Fang Yuan
Novel ini Juara Dua dalam lomba You Are A Writter Season 6, selamat membaca, semoga terhibur😁
Fang Yuan menatap tumpukan Siluman-Siluman di hadapannya dan merasa tidak ada lagi Siluman yang cocok untuk bertarung dengannya, sehingga ia memutuskan pulang ke Klan Fang.
Untuk menjadi kuat seperti para ahli beladiri pada umumnya, Fang Yuan selalu mencari lawan yang lebih kuat darinya—agar kekuatan fisiknya makin meningkat, karena ia hanya mengolah satu tehnik beladiri saja, sebab ia memiliki Dantian cacat.
“Apa aku pergi ke tempat berburu Klan lain saja?” gumam Fang Yuan. Namun, ia segera menepis pikiran tersebut—karena itu bisa membuat perang antar Klan. Itu sama saja mencuri di peternakan orang lain dan dia adalah malingnya.
Fang Yuan memutuskan akan mengajak Patriark atau Penatua melakukan latih tanding dan ia masih penasaran karena selalu berakhir imbang saat melawan Patriark. Kali ini, ia harus menang, barulah bisa menjelajahi Kekaisaran Xue untuk mencari lawan latih tanding yang lebih kuat.
...***...
“Ibu ... Aku takut!”
“Tenang, Nak. Dewa pasti akan menolong kita.”
Seorang wanita memeluk anak perempuannya yang berusia tujuh tahun. Mereka disergap oleh Siluman Harimau berukuran besar, ia membuka mulutnya lebar-lebar; akan menelan ibu dan anak itu.
“Hei kucing bodoh!” Fang Yuan tiba-tiba muncul dihadapan ibu dan anak tersebut. “Kau berani menakut-nakuti keluarga Fang-ku.” Wajahnya menyeringai menatap Siluman yang setara Ranah Alam Langit yang hampir menelan mereka.
“Kakak Yuan datang! Horeeeee!” seru gadis kecil itu bertepuk tangan.
“Jangan lihat adik kecil!” Fang Yuan menutup mata gadis kecil itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya langsung meninju Siluman Harimau yang sebenarnya ingin segera kabur. Namun, tubuhnya gemetaran lebih dulu saat melihat Fang Yuan, sehingga tak bisa lari.
“Meong!”
Kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Siluman Harimau, sekejap kemudian tubuhnya hancur berkeping-keping oleh tinju Naga Penggetar Langit tahap pertama.
Wanita itu segera menangkupkan tinju. “Terimakasih, Nak Yuan! Kalau kamu tidak datang, entah bagaimana nasib kami,” kata Wanita itu sembari menyeka darah Siluman Harimau yang membasahi wajahnya.
“Kakak Yuan yang terkuat di dunia!” Gadis kecil itu memuji Fang Yuan, ia tak peduli walaupun bermandikan darah Siluman Harimau.
“Ha-ha-ha Bibi tidak perlu berterimakasih begitu, kita kan sama-sama berasal dari Keluarga Fang.” Fang Yuan tertawa pelan, tetapi ia merasa bersalah karena tidak mengontrol kekuatan tinjunya tadi, sehingga tubuh Siluman Harimau malah hancur berkeping-keping.
...***...
Di Klan Fang, Fang Yuan itu dicintai dan dibenci sekaligus. Kenapa bisa begitu? Karena di satu sisi ia selalu membela anggota Klan Fang saat mereka ditindas. Namun, di sisi lain, ia membuat generasi muda Klan Fang cemburu dengan bakat yang diberikan surga padanya—padahal ia memiliki Dantian rusak, tetapi tetap saja ia bisa menjadi ahli beladiri hebat.
[Dantian adalah Titik dua inchi dibawah pusar, tempat Ki berada. Sumber dari novel terjemahan China]
Dia juga sering membully para jenius Klan Fang kalau Patriark atau Penatua tidak mau latih tanding dengannya, makanya ia sangat dibenci oleh generasi muda Klan Fang, padahal niatnya sebenarnya baik; agar mereka sekuat dirinya, tetapi mereka tidak bisa memaksimalkan potensi Roh beladiri yang mereka miliki, sehingga dibuat babak belur olehnya.
Nasib baik kadang disertai nasib buruk juga. Walaupun ia kuat secara fisik, tetapi ia tidak bisa berkultivasi secara normal. Tingkat Kultivasi-nya baru Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang, itu adalah tahapan terendah dalam dunia beladiri, makanya ia tidak bisa memasuki Sekte atau Akademi Kekaisaran Xue seperti teman-teman sebaya dengannya.
Adapun tahapan Kultivasi:
# Ranah Penempaan Tubuh (Ada empat tahapan)
Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang
Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan
Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di
Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian
# Kultivasi Ranah Alam ( Ada empat tahapan)
Alam Langit
Alam Roh
Alam Inti Jiwa
Alam utusan Dewa
# Kultivasi Ranah Dewa ( Lima tahapan)
1.Tianzun (utusan surga)
Saint (orang yang diagungkan)
Immortal (ranah keabadian)
Chaos Ancient God (Dewa kehancuran)
Absolute God (Sang pencipta)
...***...
Kenapa Fang Yuan bisa mengolah kekuatan fisiknya hingga bisa mengimbangi bahkan mengalahkan para seniman beladiri yang telah memiliki Roh beladiri dan mampu menyerap Ki atau energi spritual?
Itu dimulai saat usianya sepuluh tahun, ia ditinggalkan oleh kakeknya seorang diri di hutan penuh Siluman. Patriark Klan Fang yang mendengar kabar itu segera membawa beberapa anggota Klan yang telah mencapai Ranah Alam Utusan Dewa untuk mencari keberadaan Fang Yuan, Patriark Klan Fang takut ia akan dimakan oleh Siluman. Namun, mereka terkejut saat menemukannya seminggu kemudian, Fang Yuan baik-baik saja—dia makan dengan membunuh Siluman dan terus bertarung dengan tangan kosong saat disergap oleh para Siluman.
Saat ditanya kenapa ia tak mengikuti Kakeknya kembali ke Klan Fang. Fang Yuan berdalih sedang mengikuti ujian dari kakeknya yang mengajarinya tentang tehnik Tinju Naga Penggetar Langit.
Patriarki Klan Fang tak terima dengan alasan itu dan membawanya pulang. Namun, keesokan harinya Kakek Fang Yuan kembali melemparkannya ke hutan penuh Siluman, begitulah awal mula kenapa fisiknya begitu kuat, walaupun Dantian-nya rusak.
Masih dengan baju dipenuhi darah Siluman Harimau, Fang Yuan kembali ke rumahnya. Dia hidup sendiri di rumah ini, karena kakeknya yang juga guru seni beladiri-nya itu telah meninggal tahun lalu.
“Yo, Dantian rusak!” sapa Fang Xiao, anak salah satu Penatua Klan Fang. Dia merupakan jenius beladiri nomor satu di Klan Fang, karena diusianya yang 16 tahun ini ia telah mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian dan Sekte Gunung Nancheng telah memberikan undangan tanpa tes masuk padanya. Padahal pegiat seni beladiri lainnya harus melewati seleksi ketat untuk memasuki Sekte itu.
“Ada apa jenius beladiri,” sahut Fang Yuan dengan senyum lebar, ia tidak tersinggung dengan ejekannya. Karena ia sudah biasa diejek begitu. “Apa kau mau kutendang lagi, hingga kau menangis meraung-raung dan mengadu pada Penatua.” Ejekan Fang Yuan juga membuat Fang Xiao sakit hati mendengarnya.
Fang Xiao mendengus dingin, matanya melotot menatap Fang Yuan.
“Bersihkan dirimu. Para Penatua menunggumu di kediaman Patriark,” kata Fang Xiao langsung berbalik badan, ia sudah ingin bercanda dengan Fang Yuan lagi—karena ia tak bisa menyombongkan diri padanya. Walaupun secara basis kultivasi, ia lebih kuat. Namun, kenyataannya; Fang Yuan adalah anak emas surga, tak ada yang bisa mengalahkannya di Klan Fang ini.
Fang Yuan masuk ke dalam rumahnya, tetapi pikirannya terngiang-ngiang kenapa para Penatua memanggilnya. Biasanya kalau seluruh Penatua berkumpul memanggil seseorang, maka orang tersebut sedang melakukan kesalahan dan menjalani sidang penentuan nasibnya.
“Ah, memikirkannya membuat kepalaku pusing, lebih baik aku mandi saja,” gumam Fang Yuan langsung menuju kamar mandi.
...E few moments later...
Fang Yuan sudah berpenampilan menarik, ia mengenakan penutup wajah dan topi Caping yang merupakan ciri khas busananya. Dia sengaja berpenampilan seperti itu, karena wajahnya yang terlalu tampan sering menarik perhatian istri orang, sehingga ia sering dimarahi oleh suami-suami yang tak bisa menjinakkan istri mereka.
Sembari menuju Kediaman Patriark Klan Fang, ia berpikir, “Apa aku mungkin disuruh mengawal Penatua ke kota besar, ya?” Karena ia sering diminta tolong menemani perjalanan mereka yang semestinya tak perlu dikawal, karena mereka sendiri adalah Ranah Tianzun, sementara Patriarki Klan Fang berada di Ranah Saint dan juga yang terkuat di Klan Fang, tentunya kekuatan Fang Yuan tidak dihitung—karena ia tidak memiliki basis kultivasi.
Fang Yuan memasuki kediaman Patriarki Klan Fang, jantungnya berdegup kencang—kesalahan apa yang ia buat hingga harus menghadap Patriarki dan tetua Klan.
Fang Yuan menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Patriarki dan tetua Klan Fang. “Aku, Fang Yuan menghadap Patriarki,” sapanya.
“Oh, kamu sudah besar, ya, Yuan. Kemarilah, jangan berdiri saja di situ.” Patriarki menyambut kedatangan Fang Yuan, ia bahkan beranjak dari tempat duduknya dan merangkul pundak Fang Yuan.
“Apa yang terjadi, situasi ini mencurigakan sekali. Bahkan para tetua semuanya senyum-senyum menatapku,” gumam Fang Yuan, merasa ada yang salah, karena yang ia ketahui para tetua sangat membencinya; gara-gara ia sering menghajar murid-murid jenius muda Klan Fang yang meminta latih tanding dengannya. Karena kelakuannya itu, banyak anak-anak muda Klan Fang rendah diri duluan, saat melihatnya. Tentu itu menurunkan mental mereka, sehingga mereka kesulitan berkultivasi.
“Berapa usiamu Nak, Yuan?” tanya tetua yang merupakan ayah Fang Xiao.
“16 tahun ... beberapa bulan lagi akan 17 tahun tetua,” sahut Fang Yuan.
“Dari sini ke Benua Qingyun dengan Kapal terbang Asosiasi Shangren butuh waktu enam bulan. Berarti saat kau tiba di sana, sudah 17 tahun dan bisa menjalani kontrak pernikahan,” kata tetua lain yang lebih sepuh, sembari mengelus-elus jenggot putihnya.
Pernikahan? Benua Qingyun, mendengarnya saja Fang Yuan kebingungan. Apakah ia akan dipaksa menikah? Kenapa harus dia, Fang Yuan bertanya-tanya dalam pikirannya.
Menyadari Fang Yuan kebingungan, Patriarki mengambil alih pembicaraan.
“Begini Nak, Yuan. Leluhur pendiri Klan Fang kita pernah membuat surat wasiat, di mana salah satu keturunannya harus pergi ke tempat asalnya di Benua Qingyun dan menikah dengan keturunan Klan Xiao.” Fang Yuan akhirnya mengerti tujuan Patriarki memanggilnya. “Dari semua remaja Klan Fang, hanya dirimu yang tidak bergabung dengan Sekte manapun, sehingga kami para tetua memutuskan memilihmu yang menjadi utusan Klan Fang. Bagaimana, apakah kau bersedia? Tenang saja Aku akan membiayai perjalananmu ke sana dengan uang khas Klan Fang.” Patriarki Klan Fang membujuknya.
“Betul Nak, Yuan. Kau sudah besar, sudah semestinya berumah tangga, dari pada sendiri saja.”
“Aku akan membeli rumahmu sebesar 50.000 keping emas. Itu harganya sepuluh kali lipat dari harga pasar.”
“Aku akan memberikan beberapa tabunganku juga. Mungkin tak banyak, 100 keping emas, tetapi itu sudah cukup untuk membangun rumah baru di Benua Qingyun.”
Para tetua sangat bersemangat membujuknya, membuat Fang Yuan makin kebingungan. Mereka peduli padanya, sih? Atau jangan-jangan ini namanya mengusir dengan halus.
Fang Yuan tak mempertimbangkan lagi, ia langsung menyetujui usulan mereka. Lagi pula, ia juga ingin melihat dunia luar itu seperti apa? Karena kakeknya sudah tiada, nyaris tak ada lagi yang memperhatikannya selama ini.
***
Di Kediaman utama Klan Xiao, Patriarki Xiao Yan juga mengumpulkan seluruh panatua untuk membahas perjanjian sepuluh ribu tahun yang lalu, antara pendiri Klan Xiao dengan Klan Fang yang merupakan adik kakak itu. Sang adik waktu itu memutuskan meninggalkan Benua Qingyun pergi jauh ke utara dan berjanji sepuluh ribu tahun kemudian, salah satu keturunannya akan datang dengan membawa surat perjanjian yang mereka buat, di mana keturunan mereka harus menikah untuk menyambung kembali tali persaudaraan yang telah putus.
Patriarki Xiao Yan sendiri memiliki dua anak, Laki-laki dan perempuan. Anak Laki-laki bernama Xiao Long, berusia 20 tahun dan merupakan murid luar Akademi Kekaisaran, bakat seni beladirinya sedikit buruk—sewaktu Guru Akademi Kekaisaran datang ke kota Houshan melakukan seleksi penerimaan murid baru, ia hanya mendapat tempat terakhir dari sepuluh kuota yang tersedia.
Di kota Houshan sendiri Klan Xiao sedang berada dititik terendah, padahal dulunya Kota Houshan milik Klan Xiao, tetapi dengan berjalannya waktu; Klan lain mulai terbentuk dan memojokkan Klan Xiao.
Xiao Long yang diharapkan bisa menaikkan kembali martabat Klan Xiao, ternyata tak bisa berbuat banyak. Malah Guan Yu, pegiat seni beladiri jenius dari Clan Guan yang berhasil menjadi murid dalam dan menempati peringkat 100 kompetisi tahunan Akademi Kekaisaran. Dengan demikian, secara otomatis Klan Guan menjadi pemimpin Kota Houshan dan membuat banyak kebijakan merugikan pada Klan Xiao.
Klan Xiao sendiri sebenarnya masih memiliki harapan, yaitu anak perempuan Patriarki Xiao Yan, Xiao Yue yang memiliki bakat luar biasa. Di usianya yang baru 16 tahun, ia sudah mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di. Bakatnya itu hanya bisa disetarakan dengan Guan Yu yang diusia yang sama mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tian—menjadikannya sebagai jenius beladiri yang muncul Seribu tahun sekali saja di kota Houshan.
Untuk membangun kembali kejayaan Klan Xiao, para Panatua setuju untuk memberikan sumberdaya yang lebih besar untuk Kultivasi Xiao Yue, hal itu membuat kecemburuan dari murid-murid Klan Xiao lainnya, terutama murid yang mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan, yang sebenarnya termasuk jenius beladiri juga. Karena Xiao Long saja juga di Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan saat diterima menjadi murid Akademi Kekaisaran.
***
Xiao Long dan Xiao Yue ikut serta dalam rapat darurat Klan Xiao itu, walaupun mereka tak tahu apa yang sebenarnya sedang dibahas. Apalagi Xiao Long harus meminta ijin pada Guru pelataran luar Akademi Kekaisaran, hanya untuk menghadiri panggilan Patriarki Xiao Yan.
“Kenapa kita harus mengikuti omong kosong leluhur Xiao? Bukankah lebih baik kita menjodohkan Xiao Yue dengan salah satu anak Klan Guan atau dari keluarga Kekaisaran. Pasti mereka akan terpana melihat kecantikan Xiao Yue saat ia memasuki Akademi Kekaisaran. Guan Yu saja telah menjalin tunangan dengan Pangeran ketujuh. Saat ini tak ada yang bisa mengusik Klan Guan lagi, mereka akan menghabisi kita,” keluh Panatua Xiao Dong tak terima dengan rencana Patriarki Xiao Yan untuk menjalani keputusan yang dibuat oleh leluhur Xiao.
“Betul Patriarki. Di tanganmu, Klan Xiao akan binasa, seharusnya Patriarki mencari cara bagaimana menjalin hubungan dengan salah satu Pangeran. Kabarnya Pangeran Keenam dan Pangeran Kelima masih lajang.” Panatua Xiao Guan ikutan menentang kebijakan Xiao Yan.
Xiao Yue kebingungan, kenapa ia seperti barang dagangan saja. Apa yang sebenarnya terjadi, sedangkan Xiao Long sudah tahu maksud mereka. Namun, ia tak menyangka kenapa pilihan mereka jatuh pada Pangeran Keenam dan Kelima yang terkenal jahat dan suka menindas itu.
Guan Yu sangat beruntung, ia mendapatkan Pangeran ketujuh yang memiliki sifat baik dan tampan, sedang dua Pangeran lainnya itu memiliki wajah biasa saja. Mungkin lebih baik memiliki hubungan dengan Pangeran Kedelapan saja, yang kabarnya sangat tampan. Namun, kepribadiannya belum diketahui oleh Xiao Long.
Patriarki Xiao Yan yang terkenal penyabar itu naik pitam. Dia menampar meja dihadapannya hingga hancur berkeping-keping.
“Cukup omong kosong kalian!” bentak Xiao Yan. “Xiao Long atau Xiao Yue akan menikah dengan keturunan leluhur Fang. Kalau Xiao Long yang menikah nanti, barulah kita bahas masa depan Xiao Yue.” Xiao Yan membuat keputusan tanpa meminta pertimbangan dari Panatua yang wajah masam, karena dimarahi oleh Xiao Yan.
...~Bersambung~...