Charm And Power System
Di sebuah kos kosan kecil di kota A tinggal seorang pemuda buruk rupa bernama Darren Smith
Matahari yang muncul dari arah timur yg menyinari jendela kamarnya, membuat pemuda tersebut terbangun karena terkena cahayanya
"Ahh... sudah pagi ternyata," Darren meregangkan tubuhnya dan melirik jam di samping tempat tidurnya ternyata sudah pukul 6.40 dia pun terbelalak, kantuknya hilang seketika, turun dari tempat tidur nya dan segera bersiap siap, karena tempat dia bersekolah jam masuknya adalah jam 7.00, dia hampir terlambat!
"Sial aku kesiangan" ucapnya lalu segera bergegas ke kamar mandi dengan cepat
Setelah selesai mandi, Darren mengenakan seragam sekolahnya yang sudah agak pudar karena dia belum mampu membeli seragam baru selama 3 tahun
Ya darren sekarang berada di tahun ketiga di sekolahnya yang elit bernama Scoups High School, sekolah yang rata rata muridnya adalah generasi kedua kaya raya, dia beruntung bisa bersekolah disana karena kepintarannya, Darren mendapatkan beasiswa penuh selama tiga tahun, walaupun dengan dipenuhi cacian dan hinaan murid yang berada di sekolahnya, Bahkan tak ayal dia dibully dengan kekerasan oleh geng murid penguasa di sekolahnya.
memakai seragamnya Darren segera langsung berangkat dengan tergesa gesa dan tidak sempat sarapan, karena 15 menit lagi akan masuk kelas
Setelah sampai di sekolahnya
"Huftt untung gerbang belum di tutup tadi" Darren segera berlari ke arah kelasnya.
Suasana di sekolah hari ini cukup sepi karena hampir semua murid sudah memasuki kelasnya masing masing
setelah sampai di kelasnya, dia membuka pintu, dan seperti biasa dia diberi tatapan menghina oleh teman sekelasnya, dia hanya bisa menunduk dan berjalan ke arah tempat duduknya yang berada di pojokan paling belakang kelas
Tetapi sebelum dia sampai di tempat duduknya kakinya di jagal oleh teman sekelasnya yang bernama Alvin mahendra hingga dia jatuh tengkurap
Gedubrakkk
"Awwsshh" Darren meringis sakit karena kepalanya membentur lantai, sedangkan Alvin yg menjagal kaki Darren dan teman sekelasnya mentertawainya
"Hahahaha Rasain" Alvin tertawa puas dan menghina
"hahaha lucu, tapi kasian juga sih liat si buruk rupa selalu dibully sama Alvin" ucap teman salah satu teman sekelasnya
"Iya sih tapi aku merasa tak sudi ya menolongnya karena jijik sama mukanya yg jerawatan itu, emang kamu mau menolongnya??" tanya teman satunya lagi kepada temannya yg tadi bertanya
"Huhh aku juga gak mau kali, aku ngomong gitu cuma simpati aja melihat dia sangat mengenaskan, apalagi yang membullynya adalah Alvin yang ayahnya adalah wakil kepala sekolah ini, bisa habis aku jika ikut campur" dia menjawab
Kembali kepada Darren
"Sialan kenapa si Alvin selalu menggangguku sih" batin Darren
Dia heran kenapa Alvin selalu mengganggunya setiap hari, apakah se menyenangkan itu membuat orang menderita?, Darren hanya mengabaikan dan tidak membalas apapun yang dilakukan Alvin padanya, memang benar kata pepatah orang yang kuat dan berkuasa akan selalu berada diatas dan yang lemah dan tidak punya apa apa akan selalu dibawah dan selalu diinjak injak, walau misalkan Darren dapat membalas Alvin dengan kekuatan tetapi di hadapan kekuasaan dan uang dia tak dapat menang
Dia segera berdiri ke arah kursinya walau dengan sakit di wajahnya, hidungnya mengeluarkan sedikit darah karena terbentur lalu dia segera duduk
Setelah itu seorang guru masuk ke kelasnya dan pelajaran pun di mulai
Darren memang murid yang cerdas dan pintar tapi karena wajahnya yang jelek dan fisiknya yang gemuk dia selalu tak disukai oleh murid di sekolahnya, Apalagi Alvin yang sekelas dengannya, makanya dia selalu duduk di pojok belakang karena perintah Alvin
Alvin dan teman sekelasnya merasa bahwa Darren merusak penglihatan jika duduk di depan atau di tengah, jadi mereka menempatkannya di pojok belakang walaupun Darren pintar dan selalu juara kelas
Para guru pun merasa tidak bisa melakukan apa apa karena itu perbuatan Alvin si anak wakil kepala sekolah dan pengusaha yang berpengaruh di negara ini
Jadi mereka hanya diam saja walupun sedikit kasihan pada Darren karena dia adalah murid berprestasi disekolahnya tapi selalu dibully oleh murid muridnya yang lain
Darren adalah seorang yatim piatu, dia sejak bayi di besarkan di sebuah panti asuhan yang bernama panti asuhan mentari
Dia di temukan oleh ibu panti yang bernama Lia mentari di dekat tong sampah
Saat itu ibu Lia dalam perjalanan pulang dari warung sehabis berbelanja kebutuhan mendesak pada malam hari
Ia mendengar suara tangisan bayi dari arah tong sampah
"oek oek oek" suara keras tangisan bayi
"Kaya dengar suara tangisan bayi" gumam ibu Lia sedikit penasaran
"Sepertinya dari arah dekat tong sampah" lalu dia segera menghampiri suara tangis bayi tersebut
Dan betapa terkejutnya dia melihat bayi yang sepertinya baru di lahirkan itu berada dekat tong sampah
"ya ampun kasihan sekali kamu di buang oleh orang tua mu" ucap ibu Lia sembari langsung mengangkat bayi tersebut untuk di bawa pulang ke panti asuhannya
"Mulai sekarang ibu akan merawatmu" kata ibu Lia kepada bayi tersebut sambil tersenyum, dan bayi itupun langsung berhenti menangis setelah ibu Lia menggendongnya
Setelah sampai di panti asuhannya ibu Lia membawa bayi itu kedalam dan di sambut oleh anak anak panti
"Itu bayi siapa Bu" tanya Deva seorang anak kecil berusia 6 tahun yang penasaran melihat ibu panti membawa bayi
"Ini bayi yang ibu tidak sengaja temukan di jalan pulang habis dari warung nak, kasihan dia di buang oleh orang tuanya yg tidak bertanggung jawab, jadi ibu bawa kesini dan mulai sekarang dia adalah bagian dari keluarga kita dan juga akan menjadi adikmu"jawab ibu Lia
Anak kecil itu mengangguk lalu dia bertanya lagi "Siapa namanya Bu?"tanya Deva
"Ibu belum memberinya nama," Lalu ibu Lia berpikir nama untuk bayi yang sekarang menjadi anak asuhnya "Bagaimana kalau Darren saja," ucap ibu Lia
Bu Lia membaringkan Darren di kasur dan berniat mengganti kain yang melilit bayi itu dengan yang baru, karena sudah kotor terkena sampah
Setelah di buka dia mendapati kertas bertuliskan 'Smith'
"apakah ini nama keluarga anak ini?, tapi aku belum pernah dengar marga keluarga ini di kota ini," gumam Darren
Dia lalu melihat bayi yang dia temukan itu lagi yang sudah dia beri nama Darren
"Baiklah kalau begitu nama panjangnya Darren Smith saja," kata Bu Lia yang merasa namanya sangat bagus dan tersenyum melihat bayi yg sudah bersama Darren sekarang
***
17 tahun sudah berlalu sejak saat itu, Darren memutuskan untuk tinggal sendiri karena dia merasa sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri, juga karena sudah mendapatkan beasiswa di Scoups High school serta saat ini dia sudah memasuki tahun ketiganya, dia sudah merasa cukup dewasa untuk bertahan hidup sendiri, jadi dia menyewa kos kosan kecil untuk tempat tinggalnya
Dia merasa jika selalu tinggal di panti asuhan akan merepotkan dan memberatkan beban ibu Lia, karena selain dirinya, banyak adik adiknya yang juga sudah mulai bersekolah dan membutuhkan banyak biaya
Sedangkan biaya pertahun dari donatur panti hanya pas Pasan, dan itupun di bantu ibu Lia berjualan nasi kotak di daerah panti mentari untuk menutupi kekurangan dana
setelah Darren pindah, dia bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah dan kadang kadang full pada hari libur untuk membayar kosan dan kebutuhan sehari harinya
Dia cukup beruntung karena pemilik toko serba ada yang menerimanya adalah orang baik yang tidak semena mena dan melihatnya seperti orang orang pada umumnya yang selalu menghina fisik jeleknya
Namanya adalah pak Yanto, ia ditinggalkan oleh anak dan istrinya dalam kecelakaan maut yg merenggut keduanya di masa lalu dan memutuskan untuk tidak menikah lagi sampai tua, dia menganggap Darren dan anak seumurannya seperti melihat anaknya sendiri, karena kalau tidak terjadi kecelakaan dulu, anaknya seumuran dengan Darren
Jadi dia selalu bersikap baik pada Darren, dan menganggap Darren seperti anaknya sendiri
Maaf kalo ceritanya agak membosankan, karena saya author amatir, akan di usahakan bab kedepannya akan menarik
.
.
.
.
.