SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI DAN KELUARGANYA

MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI DAN KELUARGANYA

1

Gayatri adalah seorang gadis cantik dan pintar... yang hidup di tengah-tengah keluarga yang tidak mampu terpaksa menikah dengan Robert Hartono bukan karena cinta....Tapi karena terpaksa sebagai pengantin penganti. Tri terpaksa harus berhenti kuliah lantaran dilarang oleh suaminya.

Robert dan kekasihnya yang bernama Selena, sudah menyiapkan semuanya dan tinggal tunggu hari H nya saja....namun tiba-tiba Selena membatalkan pernikahan sepihak tanpa dia beritahu Robert dan keluarganya apa penyebabnya.

Namun karena keluarga Robert Hartono sudah terlanjur menyebarkan undangan pernikahan keseluruh keluarga, kerabat dan teman-teman. keluarga Robert merasa malu dan takut aibnya terbongkar. Terpaksa keluarga Robert memohon kepada Gayatri yang saat itu sangat membutuhkan banyak uang untuk pengobatan ibunya.

Demi keselamatan ibunya Gayatri rela melakukan apa saja untuk ibunya.

Ayah dan nenek Gayatri tidak bisa menolak keputusan Gayatri, apalagi keluarga dari Robert menjanjikan bahwa uang pengobatan ibunya akan di tanggung semua.

Dan benar sebelum menikah Robert memenuhi janjinya dan menanggung semua biaya pengobatan ibunya Gayatri.

"Sah......!"

"Bagaimana para saksi sah...?

"Sah....."

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan dirinya.

Semua mengucapkan hamdallah setelah ijab kabul.

Kini Gayatri dan Robert sudah menjadi pasangan suami istri yang sah.

Bu Karina terpaksa pulang dari rumah sakit demi mengikuti acara nikahan Gayatri. Bu Karina merasa sangat bersalah karena dirinya Tri terpaksa menikah dengan pria yang tidak di cintai. Awalnya Tri meminta kepada Robert dan keluarganya untuk melakukan ijab kabul di rumah sakit ...namun dari pihak Robert menolak dan mau tak mau Tri harus mengikuti mau mereka

"Maafkan ibu ya nak...Demi menyelamatkan ibu kamu terpaksa menikah dengan pria yang tidak kamu cintai." Ujar bu Karina. Berulang kali dia berucap bahkan sebelum ijab kabul juga bu Karina sudah berulang kali meminta maaf.

"Maafin ayah juga nak....ayah merasa tidak berguna sebagai seorang ayah dan suami..kamu terpaksa jadi korban"

Namun Tri iklas melakukan itu demi ibunya Karina. Tri takut kehilangan ibunya jadi Tri tidak masalah menikah denga Robert walaupun tanpa cinta...karena Tri yakin lambat lau Robert pasti jatuh cinta dengannya.

"Bu, yah...kenapa harus minta maaf terus sih? Tri melakukan ini dengan Iklas jadi tenang saja bu yah.

Robert yang tidak mencintai Tri dan masih memikirkan Selena. Kini beruba menjadi pria arogan dan kasar selalu menindas Tri. Dia tidak menghargai Tri sama sekali sebagai istrinya.

Sudah satu tahun menikah tapi Robert sama sekali tidak menyentuh Tri. Robert tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang suami. Bahkan saat malam pertama Robert memilih pergi bersama teman-temannya dan minum sampai padi di bar.

Hanya satu kali saja Tri di sentuh paksa karena malam itu saat Robert pulang dalam keadaan mabuk parah...jadi dia melihat Tri seprti melihat Selena.

Jika pasangan pengantin baru pada umumnya setelah menikah, yang mereka nantikan adalah penyatuan pada malam pertama. Namun berbedah dengan pasangan suami istri Robert dan Tri.....mereka hanya sah di atas kertas saja namun tidak untuk melakukannya.

Mereka masih seperti orang yang tidak saling kenal, selama Tri menjadi istri Robert....Tri tidur di kamar tamu hanya beberapa kali saja Tri tidur satu kamar dengan Robert.

Namun Tri adalah gadis yang baik sehingga setiap pagi Tri tidak lupa membangunkan Robert untuk sholat dan menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya

Cekrek..

"Mas, bangun sudah subuh....ayok kita solat subuh mas nanti telat." ucap Gayatri.

"Apa,an sih aku masih ngantuk!....jangan ganggu aku. Sana pergi! Dasar miskin selalu saja menganggu tidurku."bentak Robert...sebenarnya Tri sakit hati dengan perkataan Robert tapi Tri hanya geleng kepala saja sambil menahan kekecewaan.

"Apa untungnya aku menikah dengannya kalau dia sama sekali tidak perna menghargai aku sebagai istrinya....hmmm...Tri sadar kamu, pernikahan ini bukan atas dasar cinta tapi karena terpaksa." batin Tri.

Ini baru Robert belum lagi Tri harus hadapi ipar dan mertuanya yang tidak tahu diri.

Rumah Robert tidak begitu jauh dari rumah ibunya. Dan adik iparnya Rima yang sudah menikah dan memiliki satu anak ..... Suaminya Kevin yang bekerja di kapal pesiar harus pulang pergi dua tahun bahkan sampai tiga tahu sekali.

Selesai melaksanakan solat subuh, Tri tidak tidur lagi tapi lanjut masak dan beberes rumahnya. Robert kerja sebagai jenderal manajer di sebuah perusahaan terkenal dengan gaji lumayan besar perbulan....namun selama menikah Tri hanya di kasih uang dapur saja satu juta lima ratus....untuk semua kebutuhan rumah termasuk pembayaran listri dan yang lain.

Sudah satu tahun juga Robert tidak mengijinkan Tri datang ke rumah orang tuanya. Justru adiknya Tri yang saat ini masih sekolah sering datang menanyakan kabar Tri.

Tri yang sibuk membereskan rumah di kejutan dengan gedoran pintu dari luar,....

bukkkkkk....bukkkkkkk....bukkkkkkk

"Tri.....tri....buka pintunya" teriak bu Flora.

"Tri....kamu tuli ya?.... buka pintunya, dasar miskin!..."teriak lagi bu Flora sambil ngintip lewat kaca jendela.

Tri gegas menuju ke arah pintu lalu membuka pintunya.

"Eh...ibu...Rima...maaf tadi Tri lagi jemur kain di belakang jadi tidak mendengar." ujar Tri.

"He menantu kumal sengaja ya bikin aku kesal" tanya Bu Karina.

"Dasar ipar miskin, kamu sengaja ya membiarkan aku sama ibu diluar? Sekarang kamu sudah mulai membangkang ya. Jangan sampai aku bilang sama mas Robert habis kamu, mbak." ujar Rima adik ipar Tri dia tidak punya sopan sama sekali.

"Bu, Rima. Tadikan sudah ku katakan bahwa aku ada di belakang jemur kain" ujar Tri berusaha menjelaskan.....lalu dengan tidak tahu malu Rima membuka tutup saji di atas meja makan.

Bu Flora bersama Rima menghentakkan kakinya berjalan menuju ruang makan

Brakkkk...

"Astaga Tri....kenapa kamu hanya masak masakan ini!!...Robert itu gajinya besar dia seorang jenderal manajer masa di kasih makan Sambel tempe dan sayur asam saja!!....dasar istri nggak berguna kamu! Kemana semua uang yang di berikan oleh anakku? Seharusnya kamu masak danging atau ikan bukan makanan orang miskin ini?" bentak bu Karina.

"Ya Tuhan....dosa apa yang sudah di lakukan oleh mas Robert, sampai bisa menikahi istri macam ini. Kalau setiap hari makan begini mana ada gizinya bu!" tambah Rima manas-manasin bu Flora agar semakin menindas Tri.

"Sabar Tri...sabar...kamu tidak boleh terpancing. Harus sabar menghadapi manusia seperti ini." batin Tri.

Tri hanya menghela nafas dalam-dalam, sejak awal menikah memang bu Flora dan Rima tidak menyukai Tri yang miskin....apalagi pupus harapan dapat menantu kaya raya. Memang awalnya Robert memiliki kekasih yang kaya raya tapi akhirnya gagal menikah.

" Kenapa kamu diam saja, harusnya kamu pintar mengatur uang....sudah cape-cape anak saya bekerja malah di kasih makan makanan sampah ini...makanan ini cocok untuk lidah miskin seperti kamu dan keluarga kamu itu. Makanan ini mana cocok untuk kami keluarga terpandang." bentak bu Flora.

"Ya namanya juga kampungan jadi lidah kampung dan miskin, bagi dia dan keluarganya itu kalau makanan begini adalah makanan paling mewah hahahaha...." ujar Rima tek henti-hentinya menghina Tri.

"Maaf bu, Rima. Mas Robert memberikan aku uang bulanan sebesar satu juta lima ratus. kalau aku masak danging mana cukup untuk sebulan, sementara setiap hari ibu dan Rima juga ikut makan disini! Aku sudah mengatur uangnya agar cukup sampai akhir bulan." ujar Tri.

Tri menahan emosi melihat Rima dan bu Karina selalu ikut campur urusan rumah tanggahnya.

2

"Halah bilang aja kamu sengaja menyimpan uang untuk berikan kepada orang tua kamu yang miskin itu kan? Siapa yang tidak tahu seperti apa kehidupan keluarga kamu....sudah miskin tukang bohong lagi!" bentak bu Flora kembali menghina Tri.

"Iya benar bu, aku yakin dia sengaja menyimpan uangnya untuk berikan kepada ibunya yang miskin itu.... Karena kalau mereka tidak dapat uang dari sini terus mereka dapat dari mana? Makan aja susah." Tambah Rima.

"Bu, Rima cukup ya keluarga ku memang miskin tapi ibuku tidak perna datang kesini untuk meminta uang apalagi aku kesana... ibu tahu sendiri selama ini mas Robert melarang aku untuk pergi kerumah ibu.... Silakan jika ibu dan Rima mau menghinaku tapi tolong jangan bawa-bawa nama keluargaku. Karena tidak ada seorang pun yang mau hidupnya miskin." Ujar Tri.

"Wah...udah punya keberanian kamu ya! Berani sekali kamu membentak ku" hardik bu bu Flora

"Bu sepertinya dia minta di hajar nih. Belum kapok ternyata si burik ini" Ujar Rima.

"Sini kamu menantu sialan aku akan memberikan kamu pelajaran." Ujar bu Karina menyeret Tri dan membawanya ke kamar mandi. Di ikuti Rima dari belangkang.

Sesampainya di kamar mandi...dengan tidak punya hati nurani bu Karina di bantu oleh Rima memasukan kepala Tri kedalam bak air....dan itu di lakukan berulang kali membuat Tri hampir kehabisan napas.

Hmmm....bu to..long le..pas aku bisa mati" ujar Tri terbata.

"Mampus kamu menantu sialan lebih baik kamu mati saja, kalau bukan karena ingin menutupi aib. Aku tidak sudi menikahkan kamu dengan anakku." Ujar Bu Flora.

Tri memberontak sampai akhirnya tanpa sengaja Tri mendorong bu Flora dan Rima.... dengan kuat sehingga hampir sedikit mereka tersungkur di lantai.

"Kurang ajar...!" Pekik Rima tidak terimah di dorong oleh Tri. Sementara Tri tidak menghiraukan mereka dan kembali ke meja makan karena sebentar lagi suaminya Robert pasti turun dan mau makan.

"Ada apa ini bu, masih pagi-pagi sudah teriak-teriak di rumah" tanya Robert dengan wajah kusut.

Bu Flora dan Rima kaget dengan kedatangan Robert mereka takut ketahuan mereka baru selesai menyiksa Tria. Lagian Robert tahu juga mana peduli dia.

"Terus kenapa rambut kamu basah begitu kamu baru dari mana?" Tanya Robert saat melihat rambut Tri basah.

"I...itu tadi mas....!" Belum selesai Tri menjawab Rima sudah duluan memotong perkataan Tri.

"Halah mas kayak nggak tahu aja seperti apa kecerobohan kumal istri kamu mas, dia tadi hampir jatuh di kamar mandi karena licin....mungkin karena pembantu gratis ksmu ini malas membersihkan kamar mandi!" ujar Rima. Tidak ada tanggapan dari Robert karena Robert tidak peduli dengan Tri..... mau jatuh mau sakit mana perna Robert peduli.... Karena Tri hanya istri di atas kertas saja.

Robert sama sekali tidak mencintai Tri, dia menikah dengan Tri karena terpaksa untuk menutupi aib. Karena calon istrinya menghilang.

"Kamu lihat saja, apa yang ada di atas meja...istri kamu tidak becus sama sekali....masa setiap hari masaknya kayak gitu terus...mana ada gizinya kamu kan kerja harus butuh banyak asupan gizi agar kamu tetap sehat." ujar bu Flora ngadu....Tri hanya diam saja karena baginya... hal seperti itu sudah biasa hanya di hina dan di caci maki saja. Ada saatnya untuk melawan.

Robert menengok ke arah meja lalu mengambil salah satu piring berisi tempe sambal.... dan membantingnya di lantai. Membuat makanan yang sudah di masak berserahkan di lantai. Walaupun sudah terbiasa namun tetap saja sakit di hatinya.

Brakkkkk.

"Apa-apaan ini dasar istri tak becus...susah kalau punya istri dari keluarga miskin.....di kasih uang atau tidak sama saja, , , makanannya ya tetap begitu! Makanya aku malas makan dirumah" ujar Robert ikut menghina Tri.

"Ya Allah tolong angkat derajatku dan keluargaku, apa kemiskin aku selalu di rendahkan oleh keluarga suami ku sendiri....bahkan suamiku juga turut menghina. Aku tidak bisa diam saja begini.... biarpun aku miskin tapi aku juga punya harga diri. Aku sudah satu tahun hidup bersama kamu mas tapi tidak sekalipun kamu menghargai ku." batin Tri.

"Mas...aku sudah capek masak kenapa mas buang begitu saja...kalau memang mas mau makan makanan yang lebih enak tambahin dong uang belanja jangan hanya menuntut saja" ujar Tri.

Plakkkkk

"Berani sekali kamu berkata begitu sama suami kamu. Sekarang kamu sudah mulai berani ya melawan." bentak Robert.

"Hahaha....apa mas, suami? Apa selama ini mas menganggap aku istri, nggak kan? Aku disini sebagai babu bukan istri." teriak Tri.

"Ibu dan Rima kesini tuh lapar ingin makan.... karena dengar Tri masak tadi...tahunya masak gini ibu jadi nggak selera makan" gerutu bu Karina.

"Apalagi aku bu...oga makan makanan sampah laparku langsung hilang." ujar Rima.

"Bu kalau mau makan yang enak kenapa nggak masak aja sendiri dirumah.....Rima ada seharusnya dia bisa masak dong jangan hanya numpang makan disini" bentak Tri...dia sudah nggak takut lagi dengan keluarga itu sudah cukup sabar selama ini.

"Memang uang yang aku berikan tidak cukup ha....kemana semua uang yang aku berikan sampai kamu masak makanan ini?...dan kamu tidak ada hak melarang ibu dan Rima untuk makan disini karena ini rumahku!" sentak Robert.

Tri menatap laki-laki yang menyandang status suaminya itu dengan senyum sinis...Tri heran suaminya itu kira-kira tinggal di planet mana sampai dia tidak tahu kebutuhan dalam rumah.

"Cukup mas...kalau kalian mau makan tempe setiap hari. Tapi kalau makan enak-enak seperti danging dan ikan mana cukup uang segitu. Jangankan untuk makan aja nggak cukup.... apalagi bayar listrik, air, gas, beras ya nggak cukuplah." ujar Tri.

Walaupun baru selesai di siksa sama keluarga suaminya.... tapi Tri masih santai. Karena ada waktunya untuk membalas.

"Apa!!....tambahin uang belanja? Jangan harap karena yang ada malah aku kurangi biar kamu usaha sendiri..... Enak aja bilang tambahin lebih baik semua uangku aku kasih ke ibu saja biar dia masak enak, dan aku makan disana dari pada kasih ke kamu." bentak Robert, memang Robert laki-laki tidak punya hati.

"Jangan gitu mas, kalau mas makan di rumah ibu, lalu bagaimana denganku.? Aku makan apa? Ingat mas aku ini istrimu....kalau sampai aku bongkar semua kebusukan kalian ke orang di luar sana apa kamu masih mendapatkan pujian belum tentu." tanya Tri....

"Bukannya orang miskin itu tidak makan juga hal biasa. Kamu bisa pikir sendiri...Kamu kan punya otak bisa pakai otak kamu untuk berkembang jangan hanya meminta pada suami. Karena uangku itu mau aku tabung untuk hal berguna bukan untuk menafkahi wanita miskin seperti kamu...karena jika aku bercerai dari kamu aku tinggal cari wanita kaya dan menikah lagi" ujar Robert tanpa memikirkan perasaan Tri.

"Tega kali kamu mas, lalu kamu menganggap aku ini apa..? Kalau memang kamu tidak mencintai aku kenapa tidak kita cerai saja...toh kita menikah tidak saling cinta hanya menutupi aib keluarga kamu mas." ujar Tri.

"Jangan harap...kalau aku cerai dengan kamu terus yang jadi pembantu gratis disini siapa?...aku nggak mau buang uang untuk bayar pembantu." ujar Robert berlalu pergi ke kamar meninggalkan Tri.

Robert berangkat kerja tanpa sarapan pagi karena tidak selera dengan masakan Tri. Dasar suami tidak tahu diri sudah bagus Tri mau menikah dengannya untuk menutupi aib keluarganya tapi sama sekali tidak di hargai.