BOCAH, I LOVE U! (Levi X Eren)
"Cerita ini akan sedikit mengikuti alur cerita dari AOT dan sebagian nantinya akan mengikuti alur cerita yang akan saya buat! "
ENJOY AND HAPPY READING!
Eren Yeager adalah anak tunggal Grisha Yeager dan Carla Yeager. Keluarga kecil ini hidup di Distrik Shiganshina yang terletak disebelah dinding Maria yang merupakan dinding terluar yang digunakan sebagai pelindung umat manusia.
Grisha Yeager adalah seorang Dokter dan sering berpergian ke dinding Rose maupun dinding sina yang merupakan dinding terdalam dan teraman untuk saat itu. Carla Yeager sehari-hari adalah seorang ibu rumah tangga biasa, sebelum ia menikah dengan Grisha dia bekerja di sebuah bar kecil disanalah perkumpulan pasukan pengintai dan polisi Militer sering menghabiskan waktu jika tidak ada misi untuk membasmi Titan.
Beberapa bulan yang lalu, Grisha dan Eren mendatangi rumah milik keluarga Ackerman yang terisolasi, mereka tinggal di daerah hutan dekat pengunungan. Namun naasnya Kepala keluarga Ackerman beserta istrinya ditemukan meninggal dunia bercak darah menyebar kemana-mana. Namun Grisha dan Eren tidak melihat anak tunggal dari Ackerman di rumah itu.
selang beberapa jam, Eren yang diminta untuk pulang tersesat di hutan yang gelap itu ditambah hujan deras turun, namun di tengah hutan terdapat sebuah rumah karena di sana lampu minyak terpasang dan hidup menandakan bahwa disana ada orang, Eren mendekati rumah itu dan tidak sengaja mendengar seseorang berbicara dan menyebutkan keluarga Ackerman.
Tanpa menunggu lama, Eren melihat sebuah pisau tergeletak di meja dan mengetuk pintu tanpa rasa takut. Pintu dibuka memperlihatkan 2 orang dewasa dan 1 orang perempuan yang diikat terbaring mengenaskan di lantai kayu yang dingin.
"Ano, maaf aku tersesat,, " ucap Eren berpura-pura
"Kenapa kau ada disini? Apa kau ingin-
" Oh, bagaimana bisa kamu kesini nak? ayo masuklah sebentar "ucap seseorang pria paruh baya yang duduk di kursi, dia segera memotong pembicaraan rekannya karena dia tidak ingin rahasia mereka terbongkar, bahkan jika mereka bisa memanfaatkan Eren kenapa mereka harus membunuhnya, karena Anak tunggal Ackerman itu akan di jual di pasar gelap maka Eren juga akan ikut mereka jual dengan begitu keuntungan mereka bertambah.
Saat akan memegang tangan Eren, pria yang lebih muda menawarkan untuk menyuruh Eren masuk karena pakaian Eren saat itu basah kuyup.
" Arigatou,, "ucap Eren pelan, seraya mengarahkan pisau yang sudah ia sembunyikan dibelakang tubuhnya.
CRASHHHH
" ARKHHHHH...... " Jeritan tertahan dari pria itu membuat pria tua didalam terkejut dan berdiri, namun nihil upayanya sia-sia karena Eren segera menutup pintu dan menyerang lagi dengan pisau yang ia ikat di ganggang sapu.
"Enyahlah.... Enyahlah dari dunia ini... Arkhhhh... Sialan Matilah... Jangan pernah hidup lagi... mati... mati... mati sekarang juga..... " teriakannya hampir tak terdengar karena nafasnya teregah-engah.
Setelah puas menusukkan pisau di kepala dan dada pria tua itu Eren melepaskan tali ikatan pada gadis muda itu, wajahnya pucat pasi dan matanya menatap kosong.
"Bangunlah, ayo kita pergi.. " ucap Eren
"Mereka tidak berdua...tapi mereka bertiga.. "ucap gadis itu membuat Eren terbelalak dan benar saja dibelakang nya berdiri 1 pria dewasa lagi dan dia terkejut saat melihat 2 rekannya sudah tidak bernyawa.
" Sialan... kemari kau bocah iblis, kau membunuh teman-temanku" ucapnya seraya mencekik leher Eren yang tidak sempat menghindar.
Tatapan Eren terpaku pada Gadis dibelakang pria itu, dengan sekuat tenaganya dia berusaha untuk berteriak dan melepaskan dirinya. Pisau yang dia pegang tadi terjatuh di depan gadis itu, Satu-satunya cara untuk selamat adalah membunuh pria yang mencekiknya.
"Berjuanglah.... jika kau ingin hidup berjuang lahh.... " ucap Eren, nafasnya sudah tersengal-sengal karena cekikan lehernya semakin kuat.
Saat mata Eren akan tertutup, ia merasakan cekikan dileher nya mulai melemah dan detik berikut nya benar-benar terlepas, Eren segera menghirup nafas panjang karena dia hampir kehabisan nafas. Dia melihat gadis didepannya seperti monster namun Eren tidak memperdulikan itu karena dia sendiri yang menyuruh nya untuk berjuang.
Setelah kejadian Eren menyelamatkan Mikasa anak tunggal dari keluarga Ackerman, kini Mikasa tinggal dan berteman dengan Eren, walaupun Eren sering sekali keras kepala dan menolak bantuan Mikasa, namun Mikasa tetap terus menolong Eren.
"Eren, ayo kita kembali, nanti Oka-san akan marah jika kita terlambat" ucap Mikasa setelah membangun kan Eren yang tertidur dibawah pohon.
"Mikasa, Pasukan pengintai sudah pulang... ayo kita kesana, aku ingin melihat Levi Heichou" ucap Eren dengan penuh kegirangan.
Bunyi sorak sorai banyak penduduk terdengar, ada yang menangis ada yang bersukacita karena anaknya kembali dengan selamat. Eren dan Mikasa hanya terdiam melihat itu, dan kini banyak penduduk yang berbisik-bisik mengatakan bahwa pasukan pengintai akan selalu seperti ini pulang dengan banyak mayat dan wajah suram.
Eren dan Mikasa pulang kembali kerumah setelah Eren memukul kepala seorang penduduk dan Mikasa segera menarik Eren sebelum Eren diamuk oleh penduduk itu dan tanpa sengaja membanting tubuh Eren ke tembok. Eren tersungkur dan kayu bakar berhamburan, namun dia tidak marah dengan apa yang Mikasa lakukan karena memang dia yang salah namun Pasukan Pengintai tidak pantas dihina dan seolah-olah mereka berjuang hanya untuk mati, namun kenyataan nya tidak mengubah apapun.
"Oka-san Aku pulang.... " teriak Eren dari luar rumah dan Carla segera menyambut sang anak dan tersenyum karena anaknya ini mengemas kan.
"Oh Otou-san? apakah Otou-san akan pergi? " tanya Eren karena Grisha sudah siap dengan baju yang rapi
"Iya Eren, Otou-san akan pergi ke dinding rose jadi Eren jaga oka-san dan Mikasa yaa" ucap Grisha seraya mengusap rambut Eren
"Baik Otou-san" ucapnya dengan semangat seperti biasa. Disisi lain Mikasa membantu Carla menyiapkan hidangan makanan dan menaruhnya di atas meja, setelah benar-benar duduk Mikasa berbicara dengan nada datar.
"Eren ingin menjadi Pasukan Pengintai" ucap Mikasa membuat sang ibu yang mendengar hal itu terkejut dan mendatangi Putra kecilnya
"Eren, oka-san tidak setuju jika Eren ingin menjadi pasukan pengintai" ucap Carla
"Tapi oka-san.. -
" Tidak Eren, sekali oka-san bilang tidak, maka jawabannya tetap tidak "ucap Carla
" Eren, Otou-san pergi dulu, jaga diri baik-baik, dan setelah pulang nanti otou-san akan menunjukkan padamu ruang bawah tanah"ucap Grisha seraya menarik keluar gantungan kunci dari dalam bajunya.
"Benarkah? " tanya Eren tidak percaya dari dulu dia ingin mengetahui apa yang ada didalam ruang bawah tanah itu
"Tentu, " ucap Grisha, setelah itu dia pergi meninggalkan anak dan istrinya menuju ke dinding rose.
"Eren, dengar kan oka-san, menjadi pasukan pengintai itu hanya akan membuat mu menderita, oka-san tidak setuju jika kamu melakukan itu, tinggal kan mimpi mu itu" ucap Carla, namun Eren tetap lah Eren si kepala batu
"Oka-san tidak tau bagaimana pasukan pengintai itu sangat keren dan hebat, aku ingin seperti Levi Heichou" ucap Eren setelah itu pergi meninggalkan rumah menghiraukan panggilan dari ibunya.
"Mikasa, kau adalah harapan oka-san, yakinkan Eren bahwa mimpinya itu tidak menjamin keselamatan nya dan berjanjilah untuk melindungi Eren bahkan dengan nyawamu sendiri" ucap Carla, Mikasa memandang wajah cantik ibu angkat nya itu seraya memegang tangan Carla Mikasa mengangguk dengan tegas bahwa dia akan menghentikan mimpi Eren dan melindungi Eren sampai titik darah penghabisan.