SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
AZKA

AZKA

Awalan.

“Menung-menung bisa dimasuki makhluk halus bro…” ucap Veto memukul punggung azka yang sedang duduk di atas honda besar miliknya.

Azka yang punggung nya di pukul oleh Veto langsung terkejut dan hampir saja terjatuh dari honda nya,lalu Azka menjawab ucapan Veto, “gada yang menung,sejak kapan lo sampai disini…?” tanya Azka kepada Veto.

“sejak membaca isi grup kita dong…” jawab Veto,yang berjalan ke arah meja kedai yang di berhentikan oleh azka,dan mengambil minum yang sudah di sediakan oleh pihak kedai,dan melanjutkan ucapannya, “kenapa sih,banyak banget yang cari masalah dengan anak geng motor kita ini,padahal selama geng motor ini di dirikan,engga pernah tu kita cari masalah dengan geng motor lain nya,ya palingan cuman geber-geber dikit mengetes knalpot kita….” ucap Veto bertanya dan raut wajah yang bingung.

tanpa menjawab pertanyaan dari Veto,Azka menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan kedai yang biasa ia berhenti,melihat Azka pergi tanpa pamit,Veto kesal dengan Azka,lalu memasang helm nya dan mengejar Azka dengan motor nya yang super duper kencang,melihat Veto mengejar nya,Azka melihat kesamping dan membuka kaca helm nya,lalu bersorak.

“kejar gue,kalau dapat,honda gue ini untuk lo…!” perintah Azka lalu melajukan motornya dan Veto tersenyum bahagia,dan ikut melajukan motor nya dan mengejar Azka.

batin Azka mengatakan, “gila,tumben amat motor ni orang kencang….” tersenyum didalam kaca helm nya,dan Azka mempunyai ide,ia dengan secara mendadak memutar motornya lalu mengangkat motornya,Veto yang tau niat jahat Azka,ia pun mengikuti permainan Azka,saat keduanya sudah samping-sampingan,Veto membuka kaca helm nya lalu melajukan motornya dan memutar kembali motor nya melawan arah ke Azka dan saat sudah hampir ingin dekat,kedua-duanya sama-sama mengerem motor,kedua orang itu jatuh dari atas motornya masing-masing,dan langsung mendirikan motor mereka karena mereka bermain di jalan raya,lalu menepikan motor mereka.

“kali ini gue menang,mana kunci motor lo….” ucap Veto mengulurkan telapak tangan tangan nya,dengan bangga tersenyum ke arah Azka yang ikut tersenyum melihat teman kecil nya ini.

Azka memberi kunci motor miliknya,dan Azka naik ke atas motor Veto,begitu pun sebaliknya,mereka pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Azka membawa honda Veto,sedangkan Veto membawa honda Azka.

............

Tiba dirumah pukul 23.00

“Arazka Farza Baskara,tumben banget kamu jam segini sudah pulang…?” tanya Agra (papa Azka).

“lagi engga mood di luar pa,aku naik dulu…” jawab Azka menaiki tangga menuju kamar nya.

Gracia (mama azka) mendekati papa Azka,lalu duduk di samping Agra, “udah deh pah,anak nya pulang cepat di tanyain,anak nya pulang lama di cariin,aneh banget lihat ni papa….” ucapa gracia sambil bercanda.

Agra menjawab dengan tegas.. “lah,harus,dia itu penerus perusahaan aku esok nya,jangan sampai dia kenapa-kenapa,memang kamu mau,buat lagi…?” tanya Agra sambil mencoel pipi Gracia lalu beranjak pergi masuk ke kamar nya.

“gamau aku,biar besok mantu aku aja,aku anggap anak aku sendiri,papa dan anak nya sama saja,sama-sama bikin kesal…” guman Gracia beranjak dan menyusul Agra ke kamar.

suara air dari kamar mandi Azka terdengar sampai keluar,Azka selesai mandi,hanya menggunakan handuk dan bagian dada yang terbuka,Azka memasang pakaian tidur nya,lalu menaiki kasur nya,lalu mengambil ponsel yang ada di nakas meja samping tempat tidur miliknya.

Azka menelusuri negara yang akan ia kunjungi saat kuliah esok ini,karena ia sudah lama tidak berkunjung ke negara tersebut.

Keesokan Pagi nya.

suara nyaring gracia sudah memenuhi seisi rumh itu,memanggil anak kesayangan nya… “Arazka Farza Baskaraaaa,bangun,,ini hari terakhir kamu menginjakkan kaki di sma kamu,tinggalkan kesan terbaik,Azka bangun…!” pekik gracia

“ya ampun ma,ini terakhir sekolah,jadi boleh sesuka hati untuk datang ma…” sahut azka menuruni tangga yang sudah siap sedari tadi

bibik dirumah walaupun sudah bertahun-tahun bekerja dirumah Agra dan Gracila,ia masih tetap terpesona melihat ketampanan anak majikan nya ini,ia selalu memuji azka,sampai azka sudah bosan mendengar itu.

“aduh den,kenapa semakin hari semakin terpancar si aurora nya….” ucap bibik mengelus kepala azka yang sedang sarapan.

“apa mama bilang,kamu itu semakin hari semakin ganteng sayang….” sahut gracia terlihat bangga.

“siapa dulu papa nya,Agra ganteng…” sahut Agra tersenyum bangga.

Azka sudah terbiasa dengan suasana pagi ini setiap pagi nya,ia hanya diam dan menghabiskan makanan nya.

...****************...

...Ayo Tinggalkan Jejak Kalian,Contohnya Sepertinya Like dan Vote Novel Ini...

terimakasih🤗

Assquad.

Suara motor Azka nyaring setiap paginya membuat sang mama merepet tiap paginya.

“beli motor terus,beli motor terus Azkaaa…!” seru sang mama berdiri di depan pintu dengan pakaian kerja nya yang formal.

“Ma,ini motor Veto,aku tukaran dengan dia…”jawab Azka lalu berpamitan dengan sang mama,lalu keluar dari halaman rumah nya..

**

Veto masuk kehalaman sekolah dengan anak-anak lain nya,satpam sudah hafal dengan suara motor geng Assqud,pak satpam membuka pagar selebar mungkin dan memberikan senyuman hangat untuk anak-anak yang baik-baik ini,walaupun mereka disebut badas di jalan,tetapi hati mereka semua sangat baik apalagi Azka dan Veto.

sedangkan Azka datang belakangan 3 menit sesudah anak-anak yang lain,akan tetapi Veto dan yang lain tetap menunggu Azka di parkiran Vvip mereka,tiba Azka di parkiran,mereka menyapa Azka lalu masuka kedalam sekolah,jalan hampir di penuhi oleh Assqud,tiba di kelas mereka masing-masing,guru masuk menjelaskan dan memberi pengarahan kepada siswa-siswa nya,bakal di adakan perpisahan di sekolah saja,karena cuaca lagi tidak baik di kota mereka,siswa yang lain mendengar kabar tersebut ada yang kecewa dan ada yang terlihat biasa saja,setelah pengerahan selesai,semua siswa di bebaskan,boleh melakukan apapun,asal tidak membuat nama sekolah jelek akibat anak tinggkat yang akan lulus.

karena di bebaskan,Azka and the geng,keluar dari ruangan dan menuju parkiran,lalu mengendarai motornya,tujuan mereka ke tempat tongkrong mereka,sebelum ke tongkrong,semua sudah mengganti baju mereka dengan baju bebas.

**

”Ma,Pa,ini tidak mungkin,jangan seenak kalian untuk menikahi aku,ma aku ini sudah dewasa dan aku ini baru berumur 19 tahun,ga,aku engga setuju dengan planing kalian untuk aku,aku bakal menikah dengan pilihan papa dan mama,aku pergi dulu…” bantah Zia Afifah,anak dari Papa Aslan Bos dari gedung Y,Zia mengambil kunci mobilnya lalu pergi keluar dengan wajah yang cemberut.

“Sudah mama bilang,Zia tidak akan setuju dengan ide atau rencana kita pa,aku gatau harus gimana lagi…” ucap Yanna lalu meninggalkan meja makan.

“Kenapa si,harus nikah muda,seperti zaman dulu aja,menjodoh-jodohkan,oalah,aku berharap ini hanya mimpi buruk…” guman Zia sampai di sebuah cafe milik teman nya,lalu mencari Zefa ke dapur cafe.

“Jangan mentang-mentang ni cafe milik nyokap lo,lo seenak jidat keluar masuk ya Zia…”ucap Zefa kesal dengan Zia.

“Udah deh,mending lo ikut keluar dengan gue,urgent….”jawab Zia menarik tangan Zefa yang sedang membasuh tangan.

“Zia,Ziaa Afifahhh,lo ya,emang ni anak bikin gue kesal setiap hari nya,jangan sampe deh lo nikah muda,dan bikin tu suami lo bosan dengan lo….”ucap Zefa dengan kesalnya,namun yang dikeluarkan nya dari mulutnya itu,membuat Zia melepaskan tangan Zefa langsung dan duduk di kursi cafe.

“Lo tau ha,gue bakal di jodohkan…?” tanya Zia dengan raut wajah kesal dan bertanya-tanya.

“gila lo ya,mana gue tau,emang lo kenapa si…??” tanya Zefa melepaskan celemek nya dan meletakan di atas kursi cafe.

“tu lo bicara tentang pernikahan…”ucap Zia dengan tidak percayanya dengan kalimat Zefa.

“ya ampun zi,gue memang gatau apa-apa”balas Zefa,terdiam lalu langsung terkejut.. “lo,mau di jodohinn…?” tanya Zefa pelan.

“Hmmm…”jawab Zia murung.

“omg Zia,bagus dong,biar suami lo kelak merasakan apa yang gue rasakan…”ledek Zefa.

“gue serius ze…gue gamau nikah,lo mau ga ganti in gue kalau pernikahan itu memang terjadi…?”tanya Zia kepada Zefa berhadapan Zefa mau menggantikan dirinya.

Zefa mentoel kepala Zia, “Jangan harap apapun kepada gue,gue berhutang budi dengan orang tua lo bukan lo,cabut lo sana kalau minta gue suruh gantiin gue jadi lo…!”usir Zefa bangkit dari kursi dan mengambil kasar celemek nya,meninggalkan Zia sendirian.

...****************...

...Ayo beri semangat untuk penulisnya dengan meninggalkan like dan vote si pembaca,dan jangan lupa juga untuk shere...

terimakasih 🤗

Terpopuler