SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Sistem Konglomerat

Sistem Konglomerat

Pemuda yang disiksa

Seorang pemuda sedang di siksa oleh sekelompok orang yang terlihat berpakaian cukup baik. Dia dipukul di tendang bahkan tangan nya telah patah karna di injak dengan kuat oleh salah satu dari mereka.

Mereka sering melakukan penyiksaan kepada pemuda itu. Namun malam ini adalah yang terparah mungkin mereka sudah bosan menyiksa jadi langsung ingin menghancurkan nya, 

Dan terakhir salah satu dari mereka menginjak kaki pemuda itu, Kretaaak... terdengar bunyi kaki yang patah. Mereka semua tertawa setelah menyiksa pemuda itu, Seperti nya mereka sudah tidak lagi mempunyai perasaan kemanusiaan.

Pemuda itu tidak berteriak, walau tangan dan kaki nya patah dan wajah yang bengkak bagai kepala babi, Meski sakit nya sungguh sangat luar biasa. Dia berjanji di hati nya. Jika suatu hari ada kesempatan. Dia akan membalas dendam semua yang dialaminya 2x lipat.

Pemuda itu kembali kerumah kecil nya yang ada di tepian sungai di pemukiman yang terlihat kumuh dengan mengesot karna tangan dan kakinya telah patah. Dan dia menatap langit yang tenang, mengepal kan tangan satunya dan memukul tanah, lalu dia berteriak dengan kencang dalam kegelapan.

Aaaaaaaaaaaaaaa.... setelah itu dia pingsan...

Dia tersadar di tengah malam dan menatap kelap kelip lampu di seberang sungai sana. pemandangan kota itu sangat indah bagi orang lain memandang. Tapi tidak bagi dia, manusia yang di anggap hina dan sering disiksa dan dikatai pecundang jalanan.

"Aku tidak meminta di lahirkan kedunia ini. Aku juga tidak meminta di lahirkan dalam keadaan miskin. Tapi kehendak orang tua aku berada di dunia ini dan takdir aku terlahir seperti ini.

Tapi itu tidak membatasi angan dan cita- cita ku. Aku pasti akan sukses kemudian hari dan akan membungkam mereka semua yang pernah mengataiku dan mengatakan kepada mereka. Mereka lah pecundang sebenar nya. Seperti langit yang kokoh. Aku akan menghancurkan setiap kesombongan yang mereka punya." Teriak nya

Tiba- tiba angin terasa berhenti bertiup.

(Ding...)

(Apakah tuan rumah akan menerima Sistem Konglomerat,  Ya/Tidak)

"Sistem..?" Pemuda itu berpikir sebentar. Dia tidak bodoh, namun dia penasaran kenapa ada Sistem yang berbunyi di kepala nya. Dia mengedarkan pandangan nya keseliling nya dan menemukan sebuah layar hologram yang terpampang kemana dia memandang.

"Apakah ini nyata, haruskan aku mecobanya " ucap nya lalu dia mengklik

"Ya..."

(Pemasangan akan di mulai, Harap tuan rumah menjaga kesadaran nya)

5%

25%

50%

75%

100%

"Aaaaaaaaaaa........!! pemuda lusuh itu mengalami sakit kepala yang luar biasa setiap meningkat nya jumlah persen itu, Seakan dunia berputar secara acak.

Nyut... Nyut.. Nyut..!! kepalanya terus berdenyut hingga beberapa menit berlalu dan dia menggit bibir nya hingga berdarah. setelah berakhir penyiksaan itu dia pun mendengar suara.

(Selamat kepada Tuan Rumah. Pemasangan Sistem telah berhasil dilakukan, kini anda adalah penerus pengguna system yang ke 1001)

Pemuda lusuh itu terkejut mendengar suara yang begitu meyakinkan, "Jika kau benar adalah Sistem, dan seperti yang di ceritakan dalam sebuah novel lusuh yang pernah ku baca. Tunjuk kan kepada ku, apa yang bisa kau lakukan untuk ku!" dia berbicara sendiri dan itu di lihat oleh sebagian orang yang lewat di daerah pemukiman kumuh itu.

"Mungkin dia sudah gila, setelah dipukuli oleh anak orang kaya"

"Iya, tadi dia bahkan teriak teriak sambil berguling di tanah"

"Sangat kasian" ucap mereka sambil berlalu.

Sebenar nya kenapa di sebut pemukiman kumuh, karna ditempat itu hanya ada rakyat jelata yang hidup miskin. Namun miskin pun punya katagori nya,

Ada yang miskin sedang, Mereka masih bisa menikmati kenyamanan meski tak seperti orang kaya.

Ada yang miskin parah, mereka makan pun susah.

Seperti pemuda lusuh yang sedang kita bicarakan ini. Dia termasuk dalam katagori miskin parah.

Pemuda itu bernama Zaidul Akbar, dia sekolah hanya sampai pada sekolah dasar. Namun dia masih lah cerdas. Hanya keberuntungan yang belom menaunginya.

Namun kini dengan bangkit nya Sistem dalam dirinya. Mungkinkah perubahan itu akan mengguncang dunia.

(Saya bisa membuat anda menjadi konglomerat yang mengguncang dunia seperti cita-cita anda sebelum nya)

"Apa kau tidak berlebihan Sistem?" Tanya nya dengan ragu

(Tidak tuan, cobalah anda membaca novel tentang sistem. Maka anda akan mendapat hal yang luar biasa seperti cerita dalam novel tersebut) sistem menyarankan.

"Kau benar juga sistem" Sahut Zai yang tertawa senang kali ini mendapat peluang keberhasilan yang mungkin 100% akan menjadi kenyataan..

Zai itu adalah panggilan yang biasa ketika orang memanggil nya..

"Sungguh memang dia sudah gila"

"Kita biarkan saja dia. Jangan di hiraukan, takut nya ketularan gila"

Mereka yang tadi lewat, kini lewat kembali dan membicarakan lagi pemuda lusuh yang sedang tertawa sendirian.

Aku akan mencoba nya lebih dulu. "Sistem, tampilkan status ku"

Nama Lengkap : Zaidul Akbar

Level : 1

Pesona: 2

Kekuatan : 1

Kecepatan: 0

Kecerdasan : 1

Keterampilan : Belum ada.

Dana : 0

Shop : belum terbuka..

Inventori : kosong

"Menyedihkan sekali status ku, lalu bagaimana cara untuk meningkat kan status itu Sistem ?"

(Tuan Rumah bisa melakukan tugas sistem. Dari level rendah, sedang, tinggi, tersembunyi)

"Apakah ada hadiah untuk ku sistem ?"

(Ada tuan, apakah tuan ingin membukanya?)

"Yaa.. buka hadiah" ucap nya

(Ding.... Kotak Gold terbuka)

(Selamat tuan telah mendapatkan tambahan satu pesona)

(Selamat tuan telah mendapatkan keterampilan bela diri kuno)

(Selamat tuan telah mendapatkan Uang senilai satu juta rupiah

(Selamat tuan telah mendapatkan kotak mistery)

"Tampil kan Status...."

(Ding...)

Nama lengkap : Zaidul Akbar

Level : 1

Pesona : 3

Kekuatan : 1

Kecepatan : 0

Kecerdasan : 1

Keterampilan : Bela diri Kuno. (Belum Aktif)

Dana : Rp 1.000.000 dan Satu Kotak Misteri.

Invetori : kosong

"Sistem Buka kotak misteri"

(Ding... Kotak Misteri terbuka)

(Selamat Tuan rumah mendapatkan gedung Sky Faviliun di Jl Ahmad Yani, dan berkas sudah berada di inventori)

(Selamat Tuan Rumah mendapatkan tambahan tiga kekuatan)

(Selamat Tuan rumah mendapatkan satu mobil dan mobil sudah berada di parkiran apartemen)

"Hemmm terima kasih sistem. Kau sangat baik sekali" ucap nya tulus.

(Selamat Tuan mendapat kan potion kebangkitan karna telah memuji sistem)

"Apakah potion itu bisa menyembuhkan tangan dan kaki yang patah ini Sistem? Jika tidak untuk apa punya sistem dan semua nya jika aku masih cacat"

(Tuan benar. Potion itu bisa menyembuhkan bahkan akan memperbaiki tubuh tuan, dan potion akan kadaluarsa dalam lima menit, hitung mundur telah dimulai sejak potion di dapatkan, waktu tersisa 3:57 detik)

Zai langsung saja mengambil nya dari inventori sistem. Dan membuka tutup nya. Tanpa banyak tanya langsung meneguk habis potion itu.

Tidak ada perubahan setelah beberapa menit berlalu. "Apakah kau menipuku sistem?"

Sebelum sistem menjawab, tubuh Zai mulai menegang dan kaku tak bisa di gerakkan. Dia ingin berteriak namun seperti ada yang menahan mulut nya untuk terbuka,

Tulang nya mulai di hancurkan dan di bentuk kembali. Tapi setiap terbentuk nya air mata nya terus menetes karna menahan sakit.

Beberapa waktu lagi berlalu semua pun kembali utuh namun dengan tampilan lebih yang baru..

Menuju Apartemen

Zai merasakan tubuh nya lebih bertenaga dan tulang di tubuh nya terasa lebih kuat.

Dia mengangkat tangan kiri nya yang patah, "aku dapat merasakan nya" dia sangat senang. Lalu mengerak kan kaki nya kembali dan menemukan kesembuhan juga disana. dia sangat bahagia. Zai melompat lompat di atas rerumputan rendah. Lalu dia berjalan kearah sungai setelah menyentuh perubahan pada tulang wajah nya.

Sungai yang memantulkan cahaya bulan purnama mampu mencerminkan wajah tampan nya sekarang. "Aku juga lebih tampan" sekarang dia sangat yakin dengan sistem konglomerat ini.

Lalu dia bergegas berlari masuk kedalam gubuk kecil peninggalan orang tua nya yang sudah tiada.

Dia mengambil beberapa potong kain lusuh lalu menghemparkan sarung dan mengikat nya di sana, setelah itu dia memanggul nya dengan tangan di bahu sambil memegang nya.

Kemudian dia bernyanyi lagu yang sering dia dengar di radio butut dalam gubuk.

*Hari ini akan ku dendangkan.

Lagu yang ingin ku nyanyikan.

Terkenang semua kenangan yang telah ku alami..*

"Sistem carikan aku jalan pintas menuju apartemen ku"

(Ding... jalan pintas di temukan)

Terpampang lah GPS di layar biru yang menunjukkan lokasi Zai sekarang dan tujuan nya adalah apartemen.

Setelah melewati jalanan yang menikung kiri dan kanan, Lurus, Naik serta menurun tangga dia akhir nya sampai di jalan Ahmad Yani dan dia melihat dari kejauhan gedung elit berlantai 22 itu. Dia mendekat kemudian di hentikan oleh satpam yang berjaga. "Maaf ini bukan tempat umum. Ini tempat khusus orang kaya" Satpam itu berkata sambil mencibir.

Zai melihat tulisan nama di dada sebelah kiri yang bertuliskan Satpam lalu dia berkata "Jangan Sombong, Aku ini pemilik gedung ini" Ucap nya tak ingin di anggap miskin atau di anggap pengemis seperti dulu lagi.

Sejak sistem dapat di percaya. Dia telah merubah kepribadian nya yang dulu pendiam dan hanya diam jika di cibir atau di maki bahkan dipukuli. Sekarang dia akan membalas dengan balasan yang sesuka hati nya.

Mendengar jawaban nyeleneh dari orang yang ada di depan nya. Satpam itu marah, dia mengangkat tongkat nya lalu hendak memukul. "Jika kau tidak pergi. Maka jangan salahkan tongkat ini mematahkan tangan dan kaki mu"

Mendengar kata patah tangan dan kaki, Zai langsung marah. Dia menantang satpam itu "Jika kau memang berani pukul lah" ucap nya dengan tatapan tajam.

Melihat mata itu membuat hati Satpam itu sempat ciut, namun dia tak menghiraukan nya. Dia yakin tak ada salah nya memukul pengemis itu. Lalu tongkat turun ke arah kepala dengan cepat nya. Akan tetapi bagi Zai yang sudah menguasai seni bela diri kuno walau belom menyempurnakan nya. Dia bisa mengelak lalu memukul perut Satpam sombong itu.

Braaaak...!!

Satpam termundur tiga langkah dan punggung terbentur pagar Apartemen. Dia terduduk di tanah sambil memegang perut nya dan mengusap punggung yang seperti nya terkoyak...

Suara langkah kaki terdengar di telinga Zai dan Satpam. Lalu kedua nya menoleh kearah suara. Dan yang paling senang di sana adalah satpam itu. Dia tersenyum lalu berkata kepada Zai. "Kau akan tamat" ucap nya lalu berdiri.

"Apa yang sedang terjadi muhlis? Aku mendengar ada nya suara perkelahian" ucap sosok yang baru datang yang ternyata adalah kepala satpam disana yang baru saja keluar dari Wc.

"Dia komandan," tunjuk nya kearah Zai yang masih berdiri santai sambil memanggul buntelan kain.

"Ada apa dengan dia?" Komandan itu melirik sebentar kearah Zai

"Dia memaksa ingin masuk kedalam. Dan aku ingin menghentikan nya. Tapi dia memukul ku dengan keras" ucap nya tak memberitahukan hal yang sebenar nya. Karna dia tau komandan nya sangat peduli dengan rakyat miskin.

Sang komandan yang bijak pun bertanya kepada Zai. "Apakah benar yang dia katakan?"

"Dia mengusirku dan ingin memukul ku. Padahal aku punya apartemen disini yang baru di belikan oleh ayahku" sahut Zai dengan sedikit kebohongan.

Dengan kening mengerut mendengar jawaban dari pemuda yang tidak meyakin kan itu. Sang Komandan itu melirik lagi kearah Muhlis lalu bertanya. "Apa kau sudah mengkomfirmasi kebenaran nya?"

"Dia tidak bilang punya apartemen disini. Dan seperti yang komandan lihat mana mungkin orang selusuh dia adalah anak orang kaya" Sanggah Muhlis

Komandan itu sekali lagi memindai Zai dengan mata nya dari atas hingga ke kaki. Memang tidak ada dari nya yang mencirikan anak orang kaya namun dia tak berani sepenuh nya meyakin kan penilaian nya, "bisa saja yang dia katakan benar" batin nya lalu bertanya "apakah aku bisa melihat berkas kepemilikan apartemen nya"

Zai menurun kan buntelan kain lalu membuka nya. Dan mengambil sebuah map lalu menyerahkan nya kepada sang komandan itu.

Komandan itu segera mengambil map yang ada di hadapan nya, Lalu membuka nya, setelah itu mata nya terbelalak "ini adalah kepemilikan seluruh gedung apartemen, Bukan hanya satu melainkan semua nya milik dia, Berarti orang yang ada di hadapan nya ini ada lah bos nya" dia menahan kegirangan nya dengan menampilkan wajah tenang. "Maaf sebelum nya, Tapi untuk mengkomfirmasi kebenaran nya harus menunjuk kan kartu identitas anda lebih dulu"

Zai langsung mengambil KTP nya di saku celana. Dia sebelum nya sudah meminta kepada sistem untuk membuatkan identitas baru untuk nya. Dan sistem menyuruh untuk mengambil di saku celana belakang nya.

"Ini KTP ku" Ucap nya sopan, Karna orang lain bertindak sopan dia pun segan.

Setelah mencocok kan nama KTP dan nama di berkas, komandan itu langsung membungkuk lalu berkata "Maafkan saya tidak menyambut anda dengan baik BOS muda, panggil saya Joni, dan tentang orang ini" tunjuk nya "dia akan saya pecat sekarang juga BOS muda"

Melihat komandan nya membungkuk di hadapan orang yang sempat ingin dia pukul. Muhlis merasakan ketidak nyamanan di hati nya dan setelah mendengar sang komandan akan memecat nya dia segera mendekat ke pemuda lusuh itu. Dia sadar kesalahan nya kali ini bersifat fatal. Dia sangat yakin komandan nya tak kan membungkuk jika bukan kepada orang hebat.

Muhlis segera duduk dan memegang kaki Zai. Dia langsung berkata sambil berderai air mata. "Jangan pecat saya bos. Saya akan melakukan hukuman apapun. Asalkan jangan di pecat. Ada banyak perut di rumah saya yang perlu makan" ucap nya memelas.

Zai mundur dan melepaskan kaki nya dari rangkulan mukhlis. "Seharus nya kau berpikir lebih awal, Baiklah.. aku akan memberi mu kesempatan sekali lagi, Dan ini yang terakhir kali nya, Komandan akan melaporkan kelakuan mu di masa depan, jika terjadi lagi Hal seperti ini, Aku akan memecat mu, Bahkan aku bisa membuatmu tidak bisa bekerja dimanapun" ancam nya dengan tatapan tajam...

Terpopuler