SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Mushoku Tensei : Desire To Change

Mushoku Tensei : Desire To Change

Ch. 1 : Reinkarnasi

Suara-suara peperangan dalam sekejap tak terdengar lagi, diganti menjadi suara kedamaian dan ketenangan yang membuat hati merasa nyaman.

Jiwa batu pertama kali merasakan ketenangan yang dia impikan selama ini, dia merasa senang dan tidak ada penyesalan lagi di hidupnya, walaupun sekarang dia sudah mati menjadi Jiwa.

Bagaimanapun juga, dia merasa senang dan kesenangannya hingga tidak bisa tergambarkan dengan jelas.

Bahkan, ketika dia baru lahir dia dihadapkan dengan kenyataan bahwa seluruh dunia tengah berperang memperebutkan Kekuasaan, Kekayaan serta Kejayaan yang membuat hidupnya tidak nyaman.

Sejak saat itu, sejak saat dia menyadari bahwa dia harus merubah konsep dunia ini menjadi dunia yang penuh dengan kedamaian. Dia berjuang, berperang dan melawan demi apa yang dia inginkan dari kecil.

Semuanya telah terwujud. Dia tidak menyesal saat dia mati, justru dia merasa senang karena telah menjadi seseorang yang berguna. Dia benar-benar merasa bangga terhadap dirinya sendiri setelah apa yang dia lakukan.

Namun apa..? Jika dia mati, dia tidak bisa melakukan apapun lagi. Ya, ini sedikit membuatnya kesal walaupun dia saat ini sedang bahagia.

Saat sedang menikmati suasana penuh ketenangan ini, dia melihat di ujung kegelapan terdapat cahaya yang bersinar terang. Sinar yang begitu terang dan indah, membuatnya tanpa sadar bergerak menuju ke sana.

Saat dia mendekati dan sangat dekat dengan cahaya itu, dia terserap dan pandangannya menjadi sangat terang hingga dia tidak bisa melihat apapun lagi dengan jelas.

 

Makhluk kuat dan penuh dengan Tekanan Agung, sedang menatap Jiwa dihadapannya saat ini.

"Di... Mana?" Jiwa tersebut merasa kebingungan, tapi dia sekarang merasa lebih nyaman daripada sebelumnya.

Makhluk kuat itu mencoba tersenyum setulus dan sebaik mungkin, lalu berkata. "Kamu sedang berada di Alamku, Jiwa Terhormat."

"Alammu? Apaan ini? Dan siapa kau..?" Bukannya merasa lebih baik, Jiwa itu malah tambah kebingungan.

"Singkatnya, aku lah yang memanggilmu ke sini. Niatnya aku ingin menenangkanmu, tapi sepertinya tidak perlu karena dirimu sudah tenang dan.. dapat menerima kenyataan ini."

"Ah, maksudmu aku mati? Ya, aku menerima itu. Hanya orang yang siap mati yang mampu mewujudkan impiannya. Jadi jika suatu saat aku mati, aku tidak kaget lagi." Jiwa itu menjawab dengan nada santai.

"Ahaha. Bagimu mungkin sangat sepele, tapi tidak banyak orang yang bisa tenang dihadapkan dengan situasi ini. Mengesampingkan itu, aku lah yang membawamu ke sini."

"Bukannya aku yang ke sini karena kemauanku? Hemm... Tunggu, apa kau Dewa?" Jiwa itu sangat yakin bahwa dia merasakan dan melihat Aura Agung yang terpancar dari Makhluk di depannya.

"Benar. Yang kamu lihat saat ini lah aku, Makhluk Dewa. Aku tidak memiliki wujud pasti, jadi setiap orang dapat melihat aku dengan bentuk yang berbeda-beda."

"..." Jiwa itu terdiam dan tidak berkata-kata lagi.

Dewa hanya menunggu Jiwa didepannya berbicara kembali, karena dia tahu bahwa saat ini Jiwa di depannya ini sedang menenangkan diri.

Salah... Sebenarnya, Jiwa saat ini sedang menahan tawanya untuk tidak tertawa karena di dalam pandangannya, Dewa di depannya berbentuk Senapan. Aneh jika Senapan di depannya bisa berbicara, makanya dia langsung menyebut "Dewa" tadi.

Karena Jiwa adalah bentuk Astral Manusia, jadi Jiwa tidak memiliki ekspresi dan mulut selain bentuk yang menyerupai Manusia pada umumnya. Makanya si Jiwa tidak ketahuan kalau saat ini dia sedang menahan tawanya.

Sedangkan si Dewa tidak menyadari, dia tidak menggunakan kekuatannya untuk mendengar isi pikiran Jiwa atau melakukan sesuatu terhadap si Jiwa. Oleh sebab itu dia hanya beranggapan bahwa si Jiwa sedang menenangkan dirinya.

"B-Baiklah.. J-Jadi, apa yang kau inginkan? Pfft!" Jiwa berusaha dengan sekuat tenaganya untuk tidak tertawa saat ini.

Tetapi si Dewa tidak menaruh kecurigaan apapun terhadap Jiwa di depannya. Dia hanya tersenyum lembut walaupun saat ini yang dilihat dari si Jiwa adalah gambaran senyum Senapan yang konyol.

"Aku menawarkan sesuatu kepadamu. Tapi jika kau menolak tawaran ini, maka aku harus mengirimmu ke Neraka untuk dibersihkan lalu dikirim ke Surga dan menetap di sana selamanya."

"Oke, aku terima tawaranmu."

"Aku belum mengatakannya!!" Dewa merasa bahwa Jiwa di depannya memiliki sikap aneh, tapi dia tidak terlalu mempedulikan hal itu karena setiap Manusia memiliki sisi tersembunyi mereka.

"Ya, kau tahu.. Walaupun nanti aku ke Surga, tetap saja di siksa di Neraka adalah sesuatu yang mengerikan."

"Y-Ya, itu pasti. Tapi setidaknya dengarkanlah dulu apa yang kutawarkan."

"Baiklah."

"Nah, yang kutawarkan adalah Kehidupan kedua. Namun kehidupanmu kali ini di dunia Fantasi yang penuh dengan Sihir. Bukan hanya itu, banyak hal-hal Berbahaya lainnya yang siap membunuhmu."

Meskipun tidak terlihat, tapi saat ini Jiwa tersebut sedang berekspresi sangat serius ketika memikirkan tawaran yang ditawarkan Dewa kepadanya.

Mungkin memang enak hidup kembali, terlebih lagi hidup di dunia Sihir yang penuh dengan Petualangan menarik. Tapi tetap saja, kata "Berbahaya" adalah sesuatu yang membuatnya menjadi serius.

Tapi... Daripada harus di siksa di Neraka, mungkin hidup kembali ada satu-satunya pilihan terbaik saat ini.

"Apa aku diberi kekuatan atau semacamnya?" Jiwa bertanya dengan nada sangat ingin tahu.

"Ya. Bagaimana kau tahu?"

"Aku sering membaca Novel yang berhubungan dengan Reinkarnasi. Tidak kusangka, ternyata aku juga berenkarnasi sama seperti karakter utama di dalam Novel." Pada saat yang sama, Jiwa itu bertanya-tanya bagaimana bisa ada seseorang yang membuat Novel di dunia yang penuh dengan Peperangan, ini aneh.

"Begitu. Sebagai bekalmu di sana, aku akan memberimu kekuatan. Tapi... Kau lah yang memilih sendiri jenis apa kekuatan yang mau kamu bawa."

"Berapa yang bisa kupilih?"

"Tiga. Masing-masing di tingkatan yang berbeda."

"Baiklah. Tunjukkan."

"Ya." Dewa mengangkat tangannya dan membuka telapak tangannya, memunculkan puluhan gulungan di sekitar si Jiwa yang sedang terkagum-kagum dengan pemandangan ini.

Jiwa melihat beberapa gulungan, tapi matanya tertuju pada satu gulungan yang membuatnya tertarik, tangannya langsung mengambil gulungan tersebut dan membukanya untuk membaca isinya.

[ Kelas S+ : System ]

[ Kegunaan : Seperti System pada umumnya. System dapat membantu Perkembangan Kekuatan dan dilengkapi beberapa Fitur. Sebagai berikut : Toko, Status, dan lain sebagainya. ]

Sebagai Pembaca Novel, Jiwa itu tahu bahwa kekuatan [ System ] sangat lah kuat dan terbilang cukup curang, belum lagi Peningkatan waktu ke waktu untuk Tuannya tidaklah wajar. Jadi dia akan memilih ini sebagai satu permintaan kekuatan.

"Kalau begitu, aku pilih ini. Ngomong-ngomong, apa [ System ] ini seperti System yang pernah kubaca dalam Novel?" Meskipun Jiwa tahu bahwa kekuatan dari [ System ] sangat kuat, tapi tidak akan berarti jika Konsep kekuatannya berbeda.

"Ya, itu sama. Dan... Ekhm! Ingat ini, aku bukan Wibu dan bukan Wibu stress jadi akan kukatakan."

"Eh? Wibu..? Apaan itu?" Mendengar kata asing, jelas si Jiwa merasa bingung serta ingin tahu.

"Hah? Ah, benar juga. Duniamu adalah dunia penuh peperangan, jadi tidak tahu arti itu. Terserah, tapi sebelum aku menanamkan kekuatan ini padamu, yang harus kau ingat adalah aku bukan Wibu."

"Y-Ya, baiklah."

"Kalau begitu... Hemm, tidak. Aku harus memperkuat daya ingat dan kerja otakmu terlebih dahulu. Kalau tidak, mungkin otakmu akan meledak. Baiklah." Dewa mengangkat telunjuknya, tapi yang dilihat si Jiwa adalah ujung Senapan yang menempel di dahinya.

Perlahan, satu persatu ingatan muncul bagaikan film di otaknya, membuat Jiwa itu kesakitan dan mencoba untuk menahan rasa sakit di otaknya ini. Dia adalah seorang Profesional, jadi dia harus tahan dengan rasa sakit ini.

Rasa sakit ini bukanlah apa-apa di bandingkan dengan rasa sakit yang pernah dia rasakan saat dirinya masih hidup. Jadi dia mampu atau bisa menahan rasa sakit ini, walaupun agak menggangunya.

Setelah Dewa memberjnya waktu beberapa menit untuk menenangkan pikirannya, Jiwa itu sekarang menjadi mengerti dan merasa takjub dengan apa yang dia lihat di otaknya tadi.

"Jadi.. inilah kekuatan Anime?" Jiwa dipenuhi kekaguman yang mendalam terhadap Dewa.

Sedangkan si Dewa merasa bangga dan menyombongkan senyumannya. "Ya, itulah kekuatan Anime. Kekuatan Anime menyertaimu! Sekarang, yang perlu kulakukan hanyalah memberimu kekuatan [ System ]."

Dewa meletakkan tangannya di dada si Jiwa, memfokuskan kekuatannya ke tangannya sehingga mengeluarkan cahaya kuning di sana, yang perlahan-lahan masuk ke dalam Jiwa dan menyatu menjadi satu.

"Ah, benar.. Karena kekuatan [ System ] terbilang sangat curang, aku mengurangi permintaanmu menjadi dua. Jadi sekarang kau hanya bisa memilih satu kekuatan lagi."

Jiwa tidak protes, justru dia menanggap ini adalah hal yang wajar mengingat kekuatan [ System ] sangatlah curang. Bukan hanya itu, dia juga bisa membeli kekuatan dari berbagai Anime yang dia ingat di dalam otaknya.

"Baiklah. Nah, ini yang akan kupilih!" Jiwa mengambil gulungan lain dan menunjukkan ke si Dewa.

[ Kelas A : Mata Mistis ]

[ Kegunaan : Semakin terlatih, semakin kuat juga Mata ini. Semakin kau kuat, maka semakin hebat juga kemampuan Mata ini. Semakin banyak kau berlatih, semakin banyak pula kemampuan dari Mata ini. ]

"Hoho, pasti kau sedang berhayal menjadi Sasuke yang bisa menggunakan Sharingan." Dewa itu tersenyum dan menebak apa yang dipikirkan si Jiwa.

"Yap, tepat sasaran." Lalu keduanya melakukan tos sambil tersenyum bangga.

"Aku penasaran, mengapa kau terlihat malu ketika berkata Wibu? Padahal, menjadi Wibu bukanlah hal yang buruk." Jiwa itu merasa heran dan mengusap dagunya dengan perasaan ingin tahu.

"Nah, nanti kau akan tahu sendiri jawabannya. Yang pasti, Ras terkuat adalah Ras Wibu. Jadi ketika kau menjadi Wibu, kau adalah yang terkuat."

"Heh, itu sudah pasti."

Entah kenapa Dewa menjadi sangat bangga seolah sudah mendidik muridnya dengan baik. Lalu dia berbatuk palsu dan berbicara ke topik pembicaraan utama.

"Kalau begitu, aku hanya perlu mengirimmu ke dunia Fantasi."

"Itu Isekai! Yessss!" Jiwa mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan senyuman semangat.

"Ini bukanlah Isekai biasa, tapi dunia ini adalah dunia Anime. Dan kau akan terlahir menjadi MC di dunia ini."

Jiwa itu kaget dan tidak menyangka akan seperti ini jadinya. Bukankah seharusnya dia gembira saat mengetahui bahwa dia menjadi seorang MC? Tidak, dia tidak akan bahagia! Hidupnya akan dipenuhi dengan masalah!!!

Meskipun saat ini dia bertingkah kekanak-kanakan, tapi sebenarnya dia sangat serius ketika menghadapi masalah ini. Masalahnya bukanlah ketidakberuntungan MC, tapi masalahnya adalah... Dimana ada MC, di situ ada masalah.

Ya, yang Jiwa itu inginkan hanyalah Ketenangan batin dan menikmati hidupnya. Tapi jika begini, dia tidak bisa apa-apa lagi!

"A-Apa tidak bisa diganti saja? Kau tahu, menjadi MC bukanlah sesuatu yang baik. Aku bisa mati karena takdir di MC."

"Tidak bisa. Jujur, ketika aku melihat perkembangan MC di Cerita ini, aku bahagia tetapi kebahagiaanku lenyap ketika mengetahui takdir buruk menimpa MC. Jadi, aku ingin melihat bagaimana jika sang MC diubah menjadi Karakter hebat. Dan itu adalah kau, aku percaya padamu." Dewa menjelaskan panjang lebar dengan nada serius.

"Bukankah itu berarti sangat buruk! Sialan, aku hanya ingin kedamaian dan ketenangan." Jiwa itu mengeluh dan protes.

"Itulah adanya kekuatan yang kuberikan padamu. Dengan kekuatan ini, aku yakin kau bisa menghadapi sebaga masalah yang menimpa sang MC."

"Jadi ujung-ujungnya begini, ya... Huftt, dari tadi saja kau katakan. Padahal aku sudah berekspektasi tinggi kepadamu. Tapi... Yahhh, mau bagaimana lagi. Jadi, pada akhirnya aku harus berusaha seperti sebelumnya untuk menciptakan kedamaianku sendiri."

"Begitulah. Jika aku langsung memberikannya kepadamu, untuk apa [ System ] itu? Dia menjadi tidak berguna, dong. Dan tidak ada hal yang menarik untuk kutonton."

"Bangsat! Jadi semua ini hanya untuk memuaskanmu!?"

"Ya, begitulah. Te~he." Dewa bertingkah imut, justru membuat Jiwa itu mual dan ingin muntah saat ini.

"Jangan bertingkah sok imut, sialan!!!"

"Oke, bye!"

Jiwa itu menghilang seketika menjadi butiran debu yang bergerak ke Alam lain. Sedangkan Dewa, dia tersenyum dan sangat menantikan apa yang terjadi kedepannya karena dia saat ini sudah berekspektasi tinggi terhadap si Jiwa.

"Heh. Mungkin, dia bisa mematahkan takdir buruk yang menimpa Rudeus nanti. Mungkin juga dia bisa melewati takdir sulit lebih baik dari Rudeus asli. Hehe, aku sangat menantikannya."

 

[ Ding! Pembentukan Tubuh... Berhasil! Selamat datang, Tuan! Membuka Paket Pemula! Sebagai berikut :

Garis Darah Shinigami : S+

Zanpakuto (Tidak Bernama) : Kelas B

Kontrol Chakra : Kelas A+

Buah Iblis Hie-Hie no Mi : Kelas S+

Mata Geass ( Dash ) : Kelas A+

Teknik Pernafasan Petir : A+

Teknik Kido : S+

Zanjutsu : Kelas A

....

Koin : 7.000

Kartu Pemanggilan Roh : 1 ]

[Bersambung]

Ch. 2 : Awalan

"Dimana aku..?"

[ Ding! Anda saat ini berada di dalam Rahim Ibu anda, Tuan! ]

"Ah, benar juga. Aku berenkarnasi gara-gara Dewa sialan itu. Huft, pada akhirnya aku hanya jadi mainan untuk menghiburnya."

[ Ding! Anda salah, Tuan! Meskipun Dewa memang membutuhkan hiburan, tapi anda harus menjalani kehidupan anda dengan kegembiraan, karena tanpa adanya kebahagiaan, anda tidak bisa menciptakan dunia kedamaian untuk anda sendiri. ]

"P-Panjang juga ya penjelasannya. Tapi, benar perkataanmu. Aku harus menjalani kehidupanku dengan rasa bahagia kali ini, walaupun akan ada masalah yang terus mendatangiku."

[ Ding! Benar, Tuan! System juga sepenuhnya akan mendukung anda di kala senang ataupun sedih! ]

"Ahaha, terima kasih. Ngomong-ngomong, tentang Paket Pemulaku... Apa tidak berlebihan?"

[ Ding! Sama sekali tidak, Tuan! System menyesuaikan hadiah dengan Kesulitan dunia ini. Jadi Tuan tidak perlu khawatir! ]

"Berarti, dunia ini penuh dengan bahaya. Sial, dunia macam apa ini? Apa aku langsung mati saat ditimpa takdir malang si MC?"

[ Ding! Kemungkinan mati adalah 0,0,0,1%! Dengan kekuatan yang diberikan System saat ini, angka kematian Tuan tidak akan bertambah jika Tuan terus melatih kekuatan yang diberikan. ]

"Ya, itu sangat wajar. Jika ada Zanpakuto di sini, bukankah itu berarti aku bisa menggunakan Energi Reiatsu?"

[ Ding! Benar. ]

"Lalu bagaimana dengan Chakra dan Mana? Seharusnya dunia ini adalah dunia Sihir, berarti Energi utamanya adalah Mana, bukan?"

[ Ding! Benar, Tuan! Anda bisa menggunakan Tiga Energi sekaligus. Tapi tentu saja memberikan efek samping pada tubuh anda maupun Jiwa anda. Oleh karena itu, gunakan saja ketiganya jika benar-benar dibutuhkan. ]

"Aku akan mengingatnya. Jika aku benar-benar bisa... Aku bisa menjadi Aizen! Ya, orang itu bisa menggunakan Teknik Hado #90 dan #99 tanpa kelelahan. Dia sangat luar biasa!"

[ Ding! Anda harus berlatih! ]

"Ya, iya, aku tahu itu. Bisakah jangan ganggu hayalanku lagi, System?"

[ Ding! Sesuai keinginan anda, Tuan! ]

"Oh, bagaimana dengan Zanpakuto? Apa Zanpakuto milikku? Apa itu Benihime, Ryujin Jakka, atau Katen Kyokotsu?"

[ Ding! Anda harus terlebih dahulu berlatih untuk mengetahui nama Zanpakuto anda! Terpilih secara acak dan sesuai dengan sifat, sikap anda! Jika anda memiliki ciri-ciri seperti Ichigo, maka sudah dipastikan Zanpakuto anda juga sama sepertinya, yaitu Zangetsu! ]

"Ehh, kukira sudah terpilih dari sananya, jadi aku hanya perlu mengatakan namanya. Tapi.. ini malah membuatku tertarik untuk berlatih dan mengetahui nama Zanpakutoku."

[ Ding! Sudah menjadi rencana System untuk membuat anda tertarik pada sesuatu. ]

"Ahaha, jadi begitu. Hmmm... Lalu, bagaimana dengan Buah Iblis Hie-Hie no Mi? Bukankah Buah ini sangat kuat, baik kegunaan dan kekuatannya."

[ Ding! System memberikan ini bukan hanya untuk memperkuat anda, Tuan! Tapi juga memberikan anda tantangan dalam menguasainya! Jangan anggap remeh dalam mengendalikan kekuatan Buah Iblis, karena sangat sulit untuk membuatnya sangat berguna dalam pertarungan atau bahkan dalam mencapai Awakeningnya! ]

"Apa sesulit itu? Dari ingatanku, Aokiji hanya perlu membekukan sesuatu dan semuanya beres dalam sekejap. Itu.. tidak terlihat sulit."

[ Ding! Ingat, Tuan! Seseorang berbeda satu sama lain, jadi jangan samakan Pencapaian Aokiji dengan anda. Mungkin saja Aokiji lebih cepat bisa mengendalikan kekuatannya daripada anda, atau mungkin sebaliknya. ]

"Aku mendapatkan pelajaran baru. Kau memang terbaik. Kemudian, mata Geass ini... Kan aku sudah punya [ Mata Mistis ], mengapa harus diberikan Mata lagi?"

[ Ding! Berbeda dengan Mata Mistis, Mata Geass milik Dash dapat mempercepat latihan anda! Walaupun mungkin memiliki efek samping, tapi mata ini tetap berguna di beberapa keadaan. ]

"Kegunaannya?"

[ Ding! Karena ada juga dapat menggunakan Reiatsu, Mata Geass milik Dash dapat mempercepat menyerap Reiatsu di sekitar anda. Dan anda juga dapat menyerap Energi Kehidupan seseorang hingga mati. Setelah itu, Reiatsu anda akan bertambah dan semakin kuat seiring berjalannya waktu. ]

"Tidak, tidak, tidak! Bukankah aku sangat kuat sekarang?"

[ Ding! Seperti yang System katakan sebelumnya.. System memberikan anda kekuatan sesuai Level dunia yang anda tinggali. Jadi kekuatan anda mungkin akan lemah di awal. ]

"Jadi untuk itulah aku berlatih? Ya, baiklah. Aku memiliki pengalaman yang cukup dan kuharap tubuhku dapat menahan beban, karena pastinya aku akan terus berlatih dengan porsi latihan berat."

[ Ding! Tenang saja, Tuan! Karena anda memiliki darah Shinigami, fisik tubuh anda lebih kuat daripada tubuh manusia pada umumnya. ]

"Hahaha! Kau yang terbaik, System!"

[ Ding! Terima kasih Tuan atas pujiannya! ]

"Jadi... Berapa lama lagi aku harus menunggu di dalam sini?"

[ Ding! Mungkin sekitar dua bulan atau lebih. ]

"...Yang benar saja."

---

Seorang wanita baru saja melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki. Suaminya senang melihat anak pertamanya adalah laki-laki, jadi dia tidak bisa menahan kegembiraannya dan memeluk Istrinya.

Berawal dari pelukan dan ciuman biasa, perlahan-lahan mereka melakukan hal yang lebih intim di depan bayi yang baru saja lahir, yang bernama Rudeus Greyrat.

Rudeus kecil kesal saat melihat Ayahnya yang sedang melakukan tindakan intim dengan Ibunya. Ada juga perasaan iri di dalam hatinya sehingga membuat perasaan dendam yang mendalam.

'Sialan. Ayah bajingan ini malah enak-enakan di depan anaknya sendiri!!! Apa kau tidak punya sopan santun sedikitpun?!!!'

[ Ding! Selamat, Tuan! Anda mendapatkan Garis Darah Greyrat! ]

Rudeus kecil tercengang ketika mendengar suara System, yang mengatakan bahwa dia mendapatka  Garis Darah lain. Dia berekspektasi tinggi dan menghayal bisa memiliki kekuatan Supranatural.

'Hoo, apa garis darahnya memiliki kekuatan Spesial? Atau semacamnya. Aku berharap besar.'

[ Garis Darah Greyrat : Kelas S ]

[ Kegunaan : ***** anda lebih besar dari pada manusia pada umumnya. Maka kendalikan lah sebaik mungkin. Tidak meningkatkan apapun selain stamina dalam berurusan di ranjang. ]

'Apa-apaan ini?!!! Aku tidak membutuhkan itu sama sekali!!'

[ Ding! Mungkin untuk sekarang Garis Darah Greyrat akan menjadi beban bagi anda. Namun dimasa depan, ketika anda sudah besar dan bisa menikah, Garis Darah ini akan menjadi keuntungan bagi anda. ]

'Haaaahhhhh. Perkataanmu itu tidak bisa dibantah sama sekali olehku. Tapi, apakah ada cara untuk mengurangi nafsuku? Aku takut jika sewaktu-waktu, aku berbuat cabul pada orang disekitarku.'

[ Ding! Anda tidak perlu khawatir mengenai hal itu, Tuan! Di Fitur terdapat segala macam jenis ramuan, termasuk "Penahan ***** Seksual". Tapi anda harus membayar dengan koin terlebih dahulu! ]

'Ah, ya! Masalah koin, bagaimana cara mendapatkannya?'

[ Ding! System tidak memiliki Fitur , jadi tidak ada Perintah pasti untuk anda! Dengan kata lain, hidup anda tidak terikat oleh aturan yang diberikan System! Dan untuk cara mendapatkan Koin adalah... Anda bisa berlatih sesuai porsi yang System berikan. Anda juga bisa membunuh Monster ataupun melakukan tugas rumahan yang sederhana! ]

'Jika aku dapat membeli kemampuan di , semuanya akan jauh lebih mudah. Hahahaha! Aku pasti bisa menjadi kuat secara instan dengan kekuatan [ System ]. Sasuga, System-sama!'

[ Ding! Anda telah memuji System berkali-kali : 10.000 Koin! ]

'EHHH!!! Ada juga yang seperti itu?'

[ Ding! Tentu, Tuan! Tapi tidak ada untuk kedua kalinya! ]

'Begitu, ya.. Tapi aku bersyukur adanya keberadaanmu yang bisa mengobrol denganku. Jika tidak, aku tidak tahu apakah aku akan menjadi gila diam selama 3 bulan di dalam sana tanpa melihat apapun.'

[ Ding! System juga senang karena dapat meringankan beban anda! ]

'Yahhh, tapi tetap saja menunggu selama menjadi bayi sungguh membosankan. Adakah hiburan di salah satu Fiturmu, System?"

[ Ding! Tidak ada, Tuan! ]

"..."

---

Awalnya, Rudeus tidak mengerti apa yang Orang tuanya katakan karena bahasa di dunia ini sangat berbeda. Tapi dia memiliki pengalaman di kehidupan sebelumnya, sehingga belajar bahasa baru menjadi lebih mudah dan dia cepat paham.

Dan di dunia ini juga memiliki huruf dan angka yang berbeda, jadi dia harus belajar ekstra untuk memahami di dunia ini.

2 Tahun, dia bisa bicara dan berjalan membuat orang-orang di rumahnya takjub kepadanya dan memujinya sebagai Jenius. Bukan hanya itu, Rudeus menunjukkan bakatnya dalam hal akademik, yang membuat orang-orang semakin kagum.

Rudeus cepat belajar dan mengerti tentang Sihir, dia juga cepat memahami apa yang Ibunya katakan untuk mengajarkannya menghindari hal-hal buruk, salah satunya adalah Ayahnya sendiri.

Ayahnya adalah seorang bajingan mesum, Rudeus menjadi mengerti mengapa garis darah Greyrat hanya berguna dalam urusan di ranjang. Tapi dia menjadi bingung dan bertanya-tanya mengapa Ibunya bisa jatuh cinta pada Pria seperti Ayahnya.

Namun, dia menganggap hal itu wajar mengingat perkataan yang sering di katakan di dunianya dulu, yaitu "Cinta itu buta. Cinta itu gila. Cinta itu aneh".

Ya, harus diakui olehnya bahwa perkataan tersebut sangat-sangat lah benar dan seratus persen tepat sasaran.

Di rumahnya ini bukan hanya ada Orang tuanya saja, tapi ada Pembantu di sini untuk meringankan Pekerjaan Ibunya.

Ayahnya bernama Paul Greyrat, Ibunya bernama Zenith Greyrat, dan Pembantu di sini bernama Lilia.

Dunianya saat ini sangat damai, mungkin karena jauh dari kata Kota Berbahaya. Namun walaupun begitu, Rudeus tetap yakin bahwa dunia ini sangatlah berbahaya, dan sesuatu yang berbahaya bisa datang kapan saja dan dimana saja.

Dia juga tidak melupakan kata-kata Dewa dan System, yang mengatakan bahwa dunia ini berbahaya. Belum lagi takdir-takdir buruk menimpa MC atau dirinya saat ini.

Jadi, dia harus berusaha sekuat tenaga untuk berlatih mulai sekarang. Mulai dirinya masih kecil, karena hanya saat ini satu-satunya kesempatan untuknya berlatih dalam keadaan nyaman dan tenang.

Meskipun ada beberapa kekurangan di dalam Keluarganya ini, dia tidak mengeluh ataupun protes karena inilah yang disebut "Keluarga". Sudah lama sekali sejak dia merasakan lembutnya kasih sayang dari seorang Ibu.

Bagaimanapun keadaannya saat ini, yang harus dia lakukan adalah berlatih. Tidak ada yang tahu kedepannya nanti kecuali Dewa itu sendiri, maka dari itu dia harus berjaga-jaga.

Dia tidak ingin suasana harmonis keluarganya ini hancur suatu hari. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya.

Rudeus membuka pintu di depannya, dia melihat Ayahnya yang sedang berlatih Pedang, Ibunya yang sedang berbicara dengan Lilia. Pemandangan Fantasi yang menakjubkan disertai suara angin yang merdu.

"Ayo, mulai Petualangannya..."

Senyuman lebar terbentuk di wajahnya, matanya menyala memancarkan Aura semangat yang berkobar-kobar.

Rudeus berjanji akan melindungi kedamaian ini untuk selama-lamanya.

...[ Nama : Rudeus Greyrat ]...

...[ Umur : 2 Tahun ]...

...[ Level : 5 (87%) ]...

...[ Pekerjaan : - ]...

...[ Ras : Manusia(45%)/Shinigami (55%) ]...

...[ HP : 1.200/1.200 ]...

...[ MP : 1.600/1.600 ]...

...[ Chakra : 600/600 ]...

...[ Reryoku/Reiatsu : 3.000/3.000 ]...

...[ Kemampuan : Geass, Mata Mistis, Pernafasan Petir(0%), Hie-Hie no Mi(0%), Kontrol Chakra, Hado(0%), Bakudo(0%), Zanjutsu, ]...

...[ Senjata : Zanpakuto(Tanpa Nama) ]...

...[ Koin : 17.000 ]...

[Bersambung]