya dan membuat mobil itu berguling-guling. Darah mengalir dari kepalanya dan beberapa luka ringan ditubuhnya, jika bukan dia seorang Grandmaster Seni Beladiri maka mungkin dia sudah mati ketika mobil itu berguling.

Chen Niu menendang pintu mobilnya dan membuatnya hancur. Puluhan orang mulai keluar dari dalam mobil dan dua orang menunjukan sosoknya.

Dengan santai Chen Niu mengambil bungkus rokok dan mengambil sebatang rokok, dia menyalakannya dan duduk diatas mobilnya sambil melihat kearah sekumpulan orang yang berniat membunuhnya. Pistol disakunya dia ambil dan dia siap untuk memulai pertarungan dengan mereka sampai mati.

Seorang Pria Tua keluar dari mobil dan berjalan dengan bantuan tongkat, Pria Tua itu merupakan pemimpin dari Keluarga Song yaitu Song Yan.

Chen Niu sama sekali tidak peduli dan menghisap rokoknya, "Hah... jadi itu kau Bajingan Tua Song, siapa orang yang ada dibelakangmu sampai kau berani merencanakan semua ini ?"

Song Yan tersenyum dan berkata, "Orang Laut Timur Keluarga Ye. Jangan salahkan aku karena dirimu yang sudah berada diatas terlalu lama, bekerjasama dengan mereka jauh lebih menjanjikan. Sekarang Keluarga Song kami akan menggantikan dirimu dan setelah kau mati semuanya akan menjadi milik kami."

"Kau sudah setua ini dan masih berpikir seperti Bocah Naif. Walaupun kejayaanku sudah habis karena termakan penyakitku, tapi para Saudara di Grup Diamond tidaklah lemah. Hanya dengan bantuan Keluarga Ye masih sulit untuk menggeser mereka, bahkan jika mereka tertekan paling hanya akan mendapatkan sedikit penurunan."

Chen Niu tersenyum mengejek, "Kau tidak lebih hanya alat yang siap mereka buang. Alasan mengapa mereka tidak bersamamu saat ini dan menyaksikan kematianku adalah karena mereka tidak percaya diri untuk mengalahkanku dengan jumlah."

"Bunuh dia !" Teriak Song Yan dengan marah.

Mereka semua mengeluarkan pistol dan menembak kearah Chen Niu, dengan cepat Chen Niu melompat kebelakang dan bersembunyi dibelakang mobil untuk menghindari tembakan yang mengarah kepadanya.

Chen Niu mengambil pistolnya dan tangan kananya memegang sebuah Belati, segera dia berbalik dan menendang Mobil itu. Chen Niu adalah Grandmaster Seni Beladiri dan mampu menggunakan tenaga dalam.

Bahkan pukulannya dapat menghancurkan pohon dan reflek kecepatannya diatas rata-rata manusia normal. Mobil itu terbang kearah mereka dan Chen Niu berlari kearah Song Yan, disana dia menghindari tembakan dan sekaligus membalasnya dengan tembakkan Pistolnya.

*Door... Door...*

Chen Niu dengan ganas terus maju kedepan dan membunuh mereka yang menghalangi jalanya, dia mengabaikan semua luka tembak ditubuhnya dan terus maju. Seorang Pria kekar menghalangi jalanya, namun Chen Niu dengan santai menendang kepalanya.

Pria kekar itu tersungkur ditanah dan tidak sadarkan diri. Song Yan menjadi sangat panik dan berniat untuk melarikan diri, namun Chen Niu segera menangkapnya dan mencengkram leher Song Yan dengan sangat kuat.

Semua orang berhenti menembak dan terlihat ragu-ragu, takutnya jika mereka menembak sekarang Chen Niu akan menggunakan Song Yan sebagai Perisai hidup dan mereka nantinya akan disalahkan.