SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
SANTRI PILIHAN

SANTRI PILIHAN

Bab. 1. PESANTREN ABAH

Hari ini aku di masukkan ke pesantren abah yang berada di kota K . Saat ini aku duduk di kelas tujuh. Kedua orangtua ku hanya mengatakan agar aku bisa memperdalam agama dan bisa beribadah lebih baik lagi. Ingin sekali aku menolak tapi aku tidak bisa, aku selalu tidak bisa menolak permintaan kedua orangtua ku , terutama ummi ku . Mungkin karena aku terlalu sayang dengan kedua orangtua ku atau ini karena aku merasa sebagai anak sulung yang harus memberi contoh kepada adik ku , Dania.

Entah..

Suatu hari setelah pulang dari sekolah , aku kembali ke pesantren abah. Setelah makan siang dan sholat zuhur berjamaah, abah menghampiri ku yang masih berzikir. Aku duduk di sebelah abah, dengan poisi sedikit di belakang abah. Masih dengan memegang tasbih di tangan kanan nya, abah menatap ku seolah menunggu ku.

Seketika ku hentikan zikir ku , dan menyapa abah.

" Assalamualaikum abah" sapa ku sambil meraih tangan nya dan mencium nya.

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh , sudah selesai Danu ?" ucap abah

"Iya sudah, bah .. Apa yang bisa Danu bantu, bah ?" tanya ku dengan sopan dan lembut.

"Kalau gitu kita kedalam sekarang" ucap abah sambil berdiri, dan di ikuti oleh aku di belakangnya.

Rumah abah terletak tidak jauh dari pesantren nya, masih berada di dalam satu gerbang. Santri laki - laki berada di bawah kepengurusan abah dan para senior santri lelaki , sedangkan santriwati berada di bawah pengawasan istri abah, yaitu ummu Kusuma dan beberapa pengurus kepercayaan nya ummu Kusuma.

Jika dari pintu gerbang , asrama santri berada di sebelah kiri, sedangkan asrama santriwati di sebelah kanan, dan di tengah merupakan bangunan rumah abah. Di belakang rumah ada pendopo yang luas dengan di kelilingi pohon - pohon yang rindang .

Di halaman depan terdapat sebuah masjid yang biasa digunakan untuk para tamu pesantren , dan juga tempat parkir kendaraan dari tamu abah atau orangtua para santri.

Di sebelah halaman parkir terdapat sebuah gedung sekolah SMP Al-Hidayah yang di pakai untuk para santri belajar ilmu akademis . Jarak dari asrama ke gedung sekolah Danu sekitar seratus meter.

Sedangkan gedung sekolah untuk para santriwati terletak tidak jauh dari asrama nya. Hanya berjarak kurang dari lima puluh meter.

Di masing - masing asrama di lengkapi dengan masjid dan sebuah lapangan untuk kegiatan latihan memanah, bela diri mau pun olahraga, dan kegiatan outdoor lainnya.

Di belakang masing - masing asrama terdapat kebun yang cukup luas untuk para santri mau pun santriwati bercocok tanam . Di asrama santriwati terdapat kolam ikan yang di isi dengan budidaya ikan Nila dan ikan Emas. Sedangkan kolam yang di tempat santri di manfaatkan untuk budi daya ikan Lele dan ikan Gurame .

Para santri dan santriwati memiliki akses keluar masuk yang berbeda , sehingga kami tidak pernah saling bertemu meskipun masih dalam satu kawasan.

Abah mengajakku masuk ke rumah nya dan berhenti di teras belakang. Setelah abah duduk, aku pun duduk di sebelahnya. Tak lama kemudian ummu datang membawakan dua gelas teh hangat beserta teko kecil dan kacang kulit rebus.

Aku segera berdiri dan mengucapkan salam "Assalamualaikum ummu " sapa ku sambil menangkupkan kedua tanganku ke depan dada.

"Waalaikumsalam Danu.. Silahkan di lanjut ngobrol sama abah nya, ummu mau kedalam dulu ya " jawab ummu, setelah ia pamit pada abah, ummu pun bergegas masuk ke dalam .

"Ayo kita minum dulu .."ajak abah. Aku pun mengangguk, seraya mengikuti abah, meminum teh buatan ummu.

Abah menyeruput teh nya perlahan dengan nikmat, setelah itu ia pun membuka obrolan kembali.

"Ada yang ingin abah sampaikan ke kamu, dan abah harap kamu tidak menceritakan lagi kepada teman - temanmu, kamu paham Danu ?" tanya abah.

"Iya bah, insyaa allah Danu akan menjaga amanah dari abah" ucap ku, dengan perasaan campur aduk karena bingung dan deg - deg an. Ada apa ya, batin ku.

Ku lihat abah terkekeh " ga usah bingung dan cemas , Danu .. Santai aja" ucap abah. Aku hanya mengangguk sambil nyengir. Sudah banyak dari para santri senior yang bilang kalau abah bisa mengetahui isi hati dan pikiran orang lain.

Setelah menarik napas , sambil mengangguk - angguk , abah pun berkata "Begini Danu, ada beberapa amalan yang akan abah berikan dan itu hanya untukmu " ucap abah.

Aku pun diam menyimak, menunggu kelanjutan dari abah.

"Sejak usia kamu tujuh tahun sampai sekarang, kemampuan kamu semakin berkembang. Itulah kenapa kedua orangtuan mu meminta abah untuk mendampingi dan melatih kamu agar kamu bisa mengendalikan nya sendiri. Mereka hanya ingin agar kamu selamat dan bisa mengendalikan mahkluk - mahkluk itu , yang terkadang ada yang jahat, Danu .

Dulu waktu kamu masih kecil, kedua orangtua mu sering ke rumah abah , kadang abah yang datang ke rumah kamu, hanya untuk menutup mata batin mu itu".

"Menutup mata batin ku , maksud nya bagaimana bah ?" tanya ku tak sabar.

Abah pun menjelaskan kembali " kamu itu tidak pernah tidur di malam hari, sejak bayi sampai usia empat tahun. Kamu juga tidak mau makan, sudah bermacam vitamin di berikan ummi mu. Kalau pun mau makan, kamu hanya mau makan nasi putih se ujung sendok kecil dan hanya mau minum air putih. Beragam susu sudah di berikan tapi kamu tidak mau meminum nya.

"Danu, apakah kamu ingat ketika usia mu sekitar satu tahun kamu selalu teriak - teriak karena mahkluk yang kamu lihat ? Membuat kedua orangtua mu panik karena mereka bingung tidak tahu apa yang kamu lihat"

"Dan ketika usia kamu hampir tiga tahun, kamu sering berteriak - teriak karena melihat gajah di dalam kamar tidur , atau monyet di kamar mandi dan masih banyak lagi"

"Dari situ lah kedua orangtua mu merasa ada yang ganjil dengan sikap mu"

"Mereka hanya bisa membacakan ayat - ayat suci Al-Quran untuk menenangkan mu. Dan memang setelah di bacakan , kamu kembali tenang, tidak ketakutan lagi"

Aku pun mengangguk, abah tersenyum, lalu melanjutkan kembali cerita nya. Ku lihat abah,,menghisap rokoknya dan mengambil seraup kacang kulit rebus. Membuka dan memakan nya perlahan.

" Ya wajar kalau kamu ingat, karena bakat mu sudah ada. Oleh karena itu mata batin kamu terbuka sejak lahir. Meski pun sudah abah tutup, tapi selalu terbuka kembali seiring pertumbuhan usia kamu.

Dan puncak nya yaitu ketika kamu berusia tujuh tahun, saat itu mata batin mu sudah terbuka dengan sempurna"

"Jadi itu bah, yang menyebabkan aku selalu melihat mahkluk aneh di mana pun, termasuk di SD ku kemarin ?"tanya ku sambil sambil ikutan meraup kacang , dan membuka nya.

Sambil memakan kacang, aku teringat kembali sebuah peristiwa ketika masih bersekolah di sekolah dasar.

Saat itu aku baru datang ke sekolah di antar oleh ummi , di kelas ku baru beberapa anak yang datang karena masih cukup pagi. Tiba - tiba aku melihat seorang anak memakai seragam yang sama dengan ku, masuk ke dalam kelas namun tidak melalui pintu.

Ia masuk menembus dinding, aku yang waktu itu tidak paham mencoba memanggil dan mengejar nya. Karena ia bisa menembus dinding , aku pun berpikir aku juga pasti bisa , ternyata aku terbentur sangat kencang sampai pingsan . Dan di larikan ke rumah sakit pagi itu juga oleh ummi ku.

Aku pun tersenyum malu sambil melirik ke abah, abah seolah tahu apa yang sedang ku pikirkan pun, ikut tersenyum.

"Abah akan membimbing kamu pelan - pelan, kamu tunggu saja nanti jika abah rasa kamu sudah siap, abah akan memanggil kamu lagi. Sekarang kamu kembali ke asrama, lanjutkan kegiatan berikutnya" perintah abah dengan lembut.

"Baik abah , terimakasih atas penjelasan nya siang ini .. Danu pamit ya bah" tanya ku dengan sopan.

" iya silahkan , Danu"jawab abah dengan kalem.

"Assalamualaikum, bah" ucap ku.

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh" jawab abah.

Setelah pamit dan mencium tangan abah,aku langsung membawa cangkir bekas minum ku ke dapur rumah abah dan mencuci nya.

Setelah itu aku pun segera kembali ke asrama untuk bersiap ke lapangan. Jam sudah menunjukkan hampir pukul dua siang. Aku segera berlari karena takut terlambat. Latihan akan segera di mulai tepat pukul dua sampai tiba waktu ashar.

Sesampai di lapangan teman - temanku sudah berbaris , aku pun segera memasuki lapangan dan mengisi bagian yang kosong. Ku lihat kang Iwan masih bersiap di pinggir lapangan.

Buugghh , tiba - tiba Samsul meninju bahu ku.

"Darimana aja kau, Dan .. Abis sholat langsung ngilang" ucap nya.

"Tadi ngobrol sebentar sama abah di ajak ke dalam" jawabku sambil pura-pura meringis menahan sakit di bahu ku. Yang sebenar nya sama sekali tidak terasa sakit.

"Ohh gitu, wuah kalau abah sampai ngajak ngobrol di dalam berarti masalah serius itu, Dan" ucap nya lagi.

Aku tidak menjawab, hanya melihat ke arah Samsul sambil menaikkan alis ku.

"Semoga kamu ga bikin masalah, Dan" ucap nya sambil mencibir meledek ku, kini giliran aku yang meninju bahu nya.

Buugghh , "Ya engga lah, kalo ngomong jangan sembarangan " ucapku pura- pura marah. Samsul hanya nyengir sambil mengelus - elus bekas pukulan ku .

Tak lama kemudian kang Iwan sudah berdiri di hadapan kami , dan meminta kami untuk pemanasan. Setelah mengikuti aba - aba nya , kami pun serentak mengikuti kang Iwan berlari mengelilingi lapangan.

Rencana nya hari ini kang Iwan akan mengulang jurus - jurus dasar yang sudah pernah di berikannya. Ia akan melihat kemampuan dari anak didik nya, sebelum melanjutkan ke jurus tingkat berikut nya.

Aku menengok ke kanan , ke kiri dan ke belakang ,namun tidak menemukan siapa pun. Sepanjang latihan aku merasa gelisah, hingga di tegur oleh kang Iwan karena kurang fokus.

Aku pun kembali memfokuskan , namun hati ku merasa seperti akan terjadi sesuatu . Tetapi aku belum tahu itu apa dan kapan . Aku berusaha untuk tidak menghiraukan dan tetap meneruskan latihan , hati dan otak ku seolah saling bekerja sama untuk memberikan sinyal yang tidak ku mengerti.

Sementara itu di kejauhan tampak sepasang mata merah menyala sedang mengawasi latihan mereka, ada seseorang yang menjadi perhatian nya.

Meski pun Danu tidak bisa melihat nya namun ia dapat merasakan nya.

Haaii para readers kece , salam kenal dari author ya 💕

Ini novel pertama ku , mohon maap jika banyak typo dan alurnya masih berantakan🙏😁

Tolong tinggalkan jejak kalian ya biar kita bisa saling dukung, dengan memberikan : Like .... Vote .... Komen nya ya ☺🙏 Terimakasih🌷

BAB. 2 . PENJELASAN ABI

Danu baru tersadar semenjak ia tinggal di pesantren abah , ia tidak lagi melihat mahkluk gaib berseliweran. Berbeda saat ia masih tinggal di rumah abi dan ummi nya, setiap saat ia bisa melihat nya dan jarak nya sangat dekat. Seperti interaksi antar sesama manusia.

Ketika di bangku sekolah dasar Danu belum bisa membedakan antara mahkluk tak kasat mata dengan manusia , terutama jika mahkluk tersebut menyerupai manusia. Ia terkadang menangis jika melihat hantu dengan wajah berdarah - darah, ia bilang ingin menolongnya dengan mengobati nya karena tidak tega. Ummi dan abi nya pun harus mengingatkan Danu kembali , meskipun Danu belum paham dengan yang di maksud hantu .

Di sini ia hanya melihat nya sesekali saja itu pun tidak dari dekat . Terkadang ketika ia sedang berada di dalam kelas, dan menatap keluar jendela ia melihat ada sesosok hantu yang menggunakan baju putih panjang dengan rambut panjang dan berantakan sedang duduk di dahan pohon.

Hari ini merupakan jadwal kunjungan orangtua ku, sudah tak sabar rasa nya ingin ketemu ummi , abi dan juga adikku, Dania. Aku sudah bersiap sejak pagi menunggu kedatangan keluarga ku. Begitu pun dengan teman - temanku. Sambil menunggu, aku pun melanjutkan mengulang - ulang hapalan Al -Quranku.

Jam tujuh pagi aku di panggil , ternyata keluarga ku sudah datang. Kami pun bertemu di ruangan yang sudah di siapkan oleh pengurus pesantren. Setelah ngobrol di ruangan tersebut , aku mengajak keluarga ku untuk pindah lokasi ke taman yang di dekat lapangan . Kemudian ummi pun menggelar tikar di bawah pohon ceri dan mengeluarkan perbekalan. Ummi sudah menyiapkan berbagai makanan untuk kami santap bersama sambil mengobrol.

Di sela - sela acara makan dan bersantai , aku pun menanyakan kembali ke abi ku tentang obrolan dengan abah.

"Bi , abi kenal abah sudah berapa lama ?" tanya ku.

"Sudah sangat lama, dari abi masih di perut nenek kamu " jawab abi sambil terkekeh. Kami pun ikut terkekeh.

"Dulu pesantren abah tidak sebesar ini .. Abah pun tidak sesibuk sekarang ,waktu kamu lahir , abah sering berkunjung ke rumah kita lhoo, Dan "

Aku hanya mengangguk sambil mengunyah bakso yang di buatkan oleh ummi. Otak ku bergerak menyusun kalimat selanjutnya yang ingin aku tanyakan ke abi dan ummi.

"Memang nya ada apa, Dan ?" tanya ummi ku , yang lebih peka seperti biasa nya .

"Eemm maaf sebelum nya bi , um.. Kemarin abah menyampaikan kalau abah akan membimbing ku dengan amalan khusus setelah aku di rasa siap. Dan abah bilang juga kalau mata batin ku sudah terbuka dengan sempurna sejak usia tujuh tahun. Kenapa ya bi , um .. Aku ga ngerti kenapa aku bisa seperti itu ?" tanyaku

Ku lihat ummi tersenyum kemudian menganggukkan kepala nya ke arah abi. Abi menarik napas panjang kemudian menghembuskan perlahan dan tersenyum.

"Seperti nya memang sudah waktu nya Danu di beri penjelasan ya um " ucap abi sambil melirik ke arah ummi

"Iya bi " ucap ummi singkat sambil menatap ku dengan tersenyum

"Danu , dengar baik - baik ya nak .. Abi akan ceritakan kamu dulu nya seperti apa, baru nanti abi jelaskan kenapa akhirnya kami memilih menitipkan mu di abah" kata abi

Flashback On,

" Danu , abah dan almarhum kakek mu itu merupakan sahabat sejak kecil , mereka juga satu perguruan. Oleh sebab abah juga kenal dengan abi . Dulu semasa muda, abi gemar sekali naik gunung , meskipun sudah di larang oleh kakek mu . Bahkan saat sudah mengenal ummi mu pun , abi masih menjalankan hobi itu. Dan mengajak ummi ikut serta juga naik gunung.

Setelah abi dan ummi menikah , kami pun masih naik gunung bersama. Dan suatu ketika ummi mu merasa ada yang aneh . Ia yang biasa nya kuat naik , kini tiba - tiba merasa pusing. Namun tidak di hiraukan, ia tetap mendaki. Di atas gunung, tiba- tiba ummi mu pingsan. Semua panik, karena tidak biasa nya ummi mu seperti itu.

Ummi mu merupakan wanita yang sedikit tomboy , itu lah kenapa ummi cocok dengan abi yang memang sudah memiliki hobi ke gunung"

Ummi,abi,aku dan Dania terkekeh bersama .

"Itu nama nya jodoh, bi" ucap ummi. Abi pun hanya mengangguk dan kembali melanjutkan cerita nya.

"Setelah ummi mu sadar, kami tidak langsung pulang, melainkan melanjutkan kembali perjalanan mendaki hingga ke puncak gunung tersebut . Saat kami kelelahan dan ingin beristirahat, ummi mu masih kuat mendaki bahkan tidak terlihat kelelahan sama sekali.

"Kita istirahat dulu di sini ya .. sudah hampir gelap " ucap Tono, teman abi

"Baiklah ,,seperti nya di sini aman .. kita bagi tugas seperti biasa ya , yang lelaki pasang tenda .. yang perempuan masak memasak ya " sahut Galih

Kami pun mulai memasang tenda , sementara itu ummi dan beberapa teman wanita lainnya mulai menyalakan kompor kecil dan mengeluarkan perlengkapan memasak. Seperti anak gunung lain nya , makanan kita berupa mie instan.

Saat malam tiba , kami pun membuat minuman hangat seperti kopi , teh dan susu jahe.

"Kamu lelah ?" ucap Ibrahim

"Sama sekali tidak ,,aku malah merasa tubuh ku sangat segar . Dan langkah ku terasa ringan, seperti setengah melayang " ucap Aina sambil tersenyum

" Abi yang mendengar jawaban ummi saat itu merasa aneh, biasa nya kan kalau habis pingsan kebanyakan orang akan menjadi lemas atau cepat lelah . Bahkan ummi juga bilang kalau ia justru merasa sangat ringan saat mendaki tadi, seolah setengah melayang saking ringan nya.

Selama di atas gunung, ummi mu merasa kelaparan terus, meski pun ia telah berkali - kali makan. Tidak ada yang curiga , karena kami semua berpikir mungkin karena faktor cuaca yang dingin atau juga kelelahan sehingga napsu makan ummi mu meningkat drastis , bahkan melebihi abi .

Satu minggu setelah kegiatan naik gunung, ummi demam tinggi yang tidak kunjung reda selama empat hari ,akhirnya abi larikan ke rumahsakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, ummi di nyatakan hamil. Tidak ada keanehan selama kehamilan mu. Hanya saja setelah kamu lahir, kamu memiliki sifat yang berbeda dari anak lainnya.

Ketika ummi dan abi ke gunung terakhir kali itu kami tidak tahu kalau ummi kamu sebenarnya tengah hamil muda. Setiap wanita yang hamil itu memiliki aura yang di sukai oleh mahkluk - mahkluk gaib. Itu sebab nya ummi kamu tidak merasa capek sama sekali, karena rupa nya ummi kamu di dampingi oleh mahkluk gaib penunggu gunung tersebut".

Flashback Of

" Abi dan ummi kamu juga lulusan pesantren , namun kami berdua tidak memiliki kelebihan seperti mu. Mungkin memang kamu yang di pilih oleh almarhum kakek mu. Sehingga almarhum kakek menurunkan khodam nya untuk selalu mendampingi mu dan menjaga mu" ucap abi

" Apa itu khodam ,bi ?" tanya ku

" Khodam adalah pendamping, yang kamu miliki ini merupakan keturunan dari leluhur mu , ia yang memilih sendiri akan mendampingi siapa. Dan kali ini ia memilih mu , Danu. Biasa nya ia mendampingi orang yang berhati baik dan rajin ibadah. Jika sudah saat nya nanti , kamu bisa berbicara dan melihat nya, bahkan khodam mu akan segera turun jika keadaan mu dalam bahaya. Itu sebabnya kamu perlu meningkatkan kemampuan mu sehingga bisa mengendalikan nya" ucap umi menjelaskan.

"Oohh begitu, um " ucap ku mencoba memahami penjelasan dari umi dan abi.

"Umi, abi .. Sejak aku di pesantren abah ini aku tidak melihat mahkluk - mahkluk aneh berseliweran, hanya sesekali terlihat, tapi itu juga di luar gerbang pesantren. Kenapa begitu ya , apa mata batin Danu sudah tertutup atau di tutup kembali oleh abah ?" tanya ku

"Tidak, mata batin mu sudah tidak bisa di tutup lagi, kalau pun di tutup itu hanya bersifat sementara dan tidak bisa terus menerus. Itu karena di dalam pesantren ini sudah di pagari oleh abah , jadi mahkluk - mahkluk gaib tidak bisa sembarangan masuk.

Danu, belajarlah dengan fokus dan sungguh - sungguh , jalankan apa yang di perintahkan abah . Karena itu semua untuk kebaikan mu dan juga orang - orang di sekitar mu" ucap abi sambil mengelus kepala ku dengan lembut.

"Baik bi, um ..Danu akan selalu ingat pesan abi , umi dan abah . Dan juga akan berlatih terus agar bisa memaksimalkan kelebihan yang ada pada Danu. Mohon doa dan restu dari abi dan ummi ya" jawab ku.

Seketika ummi memeluk ku erat sambil berlinang airmata .

"Kami,restui nak .. Dan akan selalu mendoakan untuk keselamatan dan kebaikan Danu dan juga Dania. Maafkan kami jika kamu tidak jadi masuk ke sekolah biasa , Danu. Awal nya kami sempat khawatir kamu akan menolak karena terpisah dari teman - teman mu" ucap ummi sambil terisak .

"Iya um , awalnya Danu juga bingung .. Kenapa jadi ke pesantren , dan kenapa juga abah memilih Danu padahal masih banyak teman - teman yang lebih hebat di sini , tapi sekarang Danu sudah paham maksud dan tujuan ummi dan abah " ucap ku dengan mantab sambil tersenyum.

"Alhamdulilah , abah juga pasti nya akan berusaha agar kamu tidak terlalu terlihat di istimewakan di sini , meskipun abah sudah menganggap abi dan umi seperti anak nya. Dan otomatis kamu pun sudah di anggap seperti cucu nya. Kamu akan di perlakukan sama seperti santri lain nya,hanya saja kamu akan memiliki jadwal tambahan sendiri dari abah. Dan abah pasti akan selalu mengawasi dan menjaga mu lebih ketat dari yang lain" ucap abi

Oohh seperti itu, waktu latihan kemarin sore dengan kang Iwan , apakah itu abah yang sedang mengawasi atau mahkluk lain ya ? atau hanya perasaan ku saja ya, tapi kok rasa nya beda . Hawa yang ku rasakan kurang bersahabat, batin ku.

Tak terasa hari berganti sore , jadwal kunjungan pun telah habis. Waktu nya keluarga ku pulang,demikian juga dengan yang lainnya.

Setelah berpamitan dengan keluarga ku, aku pun kembali ke asrama bersiap melakukan shola magrib berjamaah dan di lanjut kan dengan menghapal ayat - ayat suci Al Quran kembali sampai tiba waktu sholat isya nanti .

Sebenarnya aku sudah hapal tiga puluh juz di bimbing oleh abi dan umi ketika masih di sekolah dasar, jadi saat ini aku hanya mengulang hapalan agar tidak hilang.

Waktu sholat isya tiba, kami melanjutkan sholat isya berjamaah. Setelah itu santri makan malam bersama , lalu di bebaskan mau belajar atau melanjutkan menghapal kembali. Aku memilih menghapal hadist - hadist sampai jam delapan malam . Kemudian aku kembali ke kamarku untuk melanjutkan belajar. Kali ini aku belajar pelajaran sekolah sampai jam sepuluh malam.

Selepas belajar, aku pun tidur, karena nanti malam para santri ada kegiatan rutin qiyyamul lail berjamaah .

Hari berganti , sudah seminggu sejak kunjungan keluarga. Pada saat jadwal berlatih ilmu bela diri, kang Iwan memanggil ku .

"Danu, ikut saya sebentar yuukk.."

"Iya kang " jawab ku singkat,sambil mengikuti langkah kang Iwan

Sesampai nya di pinggir lapangan , " Dan, kang Iwan dapat perintah dari abah untuk mengajari mu ilmu kanuragan tingkat dasar . Jadi setelah latihan bela diri ini,nanti kamu jangan langsung kembali ke asrama ya .. Saya mau ngajak kamu latihan di suatu tempat " kang Iwan menjelaskan.

"Baik,kang" jawab ku

" Ya sudah kita kembali ke lapangan , untuk saat ini kamu jangan cerita ke teman - teman ya ..Jika sudah saat nya nanti biar kang Iwan yang akan menjelaskan. Karena mereka belum waktu nya berlatih jurus itu " kata kang Iwan

"Siap kang " ucap ku

Apa lagi ini jurusan kanuragan ?pikir ku sambil melangkah kembali ke lapangan.

Haaii para readers kecee , mohon maaf masih banyak typo dan jika alur nya masih berantakan ..🙏😁

Tolong tinggalkan jejak kalian ya biar kita bisa saling dukung , dengan memberikan : Like .. Vote .. Komen nya👍👍🤗🤩 Terimakasiih🌷🙏

Terpopuler