Baili

Ketika baili membuka mata nya dia merasakan sakit kepala yang tidak biasa.

"Aduh...stt sakit"dengus nya.

Di belakang kepalanya ada benjolan sebesar telor ayam yang membuat dia ketakutan.

"Apa apaan ini?hei..di mana aku?"pikir nya bingung.

Dengan cepat mata bai li berputar putar ke segala sudut ruangan.Dia sebenarnya ada di tempat yang asing.

Kamar ini berlantai kan tanah.Ada sendal jerami di bawah ranjangnya.Oh tuhan..

Ini bukan ranjang melainkan papan panjang lebar yang di susun sedemikian rupa sehingga memberikan efek ranjang yang serius.

Ada satu lemari pakaian rapuh dengan aroma Pinus yang tajam.

Jika di lihat lagi ini adalah satu satunya aksesoris yang ada di kamar ini.

Ada jendela kecil di sudut tapi tidak di buka entah kenapa.Selain itu tidak ada apa apa lagi di sini.

Ini bukan susah lagi tapi melarat.

Gluk..gluk..gluk..

Rasa lapar segera menghantam bai li.Dia tidak tau apa ini yang jelas dia harus mengisi perut nya terlebih dahulu.

Segera saja bai li bangkit dari ranjangnya.Pakai sandal jerami padi yang keras.

"Uh... tempat apa ini? kenapa aku ada di sini?" pikir nya lagi.

Tapi..

"Ehh ini bukan tangan ku" baili memegang kepala nya yang sakit.

Dia adalah seorang wanita tua berusia tiga puluhan.Setelah keluar dari panti asuhan bai li keluar dan mulai berbisnis kecil kecil.

Dia juga aktif ke berbagai forum diskusi di internet.Membahas buku atau ke ruang motivasi.

Belajar tentang banyak hal yang sama sekali baru untuk nya.Karena otak nya bisa merekam pelajaran lebih baik dia belajar beberapa bahasa umum di dunia.

Bahasa arab, Inggris, Belanda bahkan Jepang,dia juga mengikuti pelajaran bahasa Korea karena sedang trend kala itu.

internet memudahkan orang untuk menghubungi teman dari berbagai belahan dunia karena itulah dia bisa mempelajari semua bahasa bahasa itu secara otodidak.

Dia juga mendapatkan uang dari tik tok dan sebagainya. Untuk menambah pundi pundi rupiah,baili membuka situs jual beli dan mendaftarkan namanya untuk sebuah toko. Namun sampai dia tiba di tempat ini,belum ada satu pun barang yang dijual di sana.

meskipun hidup sendiri tapi biaya hidup yang harus dibayarkan nya sedikit mencengangkan dia bahkan memiliki hutang di bank yang belum kelar sampai sekarang.

mengingat hutang hutang yang ditinggalkan tiba-tiba mulut bali sedikit terangkat.

Apakah dia sedang diculik sekarang ?

Namun siapa yang mau menculik orang yang jelas jelas tidak punya uang dan malahan memiliki banyak hutang di bank.

Masa bodoh.

Apa tuhan sedang menguji dia atau memberi kam jalan untuk melarikan diri dari hutang piutang nya.

" jika aku benar-benar diculik , sudah berapa lama ini? kenapa tubuhku begitu kurus dan lihatlah tangan-tangan ini,apa ini milik ku?"pikir baili lagi.

Tidak ada cermin yang bisa memungkinkan dia untuk melihat sosoknya yang sekarang. Namun sekurus kurus nya dia ,bukankah akan bisa diperbaiki nanti.

Makan saja yang banyak.

Tapi baili bingung sekarang,di mana dapur nya.

"ada orang?"panggilnya.

Tidak ada suara yang menjawab nya .Bai li menampar kepalanya dengan keras. Kepalanya yang benjol tiba-tiba merasakan sakit yang amat sangat akibat tamparan tangannya sendiri.

"Uops lupa, sakit...."

Tahun 70 an

tiba-tiba baili mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan. Sebelumnya dia berpikir ini ini diakibatkan oleh benjolan di kepalanya yang sebesar telur ayam itu.

Namun siapa sangka ketika dia mengalami sakit kepala itu, rentetan memori tiba-tiba membanjiri otaknya.

nama pemilik asli tubuh ini memiliki nama yang sama dengan dirinya sendiri yaitu baili dari keluarga Bai.

Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Orang tua bai li memiliki dua anak lelaki dan dua anak perempuan. pada dasarnya orang tua itu sudah melahirkan enam orang anak total sebelum dirinya sendiri.

Dua diantara mereka meninggal di waktu balita.

Ketika melahirkan bai li,wanita tua itu sudah berusia 37 tahun. di orang modern ini masih lah wanita setengah baya yang sedang aktif aktifnya namun di tahun tahun ini usia itu sudah masuk dalam kategori tua .

Mereka bahkan sudah memiliki cucu saat itu.

Sudah umum bagi warga desa menikahkan putri mereka di usia 14 atau 15 tahun.

Orang tua itu melahirkan putra pertamanya di usia 16 tahun yang masih terbilang remaja.

Setelah mengalami kelahiran kelimanya di orang wanita tua ini mengalami distorsi dan gejala sisa.

Namun begitu dia mampu bertahan dan memimpin keluarganya untuk bisa makan dan minum di pedesaan.

Beberapa tahun kemudian hanya menyisakan tiga orang anak di sisinya .Dua pria dan satu perempuan yang sudah menikah dan memiliki keluarga mereka masing-masing.

Namun siapa sangka jika ketika usia cucu pertamanya sudah lebih dari tiga tahun. Wanita tua itu hamil dan melahirkan bai li,bayi perempuan.

Di era ini orang masih berpikiran secara ortodok dan mereka menghormati senioritas tanpa memandang usia.

Jadi begitu bai li lahir, dia sudah memiliki tiga keponakan yang usianya bahkan lebih tua dari dirinya sendiri.

Meskipun usianya masih muda tapi para keponakan memiliki kewajiban untuk menghormati nya dan bai li muda memiliki kebanggaan tersendiri untuk itu.

ini menyebabkan bali mode menjadi arogan dan sedikit egois. terutama ayah dan ibunya yang sangat menyayangi dirinya meskipun dia adalah seorang perempuan.

Saat ini adalah cina di tahun 75. penduduk desa masih tinggal di rumah tua dari generasi ke generasi sedangkan perempuan yang sudah menikah mengikuti suaminya sehingga kewajiban sebagai seorang anak terputus di sini.

itulah sebabnya beberapa orang lebih menyukai anak lelaki dibandingkan dengan anak perempuan menurut mereka anak perempuan adalah pemborosan uang semata mata.

Ini mirip seperti menjahit baju pengantin untuk orang lain.

Dikatakan juga wanita yang sudah menikah mirip seperti air yang tercurah di tanah. Mereka akan terlupakan begitu saja bahkan keluarga pihak wanita memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan sebisa mungkin untuk menantu lelaki mereka.

Katanya reputasi keluarga akan buruk jika anak-anak perempuan yang sudah menikah itu bercerai .

Jadi keluarga pihak perempuan selalu berhati-hati dalam hal ini dan cenderung mengorbankan anak perempuan daripada melahirkannya.

Untuk hal ini pemerintah juga berperan penting jika diketemukan ada pejabat atau keluarga yang tidak menghormati leluhur atau memiliki reputasi buruk di dalam keluarga ada kemungkinan besar pekerjaan mereka akan berpengaruh.

Kebanyakan dari orang-orang desa selalu menghina mimpikan untuk pergi ke kota.

jika ada sanak saudara yang bisa pergi ke kota itu artinya memberi efek positif pada keluarga yang lain sehingga keluarga ini bisa memiliki suara tersendiri di desa.

Artinya mereka akan disegani.

itulah sebabnya orang-orang lebih memilih reputasi daripada anak.

sedikit penjelasan yang didapatkan oleh bali dari lintasan memori ini adalah saat ini negara sedang mengalami kesulitan pangan sehingga semua orang melakukan tindakan kolektif.

tindakan jual beli tidak diperbolehkan saat ini. Jika anda ingin membeli sesuatu anda harus membeli di gedung yang sudah ditunjuk seperti koperasi pengadaan .

meskipun anda memiliki uang anda juga memerlukan tiket untuk segala lini.

ini disebut tiket industri tiket nasional tiket pangan dan sebagainya.

Bahkan untuk membeli sabun dan minyak juga ada tiket khusus.

Bagi warga warga desa ,mereka akan sulit untuk menerima tiket ini. Namun bagi para pekerja di kota yang memiliki hukou kota mereka akan memiliki subsidi pangan mengikuti jumlah kepala di dalam keluarga.

Adapun sistem hukou juga juga agak rumit di sini. Untuk mempermudah nya, mari kita pikirkan hukou ini seperti kartu keluarga atau KK .

persyaratan untuk mendapatkan buku kota sebenarnya tidak begitu rumit anda hanya perlu memiliki pekerjaan tetap di kota atau memiliki rumah sendiri yang sudah terdaftar di kementerian perumahan.

meski begitu bagaimana bisa penduduk desa memiliki uang yang tidak sedikit untuk membeli lahan di kota.

Saat ini penduduk desa hanya diperbolehkan bekerja menurut cm atau sistem point.

Setiap tiga buah desa diwakili sesuatu yang bernama brigade. Ada seorang kapten yang memiliki tugas untuk mengatur pekerjaan di desa yang akan di data agar bisa diubah menjadi poin tertentu.

Poin-poin ini bisa diubah menjadi uang di akhir tahun. anda juga bisa mendapatkan tiket umum yang memiliki waktu kadaluarsa.

setiap kali panen kapten harus menyerahkan dulu hasil nya yang sudah di tentukan kepadanya di institusi terkait.

Sisa dari penyerahan inilah yang akhirnya bisa dibagi kepada warga desa atau seseorang yang memiliki hokou desa.

Artinya selagi anda adalah masih tertulis di dalam sebuah anggota desa tertentu. Anda masih berhak mendapatkan sejumlah uang atau makanan tidak peduli di mana pun anda berada.

Bai li yang mendapatkan pencerahan mengenai houkou saja sudah pusing tujuh keliling. Kenapa kehidupan ini begitu sulit untuk makan saja mereka harus mencari sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk dimakan sama sekali.

Sebenarnya dia sedang ditempatkan di mana sih.

Pernahkah anda lihat dedak yang selalu dimakan oleh ayam ayam kecil di rumah.

inilah yang menjadi bahan makanan pokok utama di desa saat ini.

Negara tidak memperbolehkan seseorang untuk menanam secara pribadi namun di desa anda bisa memiliki satu petak lahan sekitar 100 kali 100 meter persegi untuk sebuah keluarga menanam sesuatu. Namun ini hanya bisa dimakan oleh keluarga tidak bisa diperjualbelikan.

jika anda tidak bisa memandang sesuatu di ladang khusus ini maka untuk menunggu pencairan pembagian pangan oleh kapten.

maka seseorang harus rela menggali sayuran di kaki bukit.

Makanan yang akan dibagikan oleh kapten bahkan tidak akan cukup untuk tahun berikutnya. Karena itulah banyak keluarga yang memilih dedak padi atau ubi jalar sebagai bahan makanan utama.

Memutar limpahan memori itu bai li langsung muntah di tempat. Dia tidak akan pernah bisa menelan dedak kuning yang direbus dengan sayur hijau yang tidak jelas itu .

Huekkk...