SISTEM MILIADER TERKAYA
halo semuanya perkenalkan nama ku Dani Anggara aku saat ini sedang kuliah dan mengambil jurusan teknik informatika S1 di fakultas ilmu komputer Palembang aku anak pertama dari 3 bersaudara tahun ini umurku 20 tahun yang mana aku memiliki adik yang berumur 17 dan 10 tahun ayahku bernama Dadang anggara dan ibuku bernama Sulis Lia Wati dan kedua adik ku bernama Andre Anggara dan Andri Anggara.
di Palembang aku ngekos saat kuliah di awal kuliah aku merasa terpuruk karena semua pelajarannya semuanya tidak aku mengerti karena saat SMK kami tidak pernah belajar Sama sekali di SMK sehingga aku memutuskan untuk mengambil les tambahan di luar jadwal kuliah ku.
di semester satu dua dan tiga semua berjalan dengan aman karena aku les sehingga aku tidak terlalu jauh tertinggalnya namun masuk ke semester empat aku kembali lagi ke dalam keterpurukan karena kembali tertinggal materi sehingga aku memutuskan untuk berhenti kuliah saja dan saat ini aku sedang bekerja menjadi tukang ojek online di Palembang seraya mencoba untuk menimbang lagi pilihan yang akan aku pilih sehingga di kemudian hari aku tidak akan menyesal.
selama satu Minggu aku merenungkan masalah itu akhirnya aku memberanikan diri untuk berbicara dengan kedua orang tuaku melalui telepon.
"halo asalammualaikum pak bu"ucap ku saat telpon ku di angkat oleh bapak.
"waalaikumsalam nak ada apa nak kamu tumben tumbenan nelpon jam segini ada masalah apa atau uang kamu habis ingin di kirim kan uang"tanya bapak kepada ku melalui telpon.
"hem gak pak Dani mau meminta maaf sama bapak dan ibu sebelumnya karena Dani sudah memutuskan untuk berhenti kuliah pak"ucap ku dengan hati yang yang tidak menentu.
"apa coba ulang lagi bapak tidak terlalu jelas mendengarnya"ucap bapak ku dengan nada yang kaget.
"maaf pak Dani memutuskan untuk berhenti kuliah pak"ucap ku mengulangi kata kata ku tadi karena bapak meminta untuk mengulangi kata kata ku tadi.
"astagfirullah kenapa nak kamu ingin berhenti kuliah kenapa"tanya bapak kepada ku dengan nada yang tinggi karena bapak marah kepadaku.
"anu pak Dani sudah tidak sanggup lagi pak Dani bodoh pak sehingga pelajaran yang di ajarkan di kampus tidak bisa Dani serap dengan benar pak"ucap ku dengan suara yang terbata bata karena takut.
"besok kamu pulang ke kampung tanpa bantahan"ucap bapak marah kepadaku lalu bapak pun menutup telpon nya.
aku hanya bisa menghela nafas pasrah menerima semuanya karena semua ini adalah kesalahan ku.
lalu malam itu juga aku membereskan semua pakaian milikku dan juga aku pamit dengan orang yang dekat dengan kosan milikku.
setelah merasa selesai aku pun tidur karena setelah sholat subuh aku akan berangkat untuk pulang ke kampung ku.
saat tidur aku merasakan sangat nyaman karena semua beban pikiran yang mengganjal di pikiranku sudah aku utarakan semua ke pada orang tua ku mau mereka marah atau tidak aku sudah menerima semuanya dan aku ikhlas lahir batin menerima apa keputusan dari kedua orang tua ku.
hari ini aku bangun dari tidur ku dan saat aku melihat jam di hp milikku ternyata sudah pukul 4 lalu aku pun bergegas untuk sahur karena hari ini hari Kamis aku memutuskan untuk puasa sunah rasul, setelah sahur aku siap siap untuk shalat subuh dan tak lupa aku memanaskan motor hasil kerja kerasku selama di Palembang ini.
setelah merasa cukup memanaskan motor aku pun mengembalikan kunci kosan milikku ke pemilik kosan dan aku berangkat kembali ke desa ku dan saat di perjalanan aku mendengar suara azan suda berkumandang dan aku pun memberhentikan kendaraan ku di masjid terdekat untuk melaksanakan shalat subuh terlebih dahulu.
setelah shalat subuh aku kembali melakukan perjalanan pulang ke kampung ku.
hampir 3 jam aku di jalan dan akhirnya tiba di kampung ku di perjalanan tidak ada yang istimewanya karena di sepanjang jalan tidak ada hal menarik sampai aku tiba di desa, dan saat tiba di desa aku langsung menuju ke rumah orang tua ku.
dan saat tiba aku tidak melihat kedua orang tua ku tidak di rumah dan aku hanya melihat adik ku yang paling kecil berada di rumah.
"Asalammualaikum dek"ucap salam ku ke adikku yang paling kecil yang mana saat ini sedang duduk dan menonton tv seraya memakan aneka jajanan di warung.
"eh ka Dani pulang ternyata wassalamu'alaikum ka masuk ka"ucap adikku.
aku pun masuk ke dalam rumah dan menuju kamar milik aku dan ke dua adikku tidur biasanya.
setelah masuk ke kamar aku meletakan semua barang bawaan ku dan aku kembali turun untuk istirahat di bawah bersama adik ku yang paling kecil.
"dek biasanya bapak sama ibu pulang jam berapa yah"tanyaku ke adikku.
"hem biasanya bapak sama ibu pulang jam 1 atau jam 2 ka"jawab adikku aku hanya menganggukkan kepala tanda kalau aku paham.
lalu adikku kembali fokus menonton tv sedangkan aku saat ini sedang merasakan yang namanya
berdebar-debar karena takut akan kemarahan bapakku itu tapi aku haru siap menerima kemarahan dari bapak ku itu.
setelah itu aku pun tidur karena merasa capek.
dan saat aku bangun ternyata adik pertama ku sudah pulang dari sekolah dan saat aku melihat jam ternyata sudah jam 12 lewat jadi wajar kalau adikku itu sudah pulang.
lalu aku melihat adik kedua ku yang sedang memasang sepatu dan dengan seragam olahraganya.
"dek mau berangkat sekolah sekarang yah"tanyaku.
"iya ka"jawabnya singkat.
"hem yah sudah ayok Kakak antar saja biar kamu tidak capek di jalannya"ucap ku.
lalu aku pun keluar rumah untuk menghidupkan motor milikku.
setelah itu adikku naik ke motor ku lalu aku pun mengantar dia ke sekolah dan saat tiba dia Salim kepada ku dan aku pun mengulurkan tanganku untuk menerima Salim darinya dan aku menahan nya sebentar dan aku mengeluarkan dompet untuk memberikan dia uang sebagai uang jajannya hari ini.
"sudah sana masuk nanti sore insyaallah kakak jemput"ucapku lalu dia mengucapkan salam dan ku jawab.
setelah selesai aku pun kembali ke rumah dan saat tiba di rumah aku melihat motor kedua orang tuaku sudah ada di depan rumah kembali lagi hatiku menjadi berdebar-debar kembali.
aku pun mencoba memberikan semangat kepada diriku lagi dan aku pun kembali menjalankan motorku, dan saat tiba aku pun memarkirkan motor ku di depan rumah dan aku pun mengucapkan salam saat masuk.
saat masuk ke rumah aku sudah bisa melihat wajah bapakku yang saat ini sedang marah saat kedatangan diriku.
"baru tiba kamu"tanya ibu ku dengan lembut.
"alhamdulilah Bu sudah dari jam 9 pagi Bu nyampe nya Bu tadi pergi ngantar adek sekolah dulu bu"ucap ku menjawab pertanyaan ibu ku.
lalu aku pun memberi isyarat ke adik pertama ku untuk masuk ke kamar atau pergi jalan jalan.
ternyata adik pertama ku paham dari maksud isyarat ku itu dia pun meminta izin untuk pergi ke rumah temannya.
"pak Bu andre izin ke rumah teman Andre yah pak bu"ucap Andre ke bapak sama ibu ku itu.
dan bapak hanya menganggukkan kepala.
"iya kamu hati hati di jalan"ucap ibu lembut ke Andre.
"ka pinjem motor dong"pinta Andre kepada ku.
"ini kuncinya sama ini uang 20 ribu isi bensin motor Kakak takutnya bensinnya habis saat di jalan"ucapku seraya memberikan uang 20 ribu.
Andre pun mengambil uang itu dan kunci motorku.
"kamu punya motor nak"tanya ibu kepadaku.
"alhamdulilah ada Bu yah walaupun itu motor bekas pakai sih"ucap ku ke ibu.
ibu hanya menganggukkan kepala saja tak lama Andre pun pergi dengan membawa motor ku pergi ke rumah temannya.
dan tak lama bapak menampar ku.
peletak
suara tamparan yang memekakkan telinga aku hanya bisa meringis dan mengelus pipiku yang panas karena tamparan dari bapak.
"mas kamu apa apaan sih tiba tiba nampar dani sih"teriak ibu kaget saat aku tiba tiba di tampar oleh bapak.
"kamu masuk kamar"ucap bapak ke ibu dengan suara yang sedikit meninggi.
"apa apaan sih kamu mas aku gak mau"ucap ibu seraya mengelus pipiku yang habis di tampar oleh bapak.
"masuk kamar sekarang dengerin perintah suami mau kamu durhaka sama suami karena membangkang ucapan suami"teriak bapak yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"sudah Bu ikutin saja apa ucapan bapak Bu Dani tidak apa apa kok"ucap ku ke ibu seraya membalas mengelus pipi ibuku dan aku menghapus air mata ibu yang keluar.
ibu pun akhirnya mau masuk ke dalam kamar setelah aku bujuk sebentar.
"jelaskan semuanya sama bapak"ucap bapak kepada ku.
aku hanya menganggukkan kepala.
"jadi Dani sudah memutuskan untuk berhenti kuliah pak karena Dani sudah tertinggal materi pak sama Dani sudah tidak bisa lagi mengejar ketertinggalan Dani pak dalam mengejar materi saat kuliah pak walaupun Dani sudah les hampir dua tahun pak"jawab ku dengan kepala yang menunduk ke lantai.
peletak
tampar bapak lagi kepada ku.
aku terhuyung huyung saat di tampar bapak lagi dan darah mengalir dari sudut bibirku aku hanya bisa lagi dan lagi mengelus pipiku yang panas.
"anak tidak berguna kamu mau kuliah bapak turutin sekarang kamu mau berhenti emang kamu kira berapa uang yang habis untuk bayar UKT kamu itu sama uang sehari hari kamu ha"teriak bapak marah kepadaku.
"maaf Dani pak Dani tau Dani salah pak"ucap ku dengan kepala yang tertunduk.
peletak
tampar bapak lagi dan kali ini aku terjatuh karena tidak sanggup lagi menerima tamparan kuat dari bapak untuk yang ke tiga kalinya.
sedangkan ibu saat ini di dalam kamar kembali menitihkan air mata saat mendengar untuk ke tiga kalinya suara tamparan dari bawah.
"ya Allah berilah kesabaran kepada suami hamba dan juga kekuatan ke anak hamba untuk menerima tamparan dari bapak nya ya allah"doa ibu seraya kembali menitihkan air mata lagi.
kembali ke bawah saat ini bapak sedang mengambil batang sapu dan membawanya ke padaku.
"berbalik"perintah bapak ke pada ku.
aku hanya bisa mematuhinya saja lalu aku berbalik dan tak lama bapak memukulkan batang sapu itu ke punggungku.
peletak
suara batang sapu bertemu dengan punggungku hingga 7 kali bapak memukulkan batang sapu itu ke punggungku dan akhirnya batang sapu itu patah.
setelah itu bapak pun membuang sapu itu ke lantai dan bapak pun keluar rumah dengan membanting pintu dengan sangat kuat.
ibu yang mendengar suara pintu di banting langsung keluar kamar dan turun ke bawah.
saat ibu turun dia melihat ku yang sedang tergeletak di lantai tanpa baju dan ada 7 garis merah di punggungku.
"astagfirullah"ucap ibu dengan bergetar dan air matanya kembali menetes lagi.
lalu ibu pun mengambil hp milikku dan menelpon Andre.
"halo asalammualaikum ka kenapa ka"tanya Andri melalui hp yang mana Andri kira kalau itu aku yang menelpon padahal itu ibu yang menelpon.
"halo an cepat pulang nak bantu ibu"ucap ibu dengan suara yang serak.
"kenapa bu"tanya Andre panik saat mendengar suara ibu serak.
"bantu ibu untuk menggotong kakak mu ke kamar nak"ucap ibu ke Andre.
"ok Bu andre pulang sekarang"jawab andre lalu telpon pun terputus.
aku hanya bisa terkulai lemas di lantai dan aku memutuskan untuk menutup mataku.
tak lama Andre pun datang dengan tergesa-gesa.
lalu andre dan ibu menggotong ku untuk ke kamar yang ada di bawah.
setelah itu ibu dan Andre membaringkan ku di tempat tidur dengan cara tengkurap.
satu Minggu pun berlalu tanpa terasa sudah satu Minggu bapak mendiamkan ku tanpa satu kata pun di ucapkan bapak setelah bapak mengamuk kepadaku.
merasa sudah tidak di harapkan lagi di rumah ini aku pun memutuskan untuk pergi merantau ke ibu kota kali mantan untuk mencoba keberuntungan ku di ibu kota mana tau kan nasib ku berubah setelah merantau ke ibu kota dan bapak kembali menerima ku lagi dan tidak marah lagi kepada ku saat aku nanti menjadi sukses.
"Bu Dani pamit yah Bu doakan supaya Dani selamat sampai tujuan sehat selalu dan juga banyak rezekinya sehingga bapak tidak marah lagi sama Dani yah bu"ucap ku ke ibu seraya memeluknya.
"amin tanpa kamu minta pun akan ibu doa kan kamu nak kamu di sana hati hati yah jaga kesehatan"ucap ibu kepadaku.
aku pun menganggukkan kepala lalu aku pun pamitan ke ibu dan kedua adikku tapi tidak dengan bapak, kenapa tidak berpamitan dengan bapak jawaban nya adalah karena bapak tidak Sudi berbicara dengan ku sampai aku menjadi orang yang sukses nanti baru bapak akan mau berbicara kembali kepadaku.
lalu aku pun masuk ke mobil Trepel menuju ke Palembang untuk ke bandara supaya aku bisa ke ibukota untuk merantau.
3 jam aku di mobil akhirnya kami memasuki Palembang juga karena cukup istirahat aku pun duduk di trepel dan berbincang dengan supir.
"dek kamu mau merantau atau mau kuliah ke Kalimantan itu"tanya bapak supir kepadaku.
"mau merantau pak siapa tahu bisa mengubah nasib di Kalimantan nanti kan kita tidak tahu pak"ucap ku ke bapak supir Trepel.