SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Reuni Berdarah

Reuni Berdarah

Bab 1

Pada tahun 2015, terlihat ada seorang anak laki-laki berseragam baju SMA, yang keadaannya telah babak belur, ada sekitar lima orang laki-laki yang memakai seragam serupa menghajar dirinya.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

"A-a-ampun! Tolong lepaskan aku!" pria itu memohon dengan sangat kepada mereka agar mau melepaskannya, tapi sayangnya mereka malah semakin menjadi-jadi.

"Enak saja kamu meminta dilepaskan. Kamu adalah salah satu mainan kami. Hahaha..." ucap seorang siswa laki-laki bernama David. Dia sama sekali tidak merasa kasihan kepada orang yang telah dihajar sampai tak berdaya oleh dia dan kawan-kawannya.

"Bagaimana kalau kita bugili dia?" seorang siswa laki-laki bernama Arkan mengemukakan ide gilanya.

Tentu saja mereka semua setuju dengan pendapat dari Arkan.

Siswa laki-laki yang telah menjadi korban bully itu pun terlihat panik, tapi tubuhnya telah dipenuhi dengan luka di sekujur tubuhnya, sehingga dia tidak dapat melawan, bahkan untuk berdiri pun dia sudah tidak mampu. "Jangan! Aku mohon jangan lakukan itu!" teriaknya.

Namun, kelima orang pembully itu sama sekali tidak memiliki hati nurani, mereka semua melepaskan secara paksa pakaian yang dikenakan oleh seorang siswa yang telah dia bully, sehingga dia kini telah dalam keadaan tela-njang.

Para pembully tertawa puas, mereka membakar pakaian orang yang telah mereka tela-njangi itu, lalu meninggalkannya. Saat ini mereka berada di sebuah gang yang tak jauh dari sekolah, suasana disana memang cukup sepi, sehingga para pembully bisa melakukan pembullyan kepada para korban dengan sesuka hati.

...****************...

Tahun 2023. Terlihat seorang pria tampan bangun dari tidurnya, mimpi buruk kejadian saat dia masih sekolah di SMA membuat dirinya tiba-tiba terbangun.

Nafas pria itu terputus-putus, keringat dingin telah membasahi tubuhnya, setelah sekian lama dia melupakan kejadian waktu dia dibully oleh teman-teman di sekolahnya, mengapa mimpi buruk itu harus mengingatkannya lagi.

Pria itu bernama Nicholas, usianya kini telah menginjak 25 tahun, dia adalah salah satu korban pembullyan di sekolah SMA Buana. Walaupun dia sudah berusaha keras untuk melupakan kejadian waktu itu, tapi tetap saja kenangan saat dirinya disiksa dan dipermalukan oleh para pembully membekas menjadi kenangan terburuk untuknya, padahal Nicholas sekarang telah menjadi seorang pria yang sukses, berkat kerja kerasnya, dia telah memiliki perusahaan sendiri.

Nicholas mengusap keringat diwajahnya dengan tangan, dia mencoba untuk mengatur nafasnya, menghirup nafas dengan pelan, sehingga sedikit demi sedikit dia mulai merasakan tenang.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Terdengar suara ponsel bergetar di atas nakas, Nicholas segera meraih ponselnya, dia melihat ada panggilan telepon dari Heru, teman semasa sekolahnya dulu.

Tumben malam-malam begini Heru menelpon dirinya, pria itu lebih sering menelponnya jika membutuhkan uang, mungkin karena dia harus mencukupi kehidupan dia dengan keluarganya, sementara dirinya hanyalah seorang ojek online. Nicholas pernah menawarkan pekerjaan kepada Heru, tapi mungkin karena Heru hanyalah lulusan SMA, sehingga dia tidak paham betul dengan pekerjaan di kantor.

"Ada apa, Ru?" Tanya Nicholas begitu mengangkat panggilan telepon dari Heru.

"Apa kamu menerima undangan reunian SMA?" Haru malah nanya balik.

"Gak, gak ada yang tahu nomor ponselku, bahkan kamu tahu sendiri kan kalau aku tidak gabung ke grup whatsapp sekolah SMA." Nicholas sama sekali tidak tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan sekolah SMA-nya dulu.

"Kamu mau ikutan gak?" Tanya Heru kembali.

"Gak ah, males." Nicholas langsung menolak pergi ke acara reunian itu.

"Yakin nih gak mau ikut? Gak mau bertemu dengan Helena?"

Wajah Nicholas merah merona ketika mendengar nama cinta pertamanya itu, "Apaan sih? Kenapa malah bahas dia? Wanita seperti Helena tidak akan ingat sama aku. Bukannya dia mau menikah dengan David?"

"Ya, aku dengar sih begitu. Tapi siapa tahu kamu mau bertemu dengannya untuk terakhir kalinya, katanya sih bakalan banyak yang hadir di acara reunian itu." ucap Heru kembali.

Nicholas pun terdiam sebentar, lalu menanggapi perkataan Heru. "Biar aku pikirkan."

"Aku harap kamu ikut, Nich. Aku gak punya teman ngobrol, kamu tahu sendiri kan siapa yang mau berteman dengan pria miskin kayak aku selain kamu."

"Memangnya kapan acara reunian-nya dan dimana?"

"Minggu depan, di Vila Indah Regency, Nick."

Setelah menutup panggilan telepon, Nicholas membuka aplikasi google, dia mencoba mencari dimana letak sebuah villa yang akan dijadikan tempat reunian itu, rupanya villa tersebut berada di sebuah tempat yang sangat jauh dari pemukiman dan terdapat di sebuah pulau kecil bernama pulau K. Tapi walaupun begitu, vila itu memang terlihat cukup indah dan sejuk karena dekat sekali dengan pegunungan dan hutan.

Bab 2

Sementara itu di salah satu sudut klub malam yang ada di ibu kota, terlihat David dan keempat kawannya sedang menikmati alunan musik yang dibawakan oleh disjoki, menggema memenuhi penjuru klub malam.

Tarian ero-tis menjadi tontonan menarik untuk mereka berlima, sampai mereka bersiul memperhatikan dari ujung kaki ke ujung kepala penampilan sang penari yang bergerak menggoda dengan hanya mengenakan pakaian da-lam saja.

Bayu naik ke atas meja, dia menari bersama sang penari ero-tis, sengaja mendempetkan tubuhnya kepada wanita itu dari belakang. Lalu disoraki oleh keempat kawannya.

Mereka berlima telah membentuk sebuah genk dari bangku SMA, genk mereka bernama Black-Hole, yang dipimpin oleh David, sementara anggotanya terdiri dari Bayu, Arkan, Panji, dan Kevin.

Dari dulu mereka berlima memang sering meraja di sekolah, hanya karena David adalah anak pemilik sekolah, sehingga dia dan kawan-kawannya bisa berbuat semena-mena terhadap siswa yang lain, menindas semua siswa yang lemah.

Suasana klub yang dibuat gelap hanya dibantu lampu sorot yang berputar-putar dan beberapa lampu ambience yang menempel di dinding membuat mereka semakin menggila, menari-nari dengan sesuka hati mereka.

Setelah puas menari, mereka kini berpesta vodka di sebuah ruangan karaokean dengan ditemani oleh para wanita penghibur yang mengenakan pakaian sangat seksi.

Arkan terkekeh melihat David yang sedang bercum-bu mesra dengan wanita penghibur yang sedang duduk dipangkuannya David, "Lah bukannya lu mau kawin sebentar lagi dengan si Helena?"

Malah Bayu yang menimpali perkataan Arkan, "Kayaknya kalau kawin udah, nikahnya belum. Siapa yang tidak tahan dengan pesona primadona sekolah kita. Si David pasti sudah menggarapnya berkali-kali."

David ikut terkekeh, sebelum dia berbicara, dia meneguk satu gelas sloki vodka, setelah itu dia pun berkata. "Gak lah, Helena beda sama cewek yang lainnya, dia gak pernah mau disentuh sama gue. Sok jual mahal. Tau ini kan kita mau nikah itu karena dijodohkan. Pokoknya pas malam pertama nanti, gue akan buat dia tidak bisa jalan."

Kevin mengacungkan jempolnya, "Dia cewek langka, bro. Harus dimuseumkan." Kemudian dia mencium bibir wanita yang sedang dia rangkul sedari tadi, sembari tangannya gatal meraba-raba tubuh wanita itu.

Kelima sahabat itu pun tertawa, mungkin bagi mereka di zaman modern seperti ini sangat langka menemukan wanita yang masih perawan.

"Lu kan aktor pasti banyak banget cewek yang sudah lu tiduri?" tanya Arkan kepada David.

David hanya tertawa, seolah membenarkan apa yang Arkan ucapkan. Dia memang seorang aktor yang cukup sukses dengan karirnya.

Kemudian Panji teringat dengan undangan reunian SMA yang diadakan oleh ketua kelas dan para stafnya, karena memang acara reunian ini tidak resmi, hanya diadakan khusus kelas XII IPS V.

"Lu semua mau hadir gak di acara reunian ini?" tanya Panji kepada keempat sahabatnya.

"Hadirlah, masa nggak, sekalian kita ingin bertemu dengan orang-orang yang sudah kita kerjain habis-habisan, kayak gimana hidup mereka sekarang." jawab David, dia pun tertawa, seakan apa yang dia lakukan terhadap semua korbannya itu sesuatu yang sangat lucu.

Arkan ikut tertawa. "Sampai gue lupa lagi siapa orang-orang yang sudah kita kerjain. Zaman dulu emang lagi seru-serunya, apalagi sampai melihat ada yang ngompol di celana."

Pembicaraan mereka terhenti begitu melihat ada seorang pelayan klub laki-laki masuk ke dalam ruangan karaokean itu untuk mengantarkan minuman yang di pesan oleh David. Pelayan itu nampak kaget saat melihat siapa saja yang ada di dalam ruangan karaokean, sampai dia nampak gugup ketika menyimpan tiga botol vodka di atas meja.

Kevin memperhatikan raut wajah pelayan itu yang terlihat sangat gugup, dia baru ingat kalau pria itu adalah salah satu alumni yang pernah satu kelas dengan mereka. "Lu Roni kan?"

Roni menganggukkan kepalanya, "I-iya." jawabnya dengan nada gugup.

Kevin menepuk-nepuk pundak Roni, dia terkekeh kerena dia ingat betul kalau Roni adalah salah satu orang yang pernah dia dan kawan-kawannya bully. "Ikut reunian gak lu?"

"A-aku...aku be-belum tahu." jawab Roni dengan nada terbata-bata.

"Ikut aja bro, lu gak kangen sama kita-kita?" Kini giliran Arkan yang berbicara, dia sama sekali tidak merasa bersalah ataupun ingin meminta maaf atas apa yang sudah mereka lakukan kepada Roni dahulu kala.

Panji pun terkekeh, "Tapi awas ya jangan ngompol lagi!" Dia menganggap ucapannya itu adalah sebuah candaan.

Semua yang ada disana pun tertawa terbahak-bahak, sementara Roni badannya gemetaran, dia segera pergi dari sana, kemudian dia mengepalkan tangannya dengan wajahnya merah padam, mungkin dia sangat membenci mereka, tapi tidak memiliki keberanian untuk melawan.

Terpopuler