SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Sistim Check In Di Tahun 70an

Sistim Check In Di Tahun 70an

1

Di sebuah jalan raya modern di abad ke-22, langit malam terbentang gelap di atas, seakan menyimpan misteri yang tak terbatas. Langkah ceria Kiki, seorang gadis muda dengan mata biru cerah, memotong heningnya malam. Senyum di bibirnya seakan merefleksikan semangatnya yang tak terkalahkan.

Tapi serpihan takdir datang menghampiri, berwujud mobil berkecepatan tinggi yang mendekat dengan cepat.

Dciiiiiitt.. boom...

"Hei astaga.. kecelakaan..ada kecelakaan...!!"

"Akkhh... kecelakaan!!"

Saat itu Tubuh Kiki terpental ke udara, wajahnya mencerminkan kejutan dan ketidakpercayaan. Sepasang mata birunya memandang kekosongan, lalu gelap.

Dalam sekejap ,dia merasa dirinya terhanyut dalam arus cahaya yang ganjil. Kiki sekarang berada di tempat yang tak dikenal, jauh dari dunia nyata yang baru saja ditinggalkannya. Di sekelilingnya, lautan roh-roh berkumpul, terang dan bersinar, membentuk lanskap penuh warna dan keindahan yang ajaib.

"Hei di mana aku,di akhirat kah?"pikir nya.

Kiki merasa kebingungan dan takut. Kakinya berdiri di atas tanah yang tak kasat mata dan dia merasa seolah-olah dia sedang melayang. Dia memegang dadanya yang berdegup kencang, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. "Di mana aku? Apa yang sedang terjadi?"

Sementara ia mencoba mencari jawaban di alam roh ini, dia melihat sosok samar-samar yang mendekat. Sosok itu memancarkan cahaya lembut dan tenang, seolah-olah dia adalah bagian dari alam ini. Kiki merasa seolah-olah dia sedang bermimpi, tapi dia tahu bahwa ini nyata.

Kehadiran sosok itu semakin dekat, mengungkapkan wajah yang penuh dengan kebijaksanaan dan kedamaian. Suara lembut terdengar dari sosok tersebut, "Selamat datang, Kiki."

Suara sosok itu terdengar seperti embusan angin yang lembut, mengusap pelan rambutnya yang tergerai.

"Saya dewa takdir. Kamu telah meninggal dalam kecelakaan dan kini berada di antara dunia roh."

Kiki merasa kaget dan tak percaya. "Dewa takdir? Tapi... tapi kenapa? Bagaimana bisa?"

Dalam tidak sadar, Kiki bergerak mengikuti pria itu.

Mereka hanya berhenti pada sebuah ruangan,ini adalah sebuah perpustakaan yang super besar.

Pria tadi duduk di atas kursi dengan meja kerja. di sana ada sebuah buku besar dengan nama Xi ximei.

Jelas itu adalah nama nya

"Apakah ini buku takdir ku?"pikir nya

"ehem ehem, Kiki, begini nya. ada sesuatu masalah teknis dalam departemen kami.Ya kau tau kan, tidak ada yang sempurna di dunia ini hahaha"katanya cengengesan.

"Ohh begitu kah jadi...

"Begini ya, mari ku jelas kan"dia mengambil sebuah buku lain tapi masih dengan nama yang sama.

"Ini adalah buku asli yang aku tulis untukmu"

Dalam buku asli, Kiki lahir di tahun 1960. pada tahun itu terjadi kelaparan yang parah tapi dia berhasil selamat karena orang tuanya mendapatkan pekerjaan resmi di kota.

tapi dia tidak bisa mengalahkan takdir karena sudah dituliskan di dalam buku itu jika dirinya dikirim melalui jalan pemuda pendidikan di pedesaan.

di desa Kiki seharusnya bertemu dengan seorang pria yang sudah ditakdirkan, pria ini masih pemuda pendidikan juga.

Mereka bersama-sama bertahan di pedesaan dan berakhir pergi ke universitas menjadi salah satu orang yang menggali pot emas di era 70-an.

pasangan ini memiliki tiga orang anak dan begitu banyak cucu sebelum meninggal.

"Eh apa itu aku?" kata Kiki bingung sendiri.

dia tidak pernah mengalami itu dan mungkin saja lupa.

Menjadi orang kaya adalah niat semua orang dan Sebenarnya dia seharusnya akan kaya bukan.

"Tapi kenapa bisa?"

pria yang mengaku sebagai dewa takdir ini berdiri dan menepuk menepuk sebuah buku yang baru saja diambil.

"nah masalahnya ada di sini,Chu Chu adalah wanita kelahiran kembali. Di dalam buku takdir miliknya. Dia tahu jika pasangan mu akan menjadi kaya, dengan kelahiran kembali Dia akan menarik pasanganmu ke arah dirinya dan mengambil semua keuntungan yang seharusnya kau miliki.Ah ini adalah kesalahan dari dewa kelahiran kembali, dia tidak berbicara dan konsultasi dulu dengan departemen kami,huh"

Pada buku takdir pertama chu chu adalah kekasih gelap dari pasangan nikah Kiki.

Sengan begitu tekadnya begitu kuat untuk menikah dengan pasangan gelap ini lebih awal dan menjadi istri sah setelah itu.

Dan di situlah takdir dari Kiki berubah.

"Ini buku kedua, sebuah garis yang ditakdirkan ketika kau menjalani setelah kelahiran kembali dari Chu Chu. Karena rasa bersalah dewa kelahiran kembali merebut jiwamu yang lahir di abad 21.Dan di sini lah kauu sekarang"katanya dengan enteng.

"maksudnya,apa?"kata Kiki yang masih bengong.

"karena kesalahan teknis kau menjadi tidak bahagia dan menjadi orang yang paling dirugikan. sekarang untuk kompensasi kami tidak akan menuliskan takdir untukmu dan kau memiliki hak untuk menulis takdirmu sendiri.Apakah itu cukup?"katanya sok pintar.

Tiba-tiba saja Kiki berteriak dalam benak nya.

Jika kita pergi pengadilan dan menuntut sebuah kompensasi karena kelalaian pihak lain. Artinya kita memiliki sesuatu yang lebih berharga dibandingkan dengan apa yang mereka tawarkan.

Hanya mengandalkan sebuah takdir itu tidak berhasil.

Brak...

Kiki menampar meja kerja dewasa dan memandangnya dengan mata melotot.

"Kau tau, aku sangat dirugikan dalam hal ini. cucu mendapatkan sesuatu sebagai kompensasi dari kelahiran kembali oh apa itu ya,ah masa bodoh. pertanyaannya Kenapa aku tidak mendapat kompensasi juga Hem ruang angkasa yang bisa menanam kek, atau warisan yang tidak ada habis-habisnya, hehehe apa kalian pikir kompensasi itu akan murah untuk kesalahan teknis?"

"Hei jiwa mu bagus juga, tapi maaf ya, departemen kami hanya departemen untuk menuliskan kisah.Oh tapi tidak apa-apa aku akan segera menghubungi dewa reinkarnasi.Ku pikir dia punya stok jari emas "katanya.

Segera pria itu menghilang di tempat, Kiki tidak lagi terkejut karena hari ini adalah hari yang paling membuat dia tercengang dengan kenyataan.

Tidak lama kemudian dia datang lagi dan tersenyum dengan meletakkan kacamatanya di atas meja.

"Oke kompensasi akan segera di kirim"

Kiki tidak percaya dengan pernyataan ini dan dia mengatakan ingin bertemu dengan riwayat inkarnasi sendiri. Tapi dewa takdir tidak menanggapi dan terindikasi jika dewa reinkarnasi sendiri menolak untuk bertemu dengan Kiki.

Sialan.

Sebelum dia bisa mengajukan lebih banyak pertanyaan, kehadiran dewa takdir memudar, meninggalkan Kiki sendiri dalam kebingungannya di alam roh yang tak dikenal ini.

Lagi lagi, Kiki berjalan di sebuah lorong gelap tidak berujung.

Dia berjalan entah berapa lama sebelum menemukan titik-titik cahaya.Jadi Kiki segera berlari ke titik itu dengan cepat.

Ketika dia melihat sinar matahari lagi, pandangan segera berubah dengan sesuatu yang tidak dia kenali.

2

Kiki perlahan membuka kelopak matanya, merasakan kelembutan matahari pagi yang menyapu wajahnya. Namun, saat dia mencoba untuk duduk, dia merasa bingung oleh lingkungan yang sepenuhnya asing baginya. Di sekelilingnya terdapat struktur besi yang menjulang tinggi dan tanah di bawah kakinya terasa bergetar. Suasana tenang yang biasa dia kenal seolah-olah menghilang begitu saja.

Dia mengangkat kepala, mencoba mengusir kebingungan yang melanda pikirannya.

Just .just..just...

Suara peluit mengejutkan dia, dan sebuah benda besar bergerak dengan riuh di atas jalur besi yang membentang di dekatnya. Kiki merasa seperti dia telah tersapu oleh aliran waktu ke dalam era yang sama sekali berbeda.

Saat dia berdiri di peron yang ramai, dia melihat sekelilingnya dengan mata yang penuh kebingungan. Bangunan tua dengan arsitektur khas era 70-an berjejer di sepanjang peron, dan bau asap juga suara kereta api yang mendekat ,menambahkan kesan autentik zaman tersebut. Orang-orang dengan pakaian yang berbeda dari yang biasa dia lihat, mengobrol dan tertawa di sekitarnya.

Kiki merasa seolah-olah dia telah terjebak dalam mimpi aneh yang tidak masuk akal. Dia berusaha memahami apa yang sedang terjadi, tetapi kebingungannya semakin mendalam. Kepala dan hatinya terasa penuh dengan pertanyaan, dan dia merasa seperti dia tengah berjuang dalam gelombang perasaan yang tak pasti.

Namun, tiba-tiba, seperti kilatan cahaya dalam benaknya, serentetan ingatan menyapu pikirannya.

Kiki, seorang remaja dengan nama asli Xi ximei , baru saja tamat SMP tahun ini.

Hubungan rumit antara Kiki dan ibu tirinya, membuat ayahnya selalu memihak kepada ibu tiri.

Dalam pengaturan negara, seorang gadis di usia 15 keatas atau yang belum menikah atau yang tidak memiliki pekerjaan di Kota.

Harus dikirim ke pedesaan, dengan program pemuda pendidikan membangun pedesaan.

pemerintah juga mengharuskan dalam satu hakou atau KK, paling tidak harus ada satu orang yang dikirim ke pedesaan.

Tahun ini adalah giliran dari anak perempuan ibu tirinya. Dia sudah tamat SMA tidak memiliki pekerjaan dan belum menikah.

Tapi karena egois ibu tiri menuliskan namanya untuk pergi padahal menurut jadwal itu sama sekali bukan gilirannya karena usianya belum tepat.

Awalnya ayah juga marah tapi pada akhirnya dia menyerah di bawah tangisan ibu tiri.

menurut sang ayah semuanya sudah terlanjur dan Kiki juga harus pergi ke desa.Ayah hanya bisa menjanjikan kiriman uang setiap bulannya ke desa demi kompensasi

Untung saja Kiki bisa meminta ayah mengirimkan sendiri uang tersebut dan tidak melalui ibu tiri. Jika tidak ,di khawatir uang tidak akan pernah sampai ke kantongnya.

"Uh jadi nama yang sama dengan ibu tiri celaka.Malang benar nasib ku Ckckck"

Belum siap dengan kenyataan yang menyedihkan, Kiki tiba tiba melihat sebuah buku besar dengan kulitnya yang berwarna tua dan halaman-halamannya yang tampak usang.

Di permukaan buku itu terdapat tulisan emas yang bersinar dengan jelas.Anehnya lagi hanya Kiki yang bisa melihatnya. Seperti mantra sihir, beberapa orang berjalan santai menembus buku itu seperti transparan saja.

"Buku takdir yang kedua "

Jika tidak salah, Ini adalah takdir yang tiba-tiba terganggu alirannya karena kelahiran kembali dari pahlawan wanita.

"Oh apa yang sudah di ubah ****** ini,aku harus mencari tahu sendiri"

Ketika ia membuka halaman pertama, mata Kiki tertuju pada gambar-gambar yang hidup, seolah-olah membawa dia ke dalam dunia yang berbeda.

Buku ini adalah seperti jendela rahasia yang membawanya ke dalam kisah hidupnya sendiri di pedesaan. Kiki membaca dengan hati yang berdebar saat ia menyaksikan kisah satu minggu di desa yang penuh tantangan.

Dalam lembaran-lembaran itu, Kiki harus berurusan dengan pemuda-pemuda desa yang pemalas dan suka mengacau. Mereka membuat hari-harinya di pedesaan terasa sulit dan tak nyaman. Terlepas dari usaha Kiki untuk menjaga semangatnya, keadaan semakin buruk.

Namun, kisah itu berakhir tragis. Ada tulisan yang mengatakan jika dia di lecehkan oleh mereka dan di gosip kan langsung sehingga dia tidak tahan.

Di bawah tekanan dan keputusasaan, Kiki menghadapi pilihan mengerikan. Kiki yang bunuh diri di tepi sungai, berusaha mengakhiri penderitaannya.

Setelah membaca perjalanan hidupnya yang tragis, Kiki tiba-tiba menyadari bahwa tulisan di buku tersebut mulai memudar dan hilang, meninggalkan halaman-halaman kosong di depan matanya.

"Dalam buku ini, tidak terlihat interaksi dengan pahlawan wanita.Artinya , orang ini menargetkannya secara diam-diam dan melakukan hal buruk di belakang punggungnya bahkan pemilik tubuh ini juga tidak tahu.Tapi aku bukan Kiki yang bodoh itu"kata Kiki di dalam hatinya.

Jika tidak salah,ini adalah kehidupan nya dan ini adalah pengalaman hidupnya yang di ubah karena kelahiran kembali sang pahlawan wanita.

Tiba-tiba, suara lonceng berbunyi keras, mengumumkan kedatangan kereta api. Orang-orang di sekelilingnya bergegas dan bergerak menuju peron, menanti dengan antusiasme.

Kiki merasakan kepala yang berputar, seolah-olah dipaksa untuk beradaptasi dengan perbedaan zaman yang tajam. Di sekitarnya, penampilan luar kereta api tahun 2020 dan kereta api dari tahun 70-an berdampingan, menciptakan perbedaan mencolok yang menambah keruwetan pikirannya.

Kereta api tahun 2020 terpancar modernitas dari setiap sudutnya. Desainnya yang aerodinamis dan permukaannya yang mengkilap mencerminkan teknologi canggih. Pintu-pintu otomatis terbuka lebar, memberi akses mudah bagi penumpang.

Di dalam kereta, kursi-kursi ergonomis dilengkapi dengan layar sentuh pribadi untuk hiburan dan informasi. Cahaya lampu LED memberikan pencahayaan yang terang dan nyaman, menciptakan suasana yang futuristik. Suara mesin yang halus hampir tidak terdengar, dan penumpang tampak asyik dengan perangkat elektronik mereka.

Di sisi lain, kereta api dari tahun 70-an memberi nuansa nostalgia yang kental. Bentuknya yang lebih tradisional dengan struktur besi yang kokoh dan jendela-jendela besar menampilkan karakter klasik. Pintu kayu yang berderit saat terbuka juga dengan suara mesin yang berdengung dengan keras dan berguncang memberi pengalaman yang khas dari era kereta api jadul.

As begitu banyak orang-orang yang tidak sabar untuk menunggu jadwal keberangkatan mengisi peron dengan kegembiraan dan gelisah.

Suara percakapan yang bercampur, langkah-langkah yang tergesa-gesa, serta suara keras dari pengumuman kereta memenuhi udara.

"Astaga,mana panas lagi, nggak ada AC.Eh kata nya ada jari emas dari dewa reinkarnasi?mana dia?kok nggak ada sih?"pikir nya bingung sendiri.

Dia menutup matanya sedikit dan mencoba meraba-raba apakah ada ruang angkasa di benak nya?

Tidak ada ,ini Zhong.

Supermarket besar juga tidak ada.

Dilepas di tempat antah berantah membuat kiki bingung dan justru bingung lagi .Karena tidak mengetahui jari emas apa yang diberikan oleh dewa pada nya sebagai kompensasi.

Apa dia di tipu lagi.

Sial.