SYSTEM RICH
Kota Quarter
Alex Dior, sedang duduk dan tersenyum bahagia di restoran lokal. lalu dia mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dengan hati-hati dan berkata.
"Liya maukah kamu menjadi istriku dan ibu dari anak-anak kita nanti?" Ucap Alex kepada liya dengan mata berbinar binar
Liya Wallet yang berada di depannya hanya senyum sinis tanpa melirik ke arah cincin yang di sodorkan kepadanya dengan tatapan merendahkan.
"Cuih, siapa juga yang sudi nikah sama lu, udah miskin pengangguran pula, mau hidup gimana nanti aku kalau sama kamu. nih ya kuberitahu mulai sekarang kita putus"
Bak disambar petir hati Alex pun hancur berkeping keping saat liya menolaknya dan merendahkan dirinya. pikirannya kosong yang dia pikirkan hanyalah wanita didepannya sangatlah kejam!, berpacaran 3tahun lamanya harapan yang dinanti nanti oleh alex akhirnya pupus karena lamarannya ditolak.
Sebagai anak desa kehidupan alex di kota sangatlah tidak memungkinkan apa lagi 2hari yang lalu dia baru saja di pecat karena direktur perusahaannya tidak suka dengan model berpakaian alex.
Dia selalu menabung semua gaji kerjanya untuk membeli cincin emas ini namun siapa sangka hasilnya malah dia ditolak dan direndahkan oleh pujaan hatinya.
"Liya, kamu bercanda kan?, iya kan?"
Alex mengatakan dengan suara gemetar dibibirnya.
Liya hanya mencibir dan menatap sini alex dan berkata.
"Bercanda?, ngaca dong lu itu miskin, 2hari yang lalu aja lu di pecat gimana mau nikah"
"Li..liya saat kita kuliah kamu tidak pernah berkata seperti itu, kamu berjanji akan hidup dengan ku walaupun kita berada di situasi yang menyulitkan"
Alex mulai stres dengan perkataan liya pikiran nya mulai kosong.
"Hahaha alex pikiran orang itu bisa berubah siapa sangka kamu masih ingat dengan janjiku 2tahun yang lalu"
"Jika bukan karena dulu kamu ganteng aku juga ogah pacaran sama kamu"
Ekspresi liya semakin terlihat merendahkan.lalu liya memamerkan tas yang ia pegang di tangan kanannya yang berwarna hitam dengan logo brand chanel, dan berkata.
"Tahu tidak, ini tas chanel harga 150 juta! apakah kamu sanggup beli ini?"
Alex hanya diam dan menahan amarahnya, memang benar dia tidak akan bisa beli tas yang harganya sangat mahal itu.
"Baiklah kalau kamu bilang kaya gitu, kuharap kamu jangan menyesal dengan pilihanmu ini"
"Menyesal?! jangan konyol alex siapa juga yang menyesal setelah putus dengan seorang pria miskin"
Begitu selesai berbicara, sebuah mobil Lamborghini berwarna kuning berhenti di depan restoran tersebut. kemudian, seorang pemuda turun dari mobil itu dan membawa sebucket bunga ditangannya.
"Fufufu, sampai sini saja pembicaraan kita, pacaraku sudah menjemput"
Setelah itu liya keluar dari restoran itu dengan menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan kekiri.
Kemudian Alex semakin berpikir kenapa dulu dia sangat cinta mati kepada cewe matre seperti liya, dia merasa sangat konyol karena telah cinta mati
kepada liya.
Tiba Tiba terdengar suara dari dalam kepalanya.
[Bip!, Aktivasi sistem Rich tersambung dengan Jiwa host yang baru]
Alex yang mendengar suara itu pun terkejut.
"Sistem Rich? apa itu?"
[Halo, Tuan Saya adalah sistem rich sistem yang akan membuat anda menjadi orang paling kaya dari yang terkaya]
Walaupun masih binggung alex menanggapi sistem itu dengan santai, mungkin dengan adanya sistem ini kehidupannya akan berubah 180 derajat.
"Baiklah sistem bisakah kau menjelaskan bagaimana cara kerja sistem mu ini?"
[Anda bisa mendapatkan uang dengan cara menyelesaikan misi atau check in setiap harinya, anda juga bisa mendapatkan box misterius dari sistem bila menuntaskan sebuah misi tersembunyi.]
[Ding! Selamat Tuan Anda telah berhasil check in dan berhasil mendapatkan hak milik jalan komersial Anugera!.]
Setelah mendengar apa yang dikatan sistem alex hampir saja muntah darah karena dia tiba tiba menjadi bos dari jalan komersial anugera, itu kan jalan tersibuk di seluruh kota Quarter, selain gedung perusahaan dan pertokoan disitu biaya sewanya sangatlah mahal bahkan mencapai ratusan juta perbulannya.
Alex terkejut dengan check in saja dia sudah bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang sangat banyak, Alex tidak perlu kawatir dengan biaya hidupnya sekarang.
"Ini semua tidak bohong kan?"
[Ding! Jangan kawatir Tuan semuanya adalah nyata beberapa menit kemudian Tuan akan mendapatkan Telpon dari Pihak Jalan Komersial Anugera. Selain itu data diri anda semuanya telah terenkripsi dengan tingkat keamanan yang tinggi.]
Setelah mendengar perkataan sistem hati alex menjadi tenang, dan beberapa detik kemudian ponsel alex berdering.
"Halo, apa benar ini dengan pak Alex?"
"Benar, dengan saya sendiri".
"Baik pak Alex, Saya William Artanto manajer umum manajemen properti jalan komerisal Anugera. Kami perlu Anda untuk datang menandatangani dokumen pengalihan hak milik jalan komersial dan tarif sewa untuk kuartal ini. Apa anda punya waktu untuk datang sekarang?"
"Ya, saya akan ke sana, saya akan memberitahumu begitu sudah tiba."
Selesai berbicara, Alex menutup telpon dan segera memesan taksi untuk kejalan komersial Anugera.
***
Di sisi lain
William Artanto dingin keringat di dahinya dan bergumam.
"Astaga siapa sebenarnya pemilik baru jalan komerisal ini, kenapa aku sangat gugup saat berbicara dengannya, dan menurut informasi yang kudapatkan dia hanya seorang lulusan s1 beberapa bulan yang lalu, mungkinkah dia anak konglomerat tersembunyi?"
William sudah banyak bertemu dengan bos bos besar namun baru kali ini dia menghadapi pemuda dengan gugup.
Dia berpikir dalam hatinya semoga bos barunya bukan tipe orang yang berkarakter buruk. walaupun dia masih sangat gugup dia tetap memulai menyiapkan dokumen yang nanti diperlukan.
***
Tidak lama kemudian Alex pun tiba di depan gedung komersial Anugera. Dari kejauhan sebelum alex tiba dia sudah bisa melihat gedung komersial anugera yang setinggi 500 meter, Bisa dibilang gedung anugera adalah gedung yang paling ikonik di kota Quarter.
"inikah penampakan gedung anugera dari dekat" gumam Alex.
Setelah sampai disana alex segera turun dari taksi itu dan membayaf jumlah tagihannya.
Saat ingin memasuki area gedung komersial itu, alex nampak tidak asing dengan wajah wanita yang sedang berpelukan dengan pemuda berjas hitam itu.
Namun siapa sangka wanita itu ternyata adalah liya mantan Alex yang beberapa saat lalu telah putus. Liya pun mendekati alex dengan tatapan merendahkan dan berkata.
"Hey, sudah berapa kali ku bilang kita ini sudah putus, kenapa kau mengikuti ku hingga ke sini, lihatlah pakaianmu tidaklah cocok untuk berada di tempat elite seperti ini"
Saat liya mengatakan itu pacar baru liya yang bernada jhonson Loyal pun datang. dan melirik alex sekilas lalu berkata.
"Oh kau mantannya liya ya, kenapa kau mengikuti kami sampai ke sini, apakah kau tidak punya harga diri atau tidak terima telah diputuskan oleh my baby?"
"Tidak. ngapain juga gua ngikutin kalian ga ada manfaatnya sama sekali."
Dengan nada datar dan polos alex menjawab pertanyaan Jhonson. Tapi bagi Jhonson jawaban dan ekspresi Alex menandakan bahwa alex sedang merendahkan dirinya.
"Kauu!!..Hey kalian satpam segera usirlah pengemis ini, dia tidak cocok berada di tempat elite seperti ini"
Jhonson berbicara dengan sangat keras hingga menimbulkan keramaian disana, banyak orang yang berdatangan ingin tau apa yang terjadi sebenenarnya.
"Ba..baik tuan muda" ucap salah satu satpam yang nampaknya masih berusia 20tahun.
"Hey kau, segeralah keluar dari sini atau saya seret kau hingga keluar"
Satpam yang berumur 20tahun dengan nama tata itu berkata dengan nada yang sombong, setelah itu datanglah satpam yang lebih tua berkisar umur 40 tahun bernama cahyono.
"Hey kalian jangan ribut disini, disini bukan tempat yang bisa kalian tempati untuk berdebat, walau anda anak orang kaya atau tuan keluarga kaya saya tidak peduli karena sudah peraturan dari komersial ini agar tidak menimbulkan keributan didepan gedung"
Ucap Cahyono dengan nada tegas, dia tidak peduli dengan status, mau orang yang dia singgung berstatus tinggi atau rendah dia tidak peduli, dia hanya berkata sesuai fakta karena memang sudah peraturan komersial anugera untuk tidak menimbulkan keramaian di depan gedung yang dapat menimbulkan kemacetan.
"Hey pak tua kau itu siapa, apa kau tidak tau saya ini Jhonson loyal dari keluarga loyal, kau mau menyinggung keluarga loyal?"
Jhonson menatap cahyono dengan sinis.lalu tiba-tiba cahyono berkata.
"Saya hanya berkata sesuai fakta, dan kalau anda berkata saya menyinggung keluarga loyal maka anda salah, malah anda sendiri yang menyinggung komerisal Anugera karena telah membuat keributan di sini"
Tubuh loyal tiba tiba membeku setelah mendengar perkataan Satpam itu, memang benar keluarga Loyal tidak akan bisa dibandingkan dengan Jalan Komersial Anugera Yang kekayaan nya mencapai triliunan pertahunnya, apalagi kantor pusat keluarganya berada di tanah milik Jalan Komersial Anugera, dia tidak ingin membuat keluarganya hancur karena menyinggung pihak Komersial Anugera.
"Baiklah saya tidak akan menyinggung pihak komersial anugera, namun saya hanya ingin menyuruh salah satu satpam untuk mengusir pengemis ini"
Jari telunjuk Jhonson menunjuk ke arah Alex yang berpakaian biasa biasa saja bahkan tidak ada satupun pakaian bermerek.
Tak ingin ambil pusing satpam cahyono segera meninggalkan tempat itu dan menyuruh satpam muda bernama tono untuk mengusir alex dengan sopan, namun tono menghiraukan ucapan pak cahyono lalu mengusir alex dengan kasar bahkan tidak ada satu kata pun yang terdengar sopan.
"Pergilah dasar pengemis kau tidak layak berada disini"
Jhonson dan liya yang masih berada disana ingin menyaksikan bagaiman Alex akan dipermalukan.
Tak tahan dengan semua ini Alex segera mengambil Hp yang berada di sakunya dan segera menelepon William Artanto.
"Segera turun, saya berada di depan gedung"
Setelah mengatakan itu alex segera menutup telponya.
***
Disisi lain
William yang menerima telepon itu segera lari tergesa gesa dengan air keringat yang bercucuran entah kenapa setiap dia mendengar bos barunya berbicara dia selalu gemetaran.
"Sial kenapa aku gugup begini, padahal aku selalu santai saat berbicara dengan bos besar perusahaan lain."
***
Alex hanya diam tempat tanpa menghiraukan ucapan satpam sombong itu. Jhonson dan liya yang melihat itupun sangat kesal dan berkata.
"Hey segeralah pergi dari sini, atau kau memang mengikuti ku dari tadi dan menunggku keluar dari sini baru ikut keluar?"
Ucap Liya dengan nada sinis dan sombong, membuat alex semakin membenci Liya dan menyalahkan dirinya kenapa dulu dia sangat mencintai wanita matre dan sombong seperti Liya.
Diwaktu yang sama tiba tiba william sampai di depan gedung konersial Anugera, dan segera menghampiri alex, namun langkahnya dicegah oleh jhonson dan berkata.
"Halo pak william ada keperluan apa anda berada disini? apakah karena masalah ini,mohon maaf pak william sebentar lagi masalah ini akan segera saya selesaikan"
Jhonson berbicara dengan nada seperti anjing penjilat yang handal. william yang melihat alex berada disana semakin gemetaran, karena dia sudah bisa menebak bahwa jhonson membuat masalah dengan alex maka hancur sudah keluarga Loyal.
Tanpa menghiraukan ucapan jhonson pak william pun segera menuju ketempat alex dan membungkuk hormat .
"Maaf Bos saya telat"
Empat kata dari pak william artanto membuat semua yang disana terkejut bukan main, ternyata pria yang mereka rendahkan dan mereka duga adalah pengemis adalah pemilik dari Jalan Komersial Anugera.