SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Perjalanan Rimuru Di Kny

Perjalanan Rimuru Di Kny

menuju dunia lain

Pagi yang cerah disuatu negara yang bernama Federation Jura Tempest, burung-burung terbang kesana-kemari menikmati indahnya cahaya pagi, begitu hangat saat cahaya tersebut terkena kulit.

Seseorang berambut biru keperakan kontras dengan kulit seputih salju dan mata kuning keemasan nya menambah kecantikan(?) diwajahnya. Mata yang seakan bisa melihat segalanya membuat seseorang yang melihat nya terpaku sesaat, larut dalam pikirannya.

sudah terhitung 26 tahun sejak kekalahan yuki dan juga perang tenma, semua berakhir damai, tapi tidak dengan Rimuru yang dimana harus menjalani kesehariannya bersama dokumen yang tidak ada habis-habisnya itu.

awalnya Rimuru yang kelelahan melalaikan tugasnya, tetapi keesokan harinya senyum seorang wanita berambut pink yang bernama shuna membuat dirinya bergidik ketakutan.

Dokumen yang menumpuk membuat dirinya sibuk dan mengeluh akhir-akhir ini. Baginya rasa bosan ini bisa membunuh nya kapan saja

"Akh.. Ciel kapan ini semua akan berakhir?!"

Rimuru mengeluh setiap saat, setiap hari karena harus meladeni semua dokumen yang menumpuk tersebut. Merasa bosan dirinya bertanya pada ciel, seseorang(?) yang selalu bersama dirinya setiap saat.

"Nee.. Ciel aku sangat bosan, apa kau punya sesuatu untuk mengatasi kebosanan ku? " Tanyanya, Rimuru Tempest sang raja dari Federation Jura Tempest, negara yang dihuni oleh semua ras dari manusia, monster hingga iblis sekalipun, selain itu dia adalah true demon lord terkuat sekaligus true dragon.

"Tentu saja ada master, tapi... "

"Tapi? "

"Bereskan dulu pekerjaan mu master! "

"Ugh.. Baiklah"

Beberapa menit kemudian...

"Nee... Ciel aku sudah selesai mengerjakan semua dokumen ku sekarang bagaimana cara mengatasi kebosanan ku ini? "

"Bagaimana dengan pergi kedimensi lain, master? "

"Dimensi lain? Tidak buruk juga, kalau begitu kita akan pergi kedimensi lain, Yoshh ayo ciel"

"Master.. "

"Hmm? Apa aku melupakan sesuatu?"

"Apa master tidak mengabari semua bawahan master kalau master akan pergi kedimensi lain? Jika mereka mengira master menghilang mereka akan membuat kerusuhan dimana-mana master"

"Hahaha kau benar ciel" Rimuru tertawa canggung mengingat bawahan nya yang akan selalu berbuat rusuh jika itu menyangkut dirinya.

Telepati on

{ Diablo aku perintahkan padamu bawa semua eksekutif untuk berkumpul diruang rapat }

[ Dimengerti tuanku]

Telepati off

Setelah itu belum sampai 5 menit, semua bawahan rimuru pun berkumpul, mereka akan sangat cekatan jika itu menyangkut tuan mereka.

"Ada apa anda memanggil kami Rimuru-sama? " ucap laki-laki berambut merah dan memiliki dua tanduk dikepalanya, Benimaru bawahan terkuat ketiga Rimuru

"Apa ada masalah tuanku? " ucap laki-laki berambut hitam dengan beberapa helai rambut berwarna merah dan kuning. Dia adalah seorang primordial demon Diablo bawahan terkuat pertama Rimuru

"Tidak" Rimuru menggeleng

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua"

"Apa itu tuanku? " ucap seorang perempuan berambut putih dengan mata merahnya, dia adalah Testarossa sang primordial demon dan termasuk bawahan terkuat milik Rimuru.

"Aku ingin-" belum sempat Rimuru menyelesaikan katanya pintu ruang rapat terbuka dengan kasar hingga pintu tersebut terlepas dari engselnya.

"Rimuru!!! apa ada masalah? " ucap laki-laki berambut pirang, dia adalah sang naga badai Veldora Tempest sahabat Rimuru. Rimuru menghela nafas. tidak ponakan, tidak pamannya sama saja selalu merusak pintu.

"Duduklah dulu Veldora"

"Umu! Baiklah" Veldora mengambil duduk disebelah Rimuru. Setelah dirasa tidak ada gangguan lagi, Rimuru melanjutkan perkataan yang tertunda tersebut

"To the point saja, aku akan pergi kedimensi lain untuk liburan"

Semua bawahan Rimuru terkejut, lalu satu demi satu menewarkan dirinya untuk ikut menemani Rimuru dan menjaganya. Rimuru menggeleng tanda tidak setuju dengan tawaran mereka, tapi bukan Veldora jika tidak dapat menang dalam hal berdebat dengan Rimuru, hingga akhirnya Rimuru pasrah dan membawa Veldora ikut bersama dirinya.

"Aku akan pergi esok hari, selama aku tidak ada disini tolong jaga negara ini, dan zegion kau akan menjadi pengganti ku untuk sementara, Diablo bantu Zegion jika ada yang tidak dia ketahui"

Awalnya Zegion ingin protes tetapi melihat wajah serius milik Rimuru nyali nya pun menjadi ciut. Disini Zegion adalah bawahan terkuat kedua milik Rimuru. zegion ini sendiri berwujud kumbang dengan tubuh humanoidnya, sang insectar.

"Hanya itu yang ingin aku beri tahu pada kalian, sekarang kalian semua bisa mengerjakan aktivitas kalian kembali"

"Baik Rimuru-sama" jawab mereka dengan serempak dan langsung meninggalkan ruang tersebut.

Keesokan harinya

"Jaa minna jaga diri kalian baik-baik ya? " ucap Rimuru sambil melenggang pergi.

Semua bawahan milik Rimuru menatap punggung tuan mereka dengan ekspresi sedih, bahkan ada juga yang sampai menangis(menggila) tersedu-sedu. Dia adalah Shion sekretaris pertama Rimuru.

Rimuru berjalan sampai ketengah hutan, lalu dia berhenti dan berbicara pada ciel.

"Ciel buka portalnya sekarang"

"Baik master"

Sebuah portal muncul didepan Rimuru, tanpa basa-basi Rimuru pun masuk kedalam portal tersebut dan menghilang bersamaan dengan portalnya.

Didimensi lain

Seorang anak laki-laki tengah berlari sambil menggendong seorang perempuan dengan luka dan darah disekujur tubuhnya.

"Kenapa jadi seperti ini? "

"Aku mohon bertahanlah"

"Kakakmu ini akan menyelamatkan dirimu, Nezuko!!"

Salju yang turun

Sebuah portal tiba-tiba muncul di tengah hutan bersalju, Rimuru keluar dari dalam portal, rambut biru keperakan nya bertebangan. Saat ini terjadi badai salju yang pasti akan membuat orang mati kedinginan, tentu saja itu hanya untuk manusia biasa, tidak untuk rimuru yang memiliki ketahanan panas dan dingin.

Rimuru mengamati tempat disekitarnya, mata kuning keemasan nya menelusuri seluruh hutan dalam jangkauan penglihatannya.

"Ciel apa kita sudah sampai? "

[Sudah master]

"Tempat ini penuh dengan salju ya? Apa sedang musim dingin? "

[Benar master]

"Souka... Nee Veldora apa kau nyaman didalam perutku? "

{Khuahaha jangan khawatir padaku Rimuru aku sangat nyaman disini, lagipula aku sedang membaca banyak manga jadi jangan mengganggu ku}

"Dasar naga otaku" ucap Rimuru sweatdrop

"Ciel cari informasi tentang dunia ini"

[Baik master

Pencarian informasi dimulai............................................................................................................................................................... Selesai]

[Dunia ini terdapat iblis, mereka suka memakan manusia pada malam hari dan akan bersembunyi pada pagi hingga siang hari, karena begitu meresahkan terbentuklah sebuah organisasi pemburu iblis. Mereka akan memburu iblis tersebut pada malam hari, untuk membunuh iblis tersebut mereka hanya perlu memenggal kepalanya, pedang yang dipakai untuk memenggal kepala iblis tersebut dibuat secara khusus. Para iblis itu akan mati jika terkena matahari dan pedang pemburu iblis, berbeda dengan dunia master yang dimana iblis terbentuk secara alami, disini iblis terbentuk dari manusia yang telah diberi darah oleh seseorang yang bernama kibutsuji muzan ataupun antek-antek nya. Kibutsuji muzan ini adalah seorang demon lord disini, adapun bawahannya memiliki dua kubu, uppermoon dan 12 iblis rembulan, uppermoon ini bisa dikatakan bawahan terkuat miliknya. Disisi manusia, orang yang bisa melawan uppermoon atau pun 12 iblis rembulan diberi nama Hashira, Hashira ini adalah peringkat pemburu iblis tertinggi dan sangat dihormati karena mereka sangat kuat, adapun pemimpin pemburu iblis didunia ini bernama Ubuyashiki Kagaya, Orang-orang memanggilnya oyakata-sama. Orang yang sangat dihormati bahkan para Hashira tunduk padanya, nama lain dari para Hashira adalah pilar, berikut nama-nama uppermoon dan Hashira yang saat ini saya dapatkan sementara 12 iblis rembulan saya tidak perlu menyebutkan karena mereka adalah iblis yang lemah.

Uppermoon

1.Kokushibo

2.Douma

3.Akaza

4.Hantengu

5.Gyokko

6.Daki & Gyutaro

Nakime

Kaigaku

Hashira

Giyu Tomioka

Mitsuri Kanroji

Obanai Iguro

Sanemi Shinazugawa

Gyomei Himejima

Kyojuro Rengoku

Tangen Uzui

Muichiro Tokito

Shinobu Kocho

Hanya itu yang dapat saya beritahu pada master jika nanti ada pertanyaan anda bisa menanyakan pada saya master]

Rimuru yang mendengar penjelasan Ciel hanya bisa sweatdrop.

"Ciel kau berubah menjadi pendongeng handal kalau sudah menyangkut yang namanya menjelaskan" batinnya

"Ciel, bisakah lain kali kau meringkas penjelasannya? "

[Tentu master]

"Jaa... Kita telusuri saja tempat ini, Ciel bilang pada malam hari iblis akan muncul, kalau begitu... " Rimuru mendongakan kepalanya menatap langit malam yang indah dipenuhi bintang.

".... Bukankah mereka sudah berkeliaran? " baru saja Rimuru bicara seperti itu, suara semak-semak terdengar, dengan sigap Rimuru memakai topengnya membuat dirinya seakan-akan menjadi manusia biasa.

"Wah~ tidak kusangka ada manusia disini, aku ingin sekali mencicipimu" iblis itu menjilat bibir bawahnya dengan lidahnya, lalu melesat menyerang Rimuru, sementara Rimuru hanya diam, Rimuru mengangkat telunjuknya dan keluarlah api hitam.

"Aku tidak bisa menggunakan pedangku disini, yang ada aku malah menghancurkan dunia ini nantinya" gumam Rimuru

Saat iblis itu mulai mendekat, Rimuru melesatkan api hitam yang berada ditelunjuknya, seketika ledakan terjadi, membakar area sekitar dan menghanguskan segalanya, Rimuru hanya bisa speechless.

"padahal aku hanya menggunakan 0000,0001% kekuatan ku, sudahlah lagipula iblis tadi sudah mati karena jiwanya sudah hancur berkeping-keping, karena sudah malam sebaiknya aku cari penginapan"

Tanpa diketahui Rimuru seekor gagak melihat pertarungan Rimuru tadi lalu terbang pergi dari sana dan hinggap dipundak seseorang.

"Bagitu ya hebat sekali" ucapnya sambil tersenyum penuh dengan wibawa.

.

.

.

.

Disisi lain

"Bertahanlah"

"Kumohon bertahanlah"

"Kenapa bisa jadi seperti ini? "

"Jangan mati"

"Kumohon.... Kakak mu ini akan menyelamatkan mu Nezuko!! "

Dia terus berlari menerjang badai salju, nafas nya terengah-engah, badannya mulai goyah, tetapi tidak mau berhenti berlari, hanya untuk adiknya, Satu-satunya adik yang tersisa sekarang.

Flashback

Anak laki-laki dengan anting hanafuda tersebut mulai mengangkat keranjang penuh arang dipunggungnya, terlihat pipinya yang kotor tetapi dihiraukan olehnya.

"Tanjiro" sang pemilik nama menoleh

"Wajahmu hitam semua tuh, kesini sebentar" seorang wanita mengelap noda yang berada di wajah Tanjiro.

"Saat salju turun itu berbahaya, jadi kamu tidak perlu memaksakan diri"

"Sebentar lagi akhir tahun semua orang ingin makan banyak, jadi aku ingin menjual sedikit arang" jawabnya

"Terima kasih"

"Kakak" kedua orang tersebut menoleh

"Hari ini kakak mau pergi ke kota juga? " seorang anak laki-laki lebih muda dari Tanjiro bertanya

" aku juga pengin ikut" timpal anak perempuan yang juga lebih muda dari Tanjiro

"Tidak boleh, kalian tidak bisa berjalan secepat Tanjiro kan? " ucap wanita tersebut

"Ayolah ibu" jawab sang anak laki-laki, wanita itu ternyata ibu dari Tanjiro, Kie kamado

"Tidak boleh, karena hari ini dia tidak membawa kereta, kalau kalian kelelahan dia tidak bisa memberikan tumpangan"

Kedua anak tersebut terdiam dan cemberut, lalu tidak lama menyerbu Tanjiro dan memeluk nya

"Kakak"

"Aku ingin ikut, aku pasti membantu kakak"

"Terimakasih ya hanako. Tapi, hari ini kamu di rumah saja" ucap Tanjiro menepuk halus kepala anak perempuan tersebut, Hanako

"Kamu juga, sebagai gantinya nanti akan kubawakan barang-barang bagus"ucap Tanjiro dengan menyentuh pipi anak laki-laki, shigeru

"Benarkah? "

"Iya"

"Untuk Hanako, nanti kalau kakak sudah pulang akan aku bacakan buku cerita"

"Iya"

"Anak baik! " ucap tanjiro sambil mengelus rambut kedua adiknya

"Terimakasih ya, Tanjiro" ucap ibu Tanjiro

"Baiklah aku berangkat dulu, Takeo" panggil Tanjiro pada anak laki-laki yang lebih tua dari shigeru tetapi lebih muda dari Tanjiro.

"Karena kamu mampu melakukan, bisakah kau tebang beberapa pohon? "Pintanya

" aku sih bisa melakukannya... Kupikir kita akan menebang nya bersama"

"Yosh, yosh"

"Kenapa kau tiba-tiba mengelus kepalaku? " ucap Takeo sambil menepis tangan Tanjiro

"Wajah kak Take memerah" ejek shigeru

"Berisik"

Sementara Tanjiro dan Kie hanya tertawa disusul oleh tawa shigeru dan Hanako. Tanjiro berjalan menjauh dari mereka berniat menjual arang dikota.

"Kakak"

"Oh, Nezuko"

"Aku baru saja menidurkan Rokuta, soalnya dia sedang rewel. Dia hanya kesepian setelah ayah meninggal ya? " Tanjiro mengelus kepala Rokuta didalam gendongan Nezuko

"Sepertinya kami semua bergantung pada kakak" Tanjiro hanya tersenyum menanggapinya

"Selamat jalan" ucap Nezuko tersenyum hangat melihat punggung Tanjiro yang mulai menjauh darinya.

Terpopuler