SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
System Rich Over Famous

System Rich Over Famous

BAB 1

Di tuduh mencuri yang sebenarnya ia di jebak oleh teman sekelasnya. Ia di bully habis-habisan hingga merenggang nyawa saat di toilet. Tiba-tiba saja ada sesuatu masuk ke dalam tubuhnya.

[Ding Ding]

[Menemukan Tuan pemilik system]

[Sebuah system hologram masuk ke dalam tubuhnya. Dengan adanya system ia akan mengubah hidupnya dan mewujudkan impiannya]

"Akan ku kembalikan rasa sakit yang ku rasakan kepada mereka yang telah menyakiti ku."

...★★★...

Seorang remaja bernama Alfazro, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama Ibunya yang hanya seorang tukang cuci dari rumah ke rumah. Sedangkan ia sendiri sehabis pulang sekolah pergi ke pasar menjadi tukang panggul atau pengangkat barang. Alfazro menjadi anak yatim sejak ia masih berumur 4 tahun.

Dengan keadaannya seperti ini, ia selalu di hina dan di ejek oleh teman-teman sekolahnya karena ia miskin dan dekil. Saat ini ia bisa melanjutkan sekolah SMA karena ia menabung bertahun-tahun saat ia masih SMP, bahkan ia rela menahan lapar agar uang tabungannya tidak terganggu demi melanjutkan sekolah SMA.

Sayangnya 5 bulan kemudian ibunya meninggal karena sakit tumor ginjal stadium akhir. Karena mereka tak punya uang untuk berobat dan sang ibu juga tak ingin Alfazro sedih, makanya sang ibu menyembunyikan penyakitnya dari Alfazro. Akhirnya sang ibu pun meninggal di pangkuan Alfazro.

Sejak saat itu, Alfazro menjalani hidup berat sendiri terluntang lantung. Yang lebih menyedihkan lagi, rumahnya yang satu-satunya tempat mereka tinggal di gusur sehingga ia tidak punya tempat tinggal.

Di saat ia berjalan dengan hati yang sedih, ia menemukan sebuah gubuk reyot yang sudah lama di tinggali, dan ia memutuskan untuk tinggal di gubuk itu sendirian.

Meskipun begitu ia tak putus asa dan tetap melanjutkan sekolahnya. Ia yakin dan percaya jika usahanya ini tidak akan sia-sia.

***

Saat pulang sekolah, para murid berhamburan keluar dari sekolah. Sedangkan Alfazro sendirian di kelas sedang membereskan bukunya dan memastikan jika bukunya tidak ada ketinggalan. Tak sengaja Alfazro melihat sebuah ponsel terjatuh tidak jauh dari bangku tempat ia duduk. Ia mengambilnya.

"Ini ponsel siapa ya? Andai saja aku punya ponsel, mungkin aku sudah bisa belajar seperti mereka," gumamnya membolak-balik ponsel tersebut.

"Oh, kamu ya yang mencuri ponsel ku! Sudah miskin pencuri lagi!" tuduh Andi. Ia adalah anak pejabat yang sering kali membully Alfazro.

"Aku tidak mencurinya, aku menemukan di sana," ucap Alfazro membela diri.

"Kalau pencuri yang pencuri aja! Orang termiskin sedunia seperti mu mana tahan jika melihat ponsel mahal begini! Ayo seret dia ke toilet!" perintah Andi kepada ketiga temannya.

"Aku tidak mencurinya!" tukas Alfazro. Tapi mereka tidak peduli, orang miskin adalah benalu bagi mereka.

Dengan kuat mereka membawa Alfazro dan menyeretnya. Setelah sampai di toilet mereka mendorongnya dengan kuat membuat Alfazro terjatuh.

"Di sini tidak ada orang, ayo kita habisi dia!" perintah Andi.

"Tapi apa nggak apa-apa, bagaimana jika kita ketahuan?" tanya Leo khawatir.

"Aku yang akan tanggung jawab, ayah ku kan seorang pejabat, dia bisa mengatasi masalah ku," ucap Andi.

"Kalian … kalian mau apa?" tanya Alfazro ketakutan.

"Dasar pencuri tidak tahu diri! Aku akan menyiksanya mu di sini," ucap Andi menyeringai. Ia pun memukul kepala Alfazro dengan kuat membuat Alfazro terbaring di lantai.

Leo dan Rendi memegang tangan Alfazro dengan kuat dan Indra membuka mulut Alfazro. Andi mengambil air toilet lalu memasukan air toilet itu ke dalam mulut Alfazro. Air matanya mengalir menahan sakit dengan apa yang mereka lakukan.

Tak habis di situ, Andi menampar wajah Alfazro beberapa kali untuk melampiaskan kekesalannya. Alfazro tak bisa melawan karena tangannya di pegang.

Andi juga menjambak rambutnya dan mendegakkan kepalanya ke atas dan ia kembali di siram hingga ia basah kuyup.

Mereka pun bersama-sama memukul Alfazro tanpa ampun, sekali pun Alfazro meminta mereka untuk berhenti, mereka sama sekali tidak peduli hingga meninggalkan lebam di sekujur tubuhnya.

"To … long … hen … ti … kan," ucap Alfazro terbata-bata karena ia sudah tak sanggup lagi menahan sakit yang luar biasa itu.

"Siapa yang peduli, mau kau mati juga tidak ada yang peduli," ucap Andi. Ia menjambak rambut Alfazro lalu membenturkan ke tembok dengan kuat hingga terdengar suara hantaman keras itu.

Duuaaakkk!

"Hahaha, rasakan itu," ucap Andi dan mereka pun tertawa.

Tiba-tiba saja darah mengalir dari kepala Alfazro, darah itu mengalir ke lantai dan sangat banyak. Kepala Alfazro terasa sangat sakit dan pandangannya menjadi kunang-kunang, ia melihat keempat teman sekelasnya yang sudah menjadi kabur.

Mereka pun terkejut.

"Andi bagaimana ini? Apa dia mati?" tanya Leo ketakutan.

"Ayo kita pergi," ajak Andi juga merasa gugup, mereka pun kabur begitu saja meninggalkan Alfazro tanpa menolongnya.

"To … long … a … ku …." Alfazro meminta tolong, tapi itu sia-sia karena mereka sudah pergi dan kesadarannya pun mulai menghilang.

"Tuhan … jika aku di beri kesempatan sekali lagi, aku ingin menjadi orang pemberani. Aku nggak mau menjadi orang yang lemah , tolong beri aku kesempatan sekali lagi."

Setelah mengucapkan kata-kata itu, ia pun tak sadarkan diri.

Jiwa Alfazro melayang-layang di udara, yang ia lihat hanya hamparan gelap yang luas, akan tetapi ada sebuah cahaya database yang menghampirinya dan berputar-putar mengelilinginya, tiba-tiba saja database itu masuk ke dalam kepalanya.

"Akhh! Kepala ku sakit sekali!" teriak Alfazro memegang kepalanya yang sakit. Akan tetapi sakit itu perlahan-lahan menghilang.

"Apa ini?" tanyanya melihat database secara saksama.

[Ding Ding]

Menemukan Tuan pemilik system…

Loading…

Memindai…

Selesai.

Pengenalan status Tuan…

Memindai…

Loading…

Selesai.

Nama: Alfazro Alian.

Umur: 16 tahun.

Status: Pelajar.

Pekerjaan: tukang panggul.

Jenis kelamin: Pria.

Status dalam keluarga: Anak yatim piatu.

Menyadarkan Tuan dari pingsan...

Memproses...

Loading…

Selesai.

"Apa ini di kepala ku?" tanya Ferzo kebingungan. Ia melihat sebuah layar monitor teknologi hologram ada di hadapannya.

WELCOME

[Selamat datang di System super canggih, System Rich Over Famous. Selamat, Anda adalah Tuan dari system super canggih ini. Dengan bantuan system Anda bisa mewujudkan impian Anda untuk menjadi orang kaya dan terkenal di dunia. Anda akan di beri misi-misi yang sudah di programkan oleh system, setiap pengerjaan misi selesai Anda akan naik Level. Setiap naik level Anda akan di beri reward, semakin tinggi level Anda, semakin besar hadiah yang Anda dapatkan. Baik misi berat, sedang maupun ringan. Anda juga bukan hanya mendapat reward, tapi Anda juga mendapat kekuatan dan keberanian. Selamat mencoba]

***

Perlahan-lahan ia membuka matanya, ia melihat sekeliling ruangan yang tampak asing dan kepalanya sedikit sakit. Ia juga melihat ke arah tangannya terpasang selang infus dan memegang kepalanya yang terpasang perban dari kain kasa.

"Aku di rumah sakit?" tanya Alfazro kebingungan. Ia mencoba mengingatkannya lagi kejadian tadi, ia ingat jika ia tarik ke toilet dan saat itu di hajar oleh teman sekelasnya hingga ia babak belur dan membuat ia hilang kesadarannya.

"Tapi … tadi aku hanya mimpikan? Tapi kenapa terasa seperti nyata?" tanya Alfazro.

[Benar Tuan ini adalah nyata. System' ini akan muncul terus di kepala Anda]

"Aaaaaaaaaaaaa! Apa! Apa semua ini?" tanya Alfazro kaget.

[Ini adalah system' canggih dari kecerdasan buatan, mengikuti perkembangan zaman modern yang terus meningkat, Anda adalah orang yang sangat beruntung karena terpilih oleh system]

"Ini pasti mimpi! Ini pasti mimpi!" ucap Alfazro memejamkan matanya dengan kuat tapi saat matanya terbuka system hologram itu tidak hilang.

"Eh, kok tidak hilang? Tapi kenapa aku yang di pilih?" tanya Alfazro menekuk alisnya yang penuh penasaran itu.

[Karena selama ini Anda sudah menjalani hidup yang sulit dan sudah berbuat kebaikan, sekali lagi selamat datang di System Rich Over Famous yang akan merubah takdir Anda menjadi lebih baik]

"Ha? Benarkah? Aku bisa merubah hidup ku yang miskin ini menjadi lebih baik?" tanya Alfazro lagi.

[Benar Tuan]

"Benarkah? Lalu bagaimana aku menggunakannya?"

[Anda cukup menyentuh layar hologramnya dan system' ini bisa Anda gunakan]

"Jika begitu baiklah, jika semua ini adalah nyata dan bisa merubah hidup ku, maka aku akan bersama mu untuk merubah apa yang dulu tidak bisa aku rubah maka aku akan merubahnya. Sakit hati, hinaan pembulian yang aku deritai selama ini aku akan ku balas. Aku sudah lelah menjadi orang yang pengecut, aku ingin menjadi orang pemberani dan bisa merubah hidup ku. Terima kasih system sudah memilih aku sebagai Tuan mu, aku pasti akan merubah nasib ku," ucap Alfazro mengengam erat tangannya dengan mantap dan percaya diri.

Hadiah pengenalan:

[Saldo \=1.000.000]

[Penampilan \=1]

[Pesona\=1]

[Kecepatan \=1]

[Kelincahan \=1]

[Kekuatan \=1]

[Kecerdasan \=1]

[Level \=1]

[Poin \=1]

[Reward \=0]

Alfazro pun menekan gambar hologram di depannya dan itu nyata adanya.

"Wah … Ini benar-benar nyata dan sangat luar biasa," ucap Alfazro kagum.

Saat sedang asyik dengan hologramnya, tiba-tiba pak Hendra datang membuat Alfazro segera menurunkan tangannya.

"Alfazro, kamu sudah bangun?" tanya pak Hendra masuk ke dalam ruangan.

"Eh iya Pak." angguk Alfazro canggung.

"Waktu itu teman-teman kamu menemukan kamu di toilet, mereka bilang jika kamu terpeleset di toilet dan kelapa mu terbentur tembok makanya kamu terluka di kepala," ucap pak Hendra menjelaskan.

"Teman? Siapa Pak?" tanya Alfazro.

"Andi, Rendi dan Leo, untung mereka datang melapor pada Bapak, jika tidak mungkin kamu tidak tertolong lagi, jadi berterima kasihlah pada mereka," ucap pak Hendra tersenyum.

'Apa! Mereka bilang kepala ku terluka akibat terpeleset? Mereka sungguh pintar membolak balikkan fakta! Kepala ku terluka itu akibat dari mereka membentur kepala ku ke tembok dengan keras, membully ku habis-habisan lalu sekarang mereka menjadi pahlawan menyelamatkan ku? Sungguh drama yang mereka buat membuat orang percaya. Mereka sangat keterlaluan! Karena aku sudah di beri kesempatan hidup, maka aku akan membalas mereka. Andi, Leo dan Rendi, akan aku ingat nama kalian yang sudah menyakitiku akan ku balas berkali-kali lipat!' batin Alfazro geram.

BAB 2

"Begitu ya, terima kasih Pak sudah membawa ku ke rumah sakit, apa aku sudah boleh pulang?" tanya Alfazro.

"Sepertinya sudah, karena kamu sudah di rawat beberapa hari di sini dan lukamu sudah berangsur membaik," jawab pak Hendra.

"Ha? Berapa hari memangnya pak?" tanya Alfazro terkejut.

"3 hari yang lalu. Hanya saja kamu harus beristirahat di rumah beberapa hari, jadi beberapa hari nanti kamu akan di beri izin untuk tetap di rumah, kalau begitu ayo Bapak antar kamu pulang," ucap pak Hendra.

"Eh, tidak usah Pak, ini hanya luka kecil, aku bisa pulang sendiri," tolak Alfazro.

"Kamu yakin bisa pulang sendiri?" tanya Pak Hendra khawatir.

"Tidak apa-apa Pak, aku kan anak laki-laki," ucap Alfazro tersenyum.

"Baiklah jika begitu, Bapak panggilan suster untuk melepaskan infus di tangan mu," ucap pak Hendra.

Perawat pun datang dan melepaskan infus di tangan Alfazro.

"Baik Pak, murid Bapak sudah boleh pulang," ucap suster itu.

"Terima kasih Pak, terima kasih suster, Pak kalau begitu aku pulang dulu," ucap Alfazro berpamitan.

"Iya, kamu hati-hati di jalan," pesan pak Firgon.

"Iya Pak." angguk Alfazro.

Alfazro pun di bolehkan pulang, ia pun keluar dari rumah sakit. Saat di gerbang rumah sakit, Alfazro membuka perban di kepalanya dan ia merasakan luka di kepalanya sudah sembuh.

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Menolong seorang anak yang kaca matanya terjatuh]

[Hadiah 500.000]

[Status misi Sedang berlangsung]

Alfazro melihat ke arah kiri dan melihat seorang anak perempuan yang sedang mencari-cari kaca matanya, padahal kaca matanya tidak jauh darinya, itu menandakan jika anak tersebut matanya sudah rabun yang cukup parah.

Alfazro pun mendekat. "Kamu cari kaca mata mu?" tanya Alfazro.

"Iya, kacamata ku di jatuhkan oleh orang yang membullyku, mereka melepaskan kacamata ku lalu membuangnya, apa kamu melihatnya di mana?" tanya anak itu melihat ke kiri dan kanan.

Alfazro mengambilnya lalu memberikan kepada anak gadis tersebut.

"Ini kacamata mu," Alfazro memberikan kaca mata itu di tangan anak tersebut.

"Terima kasih banyak, terima kasih," ucap anak itu senang.

"Kamu korban pembullyan juga ya?" tanya Alfazro.

"Iya, mentang-mentang mata ku rabun, jadi seenaknya mereka mengejek ku," ucapnya sedih.

Alfazro merasa cukup kasihan, tapi ia bisa bantu apa agar anak itu bisa melawan mereka.

"Jadilah pemberani, apa pun yang terjadi, jadi pemberani." tiba-tiba saja itu keluar dari mulutnya.

"Iya, ku benar, aku harus jadi pemberani baru aku tidak akan di tindas lagi, terima kasih banyak ya atas bantuan mu hari ini, selamat tinggal," ucap anak itu dan pergi sambil tersenyum.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapatkan saldo 500.000]

[Selamat Anda mendapatkan 9 poin]

[Selamat Anda mendapatkan ponsel canggih]

[Saldo \=1.500.000]

[Penampilan \=2]

[Pesona\=2]

[Kecepatan \=2]

[Kelincahan \=2]

[Kekuatan \=2]

[Kecerdasan \=2]

[Level \=2]

[Poin \=10]

[Reward \=Ponsel canggih]

"Aku mendapatkan ponsel canggih, tapi bagaimana aku mengambilnya?" tanya Alfazro kebingungan melihat ponsel itu hanya sebuah gambar hologram yang berputar-putar.

[Anda cukup mengklik gambar ponsel tersebut, maka ponsel itu akan menjadi nyata]

Alfazro pun mengklik gambar tersebut dan ponsel itu keluar dari system'.

"Eh, hampir saja jatuh," ucap Alfazro.

"Hm … ponsel canggih dari system ini apa sama cara mainnya dengan ponsel biasa?" tanya Alfazro membolak-balik ponsel itu, ia mencari tombol on off nya.

[Sama Tuan, hanya saja fitur-fitur yang canggih itu hanya ada di ponsel Anda, karena ini limited edition di programkan langsung oleh System]

"Oh begitu ya." tapi ia masih tampak binggung karena ia tidak menemukan tombol on off nya.

[Bagaimana aku menggunakannya?" tanya Alfazro.

[Letakkan telapak tangan Anda di layar ponsel, maka itu akan otomatis hidup]

Alfazro meletakan telapak tangannya di ponselnya tersebut dan benar saja ponselnya hidup.

Alfazro pun mengecek ponselnya dan benar juga, fitur-fiturnya berbeda dari ponsel lain yang pernah ia lihat.

"Nggak nyangka jika aku punya ponsel juga," ucap Alfazro senang.

Baru saja ingin memainkannya, tiba-tiba saja dari belakang ada yang merampas ponselnya yang mengunakan sepeda motor.

"Hey! Balikkan ponsel ku!" teriak Alfazro berlari mengejar pemotor tersebut.

Pemotor tersebut terkejut saat ia melihat ponsel yang ia rebut tadi adalah ponsel yang layarnya retak seribu.

"Ha? Ponsel rusak," ucap pemotor itu membuang kembali ponselnya.

Alfazro pun memungutnya kembali.

"Hm kenapa dia membuang kembali ponsel yang di curi ya?" tanya Alfazro heran, dari yang ia lihat ponselnya baik-baik saja.

Ponsel itu berubah di saat di pegang oleh pencuri tersebut menjadi retak seribu, tapi saat balik ke tangan Alfazro ponsel itu kembali berubah seperti semua. Itu adalah ponsel canggih yang bisa berubah dan bisa menyelamatkan diri dari pencuri.

"Dari pada di curi lagi, lebih baik aku simpan saja dan memainkan di rumah saja," ucap Alfazro.

Ia pun berlari untuk pulang ke gubuk reyotnya itu agar cepat sampai.

Sesampainya di rumah, perutnya sangat keroncongan.

"Ah, perutku lapar banget, oh ya, aku kan punya uang dari system', nanti deh si pasar sekalian makan," ucap Alfazro. Ia mengganti pakaian seragam sekolah dengan pakaian hari-hari yang lusuh itu, bahkan ada beberapa bagian yang robek, tapi itu tidak membuatnya malu, asal masih bisa di pakai.

Alfazro mengklik gambar gambar tersebut dan gambar itu berubah menjadi uang nyata.

"Apa system' sama seperti ATM penyimpanan uang?" tanya Alfazro.

[Benar, dan penyimpanan di sini unlimited, artinya tidak ada batas penyimpanan, bukan hanya bisa menyimpan uang, Anda juga bisa menyimpan barang berharga lainnya]

"Oh begitu ya, wah sangat luar biasa sekali," ucap Alfazro mengangguk-angguk.

Meskipun begitu, Alfazro tetap berangkat ke pasar seperti biasa menjadi tukang panggul.

Terpopuler