SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Area Terlarang Suku Darah 2

Area Terlarang Suku Darah 2

Setelah Pertarungan di Area Terlarang Suku Darah

Baik Xitai dan Yuejian sedang di kuasai amarah yang meledak-ledak dan tak terkendali, di situasi seperti ini, hanya Fanluojia dan Gechen yang mampu menekan mereka. Di sisi lain, Suoruixi dan Xiyan mengambil keuntungan kemudian pergi melarikan diri.

Gechen membawa Yuejian menepi untuk mengecek kondisinya dan berkata, "aku bisa tinggal di sisimu jika itu keinginanmu, aku juga bisa menjadi keluargamu!"

Mendengar kalimat Gechen, Yuejian menjadi tenang lalu Gechen memeluknya sedangkan Fanluojia membawa mayat Zhaoyan meninggalkan Area Terlarang.

Beberapa waktu telah berlalu selepas pertempuran, Gechen membawa Yuejian ke kastil Suku Ventrue, markas pemimpin Pertai Rahasia. Semenjak itu, Yuejian hanya mengurung diri di ruangannya.

Para pelayan membicarakannya bahwa dia tidak makan atau minum, tidak juga menangis atau bersuara, yang di lakukannya hanya terus menulis sesuatu. Yuejian yang seperti ini seakan kehilangan jiwanya dan hanya sebuah tubuh kosong.

Teman teman Yuejian yang melihatnya dengan kondisi tidak baik-baik saja merasa sakit hati dan bersedih. Karenanya, Gechen pergi mengambil Xiao Hei dan menunjukkan kucing itu pada Yuejian.

Begitu melihat Yuejian, Xiao Hei mengeong riang dan melompat ke pangkuan Yuejian. Matanya yang selalu kosong sekarang sedikit memancarkan cahaya dan berkaca-kaca, tetapi dia tidak menangis. Tanpa mengucapkan apa-apa, Gechen duduk di sisi Yuejian dan membelai rambutnya.

Yuejian memeluk Xiao Hei dan bersandar pada Gechen kemudian menangis dan mulai menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Zhaoyan.

"Kenapa dia sengaja mengorbankan dirinya dan memutuskan agar mengganti orang lain sesuka hati?! Dia tidak pernah meminta izin atau mencoba menjelaskan padaku! Kalian berdua selalu berpikir tahu segalanya!" Jeritnya frustasi, tangisnya di warnai oleh amarah.

Ini pertama kalinya Yuejian menangis tersedu-sedu. Dari Min Xingyan, Yuejian mengetahui sesuatu yang tidak diketahui Zhaoyan dan Xiyan.

Min Xingyan pernah bilang padanya bahwa apa yang tengah dilakukan Zhaoyan kemungkinan untuk menghapus keberadaan dirinya dan akan terlupakan. Sadar dengan hal itu, Yuejian terus menulis kalimat yang sama: "aku punya kakak bernama Zhaoyan".

Sampai sekarang Yuejian masih belum mengerti tindakan yang dilakukan Zhaoyan yang membuatnya termakan impian palsu. Yuejian tak mampu melihat bahwa tindakan yang dilakukan Zhaoyan adalah solusi terbaik, maka dia memutuskan agar mencari jawabannya sendiri.

...****...

Xiyan dan Suoruixi kembali ke markas Pemburu Vampir yang terletak di Kota Penjara, tak lupa mereka membawa Yisai bersamanya. Mereka menyandera Yisai dan setiap hari Xiyan dapat menyiksanya sama seperti yang pernah Yisai lakukan padanya.

...****...

Kembali kepada Gechen dan yang lainnya, mereka telah menyelesaikan persiapan untuk pemakaman Zhaoyan.

"Kami memberikan kamu pemakaman manusia." Fanluojia terdiam sebentar. "Ironis sekali, makhluk Yang kamu paling benci adalah Vampir tetapi kamu juga rekan kami. Yah, itu memang disayangkan sekali...." Fanluojia tidak lagi bisa menahan dirinya agar tidak mengatakan hal-hal yang konyol.

Beberapa pelayan yang menghadiri pemakaman Zhaoyan membicarakan kerja sama Partai Rahasia dengan Partai Iblis. Sebenarnya orang-orang Partai Rahasia, terutama para Tertua Suku banyak yang tidak setuju dengan kerja sama mereka.

Tak sampai di situ saja para pelayan membicarakan bahwa keadaan Yuejian sekarang merupakan kesalahan Zhaoyan. Mendengar hal itu, Yuejian marah dan menuntut penjelasan.

"Ada apa denganmu? Yang kami lakukan hanya demi kesejahteraanmu...." Kata mereka.

Mendengar hal itu Yuejian menjadi lebih marah, dia ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya dia hanya terdiam sambil mengepal tangan.

Di kejauhan Xiyan datang menghadiri pemakaman Zhaoyan tanpa ada seorang pun yang menyadari kehadirannya bahkan sampai acara pemakaman itu berakhir.

*

*

*

*

Surat yang Ditulis Zhaoyan

Di malam hari, Gechen memberi surat Zhaoyan ke Yuejian. Surat itu merupakan surat yang ditulis Zhaoyan tepat sebelum pertarungan di Area Terlarang.

Pada saat yang sama di sisi lain, Xiyan tampaknya melihat kilas balik kehidupan Zhaoyan karena telah menyerap Bunga Pemikat Zhaoyan. Melalui ingatan Zhaoyan, Xiyan menyaksikan hari ketika Zhaoyan menulis surat padanya bahkan menyiapkan hadiah untuknya.

Xiyan berlari menemui Suoruixi untuk menanyakan langsung padanya terkait surat dan hadiah dari Zhaoyan. Tentu saja Suoruixi mengelak, tetapi pada akhirnya dia tidak dapat membujuk Xiyan dan menyerah. Suoruixi kemudian menyerahkan surat dan hadiah dari Zhaoyan pada Xiyan.

Sebenarnya setelah Zhaoyan menyerahkan surat dan hadiahnya untuk Xiyan, Suoruixi mendengar percakapan Fanluojia dengan Zhaoyan.

"Kamu bahkan menulis surat untuk Xiyan? Akan lebih baik kalau kamu membuang surat itu." Ujar Fanluojia bernada mengejek dengan wajah tidak peduli.

"Apa masalahmu?" Tanya Zhaoyan sengit "Xiyan akan senang dengan ini, aku yakin Suoruixi akan mencintainya."

Pada saat itu Zhaoyan dengan keras kepala memilih mengatur sesuatu yang menurutnya akan seperti mimpi indah bagi Xiyan. Dia juga percaya kelak Suoruixi dan Xiyan akan saling mencintai, yang mana pada saat itu Xiyan masih belum mengakui perasaannya pada Suoruixi.

Zhaoyan percaya dia bisa mengatur segalanya namun justru dengan pemikirannya yang seperti itulah dia selalu membuat kesalahan yang sama.

Kemudian Xiyan dengan penuh perhatian mengingat kembali bagaimana dia mencoba membangun hubungannya dengan Zhaoyan yang telah rusak, maka kurang lebih surat itu dapat sedikit menghiburnya.

Pada saat yang sama Xiyan dan Yuejian membaca surat terakhir Zhaoyan.

Yuejian membaca kalimat demi kalimat yang tertulis pada surat itu.

"Yuejian, aku percaya jalanmu tidak akan mudah, aku adalah seorang kakak yang tidak berguna. Pada akhirnya aku tidak bisa melindungimu. Hidupku tinggal sebentar lagi satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah dengan melatih diriku sekuat tenaga, sehingga nanti aku bisa memberikan Bunga Pemikat terbaik untukmu."

"Xiyan, kamu selalu bilang kalau aku tidak bisa mengerti kamu, mungkin kamu benar, aku terlalu banyak membebankan hal padamu. Hal terakhir yang kuharapkan padamu, semoga kamu bahagia dengan orang yang kamu cintai."

Xiyan melipat surat setelah dia membaca seluruh isinya kemudian membuka hadiah yang diberikan Zhaoyan, dia menemukan satu set gaun pengantin. Malam itu, Xiyan dan Yuejian menangis pada saat yang bersamaan.

Xiyan segera menemui Suoruixi. "Kenapa kamu tidak memberikanku surat Zhaoyan yang lebih cepat?"

Berawal dari pertanyaan Xiyan, keduanya mulai berdebat.

"Apa bedanya kuberikan sekarang dengan kuberikan lebih cepat?" Kilahnya. "Apa kamu percaya itu akan memperbaiki hubungan Xiyan dengan Zhaoyan?" Suoruixi memegang bahu Xiyan dan menatapnya dengan mata merahnya. "Xiyan datang padaku dan memintaku untuk membantumu. Mungkin ada cara menyelamatkan Zhaoyan tetapi dia telah memilih jalannya sendiri."

Tanpa sadar Suoruixi mencengkram bahu Xiyan terlalu kuat. Xiyan kemudian mendorong pelan Suoruixi agar sedikit menjauh karena dia merasa agak takut.

Suoruixi sadar kalau dirinya menakuti Xiyan jadi dia berjalan mundur dan bersandar pada meja di sudut ruangan. Dia memegang kepalanya dan menghembuskan nafas frustasi.

"Xiyan, kamu terlalu ceroboh menyerap Bunga Pemikat, kamu juga sudah terlalu banyak bicara pada Yuejian. Sekarang, mustahil bagiku menyelamatkan Zhaoyan." Suoruixi terdiam memikirkan beberapa hal.

Sekarang adalah situasi yang rumit. Atas saran Xiyan, saat ini yang bisa Suoruixi hanya menciptakan kehidupan abadi dan berharap perasaan Xiyan padanya tidak akan pernah berubah.

Sejak awal Suoruixi selalu percaya pada Xiyan, namun sekarang dia mulai meragukannya. Dari perkiraan siang dia yakin hasil akhir nanti pasti akan lebih baik.

Karena Zhaoyan sering kali bersikap kurang baik pada Xiyan, sehingga Suoruixi berpikir agar menyimpan hadiah Zhaoyan dan baru sekarang dia menunjukkannya pada Xiyan.

Suoruixi mendekat dan memeluk Xiyan erat erat. "Tidak usah terlalu dipikirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkan Zhaoyan dan tidak ada yang bisa mengubah fakta ini. Tanpa ragu Zhaoyan memilih mati. Tapi yakinlah, cepat atau lambat kamu akan melupakan Zhaoyan dan kamu akan terbebas dari rasa sakitmu." Suoruixi melepaskan pelukannya dan memegang tangan Xiyan sambil menatapnya dengan mata jernihnya. "Di dunia ini aku satu satunya yang akan tinggal di sisimu, selama lamanya."

*

*

*

*