SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Lord Devil _Satan_

Lord Devil _Satan_

Bab 1 ~ Kerajaan Laxzamor.

Di abad sebelum masehi.

Dimana sistem kerajaan masih dominan di muka bumi ini.

Menjadi saksi kelam penindasan rakyat kecil terutama kaum wanita.

Kedudukan tertinggi masih di pegang oleh sang raja.

Bahkan seseorang akan menemui ajal nya saat itu juga ketika sang raja sudah memerintahkannya.

Raja yang adil dan bijaksana seakan hanya sebuah angan dan dongeng belakang.

Nyatanya kebanyakan dari mereka hanya mementingkan kepuasan dan ego mereka masing masing.

Saat mahkota dan tahta telah berhasil mereka dapatkan, rakyat akan berubah menjadi sapi perah di mata mereka.

Berkisah beribu ribu tahun yang lalu.

Saat Raja masih duduk di singgah sananya dan populasi penyihir masih meluas di seluruh negeri.

Masa di mana manusia masih hidup berdampingan dengan para penyihir putih.

Suatu masa, di salah satu kerajaan besar di bumi ini.

Tepatnya di kerajaan Laxzamor.

Terjadi keretakan hubungan antara penyihir putih dengan sang raja.

Hubungan yang terjalin baik selama ratusan tahun lamanya, tiba tiba hancur dalam hitungan hari.

Raja yang baru hitungan hari menduduki tahta nya, langsung mengubah struktural dan aturan di kerajaan.

Bahkan dengan terang terangan.

Sang Raja yaitu Vinix, Raja baru kerajaan Laxzamor, mengundang seorang penyihir hitam untuk menjadi abdi setia serta penjaganya.

Penyihir putih yang dari awal masih menyimpan tanda tanya akan meninggalnya raja terdahulu, memilih pergi dari kerajaan setelah terdengar kabar pula bahwa penyihir hitam telah menjadi kaki tangan sang raja.

Itu semua memperkuat dugaan mereka tentang adanya kesengajaan pada kematian sang raja terdahulu, Raja yang mereka anggap lain dari pada yang lain, berwibawa dan adil terhadap semua rakyatnya.

Raja Vinix bersifat sombong, angkuh dan serakah.

Semua yang ia inginkan harus bisa terpenuhi dengan sesegera mungkin.

Bahkan para wanita di kerajaannya ia jadikan budak nafsunya.

Tak peduli statusnya sudah bersuami ataupun tidak, mengandung ataupun masih tahap menyusui.

Sang permaisuri hanya bisa diam menyaksikan kelakuan sang Raja.

Yang terpenting bagi nya, kedudukannya sebagai permaisuri tidak tergantikan oleh wanita lain.

"Naikkan pajak...!!, setelah itu adakan pesta besar untukku di aula kerajaan, pilihkan aku beberapa wanita cantik untuk menemaniku malam ini", titah Raja Vinix pada para prajuritnya.

Semakin hari, kondisi kerajaan makin lemah.

Rakyat mau tak mau harus bekerja keras demi sang Raja walaupun terkadang tanpa upah.

Suara cambuk terus menggema di setiap harinya.

Tangisan para gadis terus terdengar setiap waktu.

Mereka yang beruntung akan di jadikan selir oleh Raja.

Dan yang tak beruntung akan di jual ke kerajaan tetangga setelah Raja puas menikmati tubuhnya.

"Kamu di pilih Raja untuk menjadi selirnya yang ke 5, berbahagialah kamu", ucap penasehat kerajaan di depan seorang gadis belia yang baru ia bawa masuk ke halaman kerajaan.

Seketika gadis itu menarik sebuah belati di tangan seorang pengawal dan menempelkannya pada wajahnya.

"Lebih baik aku menjadi buruk rupa, dari pada harus melayani Raja yang biadab itu..!!, apa dia tidak puas menghabisi seluruh keluargaku", teriak gadis itu tak terkendali.

"Lancang...!!, seorang sampah berani menghina Raja", teriak penasehat kepercayaan Raja dengan muka merah padam.

"Kita lihat...!!, apakah Raja mu masih mau dengan sampah yang berwajah hancur..!!", seru gadis itu tanpa ragu menghunus belati di tangannya berulang ulang kali ke arah wajahnya.

Semua orang memalingkan wajahnya, merasa ngeri dan jijik dengan apa yang tengah gadis itu perbuatan pada dirinya sendiri.

Bersamaan dengan tawa gadis itu.

Seketika ambruk lah tubuhnya ke tanah.

"Coba kamu periksa", seru penasehat Raja pada salah satu pengawal.

Pengawal segera mengecek leher dan tangan gadis itu.

"Sudah tiada Hang sepuh", ucap pengawal itu melapor.

"Sialan...!!, bodoh sekali dia..!!, memilih mati dari pada menempati posisi yang di impikan semua wanita, cepat buang dia...!!", seru Hang Sepuh masuk ke dalam kerajaan bersama dengan para gadis lain yang masih terus terisak isak.

"Salam para gadis ku...!!", ucap Raja Vinix mencolek satu persatu gadis yang akan menjadi selirnya ataupun hanya sebagai teman ranjang satu malam nya saja.

Tiba tiba permaisuri datang bersama para dayang nya.

Ia terlihat cantik nan anggun berjalan menuju sang Raja.

Dengan tatapan yang tak tertunduk sedikitpun, menunjukkan apa posisinya di sisi Raja.

Ia melirik sinis kepada semua gadis yang ia lewati.

"Salam Tuan ku...", ucap Permaisuri membungkuk hormat di depan Raja Vinix.

"Salam permaisuri, ada hal penting apa kamu menghadap ku..??", seru Raja Vinix kembali duduk di tahtanya.

"Aku ingin mengabarkan sesuatu pada Tuan ku..", ucap Permaisuri menuangkan teh hijau ke dalam cangkir kosong Raja.

"Cepat katakan..!!", seru Raja Vinix.

"Aku mengandung", seru Permaisuri membuat Hang Sepuh bahagia, terlebih sang Raja Vinix sendiri.

"Hahahaha, akhirnya...!!, aku akan memiliki seorang putra...!!", seru Raja Vinix kegirangan.

"Jangan senang dulu Raja ku, aku punya firasat lain tentang itu", seketika penyihir hitam muncul di samping sang Raja.

"Apa maksudmu penyihir..!!!, kamu mau bilang aku berbohong ...!!", seru Permaisuri marah dan melempar teko teh di tangannya.

Seketika penyihir hitam menghilang dari sisi Raja.

"Tenang lah permaisuri, mungkin ia berusaha mengatakan bahwa kamu mengandung anak perempuan, tapi itu tak masalah, aku masih bisa menunggu untuk seorang putra", ucap Raja Vinix mencium perut permaisuri.

"Terima kasih Tuan ku", ucap Permaisuri kembali tersenyum.

"Malam ini kita rayakan semuanya...!!, menyambut calon anak pertamaku dan para selir baru ku..!!", teriak Raja Vinix mengumandangkan pesta besarnya yang akan terjadi malam itu.

Bab 2 Kelahiran anak ke 14.

"Tenanglah dulu Raja ku...!!", saya akan siapkan sajian agar Raja ku bisa tenang sejenak", ucap Hang Sepuh mencoba membujuk sang Raja yang terlihat gelisah.

"Bagaimana aku bisa tenang...??, Permaisuri sedang melahirkan di dalam sana...!!", seru Raja Vinix terus saja berjalan mondar mandir di depan pintu tempat tinggal Permaisuri.

"Dia akan baik baik saja Raja ku, percayalah..!!", ucap Hang Sepuh mencoba menenangkan sang Raja.

"Bukan dia yang ku khawatirkan, tapi garis keturunan ku.., bagaimana mungkin ke 13 anak ku dari 13 wanita yang berbeda semuanya melahirkan seorang anak perempuan...??", seru Raja Vinix duduk dengan rasa kesal dan putus asa sembari memerintahkan dua dayang nya untuk memijat kepala nya.

"Mungkin anak ke 2 dari permaisuri, yang merupakan anak ke 14 dari Raja ku akan berjenis kelamin laki laki", ucap Hang Sepuh mencoba membuat Raja tak gelisah.

Tak berapa lama.

Terdengar suara bayi telah lahir ke dunia.

Raja Vinix kembali berjalan mondar mandir di depan pintu kediaman Permaisuri.

Ia tak sabar mendengar jenis kelamin anak nya yang ke 14.

"Bagaimana Tabib...??", seru Raja Vinix saat tabib keluar dari pintu itu.

"Permaisuri sangat lemah, ia kehilangan banyak sekali darah karna proses melahirkan yang cukup lama", ucap Tabib.

"Aku tidak bertanya tentang dia ...!!, bagaimana anak ku ..??, apakah seorang putra..??", seru Raja Vinix mengguncang tubuh tabib.

Tabib hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya.

Seketika wajah Raja Vinix berubah menjadi amat murka.

"Tak becus...!!!", teriak Raja Vinix kesal.

Membuat semua yang ada di sana hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Tabib...!!, aku sudah perintahkan kamu bukan, beri pengobatan pada selir selir ku terutama pada permaisuri agar mereka bisa memberiku seorang putra..!!", seru Raja Vinix membuat tabib tak berani bicara lagi.

"Tenanglah Raja ku, jaga kesehatan Raja ku, itu yang paling penting", ucap Hang Sepuh mencoba menasehati Raja nya.

"Diam...!!, apa jika aku sehat, aku bisa memerintah beribu ribu tahun tanpa penerus Hang sepuh ...??", teriak Raja Vinix membuat Hang Sepuh tak berani bicara lagi.

Segera Raja bergegas memasuki kediaman Permaisuri.

Sementara Permaisuri sudah amat gelisah mendekap anak yang baru saja ia lahir kan.

"Bagaimana ini ...??, aku telah menjanjikan seorang putra pada Raja, tapi ternyata", ucap Permaisuri masih dalam kondisi lemah dan pucat.

Brukkkkkk..

Pintu di buka dengan amat keras oleh Raja.

Ia segera menghampiri Permaisuri Titian dengan wajah yang merah padam.

"S, sa, salam Raja ku", ucap Permaisuri dengan terbata bata.

"Bukankah kamu sudah berjanji akan melahirkan seorang putra untukku...??", seru Raja Vinix mencoba meredam amarahnya.

"Maafkan aku Raja ku, tapi ini tetap anak kita", ucap Permaisuri tak berani memandang wajah sang Raja.

"Aku menginginkan seorang putra pewaris kerajaan, apakah itu sulit bagi mu...??, bagi kalian semua..., haaaa...!!!", teriak Raja Vinix membuat Permaisuri dan para selir Raja menunduk ketakutan.

Teriakan Raja membuat putrinya menangis dalam dekapan Permaisuri.

Yang membuat Raja semakin geram mendengarnya dan reflek menutup kedua telinganya.

"Hentikan tangisan itu...!!", teriak Raja mengambil bayi itu dan mencoba melemparnya ke udara.

"Jangan ....!!!", seru Permaisuri dengan tertatih tatih mencoba menolong bayi nya.

Beruntung, salah satu selir berhasil menangkapnya sebelum jatuh ke lantai.

Isak tangis dari Permaisuri pun tak terbendung sembari memeluk bayi nya.

"Sesuai janji mu...!!, kamu akan segera lengser dari kedudukan mu..!!", seru Raja Vinix pergi dari kekediaman Permaisuri.

Raja Vinix kemudian duduk termenung di tahtanya.

Ia seakan telah putus asa dengan harapannya memiliki seorang putra.

Tiba tiba Penyihir hitam muncul di sisi nya.

"Perkataan ku telah terbukti bukan Raja ku...!!", ucap penyihir hitam itu, yang merupakan abdi setia Raja Vinix sejak ia menduduki tahtanya.

Berkat dirinya lah, ia jarang turun ke medan pertempuran hanya untuk perebutan wilayah.

Karna lawannya akan dengan mudah ia taklukkan tanpa perlu adanya peperangan.

"Bangga sekali diri mu...!!, kamu tak lihat penderitaan ku..??", ketus Raja Vinix.

"Aku akan beri tahu sesuatu", ucap penyihir hitam.

"Apa itu...??, aku tak akan pernah memiliki seorang putra ...??, sudah nampak jelas bagiku", ucap Raja sembari memijat kepalanya.

"Ada satu kesempatan bagi Raja ku untuk mendapatkan seorang putra", ucap penyihir hitam mencoba meramal masa depan Raja nya.

Seketika mata Raja Vinix terbuka lebar.

Ia segera berdiri dari tahtanya, tak percaya dengan perkataan sang penyihir.

"Apa itu...??, bahkan jika perlu aku akan menukar sebagian kekayaanku untuk putra itu", ucap Raja bersemangat.

"Tapi aku tak bisa meramal masa depan Raja ku saat anak itu lahir, banyak kabut yang menutupinya", ucap penyihir hitam.

"Meskipun tak kamu ramal pun, pastinya masa depan ku akan bahagia, kerajaan ku akan lebih makmur terutama saat kehadiran putra mahkota", seru Raja Vinix tertawa.

" Anda yakin Raja ku...??, aku sudah memperingatkan..!!, aku tak bisa menerawang masa depan Raja ku setelah itu", ucap Penyihir hitam.

"Cepat beri tahu aku cara agar memiliki seorang putra..!!", seru Raja Vinix tak sabar.

Terpopuler