SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Sistem Kenikmatan Hubungan Ranjang

Sistem Kenikmatan Hubungan Ranjang

[Kisah 1.1] Sistem Cantik Jelita

[Tutorial selesai.]

Sebuah suara menggema di dalam kepala Otto.

Otto menunduk melihat setelan jas mahal berlumuran darah yang sedang dia kenakan.

Otto merabai seluruh permukaan tubuhnya yang gagah dan juga berotot.

'Jadi Kau benar-benar sudah menyembuhkan seluruh lukaku?' tanya Otto kepada Sistem.

[Ya Tuan.]

'Apakah kamu tidak salah memilih inang? Bukankah Sistem seharusnya terkoneksi dengan orang yang baik hati doang?'

[Tidak Tuan. Sistem tidak salah memilih inang.]

'Tapi kamu tahu kan kalau aku adalah Otto Bernardi. Calon penerus dari Keluarga Mafia terkejam yang ada di Agronesia?'

[Sistem tahu itu Tuan.]

'Apakah kamu adalah Dark System?' tanya Otto sambil melangkahkan kakinya menyusuri jalanan.

[Sepertinya Tuan terlalu banyak membaca Novel Ringan.]

'Ah... Kayaknya kamu benar.'

Sistem ini mengenalkan dirinya sebagai Requital System. Sebuah Sistem yang akan memberikan Otto uang kompensasi atas berbagai aksi yang dia lakukan.

Sayangnya untuk saat ini, Otto masih belum tahu, aksi apa saja yang dapat memberikan Otto sejumlah uang.

Selain keunggulan tersebut, Requital Sytem tidak memiliki fitur level dan juga status seperti yang ada di cerita-cerita fantasi.

Tapi Requital System masih tetap memiliki fitur skill. Yaitu sebuah daftar kemampuan yang dapat Otto kembangkan hingga berada di luar batasan nalar.

Dan dari penilaian Sistem pada kemampuan yang Otto miliki sebelum menjadi inang, Otto diberikan lima buah skill sebagai bonus.

Yaitu Aliran Silat Bernardi, Gun-Fu, Kemampuan Bersepeda, Kemampuan Bermotor, Kemampuan Mengemudi, dan Kemampuan Berjimak.

Selain Kemampuan Berjimak yang memiliki Grade Master, Skill Otto yang lain memiliki Grade Advance.

Disamping fitur-fitur tersebut, Requital System juga memiliki fitur Bank, Gudang, dan juga Toko yang akan mempermudah Otto dalam menjalankan kesehariannya.

[Tuan...]

Tegur Sistem pada Otto.

'Ya?'

[Sebagai hadiah karena sudah menyelesaikan Tutorial. Tuan bisa mengajukan satu buah permintaan apapun. Mulai dari kekuatan tanpa batas, hingga saldo Bank yang tak akan pernah habis.]

{Srek.}

Langkah kaki Otto langsung terhenti begitu mendengar penawaran menggiurkan yang diberikan oleh Sistem.

'Setelah kamu kasih aku banyak sekali keunggulan, kenapa kamu pikir kalau aku masih butuh kekuatan yang absurd kayak gitu?'

[Hadiah yang akan Sistem berikan dapat mempermudah Tuan dalam menyelesaikan Quest dari Sistem.]

Quest sendiri adalah semacam misi yang diberikan oleh Sistem. Dimana Quest ada dua jenis.

Main Quest yang akan memberikan Otto penalti berupa kematian jika dia gagal untuk menyelesaikannya.

Dan Sub Quest yang dapat berjalan beriringan bersama dengan Main Quest. Berbeda dengan Main Quest, Sub Quest tidak memiliki penalti apapun.

'Apakah setelah mendapatkan hadiah darimu, aku akan dapat menyelesaikan misi-misiku tanpa kesulitan yang berarti?'

[Tentu Tuan.]

'Kalau begitu aku nggak mau.'

[Kenapa Tuan?]

'Untuk apa aku hidup kalau nggak ada geregetnya.'

[Tapi Tuan diharuskan untuk mengucapkan satu buah permintaan agar Sistem dapat berfungsi.]

'Lalu apa yang terjadi jika kamu tidak berfungsi?'

[Sistem akan pergi.]

'Lalu?'

[Tuan akan mati.]

'Ah... Ya... Benar...'

Otto tiba-tiba teringat kalau dia sebenarnya sudah mati. Requital System lah yang dapat membuatnya tetap hidup saat ini.

.

.

.

Tadi pagi di Mansion Keluarga Bernardi yang sedang terbakar.

"Itu mereka...!" teriak sekelompok orang yang sedang membawa senjata otomatis sambil menunjuk ke arah Otto yang berada satu lantai di atas mereka.

"Menunduk!" perintah ayahnya Otto yang bernama Araldo.

{Brug!}

Otto dan Araldo langsung menunduk bersembunyi di balik tembok tebal.

{Ratatata...}

Orang-orang itu langsung memberondong mereka dengan sangat membabi buta.

{Ratatata... Ratatata...}

{Itu mereka! Mereka lagi menembaki Tuan Araldo!}

Terdengar suara beberapa anggota Keluarga Bernardi yang posisinya tak jauh dari posisi musuh yang kini sedang memberondong Otto dan Araldo.

{Selamatkan Tuan Araldo!}

{Ratatata... Ratatata...}

Beberapa saat kemudian, Araldo mengintip ke arah asal tembakan barusan. Dia melihat para anggota keluarga Bernardi sudah memenangkan pertarungan di bawah sana.

"Sudah aman!" ujar Araldo pada Otto

{Dor! Dor! Dor!}

{Bajingan tengik! Ternyata ini semua ulahmu!}

{Dor! Dor! Dor!}

{Aaaakh...}

Enam buah suara tembakan terdengar dari salah satu sisi Mansion bersamaan dengan teriakan kakeknya Otto yang begitu lantang.

"Otto! Ikuti aku!"

Araldo berlari cepat menembus kobaran api yang membakar dinding-dinding Mansion. Otto pun ikut berlari. Berusaha sekuat tenaga mengejar Araldo.

Sesampainya di pintu salah satu kamar yang terbuka, Otto melihat sebuah pemandangan yang cukup mengenaskan.

"Daddy! Kakek!" teriak Otto saat melihat Araldo tengah memeluk seorang Kakek yang tergolek lemas.

"Ini adalah pengkhianatan Ar..." bisik Kakek yang bernama Alfredo itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Aku tahu Yah... Aku tahu..." bisik Araldo sambil menutup mata Alfredo dengan lembut.

{Grep.}

Araldo memeluk jenazah Alfredo seakan tak ingin melepaskannya. Araldo tersedu menumpahkan kesedihan yang dirasakannya.

{Srek.}

Beberapa saat kemudian, Araldo bangkit berdiri sambil menggendong jenazah Alfredo.

{Blrrrr... Krecek. Krecek.}

Api berkobar semakin besar membakar kamar tempat kakek, ayah, dan anak ini berada.

{Srek.}

Dengan lembut Araldo membaringkan tubuh Alfredo di atas permukaan ranjang yang sedang dilahap oleh api. Terlihat seperti sebuah ritual kremasi yang agung.

"Beristirahatlah Ayah..." bisik Araldo perlahan.

Otto yang juga berdiri di sana. Hanya diam mati rasa. Tidak mengerti apa yang tengah dirasakan olehnya.

"Otto! Ikuti aku sekarang!" titah Araldo sambil melangkahkan kaki keluar dari dalam kamar. Otto kembali mengikuti Araldo yang melangkah dengan cepat.

.

.

.

Di dalam salah satu garasi yang ada mansion ini.

"Naiklah motor itu!" Araldo menunjuk salah satu motor trail favoritnya.

Otto yang tampak seperti orang linglung, mengikuti perintah Ayahnya tanpa membantah.

{Zreeek... Grep. Grep. Grep.}

Araldo kemudian mengambil berbagai senjata yang sengaja dia sembunyikan di dalam garasi tersebut.

"Otto... Dengar! Hari ini Keluarga Bernardi telah hancur. Hiduplah! Dan bangunlah keluargamu sendiri!"

"Mak... Maksud Daddy?!"

"Pergilah To! Tolong pergi! Jangan banyak bicara lagi!"

{Tit. Jekiiiit...}

Araldo memunggungi Otto sambil menekan tombol yang membuka pintu garasi secara otomatis.

{Duesh!}

Begitu garasi terbuka, Araldo langsung melesat mengerahkan Aliran Silat Bernardi tingkat tinggi. Membuat pasukan musuh seketika kocar kacir dibuatnya.

{Ratatata... Ratatata...}

"Otto! Sekarang!" teriak Araldo yang tengah mengeluarkan kemampuan Gun-Fu. Memporak porandakan barisan lawan. Membentuk jalan agar bisa dilalui oleh Otto.

{Vrooom...}

Otto langsung memacu motor trail untuk menerobos barisan musuh yang telah terbelah.

{Ratatata... Ratatata...}

{Dor Dor Dor.}

Otto diberondong oleh banyak sekali tembakan.

'Hegh...'

Tiga buah tembakan berhasil bersarang di tubuh Otto. Menghasilkan luka yang sangat dalam.

{Vrooom...}

Darah yang mengalir serta sakit yang dirasakan, tidak lagi Otto pedulikan. Otto terus memacu motor trailnya untuk meninggalkan Mansion yang berkobar.

{Vrooom...}

Satu jam Otto memacu motor dalam kecepatan tinggi. Pandangan Otto perlahan menjadi buram. Darah yang mengalir tiada henti mengantarkan Otto pada batas kesadaran.

{Ckiiit... Bruak!}

Di tengah hutan belantara Otto terjatuh. Berguling belasan kali sebelum detak jantungnya berhenti.

.

.

.

[Jadi apakah keinginan Tuan?]

Otto mengerjap saat mendengar pertanyaan dari Sistem di dalam kepalanya. Menyadarkannya dari sebuah lamunan yang panjang.

...— Bersambung —...

[Kisah 1.2] Sistem Cantik Jelita

Otto sejenak mencari sebuah permintaan yang tidak terlalu absurd agar dia masih bisa ngerasain tantangan di dalam hidupnya.

{Tring!}

Sebuah bohlam khayalan muncul di atas kepala Otto. Dia tersenyum seperti seekor kucing.

'Sejujurnya Aku merasa terganggu dengan suaramu yang kayak mesin itu. Mangkanya Aku minta kamu buat mewujudkan dirimu menjadi wanita yang sempurna.'

[Permintaan diterima.]

{Ziiiing...}

Begitu selesai mengucapkan permintaannya. Sebuah cahaya berpendar di dalam dada Otto.

{Wuuuung...}

Cahaya itu bergerak keluar lalu perlahan berubah wujud menjadi seorang gadis imut yang cantik sempurna.

'Apakah kamu adalah Sistem?' tanya Otto di dalam hatinya

"Ya Tuan."

Otto merasa lega saat suara yang dia dengar tidak bergema di dalam kepalanya.

[Aku masih bisa berbicara di kepala Tuan, kalau Tuan mau.]

'Tidak! Aku lebih suka suaramu yang sebelumnya.'

"Baiklah Tuan," Sistem kembali menjawab melalui gadis cantik tersebut.

"Apakah aku bisa menyentuhmu?" tanya Otto sambil membelai pipi bidadari di hadapannya.

"Tentu saja Tuan. Aku telah memiliki wujud manusia seutuhnya."

"Kalau begitu, Aku akan menamaimu."

"Silahkan Tuan."

"Requital System... Re... Sys... Re... Namamu Rere. Rere Bernardi."

"Nama yang bagus Tuan. Rere menyukainya."

'Ah... Cantiknya... Ingin sekali aku melakukan penyatuan dengan gadis ini,' bisik Otto di dalam hatinya.

"Silahkan Tuan. Rere akan melayani setiap keinginan Tuan tanpa membantah," jawabnya.

Otto dalam sesaat lupa, kalau sebagai jelmaan dari Sistem, Rere dapat mendengar suara hatinya.

"Apakah Tuan sudah siap untuk menjalankan Main Quest Tuan yang pertama?" tanya Rere tiba-tiba.

"Main Quest Pertamaku?! Tentu saja!"

{Tring!}

Sebuah tampilan antarmuka hologram muncul di hadapan Otto. Dia membaca seluruh keterangan yang tertulis di sana.

"Apa ini Re?!" tanya Otto dengan nada terkejut.

"Apa bagaimana Tuan? Bukankah Tuan bisa membacanya?"

"Kenapa Kau memintaku untuk melakukan hubungan ranjang denganmu?"

"Aku ingin mencobanya Tuan."

Otto tahu kalau Rere memang cantik. Dan Otto pun ingin melakukan hal semacam itu dengan Rere. Tapi agak canggung juga kalau Rere meminta secara terang-terangan begini.

"Kalau Tuan menjalankan misi ini. Tuan akan Rere kasih hadiah. Tapi kalau tidak. Rere akan pergi dan Tuan akan mati."

"Ya Re... Aku tahu!"

Otto lalu memeriksa uangnya yang ada di dalam Bank Sistem. Sebelumnya, Sistem telah memindahkan seluruh uang yang Otto miliki ke dalam Bank Sistem.

"Ah... Uangku cuman nyisa empat juta Kilias."

Sekedar informasi. Kalau dibandingkan dengan uang yang ada di dimensi lain. Satu Kilias itu setara dengan seribu Rupiah.

"Ya sudah. Aku pengen beli mobil."

{Tring!}

"Berikut adalah daftar mobil yang dapat Tuan beli sesuai dengan bujet Tuan."

Setelah beberapa saat mencari, Otto akhirnya memilih Honda Civic RS 2023 berwarna putih.

"Aku pilih ini."

"Harganya 602 ribu. Apakah Tuan yakin?"

"Ya."

.

.

.

Di sebuah kamar hotel, Otto duduk berdampingan dengan Rere di sisi ranjang. Terlihat sangat kaku sekali.

"Re... Ini yang pertama buat kamu kan?"

"Tentu Tuan. Tuan adalah orang pertama yang memberikanku tubuh manusia."

"Lalu kenapa kamu begitu ingin melakukannya hingga memaksaku melalui Main Quest? Bukankah akan lebih baik untuk membiarkan semuanya mengalir secara alami?"

"Justru karena Rere tidak pernah melakukannya Tuan. Rere jadi sangat penasaran dan tidak sabar untuk mencobanya.

'Hah?! Cuman karena penasaran, dia sampai berniat untuk membunuhku?!' pikir Otto di dalam hatinya.

Otto sedikit menyesal karena telah membuat Sistem menjadi manusia. Otto tidak menyangka kalau entitas bernama Sistem ternyata begitu penasaran dengan hal-hal semacam itu.

"Permintaan Tuan sudah tidak bisa ditarik kembali. Rere bahagia telah memiliki nama dan juga wujud manusia."

Sejujurnya, walaupun sudah cukup berpengalaman, Otto saat ini merasa bingung bagaimana cara untuk memulai semuanya. Karena biasanya, hal-hal semacam ini akan berlangsung secara alami dan tidak direncanakan.

"Hmph!" Otto terkesiap.

Rere tiba-tiba melahap bibir Otto dengan sangat rakus. Lagi-lagi Otto lupa kalau Rere bisa mendengar suara hatinya.

'Ah... Ya sudahlah...' ucap Otto di dalam hatinya.

Hingga enam jam pun tanpa terasa telah berlalu.

.

.

.

{Tring!}

[Main Quest sudah selesai.]

Otto menoleh ke arah Rere yang sedang tertidur sambil mendengkur lembut di sebelahnya.

'Kalau dia tidur, lalu siapakah yang saat ini sedang berbicara di dalam kepalaku?' tanya Otto dalam hati.

[Sistem adalah kekuatan terbesar yang dimiliki oleh alam semesta. Rere adalah salah satu bentuk perwujudan dari Sistem.]

'Jadi, kamu itu Sistem atau Rere?' tanya Otto yang merasa bingung.

[Rere adalah Sistem. Sistem adalah Rere. Tapi bisa dikatakan, Sistem dan Rere adalah dua hal yang berbeda.]

'Halah! Pusing! Yang penting sekarang aku mau nanya. Barusan enak gak?!'

[Nikmat sekali. Sistem menyukainya.]

'Baguslah...' jawab Otto sambil tersenyum pongah.

Jangan hujat kepongahannya! Otto sangat pantas untuk menjadi sombong. Lagipula, hal apa lagi yang bisa dibanggakan lebih daripada ini?

Otto saat ini adalah satu-satunya manusia yang berhasil membuat salah satu entitas terkuat yang ada di alam semesta merasa puas.

'Skill Kemampuan Berjimak dengan Grade Master memang benar-benar luar biasa,' puji Otto dalam hati.

{Tring!}

[Selamat! Skill Pleasure Provider telah didapatkan.]

'Eh! Skill baru?!' Otto langsung memeriksa Skill yang baru saja dia dapatkan. Dari namanya saja, Otto tahu kalau ini adalah skill yang sangat menarik.

'Ah... Benar kan?' bisik Otto setelah membaca keterangan yang ditampilkan.

Skill ini merupakan sebuah Skill yang berkaitan dengan kegiatan ranjang. Dimana dengan mengaktifkan Skill ini, seluruh sentuhan yang Otto lakukan dapat membuat lawan mainnya merasakan sebuah kenikmatan yang tiada duanya.

Tapi berbeda dengan seluruh Skill Otto yang lain. Untuk mengaktifkan Skill ini selama satu jam, Otto harus mengorbankan uang sebesar seribu Kilias.

'Sistem. Apakah pengorbanan ini merupakan pengganti MP dalam game RPG?'

[Ya Tuan. Sistem menilai bila uang lebih konkret daripada MP.]

'Ya. Kupikir juga begitu,' Otto sepakat dengan pemikiran Sistem.

{Tring!}

[Selamat! Kondisi terpenuhi.]

[Pleasure Conversion didapatkan.]

[Setiap kenikmatan yang dirasakan oleh lawan main saat berhubungan ranjang akan dikonversikan ke dalam uang.]

[Menghitung...]

[Sejumlah uang dari hasil berhubungan dengan Rere Bernardi telah diterima.]

'Eh... Ini?!'

Otto begitu terkejut dengan rentet notifikasi yang dia dapatkan selanjutnya. Dia telah mendapatkan uang kompensasi pertamanya dari Requital System.

Otto yang penasaran, lalu membuka Bank Sistem untuk memeriksa saldo Bank miliknya.

'Ini serius?!'

[Ya Tuan.]

'Besar sekali!'

Dari enam jam melakukan hal semacam itu, Otto mendapatkan uang ganti rugi sebesar tiga juta Kilias lebih sedikit. Yang bila diratakan, Otto bisa mendapatkan 500 ribu Kilias dalam satu jam.

'Wah...' Otto terkagum dalam hatinya.

Otto nggak menyangka, dari semua kegiatan yang bisa dia lakukan, ternyata Requital System memilih hal begituan sebagai aksi pertama yang akan diberikan uang kompensasi.

'Apakah ini karena barusan aku berhasil memuaskan Sistem?' tanya Otto berbangga hati.

Dia tidak menyangka bila mulai hari ini, dia akan menjadi satu-satunya pria yang bisa menjadi kaya dari ranjang.

...— Selesai —...

Terpopuler