SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Menunggu Didalam Penyesalan

Menunggu Didalam Penyesalan

Episode 01

Di pagi yang cerah, Di sebuah ruamah mewah. Terlihat seorang Wanita cantik dengum senyuman Indah yang Tidak pudar dari wajahnya. Tengah mempersiapkan sarapan untuk Keluarga tercinta Nya.

"Bi boleh minta tolong Ngga, Tolong Anterin ini ke meja makan." Ucapnya sambil menunjukan hidangan yang sudah jadi itu.

 "Boleh Nyonya," Ucap pelayan itu kepada wanita cantik itu yang bernama Zara Anatasya.

Walaupun sudah dilarang untuk tidak memanggil nyonya, Tapi para pelayan yang disana merasa sungkan untuk tidak memanggilnya nyonya. Hingga akhirnya zara pasrah dan tidak memaksa lagi.

Zara pun melanjutkan memasak nya. Hingga tak lama kemudian, Datang seorang bocah laki - laki yang berumur 4 tahun. yang sangat tampan dan imut, yang sudah rapi dengan sergam sekolahnya.

 

"Pagi Mami. " Ucapnya sambil tersenyum kepada Zara, Dialah Zein Putra Wijaya.

Zara yang sedang memasak pun menoleh, kepada putra semata wayang nya sambil tersenyum. Dan mematikan kompor karna kebetulan Masakan Nya sudah Matang, Dan menghampiri sang putra.

 "Pagi juga sayangnya Mami, " ucap Zara. sambil mengacak rambut sang putra, Dengan gemas. Hingga zein cemberut karana Ulah sang Ibu.

 

"Iiihhh Mami, Jangan di acak dong nanti berantakan lagi. " Ucap Zein sambil menyingkirkan tangan sang ibu dari kepalanya, Dengan wajah cemberut zein merapikan kembali rambut nya yang di rusak sang ibu.

Zara yang melihat apa yang di lakukan sang putra hanya bisa tersenyum. Dan membantu sang anak merapikan rambutnya.

Sedangkan para pelayan hanya mengulum senyum, melihat tingkah ibu dan itu. Bagi mereka itu sudah biasa melihat pemandangan tersebut, Dan menjadi hiburan tersendiri.

Dan tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, Yang menggema di ruangan itu. dan muncul seorang laki - laki dewasa yang berumur 28 tahun, yang sangat sangat tinggi dan berwajah tampan. Namun dengan berwajah datar dan dingin. Dan tidak pernah tersenyum sama sekali.

Pelayan yang melihat taun ruamah. Yang sudah turun hanya bisa menundukan kepala, tanpa berani meilahat.

Laki - Laki itu menuju meja makan , Dan duduk di bangku sambil minum kopi dan mebaca koran. Tanpa bicara sedikitpun, jangan bicara tersemun tidak. Seperti kebiasaannya Setia hari.

 

Zara yang melihat sang suami, Sudah ada di meja makan. Mengajak sang putra menghampiri meja makan untuk sarapan. sambil tersenyum manis, Zara menyapa sang suami. pagi Mas, pi. ucap Zara Dan zein.

"Hmm" jawab laki - laki itu. yang bernama Raka Putra Wijaya. Tanpa tersenyum dan tanpa melihat Zara.

Zara yang mendengar dan melihat jawaban dari sang suami hanya bisa tersenyum getir. karna bagi nya itu sudah biasa.Sedangkan sang putra sudah duduk manis di meja sambil menung sang mami untuk mengambil sarapan.

"Mau sarapan Apa Mas." ucap Zara Yang sudah berdiri di samping sang suami, Untuk mengambil sarapan.

"Roti." Jawab Raka dengan dingin, dan jangan lupakan wajah datarnya.

Sambil mempersiapkan roti dan mengoles kan selai kesukaan sang suami , Zara bertanya pada sang putra, Yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku kedua ortuanya.

 

Bukan Zein tidak tahu, Tentang kondisi rumah tangga sang ayah dan ibunya. Tapi selama ini bocah itu yang masih berumur 4 tahun lebih, memilih untuk pura - pura tidak tahu.

Bahkan Zein sering memergoki sang ibu, sedang menangis sendiran. Dan ketika bocah itu bertanya pada sang ibu , Ibunya hanya menjawab nya dengan tersenyum saja.

Episode 02

"Mau sarapan Apa Sayang..?" Tanya Zara pada Sang putra, yang sedang memperhatikan Dirinya dan sang suami.

"Sarapan Nasi Goreng aja Mi.". Jawab Zein. sambil melihat dan tersenyum kepada sang mami.

Mendengar jawaban sang putra, dengan cekatan zara mempersiapkan sarapan untuk sang suami dan putra semata wayang nya.

 

Setelah selasai Zara pun duduk, Dan Ikut sarapan bersama sang suami dan putranya.

Setelah itu di meja makan sangat hening, tidak ada suara dan obroralan . Yang terdengar hanya dentingan sendok dan garpu yang beadu dengan piring. Itulah yang terjadi di meja makan, Setiap Pagi Harinya.

 

Entah itu peraturan di meja makan atau sudah kebiasaannya. Setelah Sarapan Raka langsung berdiri tanpa mengucapkanSepatah kata apaupun

Zara yang melihat sang suami sudah berdiri, Zara pun iku berdiri mengikuti sang suami dan mengantar sampai teras depan.

Sedang kan sang putra masih melanjutkan sarapan tanpa mengikuti sang ibu, Untuk mengantar Sang Ayah untuk berangkat bekerja.

Sesampai nya teras depan terlihat mobil mewah, Sudah terparkir di depan pintu. Dan seorang pria berdiri dengn wajah datar dan dingin sama seperti Raka. Tidak kalah tampan. tapi masih tampan Raka. yang bernama Dion Aldiasyah. Asisten sekaligus sahabat Raka.Sesudah sampai di dekat mobil, Zara dengan gugup berniat minta izin keluar rumah.

"Mas. "Panggil Zara. Kepada Sang Suami dengan mendongak melihat Wajah Tampan sang suami.

 " Apa "jawab Raka Dengan Ketus, Tanpa mau lihat wajah cantik Zara.

 

"Aku mizin pergi Ke Kampus, Setelah dari kampus pergi ke Super Market Membeli kebutuhan rumah yang sudah habis. Boleh tidak..? " Tanya Zara Kepada Sang Suami.

  Sambil Tersenyum Manis Zara Meminta Izin kepada Raka, Yang bisa Melelehkan Hati Para Lelaki lain, Jangan lupakan wajah Cantik dan Imut nya. Tapi tidak untuk Raka Yang Tidak tertarik melihat Wajah Cantik Istrinya.

 

"Sudah ku katakan beberapa kali aku tidak peduli dengan urusan mu," Jawab Raka, dengan wajah dingin dan datarnya.

"Mau kau keluar Rumah Atau Pun Di rumah itu bukan urusan ku, Dan begitupun sebalik nya jangan ikut campur urusan pribadiku." Lanjutnya.

Setelah berbicara itupun langsung Masuk Mobil, Dan pergi ke kantor Tanpa memikirkan perasaan Zara mungkin akan terluka mendengar kata - katan Nya.

 Senyum Zara langsun Hilang Mendengar Jawaban Suami nya. Yang tidak peduli Padanya, Walaupun Zara sudah terbiasa mendengar Kata - kata Kasar Raka, Namun Selalu Saja Ada rasa Sakit di hatinya.

 

"Segitunya kamu tidak menggap aku diruamh ini, Sampai tidak peduli tentang aku." Gumam Zara Sambil memperhatikan Mobil sang suami, Sampai Tidak terlihat lagi di Matanya.

  Dengan wajah lesu Zara ara kembali ke dalam rumah. tanpa terasa air mata nya menetes, Tanpa bisa Di cegah. Dan Tidak Lama terdengar suara sang putra yang memanggil nya.

 " Mami. "Panggil Zein Yang masih Di ruang Makan.

Zara Dengan Tersenyum Menghampiri Sang putra, dann menghapus Air Mata Nya Yang sempat mentes kewajah. Zara tak ingin sang putra melihat nya menangis.

 

"Ada apa sayang."Tanya Zara. Sambil Mengelus Kepala sang putra dengan sayang nya.

  "Temani aku sarapan mi, aku tak mau sarapan sendirian." Jawab Zein Dengan Mata puppy eyes nya.

"Baiklah Sayang, Mami akan menemani mu sarapan "Jawab Zara. Sambil duduk di bangku dimeja makan menemani sang putra sarapan.

Setelah sarapan, Zein bangkit dari duduk nya. Zara pun bangkit dari duduk nya, Mengantar sang putra sampai di teras. Karna kebetulan hari dia tidak bisa mengantar sang putra kesekolah Nya.

 

Terpopuler