SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Chapter 1 - Pengkhianatan

Bleghh

Darah segar termuntahkan bersamaan dengan gemuruh petir. Seorang lelaki dengan pakaian keemasan duduk dengan posisi meditasi, menarik energi bumi dan langit ke dalam tubuhnya. Semua orang yang melihatnya tahu bahwa dia sedang melakukan penerobosan.

Namun, darah segar yang yang tercecer di lantai berasal dari lelaki itu. Menerobos ke alam immortal memang sesuatu yang sulit, namun harusnya tidak akan melukainya dengan berat seperti saat ini. Apalagi dia sudah melakukan persiapan sejak lama.

"Energi ku tiba-tiba menjadi kacau, hal seperti ini tidak akan terjadi kecuali..."

Lelaki itu menatap nyalang ke arah pintu yang baru saja dimasuki oleh seorang wanita yang sangat dikenalnya. Dialah Xie Mei–kekasihnya. Ia tidak sendirian, disampingnya berdiri Ketua Sekte Naga Suci, yang menatapnya remeh.

"Jangan bilang ini adalah perbuatanmu?!" Lelaki itu berteriak dengan penuh kemarahan.

"Tian Guo, Suamiku, kamu memang sangat kuat. Namun, tidak kusangka kamu akan sebodoh ini." Xie Mei terkekeh.

Tian Guo terbakar amarah. Selama ini dia memperlakukannya dengan sangat baik, inikah balasan yang diberikannya?

"Kamu pasti bertanya-tanya alasan aku melakukan ini kan?"

Raut wajah Xie Mei berubah, guratan-guratan amarah memenuhi wajahnya.

"Bagaimana mungkin aku bisa mencintai lelaki yang sudah menghabisi nyawa keluargaku!"

"Aku masih ingat kobaran api yang mengubur keluargaku, jeritan serta tangisan mereka. Selama ini aku memupuk balas dendam ini di hatiku, berharap akan tiba hari dimana aku membalaskan dendam ini!"

"Dan akhirnya hari itu pun tiba. Tak kusangka kamu akan jatuh ke dalam perangkapku. Kamu yang dipuja-puja sebagai ahli bela diri terkuat di daratan Zhuyun malah mati dengan konyol di tanganku. Bukankah ini adalah balas dendam yang sempurna, Tian Guo?"

"Wanita benar-benar racun."

Ketua Sekte Naga Suci maju ke depan, mengeluarkan pedangnya dari sarungnya.

"Haruskah kita bunuh dia sekarang juga?"

Xie Mei menatap langit yang mulai membentuk pusaran, "Tidak usah, lagipula petir kesengsaraan akan membinasakannya."

"Ini adalah hukuman atas dosamu. Selamat tinggal, Suamiku."

Xie Mei mengucapkan salam perpisahan dengan dingin.

"HAHAHAHA"

Tian Guo tertawa.

"Mati katanya, huh, kamu pikir aku siapa?!"

Di daratan Zhuyun, tidak ada yang tidak mengenal Tian Guo. Satu-satunya ahli bela diri yang telah menyempurnakan ilmu pedang serta pemimpin Istana Surgawi.

Petir-petir yang berkumpul dilangit mulai menumpuk. Gema tawa Tian Guo menggema di dalam ruangan, namun darah yang terus keluar dari mulutnya menunjukkan bahwa kondisinya semakin buruk.

"Xie Mei, kamu pikir aku akan mati semudah itu?" Tian Guo mengangkat tangannya, mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ada dalam dirinya.

"Jangan sombong, Tian Guo. Bahkan jika kamu bisa selamat dari petir kesengsaraan, kamu tetap tidak akan lolos dari tanganku," kata Ketua Sekte Naga Suci sambil mengayunkan pedangnya, memancarkan aura membunuh yang sangat kuat.

Petir kesengsaraan mulai terbentuk. Langit yang sebelumnya cerah kini dipenuhi awan gelap berputar yang mengeluarkan petir menyambar-nyambar. Tian Guo, meski terluka parah, menatap ke arah pusaran petir tersebut dengan penuh tekad. Energi spiritualnya yang tersisa mulai dikumpulkannya, membentuk pelindung di sekitar tubuhnya.

Petir pertama menyambar dengan kecepatan kilat, menghantam pelindung energi Tian Guo. Dentuman keras terdengar, menggema di seluruh lembah. Namun, pelindung energi itu berhasil menahan serangan pertama. Tanpa menunggu lama, petir kedua menyambar, lebih kuat dari sebelumnya. Tian Guo mengerang kesakitan, namun dia tetap bertahan.

Xie Mei tersenyum puas. "Kamu bisa bertahan selama yang kamu mau, tapi itu semua sia-sia, Tian Guo."

Petir ketiga menyambar dengan kekuatan dahsyat, meretakkan pelindung energi Tian Guo. Dia terdorong ke belakang, darah segar kembali termuntahkan dari mulutnya.

Tian Guo mengerahkan semua kekuatan yang tersisa, menantang petir terakhir yang kini berkumpul menjadi satu, bersiap untuk menghancurkan dirinya.

Petir keempat turun dengan kekuatan yang melebihi ketiga petir sebelumnya. Langit seakan terbuka, mengirimkan kilatan yang memecah bumi. Tian Guo, meski telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tidak dapat menahan kekuatan dahsyat tersebut.

"Aku pasti akan kembali! Saat itu tiba tidak akan ada tempat bagimu untuk bersembunyi, Xie Mei!"

Xie Mei dan Ketua Sekte Naga Suci hanya tertawa mengejek. "Kembali? Kau hanya akan menjadi abu yang tertiup angin, Tian Guo."

Tubuh Tian Guo binasa dibawah kekuatan petir kesengsaraan. Langit kembali menjadi cerah, seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"Apakah sudah berakhir, dia benar-benar mati?" Ketua Sekte Naga Suci ragu.

Xie Mei mengeluarkan sebuah benda.

"Ya, batu jiwanya padam. Dia benar-benar mati."

"Hahh, sayang sekali Tian Guo. Tapi, kamu tenang saja, aku pasti akan menggantikan posisimu dengan baik."

Hari itu, Daratan Zhuyun digemparkan dengan berita kematian sang pemimpin Istana Surgawi.

Chapter 2 - Identitas Baru

Tian Guo merasakan jiwanya berputar-putar pada lorong yang tidak berujung. Rasanya sudah sangat lama, namun kehampaan ini rasanya tidak berujung. Hingga tiba dititik dimana ia merasa ingin menyerah, sebuah cahaya menyilaukan tiba-tiba saja terpancar, dan jiwa Tian Guo terhempas entah kemana.

Kelahiran kembali.

Tian Guo saat ini sangat yakin jika dirinya terlahir kembali. Saat cahaya yang menyilaukan itu menghilang, Tian Guo membuka matanya dan mendapati dirinya berada dalam sebuah ruangan yang tidak dia kenali. Gemerisik angin, udara yang dengan lembut menyentuh permukaan kulitnya. Tian Guo dapat merasakan itu semua. akhirnya dia keluar dari lorong itu.

"Heh, aku benar-benar kembali."

Tian Guo tiba-tiba merasakan kepalanya berdenyut dengan hebat. Sebuah ingatan masuk dan bercampur dengan ingatannya.

"Jadi nama pemilik tubuh ini Tang Wuying."

Tian Guo memperhatikan tubuh yang sekarang menjadi miliknya. Kurus dan tidak terawat.

"Pemilik tubuh ini adalah anak dari Kepala Keluarga Tang. Namun sayang sekali, bakatnya sangat buruk dan dia tidak menguasai bela diri apapun. Karena itu dia dibully oleh anggota keluarga yang lain. Dia kemudian mati karena diracuni, lalu aku kemudian merasukinya."

Tian Guo menganggukkan kepalanya.

"Nasibmu malang sekali nak. Tapi, karena kini aku menempati tubuhmu, dendammu pasti akan kubalaskan," kata Tian Guo mantap.

"Karena kamu adalah aku, maka sekarang aku akan mengemban namamu."

Tian Guo mengambil posisi meditasi, "Baiklah, mari kita periksa tubuh ini."

Tian Guo memfokuskan energinya lalu mengedarkannya keseluruh tubuhnya.

"I-ini..."

Tian Guo mengernyit. Ada sebuah objek misterius yang mendiami alam bawah sadar tubuh ini. Tian Guo kemudian fokus untuk mengalirkan energinya ke area kepala. Namun, energi Tian Guo berbenturan dengan energi yang dipancarkan oleh objek misterius itu.

"Tidak salah lagi, objek itu adalah benda suci yang aku temukan di reruntuhan."

Sebelum kematiannya, Tian Guo memimpin ekspedisi untuk menjelajahi sebuah reruntuhan kuno. Reruntuhan itu dipenuhi oleh harta karun yang sangat bernilai, Tian Guo sendiri menilai bahwa reruntuhan itu adalah milik seorang praktisi bela diri yang telah naik ke Alam Divine. Dari reruntuhan itu, Tian Guo menyimpan tiga item.

"Tapi aneh sekali, kenapa benda itu ada pada tubuh bocah ini?"

Tian Guo berpikir dengan keras.

"Mungkinkah benda ini yang membuatku lahir kembali?"

Bagaimanapun Tian Guo memikirkannya, hanya itulah alasan yang paling masuk akal. Berdasarkan buku kuno yang pernah dibacanya, kelahiran kembali hanya memungkinkan bagi praktisi yang telah mencapai tingkat tertinggi Alam Divine. Tian Guo sendiri mati saat akan naik ke Alam Immortal, jadi tidak mungkin kelahiran kembalinya karena kekuatannya. Tapi, dengan benda peninggalan dari praktisi Alam Divine, semuanya jadi masuk akal.

"Yah, perlahan-lahan aku akan segera tahu kebenarannya."

Tian Guo kembali melanjutkan memeriksa tubuhnya saat ini.

"Tidak terduga, tubuh bocah ini ternyata sebuah permata tersembunyi." Tian Guo berkata sambil tersenyum miring. Dia bisa merasakan energi yang kuat dan murni mengalir dalam darahnya.

"Darah emas," gumam Tian Guo. "Ini adalah hadiah yang luar biasa. Darah emas hanya dimiliki oleh sedikit orang di dunia ini, dan itu memberikan kemampuan regenerasi yang luar biasa serta kekuatan bela diri yang tiada tara. Tidak heran bocah ini tidak mampu menguasai ilmu bela diri. Tubuh dengan Darah Emas harus dikultivasi dengan teknik khusus."

Tian Guo mengingat kembali berbagai teknik kultivasi yang telah dipelajarinya selama hidupnya sebagai ahli bela diri legendaris. "Aku tahu teknik yang tepat untuk Darah Emas. Dengan ini, aku akan mengembangkan kekuatan tubuh ini hingga mencapai puncaknya."

Dia mengambil posisi meditasi, mulai menarik energi qi dari sekitarnya, mencoba memulai latihan untuk memperkuat tubuh barunya. Saat energi qi mulai mengalir melalui meridiannya, pintu kamar terbuka dengan tiba-tiba.

Seorang pelayan muda memasuki ruangan dengan tergesa-gesa, membawa nampan berisi obat-obatan. Pelayan itu terkejut melihat Wuying sudah duduk dan bermeditasi.

"Tuan muda! Anda sudah bangun!" seru pelayan itu, matanya melebar kaget.

Tian Guo membuka matanya, menatap pelayan itu dengan tenang. "Ya, aku sudah bangun. Apa yang terjadi sebelumnya?"

Pelayan itu terlihat gugup namun berusaha menjelaskan. "Tuan muda, Anda diracun beberapa hari yang lalu. Tabib mengatakan akan sulit bagi Anda untuk sadar kembali. Kami semua sangat khawatir."

Tian Guo tersenyum tipis, memahami situasi tersebut. "Racun itu sudah tidak ada lagi. Tubuhku lebih kuat dari yang kalian kira."

Pelayan itu terlihat bingung namun lega. "Saya senang Anda sudah pulih, tuan muda. Saya akan memberi tahu Kepala Keluarga Tang tentang kabar baik ini."

Sebelum pelayan itu beranjak pergi, Tian Guo menghentikannya.

"Tunggu. Katakan padaku siapa yang meracuniku."

Pelayan itu terlihat ragu sejenak sebelum menjawab.

"Kami tidak tahu pasti, tuan muda. Tapi banyak yang mencurigai salah satu saudara sepupu Anda yang iri dengan posisi Anda di keluarga."

Tian Guo mengangguk pelan. "Baiklah. Terima kasih atas informasinya. Sekarang, biarkan aku sendiri. Aku butuh waktu untuk pulih sepenuhnya."

Pelayan itu membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruangan. Ketika pintu tertutup, Tian Guo kembali memfokuskan dirinya pada latihan.

"Mulai sekarang, aku adalah Tang Wuying. Aku akan membuat dunia ini mengingat namaku sekali lagi," kata Tian Guo dengan tekad yang membara.